Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

CPD (cephalopelvic disproportion)


RSUD SULTAN ISKANDAR
MUDA
Jln.Nasional (Meulaboh-Tapak
Tuan) km.28.5 Ujong Patihah Telp.
(0655) 7141059-7141062 Fax.
(0655) 7141060
KABUPATEN NAGAN RAYA
1.Pengertian CPD (cephalopelvic disproportion) adalah kondisi ketika kepala bayi
tidak mampu melewati panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar
melalui vagina. Kondisi ini bisa membuat proses persalinan normal
menjadi sulit dilakukan.
2.Anamnesis  Riwayat operasi panggul atau pernah cedera pada panggul
 Panggul sempit
 Kehamilan pertama
 Diabetes gestasional
 Polihidramnion atau jumlah air ketuban berlebihan
 Obesitas
 Kenaikan berat badan berlebihan selama kehamilan
 Tinggi badan kurang dari 145 cm
 Hamil di usia remaja, karena tulang panggul belum tumbuh
sempurna
 Kehamilan lewat bulan atau usia kandungan sudah lewat 40
minggu
3.Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan panggul dalam Identifikasi faktor resiko (tinggi badan <
145 cm, kelainan tulang belakang, tulang panggul dan ekstremitas
inferior
4.Kriteria Diagnosis a. Kesempitan pintu atas panggul, panggul sempit relatif : jika
konjugata vera > 8,5-10 cm panggul sempit absolut : jika
konjugata vera <8,5 cm
b. Kesempitan panggul tengah bidang tengah panggul terbentang
antara pinggir bawah simfisis dan spina os ischii dan memotong
sacrum kira-kira pada pertemuan ruas sacral ke 4 dan ke 5.
Ukuran yang terpenting dari bidang ini ialah :
1. Diameter transversa (diameter antara kedua spina) -10,5 cm
2. Diameter anteroposterior dari pinggir bawah simfisis ke
pertemuan ruas sakral ke 4 ddan ke 5 – 11,5 cm
3. Diameter sagitalis posterior dari pertengahan garis antara
kedua spina ke pertemuan sacral ke 4 dan ke 5 -5cm

Dikatakan bahaw bidang tengah paggul itu sempit jika:


1. Jumlah diameter transversa dan diameter sagitalis posterior
13,5 cm atau kuarang (10,5 cm+5 cm)
2. Diameter antara spina kurang dari 9 cm
5.Diagnosis Kerja 1. CPD (cephalopelvic disproportion)
2. Bayi besar lebih dari 4000 gram
3. Kelainan tulang belakang
6.Diagnosis Banding 1. Fundus menonjol ke depan hingga perut menggantung
2. Kepala tidak dapat turun pada bulan terakhir
7.Pemeriksaan Pemeriksaan laboratorium sesuai dengan jenis persalinan
Penunjang
8.Tata Laksana 1. Persalinan Percobaan
Persalinan Percobaan hanya dilakukan pada letak belakang kepala,
tidak bisa pada letak sungsang, letak dahi, letak muka, atau kelainan
letak lainnya. Ketentuan lainnya adalah umur kehamilan tidak boleh
lebih dari 42 mingu karena kepala janin bertambah besar sehingga
sukar terjadi moulage dan ada kemungkinan disfungsi plasenta janin
yang akan menjadi penyulit persalinan percobaan. Persalinan
Percobaan dihentikan apabila pembukaan tidak atau kurang sekali
kemajuannnya, keadaan ibu atau anak kurang baik, ada lingkaran
bandl, setelah pembukaan lengkap dan ketuban pecah kepala tidak
masuk PAP dalam 2 jam meskipun his baik, serta pada forceps yang
gagal. Pada keadaan ini dilakukan seksiosesarea
2. Seksio Sesarea
Seksio Sesarea elektif dilakukan pada kesempitan panggul berat
dengan kehamilan aterm, atau disproporsi sephalopelvik yang nyata.
Seksio juga dapat dilakukan pada kesempitan panggul ringan apabila
ada komplikasi seperti primigravida tua dan kelainan letak janin
yang tak dapat diperbaiki. Seksio sesarea sekunder (sesudah
persalinan selama beberapa waktu) dilakukan karena peralinan
percobaan dianggap gagal atau ada indikasi untuk menyelesaikan
persalinan selekas mungkin sedangkan syarat persalinan pervaginam
belum dipenuhi
9.Edukasi (Hospital 1. Penjelasan tentang penyakit, terapi, tindakan dan terapi serta
Health Promotion) prognosis
2. Perawatan Post partum
10. Prognosis Prognosis ditentukan oleh:
1. Bentuk panggul
2. Ukuran panggul
3. Kemungkinan pergerakan sendi dalam panggul
4. Presentasi dan posisi kepala
5. Besar kepala dan kesanggupan moulage
6. His
11. Indikator (Outcome)) Lama rawat 3-4 hari
Sembuh total
12. Penelaah Kritis dr. Nasrul wahdi, Sp.OG
dr. Indra, Sp.OG
Tim mutu dan Clinical Pathway
13. Kepustakaan 1. Saifuddin AB.Ilmu kebidanan sarwono prawirohardjo. Edisi
keempat, Jakarta: BP-SP,2008
2. Lowe, N.K. The Dystocia Epidemic in Nulliparous women.
School of Nursing Oregon Haelth & science University.2005
3. Cunningham FG, Gant FN, Leveno KJ, dkk. Obstetri
William .Edisi 21. Jakarta : EGC, 2005
4. Winkjosastro H. Ilmu kebidanan. Edisi ketiga. Jakarta: YBP-SP,
2007

Mengetahui Ketua Komite Medik


Kabupaten Nagan Raya Ketua KSM Obgyn

dr. Herizal,Sp.T.H.T.K.L dr. Nasrul Wahdi, Sp.OG


NIP. 19850323 201503 1 004 NIP. 19810412 200904 1 002

Anda mungkin juga menyukai