Anda di halaman 1dari 24

CEPHALOPELVIC

DYSPORPOTION DAN
PANGGUL SEMPIT
CEPHALOPELVIC DYSPORPOTION
Disproporsi kepala panggul yaitu suatu keadaan yang timbul karena
tidak adanya keseimbangan antara panggul ibu dengan kepala janin
disebabkan oleh panggul sempit, janin yang besar sehingga tidak
dapat melewati panggul ataupun kombinasi keduanya

(Cunningham, et al., 2014).

Penyebab dari cephalopelvic


disproportion:
• Janin yang besar
• Kelainan posisi dan presentasi
• Panggul sempit
UKURAN-UKURAN PADA
PANGGUL
JENIS-JENIS PANGGUL
ETIOLOGI

 Perubahan bentuk panggul karena kelainan pertumbuhan


intrauterin
· panggul NAEGELE
· panggul ROBERT,
· split pelvis
· panggul asimilasi
 Perubahan bentuk panggul karena penyakit pada tulang-tulang
panggul dan atau sendi panggul
· rachitis
· osteomalacia
· neoplasma
· fractura
· atrophy
· caries
· necrosis
· penyakit pada sendi sacroiliaca dan sendi sacrococcygea.
PANGGUL SEMPIT

 Batasan panggul sempit


 setiap kelainan pada diameter panggul yang mengurangi kapasitas
panggul, sehingga dapat menimbulkan distosia pada persalinan.
 Penyempitan dapat terjadi pada pintu atas panggul, pintu
tengah panggul, pintu bawah panggul, atau panggul yang
menyempit seluruhnya
 Perubahan bentuk panggul karena penyakit tulang belakang
· xyposis
· scoliosis
· spondylolystesis.
 Perubahan bentuk panggul karena penyakit kaki

· coxitis,

· luxatio coxae

· atrophy atau kelumpuhan satu kaki.


 Klasifikasi panggul sempit
 Kesempitan pintu atas panggul
 Kesempitan bidang tengah
 Kesempitan pintu bawah panggul
KRITERIA DIAGNOSIS

 Kesempitan pintu atas panggul


 Bila diameter anteroposterior kurang dari 10 cm dan
transversalnya kurang dari 12 cm, maka pintu atas panggul
dianggap sempit.
 Pembagian tingkatan panggul sempit
 tingkat I : CV = 9 – 10 cm = borderline
 tingkat II : CV = 8 – 9 cm = relatif
 tingkat III : CV = 6 – 8 cm = ekstrim
 tingkat IV : CV = 6 cm = mutlak (absolut)
KESEMPITAN PANGGUL TENGAH

 Bidang tengah panggul terbentang antara pinggir bawah


simfisis dan spina os ischii dan memotong sacrum kira-kira pada
pertemuan ruas sacral ke-4 dan ke-5
 Dikatakan bahwa bidang tengah panggul itu sempit jika
 Jumlah diameter transversa dan diameter sagitalis posterior 13,5 cm atau
kurang (10,5 cm + 5 cm = 15,5 cm).
 Diameter antara spina kurang dari 9 cm .

 Jika dapat juga menduga adanya kesempitan bidang tengah


panggul jika:
 Spina ischiadica sangat menonjol.
 Dinding samping panggul konvergen.
 Diameter antara tuber ischii 8,5 cm atau kurang.
KESEMPITAN PINTU BAWAH
PANGGUL
 Bila jarak antara tuber os ischii 8 cm atau kurang.
 Teknik perasat Osborn:
 Pasien terlentang, tungkai sedikit fleksi.
 Kepala janin dipegang oleh tangan kiri pemeriksa.
 Dua jari lainnya di atas simfisus, permukaan jari berada pada
permukaan anterior dari simfisis.
 Tentukan derajat tumpang tindih ketika kepala janin ditekan ke
bawah dan ke belakang.
 Interpretasi perasat Osborn:
 Kepala dapat ditekan ke dalam panggul, tidak terdapat tumpang
tindih dari tulang parietal, berarti CPD (-).
 Kepala dapat ditekan sedikit, terdapat sedikit tumpang tindih dari
tulang parietal, sekitar 0,5 cm, berarti CPD sedang. Pemeriksaan
dilanjutkan dengan perasat Muller.
 Kepala tidak dapat dimasukkan ke dalam tulang panggul, tulang
parietal menggantung di atas simfisis dengan dibatasi jari, berarti
CPD positif.
 Teknik perasat Muller:
 Pasien terlentang, tungkai sedikit fleksi.
 Satu tangan memegang kepala dari luar di atas simfisis.
 Dua jari dari tangan yang lain masuk ke dalam vagina, sampai pintu
atas panggul.
 Tangan luar mendorong kepala anak ke arah simfisis.
 Interpretasi perasat Muller:
 Kepala anak teraba oleh kedua jari, berarti CPD (-).
 Kepala anak tidak teraba oleh kedua jari, berarti CPD (+).
PENATALAKSANAAN

 Cunam tinggi
Cunam tinggi dengan menggunakan axis-traction forceps, dahulu
dilakukan untuk membawa kepala janin – yang dengan ukuran
besarnya belum melewati pintu atas panggul - ke dalam rongga
panggul dan terus keluar.

Tindakan ini yang sangat berbahaya bagi janin dan ibu, kini diganti
oleh seksio cesarea yang jauh lebih aman.
 Induksi partus prematurus
Keberatan tindakan ini ialah untuk menetapkan
 apakah janin walaupun belum cukup bulan, sudah cukup tua dan
besar untuk hidup dengan selamat di luar tubuh ibu
 apakah kepala janin bisa dengan aman melewati kesempitan pada
panggul bersangkutan.
 Partus Percobaan
Setelah pada panggul diduga sempit berdasarkan pemeriksaan
yang teliti pada hamil tua diadakan penilaian tentang
· bentuk serta ukuran-ukuran panggul dalam semua bidang
· hubungan antara kepala janin dan panggul
setelah dicapai kesimpulan bahwa ada harapan bahwa partus bisa
berlangsung pervaginam dengan selamat, bisa diambil keputusan
untuk menyelenggarakan partus percobaan.
 Kontraindikasi Partus percobaan
· kesempitan panggul yang cukup berat, atau
· terdapat disproporsi cephalopelvic yang nyata
· kesempitan ringan jika faktor-faktor lain yang merupakan
komplkasi, seperti primigravida tua,
· kelainan letak janin yang tidak bisa diperbaiki,
· kehamilan pada wanita yang mengalami masa infertilitas yang
lama
· penyakit jantung ibu
 Sectio cesarea
 secara elektif atau primer, yakni sebelum partus mulai atau pada
awal partus
· direncanakan lebih dahulu
· dilakukan pada kehamilan cukup bulan.
Indikasi SC elektif/ primer
· kesempitan panggul yang cukup berat, atau
· terdapat disproporsi cephalopelvic yang nyata
· kesempitan ringan jika faktor-faktor lain yang merupakan
komplkasi, seperti primigravida tua,
· kelainan letak janin yang tidak bisa diperbaiki,
· kehamilan pada wanita yang mengalami masa infertilitas yang
lama,
· penyakit jantung ibu
 Sectio cesarea secara sekunder, yakni sesudah partus
berlangsung selama beberapa waktu.
· partus percobaan dianggap gagal, atau

· timbul indikasi untuk menyelesaikan partus selekas mungkin,


sedang syarat-syarat untuk partus pervaginam tidak atau belum
dipenuhi.

Angka seksio cesarean karena disproporsi cephalopelvis di Amerika


Serikat mencapai 17% dari seluruh sectio cesarea yang ada
KOMPLIKASI

Jika partus dengan disproporsi cephalopelvic dibiarkan berlangsung


sendiri tanpa pengambilan tindakan yang tepat, timbul bahaya bagi ibu
dan janin
 Bahaya untuk ibu
 Partus lama, disertai pecahnya selaput ketuban pada pembukaan kecil,
menimbulkan
 Dehidrasi serta asidosis
 Infeksi intrapartum
 His kuat, sedangkan kemajuan janin tertahan di dalam jalan lahir,
menimbulkan
 Regangan segmen bawah uterus
 Dengan partus tidak maju karena cpd, jalan lahir pada suatu tempat dapat
mengalami:
 tekanan yang lama antara kepala janin dan tulang panggul, kemudian timbul
gangguan sirkulasi kemudian timbul ischemia, kemudian timbul necrosis dan
akan terjadi beberapa hari postpartum : fistula vesicocervicalis/fistula
vesicovaginalis/fistula rectovaginalis.

Anda mungkin juga menyukai