PELAKSANAAN PROGRAM
QARYAH THAYIBAH
Dra. Siti Noordjannah Djohantini, MM., M.Si. Dra. Dyah Siti Nuraini
NBM : 548 580 NBM: 549 014
iii
iv
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN __ 1
A. Latar Belakang __ 1
B. Pengertian Umum __ 4
C. Landasan __ 4
BAB II
PROGRAM QARYAH THAYIBAH __ 13
A. Tujuan Qaryah Thayibah __ 13
B. Karakteristik Qaryah Thayibah __ 14
C. Sasaran __ 16
D. Peran __ 16
E. Hasil yang diharapkan __ 18
BAB III
ACUAN UMUM, KEBIJAKAN, STRATEGI PELAKSANAAN
PROGRAM __ 24
A. Acuan Umum __ 24
B. Kebijakan __ 26
C. Strategi __ 27
D. Pelaksanaan Program __ 28
E. Ciri Qaryah Thayibah __ 29
F. Sifat Gerakan __ 30
G. Bidang Garap Qaryah Thayibah __ 31
H. Pelaksanaan Qaryah Thayibah __ 32
I. Target __ 36
v
BAB IV
MANAJEMEN PROGRAM QARYAH THAYIBAH
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN __ 37
A. Perencanaan __ 37
B. Pelaksanaan Kegiatan __ 39
BAB V
PENGORGANISASIAN DAN TUGAS __ 47
A. Pimpinan Pusat __ 47
B. Pimpinan Wilayah __ 47
C. Pimpinan Daerah __ 47
D. Pimpinan Cabang __ 48
E. Pimpinan Ranting __ 49
F. Peryarikatan, Organisasi Otonom dan Instansi Terkait
__ 50
BAB VI
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN __ 53
A. Monitoring __ 53
B. Evaluasi __ 55
C. Pelaporan __ 56
BAB VII
PENUTUP __ 58
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Pengantar
Muhammadiyah hadir di tengah berbagai krisis
melanda bangsa Indonesia antara lain: krisis aqidah;
krisis akhlak; krisis sosial kemasyarakatan. Kepercayaan
yang telah mengakar yang diyakini oleh masyarakat
sebagai peninggalan nenek moyang yang berabad-abad
dianut sangat mempengaruhi keberagamaan masyarakat
Indonesia. Hal tersebut bisa dilihat dari Aktualisasinya
berupa pengamalan keagamaan yang tercampuri oleh
hal-hal yang berbau syirik, bid’ah, dan khurafat. Lama
kelamaan orang tidak dapat memisahkan antara ajaran
Islam yang murni, dan yang tidak. Jika keadaan demikian
didiamkan penyimpangan akan semakin jauh. Dalam
keadaan demikian Muhammadiyah bangkit membawa
panji-panji tauhid untuk pemurnian aqidah agar bangsa
khususnya umat Islam tidak tenggelam dalam kejumudan
dan syirik’ yang kemudian dikenal dengan gerakan “anti
TBC” (takhayul, bid’ah, dan churafat).
Penjajahan tiga setengah abad lamanya
membelenggu seluruh potensi yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia. Budaya feodal pun mempunyai andil besar
dalam mengoyak cita-cita anak bangsa untuk dapat
menikmati kehidupan yang wajar, termasuk memiliki
kebebasan belajar. Akhirnya perbedaan dalam strata
sosial semakin mencolok. Pengaruh pengkastaan masih
1
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
2
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
3
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
B. Pengertian Umum
1. Pengertian Qaryah Thayibah
2. Qaryah Thayyibah adalah suatu perkampungan atau
desa atau kelompok yang warganya beragama Islam
menjalankan ajaran Islam secara baik dalam hubungan
dengan Allah SWT (hablun minallah) maupun dalam
hubungan sesama manusia (hablun minannas) dalam
segala aspek sehingga terwujud masyarakat Islam yang
maju dan bermartabat. Bidang garap Qaryah Thayibah
merupakan area garapan secara keseluruhan yang terdiri
dari dari bidang-bidang berikut, (yakni): kerohanian,
ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan dan lingkungan,
politik dan hukum, komunikasi dan teknologi informasi
serta bidang lainnya yang sesuai situasi dan kondisi
setempat.
3. Indikator keberhasilan adalah unsur-unsur dari setiap
bidang garap Qaryah Thayibah yang dapat menjadi
tanda-tanda dari keberhasilan program Qaryah Thayibah.
C. LANDASAN
1. Landasan Idiil
a. A-Qur’an, antara lain sebagai berikut:
1) Masyarakatnya beriman dan bertakwa kepada
Allah. QS Al-A’raf (7): ayat 96
ََ َ ْ َ َّ َ ْ َ ْ ُ َ َ ُ َ َّ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ َ ا
ولو أن أهل القرى آمنوا واتقوا لفتحنا علي ِهم برك ٍت
ُ َ ْ َ َ َ َّ َ ََ ََْ َّ َ َ أ
ْ ال
ك ْن كذبُوا فأخذناه ْم بِ َما ِ ل و ضِ ِمن السما ِء و
ر
َ ْ ُ َا
)96( كنوا يَك ِسبُون
4
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
5
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
6
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
َ َ َْ َ ً َ ُ ْ ُ ْ لَى َ ْ ْ ُ ْ َ ْ ََ ْ ُ ُُ
قلوبِكم فأصبحتم بِ ِنعم ِت ِه إِخوانا وكنتم ع شفا
َ َ َ َ ْ ْ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ ُ
ُ ُ ِّك يُبَين
اهلل ِ ار فأنقذكم ِمنها كذل ِ حفر ٍة ِمن انل
َ ْ َ ُ َّ َ ُ َ
)103( لك ْم آيَاتِ ِه ل َعلك ْم تهتَ ُدون
Artinya: ”Dan berpeganglah kamu semuanya
kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah
kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat
Allah, orang-orang yang bersaudara; dan
kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu
Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”.
7
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
Keterangan:
[525] Maksudnya: ialah golongan yang amat
fanatik kepada pemimpin-pemimpinnya.
ُ ْ َْ َ ُ َُْ َّ ْ َ ْ ُ َّ ُ َُْ ْ ُ ْ َ ر
وفِ اس تأمرون بِالمعر ِ كنتم خي أم ٍة أخ ِرجت لِلن
ُْ َ َ َ ُ ُْ َ ْ ُْ َ َ ْ ََْ
هلل َول ْو آ ََم َن أهل ِ َوتنهون ع ِن المنك ِر َوتؤ ِمنون بِا
ُ َون َوأَ ْك ر
ُث ُهم َ ُ ْ ُ ْ ُ ُ ْ ْ ُ َ ً َْ اَ َ َ ر
اب لكن خيا لهم ِمنهم المؤ ِمن َ ْال
ِ كتِ
َ ُ َْ
)110( اسقون ِ الف
Artinya: ”Kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar,
dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka,
di antara mereka ada yang beriman, dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang
fasik”.
8
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
9
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
10
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
2. Landasan Operasional
a. Muqaddimah Anggaran Dasar ’Aisyiyah
1) Wajib bagi setiap manusia bertuhan
Allah, rnengikuti segala perintah-Nya,
mempertanggungjawabkan segala perkataan
dan perbuatannya. Perasaan mantap dalam
melaksanakan ajaran dan petunjuk Allah yang
termaktub dalam Alquran serta Sunnah Nabi
Muhammad saw dan perasaan nikmat beragama
karena yakin bahwa peraturan agama Islam
membawa kebahagiaan hidup di dunia dan di
akhirat akan menggairahkan semangat dalam
melaksanakan kewajiban untuk menciptakan
masyarakat sejahtera.
2) Untuk rnernperoleh hasil yang maksimal, usaha
yang giat perlu dilaksanakan secara bersarna-
sama. Maka lahirlah satu bentuk kerja sama yang
tertuang dalam satu pergerakan yang disebut
organisasi ‘Aisyiyah.
3) Masyarakat sejahtera adalah masyarakat yang
adil, makmur, dan aman dalam kerelaan Allah.
Masyarakat sejahtera mengantarkan warganya
kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
4) Pembentukan masyarakat sejahtera, adil,
makmur, dan aman, telah diatur oleh Allah
dengan peraturan yang disebut agama Islam,
yang diwahyukan kepada utusan-Nya semenjak
Nabi Adam as hingga Nabi Muhammad
saw. Peraturan itulah yang akan membawa
penganutnya kepada idaman manusia, yaitu
11
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
***
12
BAB II
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan keterpaduan gerak organisasi secara
terpadu, lintas majelis dan serentak dari semua
unsur organisasi yang ada dalam ’Aisyiyah maupun
organisasi otonom lainnya dalam persyarikatan
Muhammadiyah untuk melaksanakan dakwah
amar makruf nahi munkar untuk memberdayakan
masyarakat.
b. Mempercepat upaya untuk melaksanakan revitalisasi
Cabang/Ranting dalam menggerakkan semua
pimpinan organisasi ’Aisyiyah di seluruh Indonesia
melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan secara
lintas majelis agar dakwah yang ada berkembang
dan dapat menggerakkan masyarakat menjadi
mandiri, maju dan bermartabat.
13
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
14
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
15
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
C. Sasaran
1. Warga Muhammadiyah/’Aisyiyah
Warga Muhammadiyah/’Aisyiyah yang telah
mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan oleh
Muhammadiyah/’Aisyiyah maupun organisasi otonom
maupun amal usaha Muhammadiyah/’Aisyiyah.
2. Masyarakat Islam
Semua anggota masyarakat yang mengaku
beragama Islam, baik yang berdekatan dengan
pusat kegiatan organisasi Muhammadiyah/’Aisyiyah,
organisasi otonomnya, juga amal usaha
Muhammadiyah/’Aisyiyah maupun yang berjauhan
letaknya namun dipandang penting dan strategis
untuk mengembangkan dakwah di lokasi tersebut.
3. Masyarakat luas
Anggota masyarakat yang menjadi warga negara
Indonesia yang sah maupun lainnya yang dipandang
strategis untuk kepentingan dakwah dan penyebaran
Islam secara berkelanjutan di berbagai pelosok tanah
air dan di luar negeri.
D. Peran
16
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
3. Pimpinan Muhammadiyah
Pimpinan Muhammadiyah di semua tingkatan
berperan sebagai pemersatu dan pendorong serta
penggerak bagi semua komponen dalam persyarikatan
Muhammadiyah bagi upaya-upaya pemberdayaan
masyarakat untuk menggerakkan warga masyarakat
menjadi warga yang mandiri, maju dan bermartarbat
dalam bingkai masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
17
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
4. Pimpinan Pemerintah
Pimpinan Pemerintah di semua bidang dan
tingkatan berperan menjadi pendorong, pendukung dan
pemberi fasilitas serta pemberian fasilitasi bagi organisasi
kemasyarakatan, keagamaan dan keperempuanan
seperti ’Aisyiyah untuk dapat berperan secara optimal
dalam menggerakkan masyarakat menjadi masyarakat
yang mandiri maju dan bermartarbat dalam bingkai
kesatuan negara Indonesia seutuhnya.
5. Tokoh Masyarakat
Para tokoh masyarakat dapat berperan serta
menjadi pendorong dan penggerak bersama-sama
untuk memberdayakan masyarakat menjadi masyarakat
yang mandiri, maju dan bermartabat.
6. Anggota ’Aisyiyah
Setiap anggota ’Aisyiyah berperan sebagai
pendorong dan penggerak berbagai upaya untuk
memberdayakan masyarakat agar menjadi masyarakat
yang mandiri, maju dan bermartabat.
7. Warga Masyarakat
Semua anggota masyarakat dapat berpartisipasi aktif
untuk mencari jalan keluar dari berbagai permasalahan
yang ada agar semua warga masyarakat dapat menjadi
warga masyarakat yang mandiri, maju dan bermartabat.
18
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
19
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
20
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
21
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
6. Tingkat Masyarakat
Para warga masyarakat dapat memahami dan
kemudian turut serta berpartisipasi secara aktif
22
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
23
BAB III
A. Acuan Umum
1. Qaryah Thayibah merupakan program prioritas yang
diharapkan akan menjadi penyatu semua program
’Aisyiyah dalam memberdayakan masyarakat baik pada
tingkatan individu, keluarga maupun masyarakat menuju
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
2. Qaryah Thayibah merupakan program terpadu dan
lintas majelis yang akan menyatukan semua komponen
organisasi ’Aisyiyah mulai dari pimpinan organisasi,
pimpinan majelis, anggota pimpinan juga para anggota
’Aisyiyah.
3. Qaryah Thayibah merupakan program ’Aisyiyah yang
menyatukan gerak langkah semua komponen organisasi
dalam Persyarikatan Muhammadiyah sejak dari Nasyiatul
’Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Hizbul Wathan,
Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah, Tapak Suci dan Muhammadiyah sejak
dari Pimpinan Pusat sampai dengan Pimpinan Ranting
untuk memberdayakan dan menggerakkan semua
anggota masyarakat menuju terwujudnya masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya.
4. Qaryah Thayibah merupakan program ’Aisyiyah yang
berkaitan langsung dengan berbagai institusi yang ada
dalam masyarakat, baik yang formal seperti pemerintah
beserta berbagai satuan dinas, dan institusi lainnya
24
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
25
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
B. Kebijakan
1. Qaryah Thayibah adalah program prioritas yang menjadi
program pengikat bagi seluruh program yang ada
untuk diterapkan dalam masyarakat. Harapannya adalah
dengan adanya program pengikat yang diberi nama
Qaryah Thayibah maka semua komponen pimpinan
organisasi akan memusatkan semua usahanya pada
pencapaian program ini sehingga dakwah ’Aisyiyah
akan lebih mudah diteima dan dilaksanakan oleh semua
anggota masyarakat.
2. Pengembangan Qaryah Thayibah diarahkan pada
pengembangan semua potensi baik dalam lingkungan
internal persyarikatan muhammadiyah dengan
mengikutsertakan organisasi otonomnya, termasuk
pimpinan persyarikan muhammadiyah sendiri untuk
dapat bergerak bersama-sama dalam memberdayakan
masyarakat agar mandiri, maju dan bermartabat dalam
bingkai mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya
3. Untuk memberdayakan warga masyarakat menjadi
mandiri, berdaulat, maju dan bermartabat maka
diperlukan berbagai upaya pada tingkat masyarakat
untuk mengembangkan warganya agar Qaryah Thayibah
menjadi pendorong adanya peningkatan kesadaran
kritis, penggalian potensi lokal, peningkatan kapasitas/
kemampuan dan peningkatan partisipasi aktif warga
masyaraka
4. Qaryah Thayyibah memusatkan pengembangan agar
setiap warga masyarakat yang beragama Islam yang
26
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
C. Strategi
1. Peningkatan komitmen/kepedulian dan tanggung jawab
dari pimpinan organisasi, pimpinan organisasi otonom
pimpinan persyarikatan muhammadiyah, pimpinan
pemerintah, instansi terkait, keluarga, masyarakat, dan
lingkungan guna mendukung upaya pengembangan
Qaryah Thayyibah.
2. Penelitian dan pengkajian mengenai berbagai masalah
yang dihadapi, baik secara individual, organisasional,
institusional maupun sosial budaya untuk pengembangan
Qaryah Thayibah
3. Pendataan dan pemantapan terhadap semua sumber
pengembangan Qaryah Thayibah yang dapat difungsikan
sebagai modal individual, organisasional, institusional
maupun sosial budaya.
4. Pembentukan jaringan kerjasama dan koordinasi
antara semua pihak untuk yang terkait dalam program
untuk memperkokoh dan memperlancar pelaksanaan
27
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
D. Pelaksanaan Program
1. Penguatan Kelembagaan
a. Pimpinan Organisasi
Pelaksanaan program Qaryah Thayyibah menjadi
tanggung jawab pimpinan organisasi di semua
tingkat.
c. Pimpinan Muhammadiyah
Pimpinan persyarikatan diperlukan dukungan
dan kerjasamanya untuk melaksanakan dan
mengembangkan program Qaryah Thayyibah di
Masyarakat
d. Pimpinan Pemerintah
Untuk mendapatkan dukungan, baik yang bersifat
politis maupun yuridis formal mulai dari aspek
pendanaan sampai dengan sarana dan prasarana
28
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
29
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
F. Sifat Gerakan
a. Merupakan gerakan dakwah dalam rangka Tegaknya
agama Islam dan terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya
b. Bersifat memberdayakan masyarakat dan untuk
memperkuat masyarakat.
c. Merupakan proses perubahan sosial yang memungkinkan
orang-orang pinggiran yang tidak berdaya untuk
memberikan pengaruh yang lebih besar di arena
pembangunan skala lokal.
d. Menghormati ke Bhineka-an, ke-khasan lokal,
dekonsentrasi kekuatan dan peningkatan kemandirian.
30
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
31
5. Kesehatan dan lingkungan
6. Politik dan hukum
7. Komunikasi dan teknologi informasi
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
8. Bidang lainnya sesuai situasi dan kondisi setempat
Kerohanian
Lainnya Ekonomi
Teknologi
& Pendidikan
Informasi
Qaryah
Thayibah
Kesehatan
Seni
dan
Budaya
Lingkungan
Hukum
Sosial
dan Politik
Bidang Garap
Qaryah Thayibah 1
5. H. Pelaksanaan
Pelaksanaan QaryahQaryah Thayibah
Thayibah
AdapunAdapun
selengkapnya mengenai berbagai
selengkapnya mengenaiindikator yang dapat
berbagai dijadikan panduan
indikator
dalamyang dapat Qaryah
menerapkan dijadikan panduan
Thayibah dalam menerapkan
dalam masyarakat adalah seperti berbagai hal
Qaryah Thayibah dalam masyarakat adalah seperti
berikut:
berbagai hal berikut:
a. Kerohanian
a. Kerohanian
a) Menyadarkan masyarakat akan pentingnya
m p i n a n P u s a t A i s y membina
iyah jamaah dan memakmurkan masjid
Halaman
32
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
33
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
34
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
35
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
I. Target
a. Terwujudnya satuan kelompok masyarakat yang
kuat secara lahir batin
b. Tercipta suasana masyarakat yang aman, damai dan
sejahtera
c. Terwujudnya gerakan dakwah Al-Maun di masyarakat
36
BAB IV
MANAJEMEN PROGRAM
QARYAH THAYIBAH
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN
KEGIATAN
A. Perencanaan
Secara garis besar, perencanaan Qaryah Thayibah
dilaksanakan dengan mengikuti 6 langkah perencanaan
berikut:
1. Perumusan masalah.
Qaryah Thayibah dilaksanakan berdasarkan masalah
atau kebutuhan masyarakat setempat. Beberapa masalah
yang biasanya ditangani berkaitan dengan kemiskinan,
pengangguran, kenakalan remaja, pemberantasan buta
aksara, dan lain-lain. Perumusan masalah dilakukan
dengan menggunakan penelitian, diskusi kelompok,
rapat desa, dan seterusnya. Setelah masalah dapat
diidentifikasi dan disepakati sebagai prioritas program
yang perlu segera ditangani, maka dirumuskanlah
program penanganan masalah tersebut.
2. Perumusan Tujuan.
Agar program dapat dilaksanakan dengan baik dan
keberhasilannya dapat diukur perlu dirumuskan tentang
tujuan program yang telah ditetapkan.
37
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
7. Pelaporan
Pelaporan dilakukan untuk mendokumentasi hasil
pelaksanaan program. Hasil laporan pelaksanaan program
akan digunakan sebagai dasar untuk pengembangan
program di masa yang akan datang.
8. Pengembangan
Pengembangan program dilakukan sebagai upaya
perbaikan dan penyesuaian agar lebih mudah diterapkan
di masyarakat. Pengembangan dilakukan setelah
38
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Advokasi Kebijakan dan Program
a. Tujuan Strategis
i. Memperkuat komitmen pimpinan organisasi
bagi tercapainya tujuaj Qaryah Thayyibah
ii. Mengagendakan pencapaian tujuan Qaryah
Thayyibah dalam pertemuan organisasi di
berbagai tingkatan pimpinan, Rapat Pimpinan,
Rapat Kerja, Rapat Rutin, Pengajian Organisasi
dan berbagai pertemuan lainnya yang
mendukung pencapaian Qaryah Thayyibah
39
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
40
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
41
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
42
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
Qaryah Thayyibah
iii. Meningkatkan sosialisasi secara berkelanjutan
pada berbagai pihak akan penting dan strategis
program Qaryah Thayyibah bagi kemajuan Umat
Islam
iv. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak
guna kelancaran pelaksanaan program Qaryah
Thayyibah
b. Pelaksanaan
i. Melakukan koordinasi secara berkala, baik untuk
kepentingan strategis maupun praktis, untuk
menjamin bahwa program Qaryah Thayyibah
sudah berjalan dan menuju keberhasilan yang
diharapkan.
ii. Menggiatkan kerjasama antar majelis dan
lembaga yang ada agar pelaksanaan program
Qaryah Thayyibah menjadi kerja bersama lintas
majelis secara berkelanjutan
iii. Merancang, melaksanakan, mengevalusai dan
melaporkan kerjasama dalam pelaksanaan
program majelis dan lembaga, program baik
secara lisan maupun tulisa, agar antar tidak
terjadi tumpang tindih antar program atau
bahkan terjadi ketiadaan program.
iv. Mengadakan forum evaluasi secara khusus
untuk mengkaji pelaksanaan Program Qaryah
Thayyibah untuk mengetahui perkembangan
dan hambatannya dalam pelaksanaan agar
dapat menemukan berbagai inovasi untuk
perbaikan program di masa yang akan datang.
43
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
44
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
45
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
46
BAB V
PENGORGANISASIAN
DAN TUGAS
A. Pimpinan Pusat
1. Menyusun pedoman pelaksanaan program Qaryah
Thayibah
2. Melakukan sosialisasi konsep Qaryah Thayibah
3. Mengadakan monitoring pelaksanaan program
Qaryah Thayibah
B. Pimpinan Wilayah
1. Melakukan sosialisasi program Qaryah Thayibah
2. Melakukan sosialiasi pedoman program Qaryah
Thayibah
3. Mengadakan monitoring pelaksanaan program
Qaryah Thayibah
C. Pimpinan Daerah
1. Melakukan sosialisasi program Qaryah Thayibah
2. Melakukan sosialiasi pedoman program Qaryah
Thayibah
3. Menyelenggarakan pelatihan bagi pendamping
pengembangan masyarakat pada program Qaryah
Thayibah tingkat daerah
4. Mengadakan monitoring pelaksanaan program
Qaryah Thayibah
47
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
D. Pimpinan Cabang
1. Mengadakan pertemuan pimpinan organisasi dan
pimpinan majelis serta organsiasi otonom dan juga
pimpinan muhammadiyah untuk merencanakan
program Qaryah Thayibah
2. Membentuk kelompok-kelompok dalam masyarakat
3. Setiap kelompok sekurang-kurangnya terdiri atas 10
- 15 orang
4. Anggota kelompok dapat disusun berdasarkan
beberapa pilihan pertimbangan berikut ini:
a. Umur
b. Pendidikan
c. Pekerjaan
d. Minat
e. Ketokohannya dalam masyarakat
f. Dan lainnya yang dipandang perlu
5. Mendampingi kelompok untuk melakukan
identifikasi atas berbagai permasalahan yang ada
dalam masyarakat
6. Menentukan sebuah program yang menjadi prioritas
yang akan diatasi sebagai suatu pengikat kelompok.
7. Mencari tenaga ahli yang diperlukan sesuai prioritas
program yang dipilih kelompok
8. Melaksanakan program yang disepakati oleh
anggota kelompok secara berkelanjutan
9. Melakukan evaluasi secara berkala untuk
memperbaiki pelaksanaan program
10. Memperkuat kekompakan kelompok
11. Mengembangkan kualitas kelompok
12. Membentuk kelompok-kelompok lainnya sesuai
kebutuhan masyarakat
48
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
Catatan:
1. Peran Cabang di atas dilaksanakan bila Cabang tidak
memiliki ranting
2. Bila Cabang memiliki Ranting, maka Cabang
berperan untuk melaksanakan tugas tim khusus di
tingkat Daerah
E. Pimpinan Ranting
1. Mengadakan pertemuan pimpinan organisasi dan
pimpinan majelis serta organsiasi otonom dan juga
pimpinan muhammadiyah untuk merencanakan
program Qaryah Thayibah
2. Membentuk kelompok-kelompok dalam masyarakat
3. Setiap kelompok sekurangnya-kurangnya terdiri
atas 10 - 15 orang
4. Anggota kelompok dapat disusun berdasarkan
beberapa pilihan pertimbangan berikut ini:
a. Umur
b. Pendidikan
c. Pekerjaan
d. Minat
e. Ketokohannya dalam masyarakat
f. Dan lainnya yang dipandang perlu
5. Mendampingi kelompok untuk melakukan
identifikasi atas berbagai permasalahan yang ada
dalam masyarakat
6. Menentukan sebuah program yang menjadi prioritas
yang akan diatasi sebagai suatu pengikat kelompok.
7. Mencari tenaga ahli yang diperlukan sesuai prioritas
program yang dipilih kelompok
8. Melaksanakan program yang disepakati oleh
anggota kelompok secara berkelanjutan
49
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
50
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
51
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
52
BAB VI
MONITORING, EVALUASI
DAN PELAPORAN
A. Monitoring
1. Pengertian Monitoring
Kegiatan monitoring pada dasarnya merupakan
kegiatan yang bertujuan untuk memantau segala keadaan
dan proses pelaksanaan program agar dapat diketahui
sedini mungkin tingkat perkembangan dan kendala-
kendala yang dihadapai. Utamanya jika ditemukan
hambatan atau kendala, maka perlu segera dapat
dicarikan jalan keluarnya sehingga dapat memperlancar
proses pencapaian suatu program.
2. Aspek-aspek monitoring
a. Filosofi kegiatan
b. Bentuk kegiatan
c. Pelaku kegiatan
d. Pelaksanaan kegiatan
e. Anggaran kegiatan
f. Tujuan atau manfaat kegiatan
g. Frekuensi kegiatan
h. Peserta kegiatan
i. Fasilitator kegiatan
j. Prasarana dan sarana yang diperlukan
k. kendala-kendala yang dihadapi dan perkiraan
penyebabnya
l. Strategi pilihan untuk mengatasi kendala yang sudah
53
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
3. Tujuan monitoring.
a. Monitoring bertujuan untuk memantau pelaksanaan
program dan memantau kegiatan kelompok.
b. Kegiatan monitoring perlu dilaksanakan untuk
mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi dalam
pelaksanaan program, serta sejauh mana program
tersebut dapat dilaksanakan.
c. Monitoring dilaksanakan untuk mengetahui
pekembangan program, dapat dilakukan secara
berkala, baik mingguan, bulanan, triwulan,
semesteran atau tahunan, atau bahkan setiap saat
setelah selesainya kegiatan/ tahapan pelaksanaan
program.
4. Waktu monitoring:
a. Evaluasi Awal dilaksanakan untuk melihat
perencanaan program yang dilakukan
b. Evaluasi tengah dilaksanakan pada pertengahan,
yang tujuannya ialah:
c. mengukur dampak kegiatan, serta memberikan
kesimpulan sebagai pelajaran dalam menentukan
kebijakan selanjutnya.
d. Mengukur efisiensi guna menentukan perubahan
yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas
54
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
program
e. Evaluasi akhir tujuannya ialah: Untuk memberikan
analisis tentang MENGAPA, BAGAIMANA, serta
SEBAB tidak tercapainya target.
B. Evaluasi
1. Pentingnya Evaluasi
Setiap pelaksanaan program perlu dilakukan
evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan,
kegagalan, dan berbagai kendala yang dihadapi. Evaluasi
dapat dilakukan sebelum, pada saat dan sesudah suatu
kegiatan dilaksanakan. Hasil evaluasi ini harus benar-
benar dikaji sehingga dapat digunakan sebagai acuan
dalam menentukan kebijakan lebih lanjut.
55
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
C. Pelaporan
1. Pelaporan menjadi sangat penting untuk mengetahui
sampai sejauh mana keberhasiln program
2. Isi laporan pada dasarnya memuat butir-butir yang
menyangkut aspek-aspek yang dimonitor dan
dievaluasi, namun dalam bentuk yang lebih deskriptif
(terurai), yakni secara sistematis sebagai berikut:
a. Bagian Depan
1) Cover laporan
2) Lembar Pengesahan
3) Kata Pengantar
4) Daftar Isi
5) Daftar Lampiran
6) Daftar Gambar
7) Dll yang diperlukan
b. Bagian Isi
1) Pengantar
2) Program Qaryah Thayyibah (Program yang
ditetapkan dan program yang dilaksanakan
disertai tingkat pencapaian)
3) Perkembangan Pengorganisasian Program
(Organisasi, tim, pendamping dan
masyarakat sasaran)
c. Bagian Temuan dan Pembahasan
1) Temuan (pengalaman, pelajaran, hambatan,
peluang dalam pelaksanaan program)
2). Pembahasan (Hal-hal penting yang perlu
ditindaklanjuti dari berbagai temuan, sebab
akibat dari suatu)
d. Bagian Penutup
1) Kesimpulan
2) Saran
56
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah
3) Rekomendasi
e. Bagian Belakang
1) Lampiran Foto
2) Lampiran laporan per program
3) Dan lainnya yang diperlukan
3. Laporan dilakukan secara berkala dan bertingkat/
berjenjang dari dari Pusat sampai Cabang/Ranting
a. Tingkat Pusat minimal 6 bulan sekali
b. Tingkat Provinsi minimal 4 bulan sekali
c. Tingkat Daerah minimal 3 bulan sekali
d. Tingkat Cabang/Ranting 3 bulan sekali
57
BAB VII
PENUTUP
58