Anda di halaman 1dari 64

PANDUAN TEKNIS

PELAKSANAAN PROGRAM
QARYAH THAYIBAH

PIMPINAN PUSAT ‘AISYIYAH


Edisi Tanwir I
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah, berkat rahmat
dan karunia-Nya , pembuatan Buku Panduan Qaryah Thayibah
dapat selesai. Penyusunan panduan ini merupakan realisasi
dari amanat sidang Tanwir I di Samarinda terkait pelaksanaan
program Prioritas, yaitu Revitalisasi Qaryah Thayibah. Sebagian
isinya diangkat dari buku Tuntunan Qaryah Thayibah yang
diterbitkan pada periode 1995-2000. Karena ada perubahan
pelaksanaan dan pengelolaan Qaryah Thayibah, maka diadakan
penyusunan kembali Buku Panduan Teknis Pelaksanaan Qaryah
Thayibah yang berisi tentang berbagai hal terkait, beserta teknis
pelaksanaannya. Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan
berbagai pihak yang telah memberikan masukan kepada kami
sehingga terwujudnya panduan ini.
Buku Panduan Teknis Pelaksanaan Qaryah Thayibah ini
dibuat agar dapat dipedomani atau digunakan sebagai acuan
bagi Wilayah, Daerah, Cabang, Ranting maupun pembaca lainnya
dalam melaksanakan program Qaryah Thayibah. Kami percaya
tim penyusun yang terdiri dari Siti Hadiroh Achmad S.Pd., Dra.
Trias Setyawati Muntaha,M.Si. Mahsunah Syakir telah berupaya
maksimal untuk mewujudkan buku panduan ini, namun Pimpinan
Pusat ‘Aisyiyah tetap mengharapkan saran maupun kritik untuk
penyempurnaannya. Semoga Allah senantiasa memberikan
kemudahan, inayah dan ma’unah-Nya kepada kita dalam
mengupayakan terlaksananya program menuju terbentuknya
Qaryah Thayibah.
Nasrun minallah wa fathun qarib
Yogyakarta, 2 Oktober 2012
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
Ketua Umum, Sekretaris Umum,

Dra. Siti Noordjannah Djohantini, MM., M.Si. Dra. Dyah Siti Nuraini
NBM : 548 580 NBM: 549 014

iii
iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR __ iii


DAFTAR ISI __ v

BAB I
PENDAHULUAN __ 1
A. Latar Belakang __ 1
B. Pengertian Umum __ 4
C. Landasan __ 4

BAB II
PROGRAM QARYAH THAYIBAH __ 13
A. Tujuan Qaryah Thayibah __ 13
B. Karakteristik Qaryah Thayibah __ 14
C. Sasaran __ 16
D. Peran __ 16
E. Hasil yang diharapkan __ 18

BAB III
ACUAN UMUM, KEBIJAKAN, STRATEGI PELAKSANAAN
PROGRAM __ 24
A. Acuan Umum __ 24
B. Kebijakan __ 26
C. Strategi __ 27
D. Pelaksanaan Program __ 28
E. Ciri Qaryah Thayibah __ 29
F. Sifat Gerakan __ 30
G. Bidang Garap Qaryah Thayibah __ 31
H. Pelaksanaan Qaryah Thayibah __ 32
I. Target __ 36

v
BAB IV
MANAJEMEN PROGRAM QARYAH THAYIBAH
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN __ 37
A. Perencanaan __ 37
B. Pelaksanaan Kegiatan __ 39

BAB V
PENGORGANISASIAN DAN TUGAS __ 47
A. Pimpinan Pusat __ 47
B. Pimpinan Wilayah __ 47
C. Pimpinan Daerah __ 47
D. Pimpinan Cabang __ 48
E. Pimpinan Ranting __ 49
F. Peryarikatan, Organisasi Otonom dan Instansi Terkait
__ 50

BAB VI
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN __ 53
A. Monitoring __ 53
B. Evaluasi __ 55
C. Pelaporan __ 56

BAB VII
PENUTUP __ 58

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Pengantar
Muhammadiyah hadir di tengah berbagai krisis
melanda bangsa Indonesia antara lain: krisis aqidah;
krisis akhlak; krisis sosial kemasyarakatan. Kepercayaan
yang telah mengakar yang diyakini oleh masyarakat
sebagai peninggalan nenek moyang yang berabad-abad
dianut sangat mempengaruhi keberagamaan masyarakat
Indonesia. Hal tersebut bisa dilihat dari Aktualisasinya
berupa pengamalan keagamaan yang tercampuri oleh
hal-hal yang berbau syirik, bid’ah, dan khurafat. Lama
kelamaan orang tidak dapat memisahkan antara ajaran
Islam yang murni, dan yang tidak. Jika keadaan demikian
didiamkan penyimpangan akan semakin jauh. Dalam
keadaan demikian Muhammadiyah bangkit membawa
panji-panji tauhid untuk pemurnian aqidah agar bangsa
khususnya umat Islam tidak tenggelam dalam kejumudan
dan syirik’ yang kemudian dikenal dengan gerakan “anti
TBC” (takhayul, bid’ah, dan churafat).
Penjajahan tiga setengah abad lamanya
membelenggu seluruh potensi yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia. Budaya feodal pun mempunyai andil besar
dalam mengoyak cita-cita anak bangsa untuk dapat
menikmati kehidupan yang wajar, termasuk memiliki
kebebasan belajar. Akhirnya perbedaan dalam strata
sosial semakin mencolok. Pengaruh pengkastaan masih

1
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

melekat dalam masyarakat kemiskinan. Apabila tidak


segera dicari solusinya maka bangsa Indonesia tidak
akan bisa bangkit melawan penindasan dan kesewenang-
wenangan.
Pada saat bangsa Indonesia telah berhasil
merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, kehidupan
masyarakat berangsur mulai membaik dengan corak
masyarakat agraris. Sektor pertanian mendominasi
perekonomian. Yang kedua perdagangan, dan pegawai
negeri persentasenya terkecil. Tidak bisa dipungkiri
globalisasi telah mengubah segalanya termasuk potret
kehidupan masyarakat agraris yang digambarkan dengan
kehidupan yang tenang, santun, damai, penuh keakraban
dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, juga
moral.

2. Gerakan Dakwah Muhammadiyah


Gerakan Al-Ma’un merupakan sebuah gerakan
dakwah Muhammadiyah yang dipelopori oleh KHA
Dahlan dalam mengaktualisasikan Al-Qur’an Surat Al-
Ma’un tentang kepedulian terhadap ketidakberdayaan
masyarakat meliputi nasib anak yatim, fakir miskin,
orang yang melalaikan shalat, orang yang berbuat riya
dan orang yang enggan menolong sesamanya. Surat
Al-Ma’un menjadi ruh gerakan Dakwah Muhammadiyah
yang direalisasikan dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Tahun 1914 mendirikan Panti Asuhan dan Rumah
Miskin
b. Tahun 1923 mendirikan PKO (Penolong Kesengsaraan
Oemoem)
c. Mendirikan Sekolah (TK tahun 1919)
d. Membangun Masjid dan Mushola tahun 1922

2
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

Dalam rangka pelaksanaan program Qaryah


Thayibah, semangat gerakan Al-Maun ini harus
dikobarkan kembali, sehingga gerakan ‘Aisyiyah betul-
betul menyentuh berbagai lapisan masyarakat dalam
menuju desa yang aman, tenteram, damai di bawah ridha
dan ampunan Allah. Program Qaryah Thayibah yang
diangkat dalam Muktamar ke-42 di Yogyakarta, tetap
menjadi program prioritas ‘Aisyiyah periode 2010 - 2015

3. ’Aisyiyah dalam pemberdayaan masyarakat.


Setelah program Keluarga Sakinah tersosialisasi di
seluruh Indonesia dilakukan pengembangan program
sesuai dengan saran Almarhum Prof. Dr. Kuntowijoyo
(Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta) yaitu program Qaryah Thayibah yang
bertujuan untuk mensakinahkan keluarga di suatu desa.
Sebagai Pilot Proyek Qaryah Thayibah, tahun
1990 ditunjuk Dusun Mertosanan Kelurahan Potorono
Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul yang
sebelumnya menjadi lokasi PKL (Praktek Kerja Lapangan)
Mahasiswa Akademi Perawat ’Aisyiyah Yogyakarta.
Sebagai langkah awal dilakukan penataran untuk 40
orang inti jamaah dan pendataan keluarga di desa
tersebut yang akan digunakan untuk pembinaan
selanjutnya.
Dalam Muktamar ’Aisyiyah tahun 1995 di Banda
Aceh, program Qaryah Thayibah mulai disosialisasikan ke
seluruh wilayah Indonesia; sehingga dalam satu periode
sudah terdapat 214 daerah binaan Qaryah Thayibah.
Dalam rangka menjamin keberlangsungan Qaryah
Thayibah maka disusun buku panduan agar dapat
menjadi panduan bagi semua pihak yang bertanggung
jawab atas pelaksanaannya, maupun pihak-pihak terkait

3
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

agar lebih optimal dalam pelaksanaannya.

B. Pengertian Umum
1. Pengertian Qaryah Thayibah
2. Qaryah Thayyibah adalah suatu perkampungan atau
desa atau kelompok yang warganya beragama Islam
menjalankan ajaran Islam secara baik dalam hubungan
dengan Allah SWT (hablun minallah) maupun dalam
hubungan sesama manusia (hablun minannas) dalam
segala aspek sehingga terwujud masyarakat Islam yang
maju dan bermartabat. Bidang garap Qaryah Thayibah
merupakan area garapan secara keseluruhan yang terdiri
dari dari bidang-bidang berikut, (yakni): kerohanian,
ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan dan lingkungan,
politik dan hukum, komunikasi dan teknologi informasi
serta bidang lainnya yang sesuai situasi dan kondisi
setempat.
3. Indikator keberhasilan adalah unsur-unsur dari setiap
bidang garap Qaryah Thayibah yang dapat menjadi
tanda-tanda dari keberhasilan program Qaryah Thayibah.

C. LANDASAN
1. Landasan Idiil
a. A-Qur’an, antara lain sebagai berikut:
1) Masyarakatnya beriman dan bertakwa kepada
Allah. QS Al-A’raf (7): ayat 96
َ‫َ َ ْ َ َّ َ ْ َ ْ ُ َ َ ُ َ َّ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ َ ا‬
‫ولو أن أهل القرى آمنوا واتقوا لفتحنا علي ِهم برك ٍت‬
ُ َ ْ َ َ َ َّ َ ََ َْ‫َ َّ َ َ أ‬
ْ ‫ال‬
‫ك ْن كذبُوا فأخذناه ْم بِ َما‬ ِ ‫ل‬ ‫و‬ ‫ض‬ِ ‫ِمن السما ِء و‬
‫ر‬
َ ْ ُ َ‫ا‬
)96( ‫كنوا يَك ِسبُون‬

4
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

Artinya: ”Jikalau sekiranya penduduk negeri-


negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami
akan melimpahkan kepada mereka berkah dari
langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan
(ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya”.

2) Masyarakatnya tenteram, dan sejahtera. QS


Saba’(34):15

‫ني‬ ‫م‬ َ‫كنه ْم آيَ ٌة َج َّنتَان َع ْن ي‬ َ ْ َ


‫س‬ ‫م‬ ‫ف‬ ‫إ‬ َ‫لَ َق ْد اَك َن ل َسب‬
ٍ ِ ِ ِِ ِ‫ِ ٍ ي‬
ٌ ٌ َ‫ْ ُ ه‬ ُ ُ ُ‫َ َ ل‬
‫ال كوا ِم ْن ِر ْز ِق َر ِّبك ْم َواشك ُروا ُل بَ دَْلة َطيِّبَة‬ ٍ ‫و ِشم‬
)15( ‫ور‬ ٌ ‫َو َر ٌّب َغ ُف‬
Artinya: ”Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada
tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman
mereka yaitu dua buah kebun di sebelah
kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka
dikatakan): ”Makanlah olehmu dari rezki yang
(dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah
kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri
yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang
Maha Pengampun”.

3) Masyarakatnya pandai mensyukuri nikmat. QS


AN-Nahl (16):18
ٌ ‫اهلل لَ َغ ُف‬ َ ُ ْ ُ‫اَ ح‬
َ ‫وها إ َّن‬ ََْ ُّ ُ َ ْ
‫ور‬ ِ ‫هلل ل تص‬ ِ ‫َوإِن تعدوا نِعمة ا‬
)18( ‫يم‬ ٌ ‫َرح‬
ِ
Artinya: ”Dan jika kamu menghitung-hitung
nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan
jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar

5
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

4) Menghidupkan semangat Al-Ma’un. QS Al-


Ma’un (107): 1-7
ُّ ُ َ َّ‫َ َ َ ذ‬ ِّ ُ ِّ َ ُ َّ‫َ َ َ ْ َ ذ‬
‫الي يدع‬ ِ ‫) فذلِك‬1( ‫ين‬ ِ ‫الي يكذب بِادل‬ ِ ‫أرأيت‬
ٌ َ ْ َ َ َ‫حَ ُ ُّ لَى‬ َ‫ا‬
‫) ف َويْل‬3( ‫ني‬ ْ
ِ ‫) َول يض ع طعامِ ال ِمس‬2( ‫يم‬
ِ ‫ك‬
َ ‫اليَْت‬
ِ
َ ُ َ‫ا‬ َ ُ َ َّ‫ذ‬ َ َ ُْ
ِّ
)5( ‫ين ه ْم ع ْن َصلتِ ِه ْم َساهون‬ ‫ال‬
ِ )4( ‫لِلمصلني‬
َ ُ َْ َ َُْ ََ َ ُ َ ُ ْ ُ َ َّ‫ذ‬
)7( ‫اعون‬ ‫) ويمنعون الم‬6( ‫اءون‬ ‫الين هم ير‬ ِ
Artinya: ”Tahukah kamu (orang) yang mendustakan
agama? Itulah orang yang menghardik anak
yatim. Dan tidak menganjurkan memberi makan
orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-
orang yang shalat. (Yaitu) orang-orang yang
lalai dari shalatnya. Orang-orang yang berbuat
riya[1603]. Dan enggan (menolong dengan)
barang berguna [1604]”
Keterangan:
[1603] riya ialah melakukan sesuatu amal perbuatan
tidak untuk mencari keridhaan Allah akan tetapi untuk
mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat.
[1604] sebagian Mufassirin mengartikan: enggan
membayar zakat.

5) Senang bekerja sama dalam kebaikan. QS Ali-


Imran (3): 103
ُ ْ ُ َ َ َ‫مَ ً ا‬ ْ َِ‫ْ َ ُ ح‬
‫يعا َول تف َّرقوا َواذك ُروا‬ ‫ج‬
ِ ‫هلل‬ ِ ‫َواعت ِصموا بب ِل ا‬
َْ‫اء فَ َألَّ َف بَين‬
ً ‫ك ْم إ ْذ ُكنْتُ ْم أَ ْع َد‬
ُ َْ َ
‫هلل علي‬
ََْ
ِ ِ ‫نِعمة ا‬

6
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

َ َ َ‫ْ َ ً َ ُ ْ ُ ْ لَى‬ َ ْ ْ ُ ْ َ ْ ََ ْ ُ ُُ
‫قلوبِكم فأصبحتم بِ ِنعم ِت ِه إِخوانا وكنتم ع شفا‬
َ َ َ َ ْ ْ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ ُ
ُ ُ ِّ‫ك يُبَين‬
‫اهلل‬ ِ ‫ار فأنقذكم ِمنها كذل‬ ِ ‫حفر ٍة ِمن انل‬
َ ْ َ ُ َّ َ ُ َ
)103( ‫لك ْم آيَاتِ ِه ل َعلك ْم تهتَ ُدون‬
Artinya: ”Dan berpeganglah kamu semuanya
kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah
kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat
Allah, orang-orang yang bersaudara; dan
kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu
Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”.

6) Bersikap toleransi dan menjaga kesatuan dan


persatuan. QS Al-An’am (6):159
ْ‫ت منْ ُهم‬ َ ‫ين فَ َّرقُوا دينَ ُه ْم َو اَكنُوا شيَ ًعا ل َ ْس‬
َ َّ‫َّ ذ‬
ِ ِ ِ ‫ال‬
ِ ‫إِن‬
ُ َ‫ا‬ َ ُ َ‫ى‬ َ
ْ ُ ْ َ َّ ْ َ‫ف ي‬
‫هلل ث َّم يُنبِّئُ ُه ْم بِ َما كنوا‬
ِ ‫ش ٍء ِإنما أم ُرهم ِإل ا‬ ِ‫ي‬
َ ََُْ
)159( ‫يفعلون‬
Artinya: ”Sesungguhnya orang-orang yang
memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi
bergolongan[525], tidak ada sedikitpun tanggung
jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya
urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah,
Kemudian Allah akan memberitahukan kepada
mereka apa yang Telah mereka perbuat.”

7
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

Keterangan:
[525] Maksudnya: ialah golongan yang amat
fanatik kepada pemimpin-pemimpinnya.

7) Berjamaah seperti shaf/barisan dalam shalat. QS


Shaf (61): 4
َّ َ َ ًّ َ ُ َ ُ َ َّ‫َّ َ حُ ُّ ذ‬
‫ين يقاتِلون يِف َس ِبي ِل ِه َصفا كأن ُه ْم‬ ‫ال‬
ِ ‫يب‬ ِ ‫ِإن اهلل‬
ٌ َُْ
ٌ ‫ان َم ْر ُص‬
)4( ‫وص‬ ‫بني‬
Artinya: ”Sesungguhnya Allah menyukai orang
yang berperang dijalan-Nya dalam barisan
yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu
bangunan yang tersusun kokoh”.

8) Memiliki semangat amar makruf nahi munkar.


QS Ali-Imran (3): 110

ُ ْ َْ َ ُ َُْ َّ ْ َ ْ ُ َّ ُ َْ‫ُ ْ ُ ْ َ ر‬
‫وف‬ِ ‫اس تأمرون بِالمعر‬ ِ ‫كنتم خي أم ٍة أخ ِرجت لِلن‬
ُْ َ َ َ ُ ُْ َ ْ ُْ َ َ ْ ََْ
‫هلل َول ْو آ ََم َن أهل‬ ِ ‫َوتنهون ع ِن المنك ِر َوتؤ ِمنون بِا‬
ُ َ‫ون َوأَ ْك ر‬
ُ‫ث ُهم‬ َ ُ ْ ُ ْ ُ ُ ْ ْ ُ َ ً ْ‫َ اَ َ َ ر‬
‫اب لكن خيا لهم ِمنهم المؤ ِمن‬ َ ْ‫ال‬
ِ ‫كت‬ِ
َ ُ َْ
)110( ‫اسقون‬ ِ ‫الف‬
Artinya: ”Kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar,
dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka,
di antara mereka ada yang beriman, dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang
fasik”.

8
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

9) Rumah tangga warganya sakinah, mawaddah


wa rahmah. QS Ar-Rum (30) ayat 21
ً‫ك ْم أَ ْز َواجا‬
ُ َُْ ْ ْ ُ َ ََ َ ْ َ َ ْ َ
‫و ِمن آياتِ ِه أن خلق لكم ِمن أنف ِس‬
َّ ً َْ‫َ ْ ُ ُ يَ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ َ َّ ً َ َ م‬
‫حة ِإن يِف‬ ‫ِلتسكنوا ِإلها وجعل بينكم مودة ور‬
َ َّ َ َ َ
)21( ‫ات ِلق ْومٍ يتَفك ُرون‬ َ َ‫َ َ آ‬
ٍ ‫ذلِك لي‬
Artinya: ”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-
Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan
merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.

10) Warganya memiliki etos kerja yang tinggi. QS


Ar-Ra’d (13) ayat 11
ُ َ ُ َ ْ َ‫َ ْ ح‬ ْ‫َين‬ ٌ ِّ َ‫ه‬
‫ُل ُم َعقبَات ِم ْن ب ِ يَ َدي ْ ِه َو ِم ْن خل ِف ِه يفظونه ِم ْن‬
‫يوا َما‬ ُ ِّ‫ي َما ب َق ْومٍ َح ىَّت ُي َغ ر‬ ُ ِّ‫اهلل اَل ُي َغ ر‬ َ ‫أَ ْمر اهلل إ َّن‬
ِ ِ ِ ِ
َ‫وءا فَ اَل َم َر َّد هَ ُل َوما‬ً ‫اهلل ب َق ْومٍ ُس‬ ُ ‫اد‬ َ َ َ َ ْ َُْ
َ
ِ ‫بِأنف ِس ِهم وإِذا أر‬
)11( ‫ال‬ ‫و‬َ ‫ل َ ُه ْم ِم ْن ُدونِ ِه ِم ْن‬
ٍ
Artinya: ”Bagi manusia ada malaikat-malaikat
yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka
dan di belakangnya, mereka menjaganya atas
perintah Allah[767]. Sesungguhnya Allah tidak
merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merobah keadaan[768] yang ada pada diri
mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki
keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada

9
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada


pelindung bagi mereka selain Dia”.

11) Menyadari pentingnya pendidikan dan berupaya


mewujudkannya. QS Ar-Ra’d (13) ayat 19
َ ِّ َ ْ َ ْ َ‫َ َ َ ْ َ ْ َ ُ َ َّ َ ُ ْ َ ي‬
َ‫ك الحَْ ُّق َك َم ْن ُهو‬ ‫أفمن يعلم أنما أن ِزل ِإلك ِمن رب‬
َْ‫أ‬ ُ َ
)19( ‫اب‬ َْ‫أ ْع ىَم إ َّن َما َيتَ َذ َّك ُر أولُو ال ب‬
‫ل‬
ِ ِ
Artinya: ”Adakah orang yang mengetahui
bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu
dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang
yang buta? hanyalah orang-orang yang berakal
saja yang dapat mengambil pelajaran”

Juga pada QS Yunus (10) ayat 5


َّ َ ً ُ َ َ َ ْ َ ً َ َّ َ َّ‫ُ ذ‬
‫ورا َوقد َر ُه‬ ‫الي َج َعل الش ْم َس ِضياء والقمر ن‬ ِ ‫ه َو‬
ُ ‫اب َما َخلَ َق‬ َ ‫ال َس‬ ْ‫َ َ َ ْ َ ُ َ َ َ ِّ َ ح‬
‫اهلل‬ ِ ‫ازل تَِلعلموا عدد الس ِنني َو‬ ِ ‫من‬
َ ََْ َ
)5( ‫ات ِلق ْومٍ يعل ُمون‬َ ْ‫ِّ ُ َ ِّ ُ آ‬ َّ‫َ َ ا‬
ِ ‫ذلِك إِل بِالحَْق يفصل الي‬
Artinya: “Dia-lah yang menjadikan matahari
bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-
Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi
perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui
bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah
tidak menciptakan yang demikian itu melainkan
dengan hak[669]. dia menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang
Mengetahui”
Keterangan;
[669] Maksudnya: Allah menjadikan semua

10
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

yang disebutkan itu bukanlah dengan percuma,


melainkan dengan penuh hikmah.

2. Landasan Operasional
a. Muqaddimah Anggaran Dasar ’Aisyiyah
1) Wajib bagi setiap manusia bertuhan
Allah, rnengikuti segala perintah-Nya,
mempertanggungjawabkan segala perkataan
dan perbuatannya. Perasaan mantap dalam
melaksanakan ajaran dan petunjuk Allah yang
termaktub dalam Alquran serta Sunnah Nabi
Muhammad saw dan perasaan nikmat beragama
karena yakin bahwa peraturan agama Islam
membawa kebahagiaan hidup di dunia dan di
akhirat akan menggairahkan semangat dalam
melaksanakan kewajiban untuk menciptakan
masyarakat sejahtera.
2) Untuk rnernperoleh hasil yang maksimal, usaha
yang giat perlu dilaksanakan secara bersarna-
sama. Maka lahirlah satu bentuk kerja sama yang
tertuang dalam satu pergerakan yang disebut
organisasi ‘Aisyiyah.
3) Masyarakat sejahtera adalah masyarakat yang
adil, makmur, dan aman dalam kerelaan Allah.
Masyarakat sejahtera mengantarkan warganya
kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
4) Pembentukan masyarakat sejahtera, adil,
makmur, dan aman, telah diatur oleh Allah
dengan peraturan yang disebut agama Islam,
yang diwahyukan kepada utusan-Nya semenjak
Nabi Adam as hingga Nabi Muhammad
saw. Peraturan itulah yang akan membawa
penganutnya kepada idaman manusia, yaitu

11
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

mendapatkan kebahagiaan lahir dan batin di


dunia dan di akhirat.
5) Setiap manusia, wajib berusaha segiat-giatnya
untuk menciptakan masyarakat adil, rnakmur, dan
sejahtera lahir dan batin. Semua perbuatannya
ditujukan untuk beribadat kepada Allah SWT.
6) ’Aisyiyah dengan motif geraknya membawa
kesadaran beragama dan berorganisasi serta
mengajak warganya menciptakan BALDATUN
THAYYIBATUN WA RABBUN GHAFUR, suatu
kehidupan bahagia dan sejahtera. penuh
limpahan rahmat dan nikmat Tuhan Allah swt di
dunia dan di akhirat.
b. Anggaran Dasar ’Asiyiyah pasal 7 ayat 1:
Usaha untuk mencapai tujuan ”Tegaknya agama
Islam dan terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya,” organisasi melakukan dakwah,
dengan tajdid di segala bidang kehidupan
c. Keputusan Muktamar ’Aisyiyah ke-43 tahun 1995
di Banda Aceh tentang ketentuan pembentukan
Desa Binaan QARYAH THAYIBAH di setiap PWA,
minimal satu buah.
d. Keputusan Sidang Tanwir I ’Aisyiyah Periode 2005-
2010 pada Bulan Juli Tahun 2007 di Samarinda

***

12
BAB II

PROGRAM QARYAH THAYIBAH

A. Tujuan Qaryah Thayibah


1. Tujuan
Qaryah Thayyibah adalah program prioritas bagi
’Aisyiyah untuk memberdayakan masyarakat sehingga
setiap perkampungan atau desa atau kelompok dimana
warganya yang beragama Islam menjalankan ajaran
Islam, baik dalam hubungan dengan Allah SWT (hablun
minallah) maupun dalam hubungan sesama manusia
(hablun minannas) dalam segala aspek kehidupan
sehingga terwujud masyarakat Islam yang maju dan
bermartabat.

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan keterpaduan gerak organisasi secara
terpadu, lintas majelis dan serentak dari semua
unsur organisasi yang ada dalam ’Aisyiyah maupun
organisasi otonom lainnya dalam persyarikatan
Muhammadiyah untuk melaksanakan dakwah
amar makruf nahi munkar untuk memberdayakan
masyarakat.
b. Mempercepat upaya untuk melaksanakan revitalisasi
Cabang/Ranting dalam menggerakkan semua
pimpinan organisasi ’Aisyiyah di seluruh Indonesia
melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan secara
lintas majelis agar dakwah yang ada berkembang
dan dapat menggerakkan masyarakat menjadi
mandiri, maju dan bermartabat.

13
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

c. Mengembangkan dakwah ’Aisyiyah di masyarakat


dengan berbagai upaya pengembangan, baik
melalui pengembangan konsep dan cara berdakwah
maupun pengembangan sasaran dakwah di berbagai
pelosok tanah air dan di luar negeri.

B. Karakteristik Qaryah Thayibah

1. Pada tingkat Individu


a. Individu menjalankan ibadah dengan baik,
berperilaku dengan akhlak yang mulia dan
mengerjakan muamalah dengan halal dan thayib.
b. Tingkat pendidikan Individu maju
c. Individu memiliki berbagai usaha untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi
d. Individu memiliki derajad kesehatan yang tinggi,
baik kesehatan fisik, psikis dan lingkungan/ sosial
e. Individu memiliki hubungan sosial yang harmonis
f. Individu memiliki kepedulian sosial yang tinggi
g. Individu memiliki kesadaran hukum dan politik yang
tinggi
h. Individu memiliki kehidupan kesenian dan
kebudayaan yang Islami yang tidak bertentangan
dengan Ajaran Islam
i. Individu mampu memanfaatkan teknologi dan
Informasi yang ada untuk kemajuan dan kemakmuran
warganya

2. Pada Tingkat keluarga


a. Keluarga berfungsi sebagai sarana pembiasaan dan
peningkatan ibadah, akhlak dan muamalah
b. Keluarga memiliki tingkat pendidikan yang maju
c. Keluarga memiliki berbagai usaha untuk

14
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

meningkatkan kesejahteraan ekonomi


d. Keluarga memiliki derajad kesehatan yang tinggi,
baik kesehatan fisik, psikis dan lingkungan
e. Keluarga memiliki hubungan sosial yang harmonis
f. Keluarga memiliki kepedulian sosial yang tinggi
g. Keluarga memiliki kesadaran hukum dan politik yang
tinggi
h. Keluarga memiliki kehidupan kesenian dan
kebudayaan yang Islami yang tidak bertentangan
dengan Ajaran Islam
i. Keluarga mampu memanfaatkan teknologi dan
Informasi yang ada untuk kemajuan dan kemakmuran
warganya

3. Pada Tingkat Masyarakat


a. Masjid/Tempat ibadah berfungsi sebagai pusat
ibadah, pelayanan sosial dan menjadi pusat kegiatan
masyarakat
b. Masyarakat memiliki tingkat pendidikan maju
c. Masyarakat memiliki berbagai usaha untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi warganya
d. Masyarakat memiliki derajad kesehatan yang tinggi,
baik kesehatan fisik, psikis dan lingkungan
e. Masyarakat memiliki hubungan sosial yang harmonis
f. Masyarakat memiliki kepedulian sosial yang tinggi
g. Masyarakat memiliki kesadaran hukum dan politik
yang tinggi
h. Masyarakat memiliki kehidupan kesenian dan
kebudayaan yang Islami yang tidak bertentangan
dengan Ajaran Islam
i. Masyarakat mampu memanfaatkan teknologi dan
Informasi yang ada untuk kemajuan dan kemakmuran
masyarakat

15
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

C. Sasaran
1. Warga Muhammadiyah/’Aisyiyah
Warga Muhammadiyah/’Aisyiyah yang telah
mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan oleh
Muhammadiyah/’Aisyiyah maupun organisasi otonom
maupun amal usaha Muhammadiyah/’Aisyiyah.

2. Masyarakat Islam
Semua anggota masyarakat yang mengaku
beragama Islam, baik yang berdekatan dengan
pusat kegiatan organisasi Muhammadiyah/’Aisyiyah,
organisasi otonomnya, juga amal usaha
Muhammadiyah/’Aisyiyah maupun yang berjauhan
letaknya namun dipandang penting dan strategis
untuk mengembangkan dakwah di lokasi tersebut.

3. Masyarakat luas
Anggota masyarakat yang menjadi warga negara
Indonesia yang sah maupun lainnya yang dipandang
strategis untuk kepentingan dakwah dan penyebaran
Islam secara berkelanjutan di berbagai pelosok tanah
air dan di luar negeri.

D. Peran

1. Pimpinan Organisasi ’Aisyiyah


a. Pimpinan organisasi ’Aisyiyah di tingkat pusat
untuk merancang, membuat buku panduan,
melakukan sosialisasi, memonitor dan mengevaluasi
pelaksanaan dan pengembangan Qaryah Thayibah
b. Pimpinan majelis dan lembaga di tingkat pusat untuk
turut menyusun buku panduan, melakukan sosialisasi,
memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan dan

16
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

pengembangan Qaryah Thayibah


c. Pimpinan organisasi ’Aisyiyah beserta pimpinan
majelis/lembaga sejak dari Pimpinan Wilayah
’Aisyiyah, dan Pimpinan Daerah untuk memahami,
melakukan sosialisasi, memonitor dan mengevaluasi
pelaksanaan dan pengembangan Qaryah Thayibah
di lokasi yang menjadi tanggung jawabnya.
d. Pimpinan Cabang dan Pimpinan Ranting sejak
dari merencanakan, mengorganisir, melaksanakan,
memonitor dan mengevaluasi untuk pelaksanaan
dan pengembangan Qaryah Thayibah di lokasi yang
menjadi tanggung jawabnya.

2. Pimpinan Organisasi Otonom


Pimpinan Organisasi otonom di berbagai tingkatan
pimpinan sejak dari Pimpinan Pusat sampai dengan
Pimpinan yang paling bawah dalam persyarikatan
Muhammadiyah yang terdiri dari Nasyiatul ‘Aisyiyah,
Pemuda Muhammadiyah, Hizbul Wathan (kepanduan),
Tapak Suci, Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah untuk mengambil peran
dan secara bersama-sama serta sinergis menggerakkan,
memberdayakan warga masyarakat menjadi masyarakat
yang maju dan bermartabat dalam bingkai masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya.

3. Pimpinan Muhammadiyah
Pimpinan Muhammadiyah di semua tingkatan
berperan sebagai pemersatu dan pendorong serta
penggerak bagi semua komponen dalam persyarikatan
Muhammadiyah bagi upaya-upaya pemberdayaan
masyarakat untuk menggerakkan warga masyarakat
menjadi warga yang mandiri, maju dan bermartarbat
dalam bingkai masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

17
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

4. Pimpinan Pemerintah
Pimpinan Pemerintah di semua bidang dan
tingkatan berperan menjadi pendorong, pendukung dan
pemberi fasilitas serta pemberian fasilitasi bagi organisasi
kemasyarakatan, keagamaan dan keperempuanan
seperti ’Aisyiyah untuk dapat berperan secara optimal
dalam menggerakkan masyarakat menjadi masyarakat
yang mandiri maju dan bermartarbat dalam bingkai
kesatuan negara Indonesia seutuhnya.

5. Tokoh Masyarakat
Para tokoh masyarakat dapat berperan serta
menjadi pendorong dan penggerak bersama-sama
untuk memberdayakan masyarakat menjadi masyarakat
yang mandiri, maju dan bermartabat.

6. Anggota ’Aisyiyah
Setiap anggota ’Aisyiyah berperan sebagai
pendorong dan penggerak berbagai upaya untuk
memberdayakan masyarakat agar menjadi masyarakat
yang mandiri, maju dan bermartabat.

7. Warga Masyarakat
Semua anggota masyarakat dapat berpartisipasi aktif
untuk mencari jalan keluar dari berbagai permasalahan
yang ada agar semua warga masyarakat dapat menjadi
warga masyarakat yang mandiri, maju dan bermartabat.

E. Hasil yang diharapkan


1. Tingkat Pimpinan Organisasi
a. Pimpinan Pusat
1) Adanya pemahaman dan bahasa yang sama
mengenai pentingnya prioritas program Qaryah
Thayibah

18
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

2) Adanya proses sosalisasi yang luas yang


menjangkau pimpinan Cabang dan Ranting
3) Adanya sosialisasi dan kerjasama dengan
pimpinan organisasi otonom di kalangan
persyarikatan Muhammdiyah
4) Adanya sosialisasi dan upaya pencarian
dukungan dan kerjasama sinergis dengan
pimpinan Muhammadiyah di tingkat pusat
5) Adanya proses monitoring dan evaluasi dari
pelaksanaan Qaryah Thayibah
6) Adanya proses pengembangan program Qaryah
Thayibah yang berkelanjutan
b. Pimpinan Majelis/lembaga
1) Adanya pemahaman dan bahasa yang sama
mengenai pentingnya prioritas program Qaryah
Thayibah
2) Adanya kerjasama dengan pimpinan majelis/
lembaga pada organisasi otonom di kalangan
persyarikatan Muhammdiyah
3) Adanya proses monitoring dan evaluasi dari
pelaksanaan Qaryah Thayibah
4) Adanya proses pengembangan program Qaryah
Thayibah yang berkelanjutan
c. Pimpinan Wilayah
1) Adanya pemahaman dan bahasa yang sama
mengenai pentingnya prioritas program Qaryah
Thayibah
2) Adanya proses sosalisasi yang luas yang
menjangkau pimpinan Cabang dan Ranting
3) Adanya kerjasama dengan pimpinan organisasi
otonom di tingkat wilayah di lingkungan
persyarikatan Muhammdiyah

19
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

4) Adanya sosialisasi dan upaya pencarian


dukungan dan kerjasama sinergis dengan
pimpinan Muhammadiyah di tingkat wilayah
5) Adanya proses monitoring dan evaluasi dari
pelaksanaan Qaryah Thayibah
6) Adanya proses pelaporan secara rutin dan
berkelanjutan mengenai pelaksanaan Qaryah
Thayibah
d. Pimpinan Daerah
1) Adanya pemahaman dan bahasa yang sama
mengenai pentingnya prioritas program Qaryah
Thayibah
2) Adanya proses sosalisasi yang luas yang
menjangkau pimpinan Cabang dan Ranting
3) Adanya kerjasama dengan pimpinan organisasi
otonom di tingkat daerah di lingkungan
persyarikatan Muhammdiyah
4) Adanya sosialisasi dan upaya pencarian
dukungan dan kerjasama sinergis dengan
pimpinan Muhammadiyah di tingkat daetah
5) Adanya proses monitoring dan evaluasi dari
pelaksanaan Qaryah Thayibah
6) Adanya proses pelaporan secara rutin dan
berkelanjutan mengenai pelaksanaan Qaryah
Thayibah
e. Pimpinan Cabang/Ranting
1) Adanya pemahaman dan bahasa yang sama
mengenai pentingnya prioritas program Qaryah
Thayibah
2) Adanya proses sosalisasi yang luas yang
menjangkau pimpinan semua warga ’Aisyiyah/
Muhammadiyah dan masyarakat umum

20
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

3) Adanya kerjasama dengan pimpinan organisasi


otonom di tingkat Cabang/Ranting di lingkungan
persyarikatan Muhammadiyah
4) Adanya upaya pencarian dukungan dan kerjasama
sinergis dengan pimpinan Muhammadiyah di
Cabang dan Ranting
5) Adanya kerjasama terpadu antar majelis di
pimpinan Cabang/Ranting /’Aisyiyah
6) Adanya pendataan akan kondisi dan potensi
anggota dan jamaah ’Aisyiyah serta warga
masyarakat di lokasi dimana Cabang/Ranting
’Aisyiyah berada
7) Adanya proses perencanaan Qaryah Thayibah
8) Adanya proses pengorganisasian Qaryah
Thayibah
9) Adanya proses pelaksanaan Qaryah Thayibah
10) Adanya proses evaluasi dari pelaksanaan Qaryah
Thayibah
11) Adanya proses pelaporan secara rutin dan
berkelanjutan mengenai pelaksanaan Qaryah
Thayibah kepada pimpinan organisasi /’Aisyiyah
di atasnya, dan kepada pimpinan Muhammadiyah
12) Adanya laporan resmi secara rutin dan
berkelanjutan mengenai pelaksanaan Qaryah
Thayibah kepada pimpinan organisasi ’Aisyiyah di
atasnya, dan kepada pimpinan Muhammadiyah.

2. Tingkat Pimpinan Organisasi Otonom


Para pimpinan organisasi otonom dalam
persyarikatan Muhammadiyah dapat saling memahami
dan saling bekerjasama untuk menggerakkan masyarakat
untuk menjadi masyarakat yang mandiri, maju dan
bermartabat.

21
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

3. Tingkat Pimpinan Muhammadiyah


Pimpinan Muhammadiyah di semua tingkatan
pimpinan dapat menerima, memahami dan
mendukung serta turut berpartisipasi aktif dalam
menggerakkan program Qaryah Thayibah sehingga
berbagai upaya dakwah untuk mewujudkan
masyarakat yang mandiri, maju dan bermartabat
dalam bingkai terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.

4. Tingkat Pimpinan Pemerintah


Para pejabat pimpinan pemerintah di semua
tingkatan sejak dari pusat dampai desa dapat
memahami program Qaryah Thayibah sebagai suatu
upaya peran serta masyarakat dalam mencerdaskan
dan membangun peradaban bangsa yang berdaulat
adil dan makmur, kemudian juga memberi dukungan
moral maupun material sesuai program yang ada
di pemerintah sehingga tercapai kerjasama yang
saling menguntungkan dalam jangka panjang secara
berkelanjutan.

5. Tingkat Tokoh Masyarakat


Para tokoh yang ada dalam masyarakat dapat
turut mendorong, mendukung dan menggerakkan
berbagai upaya serta turut berpartisipasi aktif dalam
menggerakkan program Qaryah Thayibah sehingga
berbagai upaya pemberdayaan masyarakat untuk
mewujudkan masyarakat yang mandiri, maju dan
bermartabat

6. Tingkat Masyarakat
Para warga masyarakat dapat memahami dan
kemudian turut serta berpartisipasi secara aktif

22
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

dalam menggerakkan program Qaryah Thayibah


sehingga berbagai upaya pemberdayaan masyarakat
untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri, maju
dan bermartabat

7. Tingkat Individu Warga


Para anggota masyarakat dapat memiliki kesadaran
yang tinggi untuk dapat berperan secara aktif
dengan tekad kuat untuk dapat berperan serta
serta bekerjasama sehingga upaya bersama dengan
berbagai pihak dapat dilakukan untuk mengatasi
berbagai permasalahan yang ada di dalam
masyarakat sehingga warga masyarakat menjadi
berdaya, mandiri, maju dan bermartabat.

23
BAB III

ACUAN UMUM, KEBIJAKAN, STRATEGI


PELAKSANAAN PROGRAM

A. Acuan Umum
1. Qaryah Thayibah merupakan program prioritas yang
diharapkan akan menjadi penyatu semua program
’Aisyiyah dalam memberdayakan masyarakat baik pada
tingkatan individu, keluarga maupun masyarakat menuju
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
2. Qaryah Thayibah merupakan program terpadu dan
lintas majelis yang akan menyatukan semua komponen
organisasi ’Aisyiyah mulai dari pimpinan organisasi,
pimpinan majelis, anggota pimpinan juga para anggota
’Aisyiyah.
3. Qaryah Thayibah merupakan program ’Aisyiyah yang
menyatukan gerak langkah semua komponen organisasi
dalam Persyarikatan Muhammadiyah sejak dari Nasyiatul
’Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Hizbul Wathan,
Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah, Tapak Suci dan Muhammadiyah sejak
dari Pimpinan Pusat sampai dengan Pimpinan Ranting
untuk memberdayakan dan menggerakkan semua
anggota masyarakat menuju terwujudnya masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya.
4. Qaryah Thayibah merupakan program ’Aisyiyah yang
berkaitan langsung dengan berbagai institusi yang ada
dalam masyarakat, baik yang formal seperti pemerintah
beserta berbagai satuan dinas, dan institusi lainnya

24
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

seperti Koperasi, PKK, Kelompok Dasa Wisma, dan


berbagai organisasi lainnya maupun yang informal
seperti paguyuban, Kelompok simpan pinjam, kelompok
minat atau hobi dan kelompok-kelompok lainnya yang
ada dalam masyarakat.
5. Qaryah Thayibah merupakan program ’Aisyiyah yang
melibatkan semua tingkatan dalam masyarakat yakni
sejak tingkatan individu perorangan, kelompok-
kelompok, berbagai organisasi maupun masyarakat
secara keseluruhan.
6. Qaryah Thayibah mempunyai tujuan jangka pendek
untuk menyatukan langkah semua pimpinan organisasi
dalam melaksanakan program agar semakin terarah,
terpadu, berkembang dan maju
7. Qaryah Thayibah mempunyai tujuan jangka panjang
yakni terwujudnya masyarakat yang mandiri, maju dan
bermartabat dalam bingkai terwujudnya masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya.
8. Qaryah Thayibah mengembangkan semua aspek dalam
organisasi, baik dari sisi sumber daya manusia sejak
dari pimpinan organisasi, pimpinan majelis, anggota
pimpinan, inti jamaah dan jamaah serta warga masyarakat
secara keseluruhan.
9. Qaryah Thayibah memberikan gambaran mekanisme
pelaksanaan program sejak dari pimpinan pusat sampai
dengan pimpinan ranting dan kemudian diterapkan
dalam masyarakat secara terpadu dan berkesinambungan
sebagai satu kesatuan gerak langkah organisasi.
10. Qaryah Thayibah mempunyai tujuan akhir yakni semua
warga masyarakat yang beragama Islam menjalankan
ajaran Islam secara baik dalam hubungan dengan
Allah SWT (hablun minallah) maupun dalam hubungan
sesama manusia (hablun minannas) dalam segala aspek

25
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

sehingga terwujud masyarakat Islam yang maju dan


bermartabat.

B. Kebijakan
1. Qaryah Thayibah adalah program prioritas yang menjadi
program pengikat bagi seluruh program yang ada
untuk diterapkan dalam masyarakat. Harapannya adalah
dengan adanya program pengikat yang diberi nama
Qaryah Thayibah maka semua komponen pimpinan
organisasi akan memusatkan semua usahanya pada
pencapaian program ini sehingga dakwah ’Aisyiyah
akan lebih mudah diteima dan dilaksanakan oleh semua
anggota masyarakat.
2. Pengembangan Qaryah Thayibah diarahkan pada
pengembangan semua potensi baik dalam lingkungan
internal persyarikatan muhammadiyah dengan
mengikutsertakan organisasi otonomnya, termasuk
pimpinan persyarikan muhammadiyah sendiri untuk
dapat bergerak bersama-sama dalam memberdayakan
masyarakat agar mandiri, maju dan bermartabat dalam
bingkai mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya
3. Untuk memberdayakan warga masyarakat menjadi
mandiri, berdaulat, maju dan bermartabat maka
diperlukan berbagai upaya pada tingkat masyarakat
untuk mengembangkan warganya agar Qaryah Thayibah
menjadi pendorong adanya peningkatan kesadaran
kritis, penggalian potensi lokal, peningkatan kapasitas/
kemampuan dan peningkatan partisipasi aktif warga
masyaraka
4. Qaryah Thayyibah memusatkan pengembangan agar
setiap warga masyarakat yang beragama Islam yang

26
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

hidup dalam setiap kelompok/kampung/desa untuk


menjalankan ajaran Islam secara baik dalam hubungan
dengan Allah SWT (hablun minallah) maupun dalam
hubungan sesama manusia (hablun minannas) dalam
segala aspek sehingga terwujud masyarakat Islam yang
maju dan bermartabat.
5. Secara keseluruhan manajemen Qaryah Thayyibah
dimulai dari perencanaan yang terdiri dari perumusan
masalah, penetapan program, perumusan tujuan,
penentuan kelompok sasaran, identifikasi sumber
daya dan tenaga pelaksana, penentuan strategi dan
pelaksanaan, sampai dengan monitoring dan evaluasi,
pelaporan dan pengembangannya.

C. Strategi
1. Peningkatan komitmen/kepedulian dan tanggung jawab
dari pimpinan organisasi, pimpinan organisasi otonom
pimpinan persyarikatan muhammadiyah, pimpinan
pemerintah, instansi terkait, keluarga, masyarakat, dan
lingkungan guna mendukung upaya pengembangan
Qaryah Thayyibah.
2. Penelitian dan pengkajian mengenai berbagai masalah
yang dihadapi, baik secara individual, organisasional,
institusional maupun sosial budaya untuk pengembangan
Qaryah Thayibah
3. Pendataan dan pemantapan terhadap semua sumber
pengembangan Qaryah Thayibah yang dapat difungsikan
sebagai modal individual, organisasional, institusional
maupun sosial budaya.
4. Pembentukan jaringan kerjasama dan koordinasi
antara semua pihak untuk yang terkait dalam program
untuk memperkokoh dan memperlancar pelaksanaan

27
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

pengembangan Qaryah Thayibah


5. Penggunaan, pemanfaatan dan pengembangan nilai-
nilai dan kemampuan yang dimiliki pimpinan organisasi
dan semua warga masyarakat serta semua elemen
terkait sebagai modal individual, organisasi dan sosial
budaya sehingga menjadi suatu proses pengembangan
Qaryah Thayibah yang berkelanjutan.
6. Penguatan pengarusutamaan Qaryah Thayibah dalam
semua aspek kehidupan organidasi yang berkaitan
dengan pengembangan Qaryah Thayibah.

D. Pelaksanaan Program
1. Penguatan Kelembagaan
a. Pimpinan Organisasi
Pelaksanaan program Qaryah Thayyibah menjadi
tanggung jawab pimpinan organisasi di semua
tingkat.

b. Pimpinan Organisasi Otonom


Pimpinan organisasi otonom diperlukan partisipasi,
dukungan dan kerjasamanya untuk melaksanakan
dan mengembangkan program Qaryah Thayyibah di
Masyarakat

c. Pimpinan Muhammadiyah
Pimpinan persyarikatan diperlukan dukungan
dan kerjasamanya untuk melaksanakan dan
mengembangkan program Qaryah Thayyibah di
Masyarakat

d. Pimpinan Pemerintah
Untuk mendapatkan dukungan, baik yang bersifat
politis maupun yuridis formal mulai dari aspek
pendanaan sampai dengan sarana dan prasarana

28
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

bagi pengembangan Qaryah Thayyibah, juga


dengan dukungan berbagai peraturan dan kebijakan
untuk pelaksanaan program pengembangan
Qaryah Thayibah agar terjadi kerjasama yang terus
berkelanjutan

2. Peningkatan Kualitas Kehidupan Warga Masyarakat


Secara Individual
a. Meningkatkan dorongan, dukungan dan motivasi
warga masyarakat dalam program pengembangan
Qaryah Thayibah
b. Mengetahui dan secara aktif mengupayakan sarana
pendukung pengembangan Qaryah Thayibah guna
mencapai kualitas hidup yang tinggi sebagai bekal
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegaraa
c. Bagi warga masyarakat memiliki kemampuan untuk
memberdayakan diri dengan berjaringan agar
optimal dalam pengembangan kualitas hidupnya

3. Peningkatan Dukungan Keluarga


Setiap keluarga dalam Qaryah Thayyibah
mengupayakan diri untuk menjadi bagian yang terpadu
menuju keluarga sakinah dan pada akhirnya akan
menjadi bagian dari terbentuk Qaryah Thayyibah.

E. Ciri Qaryah Thayibah


Qaryah Thayibah merupakan perkampungan yang ideal
sebagaimana tergambar dalam Al-Quran, yaitu masyarakatnya
memiliki sikap sebagai berikut.
1. Berakidah kuat, meyakini bahwa Islam adalah satu-
satunya agama yang benar, yang harus dilaksanakan,
dan diperjuangkan di tengah-tengah masyarakat.

29
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

2. Tidak mempercayai hal-hal yang berbau takhayul dan


khurafat.
3. Beribadah sesuai dengan tuntunan agama Islam tidak
bercampur bid’ah
4. Berakhlak sesuai dengan dienul Islam dalam
bermasyarakat, bermusyawarah, bertolong-tolongan,
sehingga tercermin suasana kerukunan yang
menyejukkan hati. Tidak melakukan perbuatan keji dan
munkar, dengki dan permusuhan, serta perbuatan-
perbuatan jahat lainnya.
5. Bermuamalah duniawiyah sesuai dengan ajaran Islam
dalam berbagai hal, antara lain: dalam perkawinan,
pembagian warisan, perdagangan, hutang piutang, dan
lain-lain.
6. Mengamalkan ajaran Islam dalam seluruh aspek
kehidupan yang meliputi kerohanian, ekonomi,
pendidikan, sosial, kesehatan, dan lingkungan, politik
dan hukum, komunikasi dan teknologi informasi serta
bidang lainnya sesuai situasi dan kondisi setempat.

F. Sifat Gerakan
a. Merupakan gerakan dakwah dalam rangka Tegaknya
agama Islam dan terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya
b. Bersifat memberdayakan masyarakat dan untuk
memperkuat masyarakat.
c. Merupakan proses perubahan sosial yang memungkinkan
orang-orang pinggiran yang tidak berdaya untuk
memberikan pengaruh yang lebih besar di arena
pembangunan skala lokal.
d. Menghormati ke Bhineka-an, ke-khasan lokal,
dekonsentrasi kekuatan dan peningkatan kemandirian.

30
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

e. Meningkatkan kesadaran politis dan kekuasaan kelompok


lemah terhadap proses dan hasil pembangunan.
f. Ada proses kesadaran dan pembentukan kapasitas
(kemampuan) terhadap partisipasi masyarakat yang
lebih besar, kekuasaan (wewenang) dan pengawasan
pembuatan keputusan yang lebih besar, agar
menghasilkan persamaan derajat yang lebih besar antara
wanita dan pria
g. Memperbesar akses masyarakat untuk menjadi
masyarakat yang mandiri dan memiliki kualitas kehidupan
yang lebih baik.
h. Adanya peningkatan partisipasi aktif masyarakat

G. Bidang Garap Qaryah Thayibah


Qaryah Thayibah mencakup berbagai bidang kegiatan
dalam masyarakat. Bidang kegiatan merupakan kegiatan yang
dapat menjadi pengikat untuk memulai Qaryah Thayibah.
Bidang apa yang akan menjadi awal kegiatan ditentukan
berdasarkan potensi dan masalah yang sangat kritis yang
dihadapi oleh suatu kelompok masyarakat. Namun bisa jadi
bidang tersebut merupakan minat yang didasarkan pada
pendapat dan kebutuhan dari masyarakat yang bersangkutan,
Adapun bidang-bidang tersebut meliputi:
1. Kerohanian
2. Ekonomi
3. Pendidikan
4. Sosial
5. Kesehatan dan lingkungan
6. Politik dan hukum
7. Komunikasi dan teknologi informasi
8. Bidang lainnya sesuai situasi dan kondisi setempat

31
5. Kesehatan dan lingkungan
6. Politik dan hukum
7. Komunikasi dan teknologi informasi
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
8. Bidang lainnya sesuai situasi dan kondisi setempat

Sebagaimana tercakup dalam gambar berikut:


Sebagaimana tercakup dalam gambar berikut:

Kerohanian

Lainnya Ekonomi

Teknologi
& Pendidikan
Informasi
Qaryah
Thayibah

Kesehatan
Seni
dan
Budaya
Lingkungan

Hukum
Sosial
dan Politik
Bidang Garap
Qaryah Thayibah 1

5. H. Pelaksanaan
Pelaksanaan QaryahQaryah Thayibah
Thayibah
AdapunAdapun
selengkapnya mengenai berbagai
selengkapnya mengenaiindikator yang dapat
berbagai dijadikan panduan
indikator
dalamyang dapat Qaryah
menerapkan dijadikan panduan
Thayibah dalam menerapkan
dalam masyarakat adalah seperti berbagai hal
Qaryah Thayibah dalam masyarakat adalah seperti
berikut:
berbagai hal berikut:
a. Kerohanian
a. Kerohanian
a) Menyadarkan masyarakat akan pentingnya
m p i n a n P u s a t ‘ A i s y membina
iyah jamaah dan memakmurkan masjid
Halaman

sebagai pusat ibadah, pendidikan dan


pengembangan masyarakat
b) Menggerakkan anggota masyarakat untuk
mengelola shalat janazah dan berbagai kaitannya
menurut ajaran Islam
c) Menghidupkan pengajian secara rutin

32
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

d) Menggerakkan anggota masyarakat untuk


menunaikan ibadah haji
e) Menggembirakan masyarakat untuk mengerja-
kan ibadah sunnah (sholat, puasa)
f) Menggiatkan anggota masyarakat untuk dapat
mengelola zakat, infaq dan shadaqah
b. Ekonomi
a) Meningkatkan kerjasama untuk pengadaan
modal usaha
b) Meningkatkan kerjasama anggota masyarakat
dalam berbagai bidang untuk mengembangkan
usaha
c) Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam
membangun jaringan untuk memperbesar
usaha
d) Membangun jiwa kewirausahaan
e) Meningkatkan berbagai jenis keterampilan yang
produktif
f) Menanamkan hidup hemat dan tidak konsumtif
c. Pendidikan
a) Membebaskan masyarakat dari buta aksara arab
dan latin, serta buta bahasa Indonesia
b) Menyadarkan kepada anggota masyarakat
bahwa pendidikan mencerminkan kualitas
penduduknya
c) Mengefektifkan jam belajar masyarakat
d) Mengupayakan adanya taman bacaan umum
e) Mengupayakan/merintis berdirinya Kelompok
Belajar Masyarakat (KBM)
f) Menyadarkan bahwa pendidikan sangat penting
artinya bagi peningkatan kualitas kehidupan

33
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

d. Kesehatan dan Lingkungan


a) Menyelenggarakan Posyandu Dhuafa dan
Posyandu Lansia Sakinah
b) Menggerakan masyarakat untuk menurunkan
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian
Bayi (AKB), dan Gerakan Sayang Ibu (GSI), serta
Gerakan Siap Antar Jaga (SIAGA)
c) Mengadakan Pos Obat Desa dan dana sehat
masyarakat
d) Membentuk Tim Peduli Lingkungan Hidup Besih
dan Sehat, serta cinta penghijauan.
e) Mengusahakan Mushola sehat.
f) Menyelenggarakan Biro/Pos Konsultasi
Kesehatan Reproduksi
g) Mengaktifkan kembali Pusat Informasi dan
Konsultasi Kesehatan, serta Keluarga Sakinah
(PIKSA)
h) Adanya berbagai kegiatan BKB (Bina Keluarga
Bawah Lima Tahun), BKR (Bina Keluarga Remaja),
dan BKL (Bina Keluarga Lansia).
e. Sosial
a) Menyadarkan masyarakat agar tetap
menegakkan prinsip ta’awun (tolong menolong).
b) Mensosialisasikan Asuransi Kesehatan Sosial
(ASKESOS)
c) Meningkatkan gerakan orang tua asuh
d) Meningkatkan kesadaran anggota masyarakat
akan maraknya perdagangan anak dan
perempuan (trafficking)
f. Hukum dan Politik
a) Menyelenggarakan pendampingan pada
anggota masyarakat yang teraniaya untuk

34
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

kepentingan tegaknya keadilan di dalam


kehidupan masyarakat
b) Mewujudkan kehidupan yang mengutamakan
perdamaian
c) Menumbuhkan suasana yang demokratis
dengan saling menghargai sesama anggota
keluarga
d) Meningkatkan keberanian dalam berpendapat
dan menggunakan hak politik sesuai pilihan hati
nurani
g. Seni Budaya
a) Mengembangkan seni budaya Islami
b) Menghidupkan budaya adiluhung bangsa
Indonesia yang tidak bertentangan dengan
nilai-nilai ajaran Islam.
c) Mendorong masyarakat agar memiliki kesadaran
untuk memanfaatkan kesenian sebagai sarana
dakwah.
d) Menggairahkan budaya cinta damai dan anti
kekerasan
h. Teknologi dan Informasi
i. Membentengi masyarakat dari pengaruh negatif
kebebasan teknologi informasi
ii. Meningkatkan kerjasama di antara anggota
masyarakat untuk dapat mengurangi pengaruh
negatif kebebasan teknologi informasi seperti
kekerasan, pornografi dan pornoaksi
i. Dan bidang-bidang lainnya yang sesuai dengan
situasi dan kondisi setempat

35
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

I. Target
a. Terwujudnya satuan kelompok masyarakat yang
kuat secara lahir batin
b. Tercipta suasana masyarakat yang aman, damai dan
sejahtera
c. Terwujudnya gerakan dakwah Al-Maun di masyarakat

36
BAB IV
MANAJEMEN PROGRAM
QARYAH THAYIBAH
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN
KEGIATAN

A. Perencanaan
Secara garis besar, perencanaan Qaryah Thayibah
dilaksanakan dengan mengikuti 6 langkah perencanaan
berikut:

1. Perumusan masalah.
Qaryah Thayibah dilaksanakan berdasarkan masalah
atau kebutuhan masyarakat setempat. Beberapa masalah
yang biasanya ditangani berkaitan dengan kemiskinan,
pengangguran, kenakalan remaja, pemberantasan buta
aksara, dan lain-lain. Perumusan masalah dilakukan
dengan menggunakan penelitian, diskusi kelompok,
rapat desa, dan seterusnya. Setelah masalah dapat
diidentifikasi dan disepakati sebagai prioritas program
yang perlu segera ditangani, maka dirumuskanlah
program penanganan masalah tersebut. 

2. Perumusan Tujuan.
Agar program dapat dilaksanakan dengan baik dan
keberhasilannya dapat diukur perlu dirumuskan tentang
tujuan program yang telah ditetapkan.

3. Penentuan Kelompok Sasaran.


Kelompok sasaran adalah sejumlah orang yang

37
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

akan ditingkatkan kualitas hidupnya baik lahir maupun


batin melalui program yang telah ditetapkan.

4. Identifikasi Sumber Daya dan Tenaga Pelaksana.


Sumber daya adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menunjang suksesnya pencapaian
program kegiatan, termasuk didalamnya adalah sarana,
sumber dana, dan sumber daya manusia.

5. Penentuan Strategi dan Jadwal Kegiatan.


Strategi menggambarkan bagaimana cara atau
metoda yang dipilih yang dapat digunakan untuk
melaksanakan program kegiatan. Sementara jadwal
kegiatan menggambarkan kapan program akan
dilaksanakan, dimana tempatnya, kegiatan apa, dan
siapa penanggung jawabnya.

6. Monitoring dan Evaluasi.


Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memantau
proses dan hasil pelaksanaan program. Apakah program
dapat dilaksanakan sesuai dengan strategi dan jadwal
kegiatan? Apakah program sudah mencapai hasil sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan? suatu kegiatan
indikator keberhasilan.

7. Pelaporan
Pelaporan dilakukan untuk mendokumentasi hasil
pelaksanaan program. Hasil laporan pelaksanaan program
akan digunakan sebagai dasar untuk pengembangan
program di masa yang akan datang.

8. Pengembangan
Pengembangan program dilakukan sebagai upaya
perbaikan dan penyesuaian agar lebih mudah diterapkan
di masyarakat. Pengembangan dilakukan setelah

38
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

mempelajari, mencari masukan dari berbagai pihak, dan


kemudian menyiapkannya kembali dalam satu rancangan
jangka pendek dan jangka panjang.

9. Berbagai Pendekatan dalam pelaksanaan melalui


program pengikat
a. Program pengikat dari Pengajian Majelis Tabligh:
Pengembangan Qaryah Thayyibah yang dimulai dari
kegiatan yang sudah ada di suatu perkampungan
misalnya pengajian dan kemudian dikembangkan
dengan berbagai kegiatan seperti Gerakan TV Sehat,
Parenting (pengasuhan), kesehatan reproduksi,
program anak asuh, pengajian tafsir, kewirausahaan
dan lain-lainnya
b. Pengembangan Qaryah Thayyibah yang dimulai dari
kegiatan yang sudah ada di suatu perkampungan
yakni kelompok simpan pinjam dan kemudian
dikembangkan dengan berbagai kegiatan seperti
Gerakan TV Sehat, Parenting (pengasuhan),
kesehatan reproduksi, program anak asuh, pengajian
tafsir, kewirausahaan dan lain-lainnya

B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Advokasi Kebijakan dan Program
a. Tujuan Strategis
i. Memperkuat komitmen pimpinan organisasi
bagi tercapainya tujuaj Qaryah Thayyibah
ii. Mengagendakan pencapaian tujuan Qaryah
Thayyibah dalam pertemuan organisasi di
berbagai tingkatan pimpinan, Rapat Pimpinan,
Rapat Kerja, Rapat Rutin, Pengajian Organisasi
dan berbagai pertemuan lainnya yang
mendukung pencapaian Qaryah Thayyibah

39
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

iii. Meningkatkan kepedulian pimpinan Organisasi


dalam pencapaian Qaryah Thayyibah
iv. Meningkatkan pengetahun kritis tentang
penyebab kurang cepatnya pencapaian Qaryah
Thayyibah serta upaya-upaya pengatasan
masalah-masalah tersebut.
v. Mengkoordinasikan kegiatan sosialisasi dan
kampanye Qaryah Thayyibah
vi. Meningkatkan kesepakatan bersama di semua
tingkatan pimpinan organisasi sehingga dapat
melakukan upaya penggalangan kesepakatan
strategis dan operasional melalui pertemuan
organisasi dan berbagai upaya lainnya termasuk
anggaran dan jadwal pelaksanaan kegiatan
b. Pelaksanaan
i. Penerbitan aspek legal (Surat keputusan dan
ketentuan lainnya) dari Pimpinan Organisasi di
semua tingkatan
ii. Memasukkan agenda perkembangan
pencapaian program Qaryah Thayyibah dalam
setiap pertemuan organisasi
iii. Rapat khusus membahas pencapaian program
Qaryah Thayyibah
iv. Advokasi pada tingkat Pimpinan Organisasi
dilakukan sedapat mungkin oleh kelompok kerja
tetap (Pokjatap) program Qaryah Thayyibah
v. Pemantapan oleh tim operasional organisasi
bersama dengan Pokjatap program Qaryah
Thayyibah

2. Manajemen Pengembangan Qaryah Thayibah


a. Tujuan Strategis
i. Meningkatkan koordinasi pelaksanaan program

40
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

Qaryah Thayyibah di semua tingkatan pimpinan


ii. Meningkatkan koordinasi pemantauan dan
pelaporan program Qaryah Thayyibah di semua
tingkatan pimpinan
iii. Meningkatkan upaya khusus untuk pendanaan
dan penyediaan prasarana serta sarana guna
membantu pelaksanaan program Qaryah
Thayyibah di semua tingkatan organisasi
b. Pelaksanaan
i. Pembentukan kelompok kerja tetap program
Qaryah Thayyibah di semua tingkatan pimpinan
ii. Pembentukan satuan tugas operasional pada
program Qaryah Thayyibah

3. Peningkatan Individu Pimpinan Organisasi


a. Tujuan Strategis
i. Meningkatkan pengetahuan individu Pimpinan
Organisasi memiliki tugas khusus dalam
pencapaian program Qaryah Thayyibah
ii. Meningkatkan pemahaman dan pengupayaan
tersedianya prasarana dan sarana yang
diperlukan dalam melakukan Qaryah Thayyibah
iii. Meningkatkan kerjasama antara individu
Pimpinan Organisasi dengan pihak yang terkait
untuk secara bersama-sama mensosialisasikan
perlunya program Qaryah Thayyibah
iv. Meningkatkan kesadaran semua pihak untuk ikut
ambil bagian dalam program Qaryah Thayyibah
b. Pelaksanaan
i. Pimpinan organisasi secara terkordinasi ikut aktif
dalam memfasilitasi program Qaryah Thayyibah
ii. Pimpinan organisasi secara berkala meningkatkan

41
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

pengetahuannya agar lebih memahami program


Qaryah Thayyibah

4. Peningkatan Kinerja Pihak yang Terkait


a. Tujuan Strategis
i. Meningkatkan koordinasi untuk mendukung
pencapaian program Qaryah Thayyibah
ii. Meningkatkan koordinasi dengan berbagai
pihak yang mendukung guna mendukung
keberhasilan pencapaian program Qaryah
Thayyibah
iii. Meningkatkan berbagai kerjasama dengan
berbagai pihak sebagai upaya agar mendapatkan
berbagai kebutuhan dan sarana-prasarana
pendukung khusus lainnya dapat membantu
pelaksanaan kegiatan Qaryah Thayyibah
b. Pelaksanaan
Pimpinan organisasi menjalin kerja sama dengan
Pimpinan dari berbagai bidang yang terkait sehingga
diharapkan akan ada rekomendasi, kerjasama dan
berbagai bantuan lainnya yang mempercepat
pencapaian program Qaryah Thayyibah

5. Peningkatan Kinerja Penanggung jawab Qaryah


Thayibah
a. Tujuan Strategis
i. Meningkatkan kesamaan persepsi dan
pemahaman pada seluruh pimpinan dan
anggota organisasi tentang pentingnya program
Qaryah Thayyibah dan kedudukannya yang
sentral dalam dakwah ‘Aisyiyah
ii. Menumbuhkan kesadaran bersama dari para
penanggungjawab akan pentingnya program

42
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

Qaryah Thayyibah
iii. Meningkatkan sosialisasi secara berkelanjutan
pada berbagai pihak akan penting dan strategis
program Qaryah Thayyibah bagi kemajuan Umat
Islam
iv. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak
guna kelancaran pelaksanaan program Qaryah
Thayyibah
b. Pelaksanaan
i. Melakukan koordinasi secara berkala, baik untuk
kepentingan strategis maupun praktis, untuk
menjamin bahwa program Qaryah Thayyibah
sudah berjalan dan menuju keberhasilan yang
diharapkan.
ii. Menggiatkan kerjasama antar majelis dan
lembaga yang ada agar pelaksanaan program
Qaryah Thayyibah menjadi kerja bersama lintas
majelis secara berkelanjutan
iii. Merancang, melaksanakan, mengevalusai dan
melaporkan kerjasama dalam pelaksanaan
program majelis dan lembaga, program baik
secara lisan maupun tulisa, agar antar tidak
terjadi tumpang tindih antar program atau
bahkan terjadi ketiadaan program.
iv. Mengadakan forum evaluasi secara khusus
untuk mengkaji pelaksanaan Program Qaryah
Thayyibah untuk mengetahui perkembangan
dan hambatannya dalam pelaksanaan agar
dapat menemukan berbagai inovasi untuk
perbaikan program di masa yang akan datang.

43
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

6. Peningkatan Dukungan Persyarikatan,


a. Tujuan Strategis
i. Meningkatkan komunikasi dan sosialisasi agar
ada pemahaman yang sama dari pimpinan
persyarikatan di semua tingkatan pada
program Qaryah Thayyibah sehingga dalam
pelaksanaanya akan dapat berjalan bersama,
selaras dan serasi dengan tujuan persyarikatan.
ii. Menjalin kebersamaan dengan organisasi
otonom lainnya agar dapat menjadi modal untuk
mempercepat tercapainya program Qaryah
Thayyibah
iii. Meningkatkan kerja sama dengan amal usaha di
lingkungan persyarikatn
b. Pelaksanaan
i. Melaksanakan audiensi dan sosialiasasi kepada
pimpinan persyarikatan tentang program
Qaryah Thayyibah agar dapat sebagai program
sentral dalam organisasi sebagai media dakwah
‘Aisyiyah
ii. Meningkatkan kerja sama dengan organisasi
otonom untuk melaksanakan dapat saling
berkelanjutan
iii. Meningkatkan sosialisasi, komunikasi dan
kerja sama dengan amal usaha di lingkungan
persyarikatan

7. Peningkatan Dukungan Pemerintah


a. Tujuan Strategis
i. Meningkatkan komunikasi dan informasi
kepada para pimpinan pemerintah di semua
tingkatan agar dapat memahami bahwa hasil

44
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

Qaryah Thayyibah pada hekekatnya adalah


mensejahterakan masyarakat
ii. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai
instansi pemerintah yang terkait dalam
pencapaian kesukesan program Qaryah
Thayyibah
b. Pelaksanaan
i. Melaksanakan audiensi dan sosialisasi program
Qaryah Thayyibah kepada pimpinan pemerintah
di berbagai tingkatan untuk mendapatkan
dukungan baik moral maupun material dalam
pelaksanaan program Qaryah Thayyibah

8. Peningkatan Dukungan Masyarakat


a. Tujuan Strategis
i. Meningkatkan sosialisasi akan arti pentingnya
program Qaryah Thayyibah sebagai wujud
peran serta dakwah ‘Aisyiyah dalam membawa
kesejahteraan dan kebaikan bagi masyarakat
ii. Mengembangkan berbagai media publikasi yang
dapat menumbuhkan dukungan dan kerjasama
dari berbagai unsur yang ada dalam masyarakat,
baik secara individual maupun organisasional
iii. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai unsur
yang ada dalam masyarakat baik secara formal
maupun informal untuk kelancaran program
Qaryah Thayyibah
b. Pelaksanaan
i. Mengadakan berbagai pertemuan dengan
berbagai pihak untuk menjelaskan arti penting
program Qaryah Thayyibah sebagai dakwah
‘Aisyiyah untuk mensejahterakan masyarakat

45
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

ii. Membuat berbagai media publikasi yang dapat


menumbuhkan dukungan dari berbagai unsur
dalam masyarakat baik individual maupun
organisasional
iii. Mengadakan berbagai program untuk
melakukan pendekatan baik formal maupun
informal demi kelancaran program Qaryah
Thayyibah.

46
BAB V

PENGORGANISASIAN
DAN TUGAS

A. Pimpinan Pusat
1. Menyusun pedoman pelaksanaan program Qaryah
Thayibah
2. Melakukan sosialisasi konsep Qaryah Thayibah
3. Mengadakan monitoring pelaksanaan program
Qaryah Thayibah

B. Pimpinan Wilayah
1. Melakukan sosialisasi program Qaryah Thayibah
2. Melakukan sosialiasi pedoman program Qaryah
Thayibah
3. Mengadakan monitoring pelaksanaan program
Qaryah Thayibah

C. Pimpinan Daerah
1. Melakukan sosialisasi program Qaryah Thayibah
2. Melakukan sosialiasi pedoman program Qaryah
Thayibah
3. Menyelenggarakan pelatihan bagi pendamping
pengembangan masyarakat pada program Qaryah
Thayibah tingkat daerah
4. Mengadakan monitoring pelaksanaan program
Qaryah Thayibah

47
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

D. Pimpinan Cabang
1. Mengadakan pertemuan pimpinan organisasi dan
pimpinan majelis serta organsiasi otonom dan juga
pimpinan muhammadiyah untuk merencanakan
program Qaryah Thayibah
2. Membentuk kelompok-kelompok dalam masyarakat
3. Setiap kelompok sekurang-kurangnya terdiri atas 10
- 15 orang
4. Anggota kelompok dapat disusun berdasarkan
beberapa pilihan pertimbangan berikut ini:
a. Umur
b. Pendidikan
c. Pekerjaan
d. Minat
e. Ketokohannya dalam masyarakat
f. Dan lainnya yang dipandang perlu
5. Mendampingi kelompok untuk melakukan
identifikasi atas berbagai permasalahan yang ada
dalam masyarakat
6. Menentukan sebuah program yang menjadi prioritas
yang akan diatasi sebagai suatu pengikat kelompok.
7. Mencari tenaga ahli yang diperlukan sesuai prioritas
program yang dipilih kelompok
8. Melaksanakan program yang disepakati oleh
anggota kelompok secara berkelanjutan
9. Melakukan evaluasi secara berkala untuk
memperbaiki pelaksanaan program
10. Memperkuat kekompakan kelompok
11. Mengembangkan kualitas kelompok
12. Membentuk kelompok-kelompok lainnya sesuai
kebutuhan masyarakat

48
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

Catatan:
1. Peran Cabang di atas dilaksanakan bila Cabang tidak
memiliki ranting
2. Bila Cabang memiliki Ranting, maka Cabang
berperan untuk melaksanakan tugas tim khusus di
tingkat Daerah

E. Pimpinan Ranting
1. Mengadakan pertemuan pimpinan organisasi dan
pimpinan majelis serta organsiasi otonom dan juga
pimpinan muhammadiyah untuk merencanakan
program Qaryah Thayibah
2. Membentuk kelompok-kelompok dalam masyarakat
3. Setiap kelompok sekurangnya-kurangnya terdiri
atas 10 - 15 orang
4. Anggota kelompok dapat disusun berdasarkan
beberapa pilihan pertimbangan berikut ini:
a. Umur
b. Pendidikan
c. Pekerjaan
d. Minat
e. Ketokohannya dalam masyarakat
f. Dan lainnya yang dipandang perlu
5. Mendampingi kelompok untuk melakukan
identifikasi atas berbagai permasalahan yang ada
dalam masyarakat
6. Menentukan sebuah program yang menjadi prioritas
yang akan diatasi sebagai suatu pengikat kelompok.
7. Mencari tenaga ahli yang diperlukan sesuai prioritas
program yang dipilih kelompok
8. Melaksanakan program yang disepakati oleh
anggota kelompok secara berkelanjutan

49
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

9. Melakukan evaluasi secara berkala untuk


memperbaiki pelaksanaan program
10. Memperkuat kekompakan kelompok
11. Mengembangkan kualitas kelompok
12. Membentuk kelompok-kelompok (baru) lainnya
sesuai kebutuhan masyarakat

F. Peryarikatan, Organisasi Otonom dan Instansi Terkait


1. Persyarikatan Muhammadiyah
a. Persyarikatan Muhammadiyah Cabang (PCM)
dan Ranting (PRM) dapat menjadi mitra kerja
sejati dalam perencanaan dan pelaksanaan
program di lokasi Qaryah Thayibah.
b. Sebagai mitra kerja sejati, PCM dan PRM dapat
mengikutsertakan sebagian aktivis untuk terlibat
dalam kegiatan Qaryah Thayibah
c. Sifat PCM dan PRM dalam kegiatan Qaryah
Thayibah Aisyiyah adalah integral-menyatu; dan
bukan membentuk kelompok atau program
tersendiri.
d. Selain dalam perencanaan dan pelaksanaan,
sebagai bagian integral dari Program Qaryah
Thayibah, PCM dan PRM diseyogyakan
melakukan evaluasi dan pelaporan untuk
keberlangsungan dan peningkatan mutu
kegiatan dalam Qaryah Thayibah.
2. Organisasi Otonom (Nasyiatul Aisyiyah, Pemuda
Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah,
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah)
a. Organisasi otonom Persyarikatan tingkat Cabang
(PCNA, PCPM, PCIPM) dan Ranting (PRNA,
PRPM, PRIPM) dapat menjadi mitra kerja sejati

50
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

dalam perencanaan dan pelaksanaan program


di lokasi Qaryah Thayibah.
b. Sebagai mitra kerja sejati, para organisasi
otonom persyarikatan dapat mengikutsertakan
sebagian aktivis untuk terlibat dalam kegiatan
Qaryah Thayibah
c. Sifat para organisasi otonom dalam kegiatan
Qaryah Thayibah Aisyiyah adalah integral-
menyatu; dan bukan membentuk kelompok
atau program tersendiri.
d. Selain dalam perencanaan dan pelaksanaan,
sebagai bagian integral dari Program Qaryah
Thayibah, para organisasi otonom persyarikatan
diseyogyakan melakukan evaluasi dan pelaporan
untuk keberlangsungan dan peningkatan mutu
kegiatan dalam Qaryah Thayibah.
3. Instansi Pemerintah Terkait
a. Instansi pemerintah terkait di tingkat kecamatan
dan kelurahan/desa dapat menjadi mitra kerja
dalam pelaksanaan program di lokasi Qaryah
Thayibah.
b. Sebagai mitra kerja program dan pendanaan,
pemerintah kecamatan dan kelurahan/
desa dapat mengikutsertakan program-
program keluarga sejahtera/sakinah beserta
pendanaannya dalam kegiatan Qaryah Thayibah
c. Sifat instansi pemerintah kecamatan dan
kelurahan/desa dalam kegiatan Qaryah
Thayibah Aisyiyah adalah kerjasama saling-
menguntungkan (simbiosis mutualistik) dan
saling melengkapi (komplementer) dengan
sasaran individu, keluarga dan masyarakat

51
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

(muslim); dan bukan politis untuk mendukung


atau tak mendukung program serta agenda dan
pendirian pejabat tertentu.
d. Jika dipandang perlu, kerjasama dapat
dituangkan dalam naskah Surat Perjanjian
Kerjasama khusus yang mengatur secara rinci
butir-butir kerjasama beserta hak dan kewajiban
kedua pihak.
e. Selain di tingkat kecamatan dan kelurahan/desa,
instansi pemerintah di tingkat atasnya (kabupaten
dan provinsi serta pusat) memungkinkan untuk
menjadi mitra kerja dengan prinsip di atas:
simbiosis mutualistik dan komplementer
f. Untuk kerjasama dengan instansi pemerintah
tingkat pusat, kerjasama dibicarakan dengan
dan diatur oleh pimpinan pusat Aisyiyah.

52
BAB VI

MONITORING, EVALUASI
DAN PELAPORAN

A. Monitoring
1. Pengertian Monitoring
Kegiatan monitoring pada dasarnya merupakan
kegiatan yang bertujuan untuk memantau segala keadaan
dan proses pelaksanaan program agar dapat diketahui
sedini mungkin tingkat perkembangan dan kendala-
kendala yang dihadapai. Utamanya jika ditemukan
hambatan atau kendala, maka perlu segera dapat
dicarikan jalan keluarnya sehingga dapat memperlancar
proses pencapaian suatu program.

2. Aspek-aspek monitoring
a. Filosofi kegiatan
b. Bentuk kegiatan
c. Pelaku kegiatan
d. Pelaksanaan kegiatan
e. Anggaran kegiatan
f. Tujuan atau manfaat kegiatan
g. Frekuensi kegiatan
h. Peserta kegiatan
i. Fasilitator kegiatan
j. Prasarana dan sarana yang diperlukan
k. kendala-kendala yang dihadapi dan perkiraan
penyebabnya
l. Strategi pilihan untuk mengatasi kendala yang sudah

53
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

dan belum dilakukan


m. Pihak-pihak yang terlibat dalam pemecahan
masalah/kendala
Monitoring dilakukan atas dasar prinsip jaringan,
secara periodik dan inspeksi mendadak. Hal tersebut
dimaksudkan agar perkembangan pelaksanaan
program di setiap tingkatan dapat terpantau
secepatnya sehingga apabila terjadi kendala-kendala
atau hambatan dapat segera dipecahkan bersama

3. Tujuan monitoring.
a. Monitoring bertujuan untuk memantau pelaksanaan
program dan memantau kegiatan kelompok.
b. Kegiatan monitoring perlu dilaksanakan untuk
mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi dalam
pelaksanaan program, serta sejauh mana program
tersebut dapat dilaksanakan.
c. Monitoring dilaksanakan untuk mengetahui
pekembangan program, dapat dilakukan secara
berkala, baik mingguan, bulanan, triwulan,
semesteran atau tahunan, atau bahkan setiap saat
setelah selesainya kegiatan/ tahapan pelaksanaan
program.
4. Waktu monitoring:
a. Evaluasi Awal dilaksanakan untuk melihat
perencanaan program yang dilakukan
b. Evaluasi tengah dilaksanakan pada pertengahan,
yang tujuannya ialah:
c. mengukur dampak kegiatan, serta memberikan
kesimpulan sebagai pelajaran dalam menentukan
kebijakan selanjutnya.
d. Mengukur efisiensi guna menentukan perubahan
yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas

54
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

program
e. Evaluasi akhir tujuannya ialah: Untuk memberikan
analisis tentang MENGAPA, BAGAIMANA, serta
SEBAB tidak tercapainya target.

B. Evaluasi
1. Pentingnya Evaluasi
Setiap pelaksanaan program perlu dilakukan
evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan,
kegagalan, dan berbagai kendala yang dihadapi. Evaluasi
dapat dilakukan sebelum, pada saat dan sesudah suatu
kegiatan dilaksanakan. Hasil evaluasi ini harus benar-
benar dikaji sehingga dapat digunakan sebagai acuan
dalam menentukan kebijakan lebih lanjut.

2. Aspek-aspek yang dievaluasi


Adapun aspek-aspek yang dievaluasi dalam program
adalah meliputi:
a. Efektifitas pemahaman terhadap program
b. Efektifitas model atau bentuk program
c. Frekuensi kegiatan
d. Keaktifan peserta kegiatan
e. Keaktifan para pimpinan organisasi
f. Kompetensi fasilitator/pendamping kegiatan
g. Kelayakan prasarana dan sarana yang digunakan
h. Tingkat keterlibatan pihak-pihak yang terkait yang
diharapkan ikut berperan dalam pelaksanaan
progam
i. Faktor-faktor pendukung kegiatan
j. Faktor-faktor penghambat kegiatan
k. Tingkat pencapaian tujuan program

55
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah

C. Pelaporan
1. Pelaporan menjadi sangat penting untuk mengetahui
sampai sejauh mana keberhasiln program
2. Isi laporan pada dasarnya memuat butir-butir yang
menyangkut aspek-aspek yang dimonitor dan
dievaluasi, namun dalam bentuk yang lebih deskriptif
(terurai), yakni secara sistematis sebagai berikut:
a. Bagian Depan
1) Cover laporan
2) Lembar Pengesahan
3) Kata Pengantar
4) Daftar Isi
5) Daftar Lampiran
6) Daftar Gambar
7) Dll yang diperlukan
b. Bagian Isi
1) Pengantar
2) Program Qaryah Thayyibah (Program yang
ditetapkan dan program yang dilaksanakan
disertai tingkat pencapaian)
3) Perkembangan Pengorganisasian Program
(Organisasi, tim, pendamping dan
masyarakat sasaran)
c. Bagian Temuan dan Pembahasan
1) Temuan (pengalaman, pelajaran, hambatan,
peluang dalam pelaksanaan program)
2). Pembahasan (Hal-hal penting yang perlu
ditindaklanjuti dari berbagai temuan, sebab
akibat dari suatu)
d. Bagian Penutup
1) Kesimpulan
2) Saran

56
Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah

3) Rekomendasi
e. Bagian Belakang
1) Lampiran Foto
2) Lampiran laporan per program
3) Dan lainnya yang diperlukan
3. Laporan dilakukan secara berkala dan bertingkat/
berjenjang dari dari Pusat sampai Cabang/Ranting
a. Tingkat Pusat minimal 6 bulan sekali
b. Tingkat Provinsi minimal 4 bulan sekali
c. Tingkat Daerah minimal 3 bulan sekali
d. Tingkat Cabang/Ranting 3 bulan sekali

57
BAB VII

PENUTUP

Semua hal yang telah tertuang dalam Panduan Teknis


Pelaksanaan diharapkan segera dapat ditindaklanjuti
oleh khususnya Pimpinan di semua jenjang sebagai
subyek yang sangat menentukan. Selain itu, juga dapat
memberikan motivasi munculnya kader-kader penggerak,
serta timbulnya kesadaran akan pentingnya kebersamaan
semua Pimpinan ‘Aisyiyah, Organisasi Otonom, dan seluruh
anggota persyarikatan lainnya, serta anggota masyarakat,
dan pemerintah untuk mewujudkan desa sejahtera, yang
masyarakatnya maju daa bermartabat. Sudah barang tentu
untuk melaksanakan semua itubukan tanpa hambatan. Tetapi
jika kerja itu dihadapi bersama insya Allah cepat atau lambat,
Qaryah Thayobah akan bisa terwujud.
Akhirnya hanya kepada Allah jualah, semua tumpuan itu
kami kembalikan.

58

Anda mungkin juga menyukai