“KONSELING”
Oleh:
Mulyanah Abdulhaq, SKM, MKes
Konseling (1)
Konseling merupakan suatu hubungan antara seseorang
dengan orang lain, di mana seseorang berusaha
membatu orang lain agar memahami masalah yang
dihadapi dan dapat memecahkan masalahnya dalam
rangka penyesuaian diri
Secara khusus:
1.Self actualization: mengekplorasi dan mengembangkan
potensi klien
2.Personal growth and personal development: pertumbuhan
dan perkembangan individu dlm bersikap, berinteraski dan
kecakapan dalam pengambilan keputusan
3.Okayness: sikap menghargai orang lain, menjaga hak dan
privasi
4.Effectiveness: setelah mengikuti konseling, klen mampu
menjalani hidup dgn efektif, efisien dan sistematis
5.Competent: kemampuannya bertambah
Manfaat Konseling
Manfaat Konseling:
1.Mengenal masalah
2.Merumuskan alternatif-2 pemecahan masalah
3.Memilih alternatif pemecahan masalah dengan tepat dan
akurat
4.Membangkitkan dan mengembangkan potensi yang
dimiliki, sehingga klien mandiri dalam menghadapi
masalahnya
Fungsi Konseling
Fungsi Konseling:
1.Fungsi pencegahan: mencegah terjadinya masalah
kesehatan/keperawatan yang lebih kompleks
2.Fungsi adaptasi: perubahan yg terjadi akibat
terganggunya bio-psikho-sosio dan spiritual memerlukan
pengetahuan, persepsi dan motivasi agar dpt menerima
kondisinya dan dpt menyesuaikan dari perubahan yg terjadi
3.Fungsi perbaikan: terjadi gangguan perilaku dan
gangguan kesehatan membutuhkan advis
4.Fungsi pengembangan: dampak luas dari kegiatan
konseling adalah peningkatan peranserta utk mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat
PERAN KONSELOR
Peran Konselor:
1.Mendampingi orang yg minta konseling
2.Tidak mengambil alih atau mengantikan peran orang itu
3.Tidak memerintah, menyuruh utk berbuat sesuatu, betapa
pun baiknya menurut penilain konselor
4.Tidak mendorong, membujuk, mengarahkan ke suatu cara
pemecahan masalah yg menjadi favorit konselor
Tujuannya: agar klien dpt melihat masalahnya dengan
benar, merumuskannya dgn baik, mencari pemecahan
yg mungkin dapat dilakukan, membantu menilai secara
objektif
KETERAMPIAN KONSELING
1. Keterampilan menyimak:
a. Menunjukkan perhatian
b. Memparafrasekan (menyebut ulang berita klien)
c. Klarifikasi
d. Perseption checking: verifikasi kebenaran
a. SOLER:
- S: Fise your client squarely (menghadap ke arah
klien dg senyum)
- O: Open and non judgemental facial expression
(ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan
tidak menilai)
- L: Learn toward client (tubuh condong ke klien)
- E: Eye contact in culturally acceptable manner
(kontak mata/tatap mata sesuai cara yang diterima
budaya setempat)
- R : Relaxed and friendly manner (santai dan sikap
bersahabat)
Proses Konseling (3)
….Lanjutan
b. Respon Positif
•Berjabat tangan dengan ramah
•Mempersilahkan duduk
•Menanyakan maksud kedatangan
•Menjadi pendengar yang baik
•Mendengarkan dengan penuh perhatian
•Jangan memotong pembicaraan klien
•Menghargai pendapat klien
•Menjaga kerahasiaan klien
•Tidak melakukan penilaian
Proses Konseling (4)
……..Lanjutan
c. Refleksi Isi dan Refleksi Perasaan
Refleksi isi/paraphasing:
•Menyatakan kembali tuturan/perasaan klien dengan
menggunakan kata-2 lain,
•Memberi masukan dan memperjelas tuturan klien
Refleksi perasaan: mengungkapkan perasaan
klien yang teramati, baik melalui:
•Intonasi suara, bahasa tubuh, atau
•Hal lainnya yang tersirat selama proses koseling
Proses Konseling (5)
2. Penggalian Infromasi
Pengumpulan dan penggalian informasi
merupakan tugas utama petugas konselor:
- Masalah yang dihadapi
- Latar belakang klien, situsi dan kondisi
klien
- Pemahaman klien terhadap masalah
- Kebutuhan dan harapan klien
Proses Konseling (6)
3. Pengambilan Keputusan, Pemecahan Masalah
dan Perencanaan:
- Memberikan informasi secara jelas dan
tepat sesuai dengan masalah yang
dihadapi
- Mencatat pelbagai harapan klien
- Memberikan berbagai alternatif pemecahan
masalah, termasuk konsekwensi positif – negaif
dari tiap pilihan
- Menyepakati perencanaan selanjutnya
• SA : Sambut
• T : Tanya
• U : Uraikan
• TU : BanTU
• J : Jelaskan
• U : Ulangi
Langkah-2 Konseling (2)
SA : Sambut
Sambut klien dengan salam danan ramah. Ciptakan
hubungan yang mendukung. Tawarkan bantuan
yang diperlukan. Kesankan bahwa Anda bersedia
untuk meluangkan waktu untuk klien
T: Tanya
Tanyakan tentang masalah yang dihadapi. Hadapi
dengan penuh perhatian dan empati.Bila Anda
kurang faham, minta klien untuk menjelaskan
kembali (klarifikasi), guna memperjelas
permasalahan yang dihadapi klien
Langkah-2 Konseling (2)
U: Uraikan
Uraikan mengenai pokok bahasan yang menjadi
permasalahannya, sehingga klien lebih faham
masalahnya dan faham tentang potensi dirinya
TU : BanTU
Gambarkan berbagai macam pilihan yang dapat
dipertimbangkan sebagai solusinya, termasuk
keuntungan dan kerugiannya, sehingga klien lebih
mudah untuk memilihnya
Langkah-2 Konseling (3)
J: Jelaskan
Jelaskan secara rinci mengenai pilihannya.
Bicarakan secara mendalam tentang cara
mengatasi permasalahannya, sehingga klien
merasa mantap akan solusi pilihannya
U: Ulangi
Ulangi hal-hal yang perlu diperhatikan atau diingat.
Bila perlu, yakinkan klien bahwa Anda selalu siap
dan bersedia untuk menerimanya, manakala
diperlukan
Contoh: Kiat Pendengar yang baik
Terima klien apa adanya, hadapi dengan sopan,
rileks, posisi duduk menghadap klien dengan lebih
condong ke arahnya, jaga kontak mata dg baik
Hargai klien sebagai individu, yang pasti berbeda
dengan individu lainnya (KAP, latar belakang dan
masalahnya)
Dengarkan curahan hati klien, curahkan perhatian
dan amati apa yang disampaikan: turur kata,
intonasi, ekspresi wajah, behasa tubuh, dll
Sabar, jangan memotong pembicaraan klien
Posisikan diri Anda sebagai klien yang
membutuhkan bantuan (sikap empati)
Contoh: Cara bertanya yang baik
Gunakan bahasa sederhana, intonasi yang baik dan
tepat
Ajukan pertanyaan terbuka satu demi satu, sebelum
beralih ke pertanyaan lainnya
Lakukan probiying (menggali informasi lengkap),
dengan menggunakan kata-2 antara lain:
- Maksudnya……
- Lalu/selanjutnya….
(Sebagai upaya mendorong klien untuk bicara)
Hindari pertanyaan “mengapa”, karena kawatir klien
merasa disalahkan dan dihakimi
Bila diperlukan, gunakan media yang sesuai
Manfaat Mendengar dan
Bertanya dengan Baik
• Merangsang klien untuk bicara dan terbuka
• Memperoleh informasi lengkap
• Menumbuhkan rasa empati thd klien
• Memberikan masukan dan pelbagai
alternatif solusi pilihan
• Menumbuhkan kepuasan terhadap klien
dan loyal terhadap Anda
• Meningkatkan kualitas dan kemandirian
klien
Penyebab Kegagalan Konseling (1)
Secara umum:
• Kurangnya kerjasama antara petugas dengan
klien/pasien
• Informasi yang kurang jelas, samar-2, memiliki
makna lebih dari satu
• Keberadaan tempat yang kurang nyaman
• Kurangnya persiapan
• Kemungkinan salah media yang digunakan
• Hambatan emosional kedua belah pihak
Faktor Penghambat Konseling (2)
1. Faktor individual
2. Faktor yang berkaitan dengan interaksi
3. Faktor situasional
4. Kompetensi dalam melakukan
percakapan
Faktor Penghambat Konseling (3)
1. Faktor individual/personal:
1. Timbulnya kesenangan
2. Hubungan sosial yang baik
3. Adanya saling pengertian
4. Pengaruh pada sikap
5. Tindakan yang sesuai