Anda di halaman 1dari 31

MEMBERIKAN

KOMPRES
ANGGOTA KELOMPOK :

1. Dhea Elfira Maulidina


2. Niltu Dinari
3. Utami Rizka Mulyasari
PENGERTIAN KOMPRES

Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh


dengan menggunakan cairan atau alat yang dapat
menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh
yang memerlukan.
JENIS – JENIS KOMPRES
1. Kompres Hangat
Suatu metode dalam penggunaan suhu hangat setempat yang dapat
menimbulkan beberapa efek fisiologis.
2. Kompres Dingin
Suatu metode dalam penggunaan suhu rendah setempat yang dapat
menimbulkan beberapa efek fisiologis. Aplikasi kompres dingin adalah
mengurangi aliran darah ke suatu bagian dan mengurangi perdarahan
serta edema. Diperkirakan bahwa terapi dingin menimbulkan efek
analgetik dengan memperlambat kecepatan hantaran saraf sehingga
impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit.
TUJUAN PEMBERIAN KOMPRES
1. Kompres Panas 2. Kompres Dingin
• Memperlancar sirkulasi • Menurunkan suhu tubuh
darah • Mencegah peradangan
• Mengurangi rasa sakit meluas
• Memberi rasa hangat, • Mengurangi kongesti
nyaman, dan tenang • Mengurangi perdarahan
pada klien setempat
• Merangsang peristatik • Mengurangi rasa sakit
usus pada daerah setempat
INDIKASI PEMBERIAN KOMPRES

1. Kompres Panas 2. Kompres Dingin


• Klien yang kedinginan (suhu • Klien dengan suhu tubuh
tubuh yang rendah) yang tinggi
• Klien dengan perut • Klien dengan batuk dan
kembung muntah darah
• Klien yang punya penyakit • Pasca Tonsilektomi
peradangan, seperti radang • Radang, memar
persendian
• Sepasme otot
• Adanya abses, hematoma
KONTRA INDIKASI PEMBERIAN KOMPRES

1. Kompres Dingin
• Sprain dan strain serta pasca trauma akut
• Bursitis, Fibrositis, kapsulitis
2. Kompres Hangat
• Gangguan sensibilitas
• Buerger diseases
PERSIAPAN ALAT
1. Kompres Panas Basah
Persiapan alat :
• Kom berisi air hangat (40-46c) • Sarung tangan bersih di
tempatnya
• Bak steril berisi 2 buah kasa
beberapa potong dengan • Bengkok 2 buah (satu kosong,
ukuran yang sesuai satu berisi larutan Lysol 3%)

• Kasa perban/kain segitiga • Waslap 4 buah

• Pengalas • Pinset anatomi 2 buah


• Korentang
2. Kompres Panas Kering Menggunakan
Buli-Buli Panas
Persiapan Alat :
• Buli-buli panas dan sarung
• Termos berisi air panas/termometer air panas
• Lap kerja
3. Kompres Dingin Basah Dengan Larutan Obat Anti Septic
Persiapan Alat :
• Mangkok bertutup steril
• Bak steril berisi pinset steril anatomi 2 buah
• Cairan anti septic berupa PK 1:4000, revanol 1:1000 sampai
1:3000, larutan betadin
• Pembalut dan sampiran bila perlu
• Perlak, pengalas dan kain kasa (bila perlu)
4. Kompres Dingin Basah Dengan Air Biasa/Air Es
Persiapan Alat :
• Kom kecil berisi air biasa/air es
• Perlak, pengalas dan sampiran (bila perlu)
• Beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu
5. Kompres Dingin Kering Dengan Kirbat Es (Eskap)
Persiapan Alat :
• Kirbat es/eskap dengan sarungnya
• Kom berisi berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh
garam agar es tidak cepat mencair
• Air dalam kom dan Lap kerja
• Perlak pengalas selimut bila perlu
CARA KERJA
1. Kompres Panas Basah
• Dekatkan alat-alat kedekat klien
• Perhatikan privacy klien
• Cuci tangan
• Atur posisi klien yang nyaman
• Pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres
• Kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila diperban. Kemudian,
buang bekas balutan ke dalam bengkok kosong
• Ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu masukkan
ke dalam kom yang berisi cairan hangat
• Kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang
akan dikompres
• Bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan
kasa kering.
• Selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga
• Lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti
balutan kompres tiap 5 menit
• Lepaskan sarung tangan
• Atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman

• Bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali


• Cuci tangan
• Dokumentasikan tindakan ini beserta responnya
2. Kompres Panas Kering Menggunakan Buli-Buli Panas
• Cuci tangan
• Lakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara :
mengisi buli-buli dengan air panas, kencangkan penutupnya kemudian
membalik posisi buli-buli berulang-ulang, lalu kosongkan isinya. Siapkan
dan ukur air yang di inginkan (50-60ºc)
• Isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari
buli-buli tesebut. Lalu keluarkan udaranya dengan cara :
• letakkan atau tidurkan buli-buli di atas meja atau tempat datar.

• Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher buli-
buli
• Kemudian penutup buli-buli di tutup dengan rapat/benar
• Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkan dengan lap kerja dan
masukkan ke dalam sarung buli-buli
• Bawa buli-buli tersebut ke dekat klien
• Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang memerlukan
• Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat
pemberian kompres dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak
nyamanan, kebocoran.
• Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengn air anas lagi, sesuai
yang di kehendaki
• Bereskan alat alat bila sudah selesai
• Cuci tangan
• Dokumentasikan
3. Kompres Dingin Basah Dengan Larutan Obat Anti Septic
• Dekatkan alat ke dekat klien
• Pasang sampiran
• Cuci tangan
• Pasang perlak pada area yang akan di kompres
• Mengocok obat atau larutan bila terdapat endapan
• Tuangkan cairan kedalam mangok steril
• Masukkan beberapa potong kasa kedalam mangkok tersebut
• Peras kain kasa tersebut dengan menggunakan pingset
• Bentangkan kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang dikompres
dan di balut
• Rapikan posisi klien
• Bereskan alat-alat setelah selesai tindakan
• Cuci tangan
• Dokumentasikan
4. Kompres Dingin Basah Dengan Air Biasa atau Air Es
• Dekatkan alat-alat ke klien
• Pasang sampiran bila perlu
• Cuci tngan
• Pasang pengalas pada area yang akan dikompres
• Masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu diperas
sampai lembab
• Letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres
• Ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang sudah
terendam dalam air biasa atau air es.
• Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun
• Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah selesai
• Cuci tangan
• Dokumentasikan
5. Kompres Dingin Kering Dengan Kirbat Es (Eskap)
• Bawa alat-alat ke dekat klien
• Cuci tangan
• Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak tajam
• Isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian
dari kirbat tersebut
• Keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu di
tutup rapat
• Periksa skap, adakah kebocoran atau tidak
• Keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya
• Buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien
• Pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres
• Letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres
• Kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh
• Angkat eskap bila sudah selesai
• Atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman
• Bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini
• Cuci tangan
• Dokumentasikan
HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Kompres Panas Basah


Hal - hal yang perlu diperhatikan:
• Kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres di
pertahankan tetap hangat
• Cairan jangan terlalu panas, agar kulit jangan sampai kulit terbakar
• Kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan
dikompres
• Untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril.
Pada luka memar atau bengkak, peralatan tidak perlu steril yang
penting bersih.
2. Kompres Panas Kering Menggunakan Buli-Buli Panas
Hal-hal yang perlul diperhatikan :
• Buli-buli panas tidak boleh diberikan pada klien pendarahan
• Pemakaian buli-buli panas ada bagian abdomen, tutup buli-buli mengarah
ke atas/samping
• Bagian kaki, tutup buli-buli mengarah ke bawah/samping
• Buli-buli harus diperiksa dulu/cincin karet pada penutupnya
3. Kompres Dingin Basah Dengan Larutan Obat Anti Septic
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
• Kain kasa harus sering dibasai agar tetap basah
• Pada luka bakar kotor kasa diganti tiap 1-2 jam
• Perhatikan kulit setempat/sekitarnya. Bila terjadi iritasi segera laporkan
• Pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama, tutupi dengan
kapas sublimat
4. Kompres Dingin Basah Dengan Air Biasa/Air Es
Hal- hal yang perlu diperhatikan:
• Bila suhu tubuh 39 derajat /lebih, kompres dilipat paha/ketiak
• Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan dipasang busur
selimut di atas dada dan perut klien agar seprei atas tidak basah
5. Kompres Dingin Kering Dengan Kirbat Es (Eskap)
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
• Bila klien kedinginan atau sianosis, kirbat es harus segera di angkat
• Selama pemberian kirbat es, perhatikan kult klien terhadap keberadaan iritasi dan
lain-lain
• Pemberian kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka suhu tubuh harus di
kontrol setiap 30-60 menit. Bila suhu sudah turun kompres di hentikan
• Bila tidak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastik
• Bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera diganti (bila perlu)
6. Memberikan Kompres Hangat
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
• Jangan letakan kantong air hangat di bagian tubuh yang telanjang, lapisi
kantong dengan kain flanel atau handuk.
• Kantong air hangat yang diletakkan diatas bagian badan tertentu hanya
boleh terisi sepertiganya untuk menghindari berat yang tidak diperlukan.
• Pada penggunaan kompres hangat yang berlangsung lama, jangan lupa
memeriksa kulit penderita.
• Kompres hangat tidak diberikan di kepala karena dapat menyebabkan
pembuluh darah di area tersebut mengalami dilatasi dan menyebabkan sakit
kepala.
• Kompres hangat tidak boleh diberikan di perut jika mengalami radang/
7. Memberikan Kompres Dingin
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
• Jangan gunakan es batu langsung pada luka, gunakan kompres es, atau
tempatkan beberapa es batu dalam kantong plastik, atau bungkus es
dengan handuk dan tempelkan pada daerah cedera.
• Jika tejadi rasa kebal hentikan pengkompresan.
• Perhatikan kulit pasien, kalau kulit pasien berwarna merah jambu masih bisa
dilakukan pengkompresan, tapi kalau kulit pasien berwarna merah gelap
metode ini tidak dapat dilakukan.
• Pemberian metode ini tidak diberikan kepada pasien yang mempunyai alergi
dingin.
• Melakukan kompres dingin harus hati-hati karena dapat menyebabkan
jaringan kulit mengalami nekrosis (kematian sel). Untuk itu dianjurkan
melakukan kompres dingin tidak lebih dari 30 menit
KESIMPULAN

• Bahwa indikasi pemberian kompres panas untuk klien yang kedinginan, klien dengan
perut kembung, klien yang punya penyakit peradangan seperti radang persendian,
sepasme otot, adanya abses, dan hematoma. Sedangkan Kompres dingin untuk klien
dengan suhu tubuh yang tinggi, klien dengan batuk dan muntah darah, pascatonsilektomi,
radang, dan memar.
• Dalam mengkompres pasien perlu diperhatikan dengan mengontrol perkembangannya
dalam waktu 30-60 menit, bila pasien kedinginan kompres harus segera di angkat, perlu
di perhatikan juga keberadaan iritasi pasien, Bila suhu tubuh 39 derajat/lebih, tempat
kompres dilipat paha dan ketiak.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai