Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KEGIATAN

HASIL PENDATAAN KELUARGA


SEHAT DAN UPAYA TINDAK
LANJUT
DI WILAYAH PUSKESMAS JAYAMEKAR

TAHUN 2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga Laporan Kegiatan Pis-PK di Puskesmas
Jayamekar Tahun 2019 dapat diselesaikan.

Laporan Kegiatan Pis-PK di Puskesmas Jayamekarmerupakan


laporan kinerja tim Pis-PK yang dilaksanakan selama kurun waktu 1 tahun
dari Bulan O k t o b e r 2018 sampai dengan F e b r u a r i tahun
2019. Proses penyusunan dilakukan melalui rangkaian kegiatan yang
diawali oleh pengumpulan data, pengolahan data, dan analisa hasil
kegiatan yang bertujuan untuk memberikan penilaian akhir.

Laporan Kegiatan Pis-PK di Puskesmas Jayamekar merupakan salah


satu wujud nyata dalam upaya pengembangan Sistem Informasi
Kesehatan, serta sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat Barat terhadap
seluruh upaya kegiatan Pis-PK yang telah dilaksanakan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kegiatan Pis-PK


di Puskesmas Jayamekarini jauh dari sempurna, untuk itu kami
mengharapkan masukan dan kritik dari semua pihak demi perbaikan di
masa yang akan datang.

Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik moril maupun materil sehingga penyusunan Laporan
Kegiatan Pis-PK di Puskesmas Jayamekarini dapat terselesaikan.

Bandung Barat , Maret 2019


Kepala Puskesmas Jayamekar,

Tita Nahdiatul Alam Skm.M.,Mkes


196705161988032007

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................1
B. Tujuan........................................................................................2
1. Tujuan Umum........................................................................2
2. Tujuan Khusus..................................................................2

BAB II METODE KEGIATAN


A. Lokasi Kegiatan.........................................................................4
B. Sasaran......................................................................................4
C. Jadwal Pelaksanaan..................................................................4
D. Pelaksanaan Kegiatan...............................................................4
E. Alat dan Bahan..........................................................................6
F. Sumber Dana.............................................................................6
G. Pelaksanaan..............................................................................6
H. Pencatatan dan Pelaporan........................................................6

BAB III HASIL PENDATAAN KELUARGA SEHAT


A. Hasil Pendataan Keluarga Sehat Desa Ciateul........................8
B. Hasil Pendataan Keluarga Sehat Desa Ciseureuh..................11
C. Hasil Pendataan Keluarga Sehat Desa Cigereleng..................14

BAB IV HASIL ANALISA DAN UPAYA TINDAK LANJUT


A. Analisis Masalah..........................................................................19
1. Identifikasi Masalah................................................................19
2. Prioritas Masalah....................................................................22
3. Akar Penyebab Masalah........................................................26
B. Rencana Tindak Lanjut...............................................................29

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................31
B. Saran...........................................................................................31

iii
BAB
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Upaya pencapaian prioritas pembangunan kesehatan tahun


2015-2019 dalam Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan
mendayagunakan segenap potensi yang ada, baik dari pemerintah
pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun masyarakat.
Pembangunan kesehatan dimulai dari unit terkecil dari masyarakat,
yaitu keluarga. Pembangunan keluarga, sebagaimana
dimaksud dalam Undang- Undang Nomor 52 Tahun 2009
tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga serta Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah adalah Upaya mewujudkan
keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat.
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah menetapkan
kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan
dan kesejahteraan keluarga,untukmendukung keluarga agar dapat
melaksanakan fungsinya secara optimal. Sebagai penjabaran dari
amanat undang-undang tersebut, melalui Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 39 tahun 2016 yaitu tentang pedoman
penyelenggaraan program Indonesia sehat dan pendataan
keluarga. Adapun tahapan Keluarga Sehat antara lain: Sosialisasi,
Pendataan, Analisa data, Rumusan masalah, Rencana kegiatan,
Implementasi, Monitoring dan Evaluasi. Kementerian Kesehatan
menetapkan strategi operasional pembangunan kesehatan melalui
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat
telah disepakati adanya Dua Belas Indikator Utama untuk
penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas indikator
utama tersebut adalah sebagai berikut:
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
5. Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai
standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secar teratur
2

8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak


ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga mempunyai akses/sarana air bersih
11. Keluarga mempunyai akses/menggunakan jamban sehat
12. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN)

Dari 12 indikator keluarga sehat disepakati 3 tingkatan yaitu ;


 Keluarga sehat : >80% indikator baik
 Keluarga pra-sehat : 50%-80% indikator baik
 Keluarga tidak sehat : <50% indikator baik

Berdasarkan petunjuk operasional di atas maka Puskesmas


Jayamekar pada tahun 2018 merencanakan dan telah
melaksanakan kegiatan Pendataan Keluarga Sehat di semua Desa
wilayah kerja Puskesmas Jayamekar untuk mengidentifikasi status
kesehatan keluarga. Adapun data hasil pendataan akan
dijadikan dasar penyusunan rencana tindak lanjut untuk
mengintervensi permasalahan prioritas yang muncul. Uraian hasil
pendataan dan rencana tindak lanjut hasil pendataan keluarga
sehat berikutnya akan dijelaskan lebih terperinci dalam laporan ini.

B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Mendukung tercapainya program Indonesia Sehat dalam
meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan
yang komprehensif di Kecamatan Padalarang Kabupaten
Bandung Barat Barat Provinsi Jawa Barat dan melaporkan hasil
pendataan keluarga sehat di wilayah Puskesmas Jayamekar
tahun 2017-2019.

2. TUJUAN KHUSUS
a. Untuk mengetahui gambaran analisa situasi di wilayah
kerja Puskesmas Jayamekar.
b. Mengidentifikasi status indeks keluarga di wilayah kerja
Puskesmas Jayamekar.
3

c. Mengidentifikasi perilaku sehat di setiap indikator Keluarga


Sehat di wilayah kerja Puskesmas Jayamekar.
d. Menyusun prioritas masalah dari hasil rekapitulasi perilaku
pada indikator Keluarga Sehat.
e. Menyusun rencana tindak lanjut untuk setiap prioritas
masalah dari hasil rekapitulasi perilaku pada indikator
Keluarga Sehat.
BAB II
METODE
KEGIATAN

A. LOKASI KEGIATAN
Pendataan Keluarga Sehat dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
Jayamekar Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat
Barat Provinsi Jawa Barat.

B. SASARAN
Jumlah sasaran pendataan keluarga sehat rinciannya sebagai
berikut:
1. Desa Jayamekar dengan jumlah KK :
2. Desa Padalarang dengan jumlah KK :
3. Desa Cimerang dengan jumlah KK :
C. JADWAL PELAKSANAAN
Kegiatan pendataan dilakukan bertahap, dimulai pada
bulan Oktober 2017 sampai dengan bulan Februari tahun
2019 di 3 Desa dengan rincian sebagai berikut :
1. Desa Cimerang
Pendataan di Desa Cimerang dilaksanakan pada
bulan Oktober 2017
2. Desa Jayamekar
Pendataan keluarga sehat di Desa Jayamekar
berlangsung pada bulan Oktober 2018
3. Desa Padalarang
Pendataan keluarga sehat di Desa Padalarang
berlangsung pada bulan November 2019

D. PELAKSANAAN KEGIATAN
Adapun susunan tim pendataan keluarga adalah
sebagaimana berikut :
Jabatan dalam Tim
No Nama Jabatan
Pendataan KS

Tita Nahdiatul Alam Skm.M.,Mkes Kepala Penanggung


1
Puskesmas Jawab Tim PIS-PK
Petugas
2 Rian Bayu Nopiadi, SKM Supervisor
Promkes
3 Rudita Kristiana, Amd. Keb Bidan Koordinator
Bidan
4 Ely Caba Ernawati, Amd. Keb Surveyor
Koordinator
Perawat
5 Reny Natalia Agustina, AMKG Surveyor
Gigi
6 Fipit Fitrawati Perawat Surveyor

7 Vivi Novitasari, AMG Nutrisionis Surveyor

8 Deny Mukhidin, SKM Sanitarian Surveyor

9 Defi Pratiwi, Amd. Kep Perawat Surveyor


10 Rita Restiani, Amd. Keb Bidan Surveyor

11 Mariani Sitompul, Amd. Keb Bidan Surveyor

12 Warsah, Amd. Keb Bidan Surveyor

13 Revi Elvira, Amd. Keb Bidan Surveyor

14 Sri Hety Pertamawati, Amd. Keb Bidan Surveyor

15 Susi Handayani, S.Kep Perawat Surveyor

4
5

Pembagian tugas tim pendataan adalah :


1. Penanggung Jawab Tim PIS-PK (Penanggung Jawab Puskesmas
Jayamekar)
Bertugas melakukan distribusi beban kerja para enumerator,
distribusi akun Tim PISPK Tingkat Puskesmas, bertanggung
jawab secara keseluruhan atas proses entry data kuesioner
Keluarga Sehat (KS).

2. Koordinator
Bertugas melakukan administrasi sistem KS tingkat Puskesmas,
membuat akun pengguna lain di level Puskesmas (Akun
Penanggung Jawab Puskesmas, Supervisor, dan Surveyor),
melakukan perubahan (editing) terhadap data hasil terhadap para
pengumpul data.

3. Supervisor
Bertugas memetakan Wilayah, memastikan kelengkapan dan
konsistensi pengisian pengisian kuesioner, memastikan
kelengkapan dan konsistensi pengisian entri data, melakukan
administrasi sistem KS tingkat Puskesmas, membuat akun
pengguna lain di level Puskesmas (Akun Penanggung Jawab
Puskesmas, Supervisor, dan Surveyor), melakukan perubahan
(editing) terhadap data hasil terhadap para pengumpul data.

4. Surveyor dan Penginput Data


Bertugas melakukan pendataan ke keluarga, mengisi kuesioner di
tempat responden, melakukan pemeriksaan, melakukan cek
ulang kelengkapan pengisian kuesioner pada hari yang sama,
melakukan entri data, melakukan cek ulang kelengkapan entri
data.
6

E. ALAT DAN BAHAN


Peralatan yang dibawa surveyor saat melakukan pendataan
adalah kuesioner, alat pengukur tekanan darah, flyer serta alat tulis.
Adapun bentuk kuesioner yang digunakan saat wawancara
sebagaimana terlampir dalam laporan ini.

F. SUMBER DANA
Kegiatan pendataan keluarga sehat di Puskesmas
Jayamekar menggunakan anggaran dari Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK). Perjalanan dinas petugas dan anggaran
penggandaan kuesioner dibiayai oleh BOK.

G. PELAKSANAAN
1. Sosialisasi Lintas Program (terlampir)
2. Sosialisasi Lintas Sektor (terlampir)
3. Pelaksanaan Pendataan Keluarga
Surveyor melakukan kunjungan rumah dan mengisi kuesioner
beserta form indeks keluarga sambil mewawancarai kepala
keluarga beserta anggota rumah tangga lainya. Kemudian
melakukan pemeriksaan tekanan darah sesuai indikasi
pertanyaaan pada kuesioner. Setelah selesai melakukan
wawancara dan pemeriksaan, surveyor memberikan tanda/ label
identifikasi pada rumah yang telah dilakukan pendataan di setiap
rumah responden. Penentuan nilai indeks keluarga mengacu
pada ketentuan petunjuk teknis Permenkes RI No. 39 Tahun

𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝐼𝑁𝐷𝐼𝐾𝐴𝑇𝑂𝑅 𝐾𝐸𝐿𝑈𝐴𝑅𝐺𝐴 𝑆𝐸𝐻𝐴𝑇 𝑌𝐴𝑁𝐺 𝐵𝐸𝑅𝑁𝐼𝐿𝐴𝐼 "𝑌"


𝐼𝐾𝑆 =
12 − 𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝐼𝑁𝐷𝐼𝐾𝐴𝑇𝑂𝑅 𝑌𝐴𝑁𝐺 𝑇𝐼𝐷𝐴𝐾 𝐴𝐷𝐴 𝐷𝐼 𝐾𝐸𝐿𝑈𝐴𝑅𝐺𝐴/"𝑁"

2016 sebagaimana ketentuan berikut :


Hasil perhitungan IKS tersebut selanjutnya dapat
dikategorikan ke dalam status kesehatan masing-masing
keluarga dengan mengacu pada ketentuan berikut :

1) Nilai indeks > 0,800 : Keluarga Sehat


2) Nilai indeks 0,500 – 0,800 : Keluarga Pra-sehat
3) Nilai indeks < 0,500 : Keluarga tidak sehat

H. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Setiap selesai melakukan pendataan, maka surveyor
langsung melakukan entri data ke website aplikasi keluarga sehat.
Adapun form yang dipakai untuk merekap adalah sebagaimana
berikut :
7

Setelah kuesioner terisi lengkap dan direkap, maka surveyor


membuat pelaporan hasil pendataan sebagai bahan
pertanggungjawaban kegiatan.
BAB III
HASIL PENDATAAN KELUARGA SEHAT

A. Hasil Pendataan Keluarga Sehat Kecamatan Saguling


1. Indikator M e n g i k u t i P r o g r a m Keluarga Berencana (KB)

Keluarga yang mengikuti program KB di wilayah kerja Puskesmas DTP


Saguling sebanyak 299 keluarga, sedangkan yang tidak sebanyak 1731
keluarga

2. Indikator Ibu Melakukan Persalinan di Fasilitas Kesehatan

Ibu bersalin di fasilitas Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas DTP Saguling


sebanyak 146 orang dari total 208 orang
3. Indikator B a y i M e n d a p a t k a n Imunisasi Lengkap

Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja Puskesmas DTP


Saguling sebanyak 253 dari total 260 sasaran.
8
9

4. Indikator b a y i m e n d a p a t k a n Asi Eksklusif

Bayi mendapatkan ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas DTP Saguling sebanyak
327 bayi dari total 341 sasaran

5. Indikator Balita Mendapatkan Pemantauan Pertumbuhan

Pertumbuhan balita yang dipantau setiap bulan di wilayah kerja


Puskesmas DTP Saguling sebanyak 1365 balita dari total balita 1431
6. Indikator P e n d e r i t a T u b e r k u l o s i s P a r u M e n d a p a t k a n
Pengobatan Sesuai Satndar

Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas DTP
Saguling sebanyak 77 orang dari total penderita 161 orang, masih ada 84 orang yang
belum berobat sesuai standar
10

7. Pendataan P e n d e r i t a Hipertensi Melakukan Pengobatan Secara Teratur

Penderita Hipertensi yang berobat/minom obat teratur di wilayah kerja Puskesmas DTP
Saguling sebanyak 250 orang dari total penderita 319 orang penderita, masih ada 69
penderita yang tidak minum obat teratur

8. Pendataan Gangguan Jiwa Mendapatakan Pengobatan dan Tidak


Ditelantarkan

Orang dengan gangguan jiwa berat di wilayah kerja Puskesmas DTP


Saguling sebanyak 100 orang yang di diagnosa ODGJ
9. Pendataan K e l u a r g a T i d a k A d a y a n g Merokok

Anggota keluarga yang merokok di wilayah kerja Puskesmas DTP Saguling sebanyak
5085 orang dari total 20083 anggota keluarga
11

10. Pendataan Keluarga Sudah Menjadi Anggota JKN

Individu yang menjadi anggota JKN di wilayah kerja Puskesmas DTP Saguling
sebanyak 11265 orang dari total individu 20083
11. Pendataan keluarga Mempunyai Akses/Sarana Air Bersih

Keluarga yang mempunyai akses terhadap air bersih di wilayah kerja Puskesmas DTP
Saguling sebanyak 19600 masih ada 483 yang tidak mempunyai akses terhadap air
bersih
12. Pendataan Keluarga Mempunyai Akses/ Menggunakan Jamban Sehat

Keluarga mempunyai akses jamban di wilayah kerja Puskesmas DTP Saguling


sebanyak 19272 keluarga, 811 keluarga sharing dengan yang lain
BAB IV
HASIL ANALISA DAN UPAYA TINDAK
LANJUT

A. Analisis Masalah
1. Identifikasi Masalah
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Identifikasi masalah dilaksanakan dengan
membuat daftar masalah yang dikelompokkan menurut jenis program/kegiatan, cakupan/capaian, mutu, dan
ketersediaan sumber daya.
INDIKATOR BojongHaleuang Cikande Girimukti Cipangeran Jati Saguling
KB 42 % 13,9 % 1,28 %
LINFASKES
IMUNISASI
ASI EKS
TIMBANG
TB IKS
HT IKS
JIWA IKS
ROKOK
JKN
AIR BERSIH
JAMBAN
IKS
KESIMPULAN Tdk Sehat Tdk Sehat Tdk Tdk Sehat Tdk Tdk Sehat
Sehat Sehat

19
13

2. Prioritas Masalah
Dalam menetapkan prioritas masalah Dalam penetapan urutan
prioritas masalah dapat mempergunakan berbagai macam metode
seperti metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) yaitu salah
satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus
diselesaikan dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu
yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.

a. Urgency
Urgency dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan.
b. Seriousness
Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut terhadap
produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, dan
membahayakan sistem atau tidak.
c. Growth
Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin
memburuk kalau dibiarkan.

a. Prioritas Masalah Kecamatan Saguling

1) Prioritas Masalah
KESENJ
INDIKATOR TARGE PENCAPAIA A U S G TOTAL
T N
NGAN
KB 65% 73,50% -8,5%

LINFASKE 100% 100,00% 0,0%


S
IMUNISASI 100% 100,00% 0,0%

ASI EKS 100% 65,60% 34,4% 1 1 1 3

TIMBANG 100% 88,60% 11,4% 4 4 4 12

TB IKS 100% 80,00% 20,0% 4 4 5 13

HT IKS 100% 59,10% 40,9% 5 5 5 15

JIWA IKS 100% 73,30% 26,7% 4 5 5 14

ROKOK 70% 52,40% 17,6% 3 3 3 9

JKN 100% 67,80% 32,2% 1 1 1 3

AIR 100% 100,00% 0,0%


BERSIH
JAMBAN 100% 99,90% 0,1% 3 4 4 11
14

2) Urutan Prioritas Masalah


INDIKA
TAR KESENJ TOR
INDIKATOR PENCAPAIA U S G TOTAL
GE A PRIOR
N
T NGAN I TAS
KB 65% 73.50% -8,5%

LINFASKE 100% 100.00% 0,0%


S
IMUNISASI 100% 100.00% 0,0%

AIR 100% 100.00% 0,0%


BERSIH
HT IKS 100% 59.10% 40,9% 5 5 5 15 1

JIWA IKS 100% 73.30% 26,7% 4 5 5 14 2

TB IKS 100% 80.00% 20,0% 4 4 5 13 3

TIMBANG 100% 88.60% 11,4% 4 4 4 12 4

JAMBAN 100% 99.90% 0,1% 3 4 4 11 5

ROKOK 70% 52.40% 17,6% 3 3 3 9 6

ASI EKS 100% 65.60% 34,4% 1 1 1 3 7

JKN 100% 67.80% 32,2% 1 1 1 3 8


15

3. Akar Penyebab masalah


a. Penderita Hipertensi Tidak Berobat Secara Teratur di Desa Ciateul

MANUSIA METODE

Gaya Hidup
SOP rendah
Kegiatan posbindu belum optimal

Malas minum obat

Kurangnya promosi yang dilakukan oleh Nakes Frekuensi penyuluhan kurang Skrining secara berkala belum memadai

Pengetahuan
Rendah

Penderita hipertensi tidak berobat secara

Kurangnya dukungan keluarga


Media penyuluhan kurang Alokasi dana lebih besar kepada kuratif

Media pemberian informasi sulit


Kurangnya dukungan masyarakat

Kecenderungan berobat ke tenaga non medis atau memili

SARANA DANA LINGKUNGAN


16

b. Penderita Hipertensi Tidak Berobat Secara Teratur di Desa Ciseureuh


MANUSIA METODE

SOP
Gaya Hidup Kegiatan posbindu belum optimal
rendah

Malas minum obat

Frekuensi Skrining secara berkala belum memadai


Kurangnya promosi yang dilakukan oleh Nakes
penyuluhan kurang
Pengetahuan Rendah

Penderita hipertensi tidak berobat secara teratur

Alokasi dana lebih besar kepada kuratif


Wilayahnya jauh dari Puskesmas sehingga kesadaran untuk periksanya kurang
Media pemberian informasi sulit

Media penyuluhan kurang


Kurangnya dukungan masyarakat

Kecenderungan berobat ke tenaga non medis atau memilih obat y

SARANA DANA LINGKUNGANN


17

c. Keluarga mempunyai akses/menggunakan jamban sehat di Desa Cigereleng


MANUSIA METODE

Kurangnya pengetahuan/kesadaran tentang dampak membuang limbah BAB di sungai Dukungan dari lintas sektor kurang
Malas membongkar rumah untuk pembangunan septictank

Metode penyuluhan kurang menarik Kegiatan pemicuan STBM belum menyeluruh


Tingkat kepedulian terhadap lingkungan masih rendah

Kurangnya sosialisasi tentang STBM

Keluarga mempunyai akses/ mengg

Belum ada anggaran dari pemerintah untuk pembuatan septictank komunal Tempat tinggal hanya sewa/kontrak
Lahan terbatas

Pemukiman
Masih banyak keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah sehingga padat
tidak mampu pendudukseptictank
membangun
Dampak lingkungan tercemar tidak langsung
Jamban sudah ada tapi tidak punya septictank
Sulitnya mencari CSR dirasakan oleh masyarakat

SARANA DANA LINGKUNGAN


18

B. Rencana Tindak Lanjut


Indikator Analisis Masalah Rencana Tindak
Lanjut
Penderita Hipertensi Tidak
Berobat Secara Teratur di Desa Skrining secara berkala belum memadai Melakukan skrining PTM pada masyarakat usia ≥ 15 tahun
Ciateul

Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang hipertensi


dan penyakit tidak menular, penyuluhan pentingnya
Pengetahuan Rendah
melakukan skrining PTM, penyuluhan tentang pentingnya
penderita hipertensi berobat secara teratur

Media penyuluhan kurang Membuat media penyuluhan yang menarik untuk masyarakat

Mengalokasikan dana untuk kegiatan promotif (penyuluhan)


Alokasi dana lebih besar kepada kuratif
dan preventif (skrining PTM)

Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan


Kurangnya dukungan keluarga skrining PTM tidak hanya pada diri sendiri tapi juga pada
anggota keluarga lain yang berusia ≥ 15 tahun

Penderita Hipertensi Tidak


Berobat Secara Teratur di Desa Skrining secara berkala belum memadai Melakukan skrining PTM pada masyarakat usia ≥ 15 tahun
Ciseureuh

Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang hipertensi


dan penyakit tidak menular, penyuluhan pentingnya
Pengetahuan Rendah
melakukan skrining PTM, penyuluhan tentang pentingnya
penderita hipertensi berobat secara teratur

Media penyuluhan kurang Membuat media penyuluhan yang menarik untuk masyarakat
19

Mengalokasikan dana untuk kegiatan promotif (penyuluhan)


Alokasi dana lebih besar kepada kuratif
dan preventif (skrining PTM)

Wilayahnya jauh dari Puskesmas Melakukan skrining PTM di Posyandu, Posbindu atau di
sehingga kesadaran untuk periksanya sekolah SMA
kurang
Keluarga mempunyai
akses/menggunakan jamban Kegiatan pemicuan STBM
Melakukan pemicuan STBM di seluruh RW/Desa
sehat di Desa Cigereleng belum menyeluruh

Kurangnya sosialisasi tentang STBM Melakukan penyuluhan tentang STBM

Membuat septictank komunal untuk wilayah-wilayah


Lahan terbatas
yang lahannya terbatas

Belum ada anggaran dari pemerintah Penggalangan komitmen dengan lintas sektor untuk
untuk pembuatan septictank komunal percepatan ODF

Dampak lingkungan tercemar


Melakukan penyuluhan tentang dampak membuang limbah
tidak langsung
BAB di sungai
dirasakan oleh masyarakat
BAB IV
PENUTU
P

A. Kesimpulan
1. Nilai IKS Desa Ciateul adalah 0,293 (tidak sehat) dengan prioritas
masalahnya yaitu Hipertensi.
2. Nilai IKS Desa Ciseureuh adalah 0,043 (tidak sehat) dengan
prioritas masalahnya yaitu Hipertensi.
3. Nilai IKS Desa Cigereleng adalah 0,05 (tidah sehat) dengan
prioritas masalahnya yaitu Jamban Sehat.

B. Saran
Demikian laporan pendataan program Keluarga Sehat yang
telah
dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Jayamekaryang telah
mencakup 3 (tiga) Desa.
Laporan ini disusun untuk dilaporkan kepada pihak terkait serta
para lintas sektor dengan harapan upaya intervensi yang dilakukan
bersama – sama dan terintegrasi akan lebih tepat guna dan tepat
sasaran.
31

Anda mungkin juga menyukai