Anda di halaman 1dari 44

KELAINAN LENSA

ANATOMI & FISIOLOGI LENSA MATA

Suatu struktur bikonveks , avaskular, tidak


berwarna, transparan, elastis, dengan tebal
4 mm dan diameternya 9 mm.

Dibelakang iris, digantung oleh zonula zinnii


(yg menghubungkan dengan corpus siliare).

Anterior
viterus.

Bagian2 Lensa:

Aquaeus

Humor,

posterior

Capsula Elastis membungkus sel2 epitel


selapis kuboid, (> + usia, serat2 lamelar
subepitel trus diproduksi)
Kortex
Nukleus
Polus posterior > polus anterior
Tdd : 5% air, 35% protein, sedikit mineral
Tidak ada serat nyeri, p darah, ataupun saraf
Fungsi utama : memfokuskan berkas cahaya ke
retina.
Daya akomodasi dengan kerja sama muskulus
siliaris, zonula.

ANATOMI LENSA

Berasal

dari ectoderm, di dalam bola mata


terletak di belakang iris yang terdiri dari zat
tembus cahaya berbentuk seperti cakram yang
dapat menebal dan menipis pada saat terjadinya
akomodasi.
Berbentuk lempeng cakram bikonveks ,terletak
didalam bilik mata belakang.
Bagian sentral lensa: serat lensa paling dahulu
dibentuk.
Bagian luar nucleus :serat lensa yang lebih muda
disebut korteks lensa. Korteks yang terletak
didepan disebut korteks anterior, dan yang
dibelakang disebut korteks posterior.

ANATOMI LENSA
perifer

kapsul lensa: zonula zinn yang


menggantungkan lensa diseluruh
ekuatornya pada badan siliar.
Secara fisiologik lensa mempunyai sifat
tertentu, yaitu :
Kenyal atau lentur karena memegang
peranan terpenting dalam akomodasi
untuk menjadi cembung
Jernih atau transparan karena
diperlukan sebagai media pengelihatan
Terletak ditempatnya

FISIOLOGI LENSA
Fungsi utama memfokuskan berkas cahaya ke retina.
cahaya datang dari jauhotot-otot siliaris
relaksasizonula zinii menegang memperkecil
diameter lensa daya refraksi lensa diperkecil
berkas cahaya paralel akan terfokus ke retina.
Untuk memfokuskan cahaya dari benda dekatotot
siliaris berkontraksi tegangan zonula
berkurangKapsul lensa yang elastik kemudian
mempengaruhi lensa menjadi lebih sferis
peningkatan daya biasnya.

KATARAK

DEFINISI

setiap

keadaan kekeruhan
pada lensa yang dapat
terjadi akibat hidrasi
(penambahan cairan)
lensa, denaturasi protein
lensa, proses penuaan.

Proses degeneratif / bertambahnya usia


Faktor keturunan
Cacat bawaan sejak lahir
Masalah kesehatan, misalnya diabetes
Pengguanaan obat tertentu, khususnya
steroid
Gangguan pertumbuhan
Mata tanpa pelindung terkena sinar
matahari dalam waktu yang cukup lama
Asap rokok
Operasi mata sebelumnya
Trauma (kecelakaan) pada mata
Faktor-faktor lainnya yang belum diketahui

ETIOLOGI

terjadi kegagalan mekanisme


pompa aktif pada epitel lensa
yang berada di subkapsular
anterior sehingga air tidak
dapat dikeluarkan dari lensa
bertambahnya tekanan
osmotik menyebabkan
kekeruhan lensa

Pada lensa manula


serabutkolagen terus
bertambahsehinggaterjadi
pemadatan serabutkolagendi
tengah sklerosis nukleus lensa

1. Teori Hidrasi

2. Teori Sklerosis

PATOFISIOLOGI

CATARACT

Mechanism:
many factors

lens capsular damage

osmosis increase,loss of protective screen,


metabolic disorders
protein degeneration,
cell apoptosis
lens opacify
cataract

Kapsula

Epitel
makin
Tipis

Serat
Lensa

Perubahan pada
Lensa
Usia Lanjut

KLASIFIKASI
Katarak dapat
diklasifikasikan dalam
golongan berikut :
Menurut kejadian
Katarak Developmental
Katara Degeneratif
Menurut Umur
Katarak kongenital
katarak juvenil

Katarak presinil

katarak senil

Menurut lokasi kekeruhannya

Katarak nukleus

Katarak kortikal

Katarak subskapular

Menurut warna

Katarak nigra ( Hitam)

Katarak rubra (Merah)

Katarak Brusnesecent (coklat)

Menurut bentuk kekeruhan

Katarak pungtata

Katarak stelata

Katarak linier

KATARAK DEVELOPMENTAL

Katarak Kongenital

KATARAK KONGENITAL

Katarak kongenital merupakan kekeruhan lensa yang


didapatkan sejak lahir, dan terjadi akibat gangguan
perkembangan embrio intrauterin. Biasanya kelainan
ini tidak meluas mengenai seluruh lensa

KATARAK KONGENITAL LANJUTAN


Letak kekeruhan sangat tergantung pada saat
terjadinya gangguan metabolisme serat lensa
Katarak kongenital yang terjadi sejak
perkembangan serat lensa terlihat segera setelah
bayi Iahir sampai berusia 1 tahun

KATARAK KONGENITAL LANJUTAN

Katarak
ini
terjadi
karena
gangguan
metabolisme serat-serat lensa pada saat
pembentukan serat lensa akibat infeksi virus
atau gangguan metabolisme jaringan lensa pada
saat bayi masih di dalam kandungan, dan
gangguan metabolisme oksigen.

PEMBAGIAN KATARAK
KONGENITAL
1. Katarak
Hialoidea yang
Persisten

2.Katarak Polaris
Anterior

4. Katarak
Aksialis

7. Katarak
Kongenital
Membranasea

5. Katarak
Zonularis

3. Katarak Polaris
Posterior

6. Katarak Stelata

8. Katarak
Kongenital Total

Anterior polar cataract


May be dominant inheritance

Capsular

Pyramid

With persistent pupillary


With Peters anomaly
membrane

Posterior polar cataract

Ocular associations

Persistent hyaloid remnants


Posterior lenticonus
Persistent hyperplastic primary vitreous

ZONULAR CATARACT

The lens opacities (riders) are located in only one layer of lens
fibers, often only in the equatorial region as shown here.

PENGOBATAN KATARAK
KONGENITAL

Tindakan pengobatan adalah operasi.


Operasi

katarak kongenital dilakukan bila reflek


fundus tidak tampak.

Biasanya bila katarak bersifat total, opersi dapat


dilakukan pada usia 2 bulan atau lebih muda
bila telah dapat dilakukan pembiusan

PENGOBATAN KATARAK
TERGANTUNG:
Katarak total bilateral, sebaiknya
dilakukan pembedahan
secepatnya segera katarak
terlihat

Katarak bilateral partial,


pengobatan lebih konservatif
sehingga sementara dapat dicoba
dengan kacamata /midriatika,
bila kekeruhan yang progresif
disertai dengan mulainya tandatanda juling dan ambliopia
dilakukan pembedahan.

Katarak total unilateral,


dilakukan pembedahan 6 bulan
sesudah terlihat atau segera
sebelum terjadinya juling, bila
terlalu muda akan mudah terjadi
ambliopia bila tidak dilakukan
tindakan segera

KATARAK JUVENIL
Pada

usia kurang dari 9 tahun & lebih dari 3 bulan.


Kelanjutan katarak congenital,penyakit sistemik /
metabolic dan penyakit lainnya seperti :
1. Katarak metabolic ;
Katarak diabetic dan galaktosemia (gula)
Katarak hipokalsemik
Katarak defisiensi gizi
Katarak aminoasiduria
Penyakit Wilson
Katarak berhubungan dengan kelainan metabolic

KATARAK JUVENIL
2. Otot : distrofi miotonik
3. Katarak traumatic
4. Katarak komplikata
a) Kelainan congenital dan herediter (siklopia, koloboma,
mikroftalmia, aniridia, pembuluh hialoid persisten,
heterokromia iridis.).
b) Katarak degenerative (dengan myopia dan distrofia
vitreoretinal), seperti wagner dan retinitis pigmentosa dan
neoplasma)
c) Katarak anoksik
d) Toksik (kortikosteroid sistemik atau topical, ergot, naftalein,
dinitrofenol, triparanol (MER-29), antikholinesterase,
klorpromazin, miotik, busulfan, dan besi).
e) Lain-lain kelainan congenital, sindrom tertentu, disertai
kelainan kulit (sindermatik), tulang (
f)
Katarak radiasi.

KATARAK DEGENERATIF

Primer
Presenilis
Senilis

Komplikata

1. KATARAK SENILIS
gejala adalah distorsi penglihatan dan
pengihatan yang semakin kabur.

Katarak ini biasanya berkembang lambat selama


beberapa tahun, dan pasien mungkin meninggal
sebelum timbul indikasi pembedahan.

eksraksi lensa akan secara definitif akan


memperbaiki ketajaman penglihatan pada lbih
dari 90% kasus.

STADIUM KATARAK SENILIS


1. STADIUM INSIPIEN
Pada stadium ini belum
menimbulkan gangguan visus.
Kekeruhan terutamaterdapat pada
bagian perifer. Gambaran ini disebut
Spokes of wheel

2. STADIUM IMATUR
Sebagian lensa keruh. Visus 6/60
1/60. Kekeruhan ini terutama
terdapat dibagian posterior dan
bagian belakang nukleus lensa.
Shadow test (+),

3. STADIUM MATUR
Kekeruhan telah mengenai seluruh
massa lensa, sehingga semua sinar
yang melalui pupil dipantulkan
kembali ke permukaan anterior lensa.
Visus 1/300. Di pupil tampak lensa
seperti mutiara.

4. STADIUM HIPERMATUR
terjadi proses degenerasi lanjut yang
dapat menjadi keras atau lembek dan
mencair. Massa lensa yang
berdegenerasi keluar dari kapsul
lensa sehingga lensa menjadi
mengecil, bewarna kuning dan kering.
Visus pada stadium ini 1/300 1/~.

Perbedaan Stadium Katarak Senile

KATARAK IMATUR

Uji bayangan iris


Bayangan iris pada lensa keruh

KATARAK MATUR

Kekeruhan lensa total


Mata tenang
Pupil kecil dan dibesarkan dengan
midiriatik

KATARAK HIPERMATUR
Katarak Morgagni
Nukleus lensa
(warna sedikit
coklat) terletak di
bagian bawah lensa
Terdapat tanda
penyulit glaukoma

Kornea

keruh
Pupil lebar

Penderita Katarak sering


merasa silau siang hari terik
atau malam hari bila terkena
cahaya lampu dan nyaman pada
kondisi remang-remang
misalnya sore hari

2. KATARAK KOMPLIKATA
Akibat penyakit mata lain seperti radang, dan
proses degenerasi seperti ablasi retina, retinitis
pigmentosa, glaucoma, tumor intraocular,
iskemia ocular, nekrosis anterior segmen,
buftalmos, akibat suatu trauma dan pasca bedah
mata.
disebabkan penyakit sistemik endokrin(diabetes
melitus, hipoparatiroid,galaktosemia,dan
miotonia distrofi) dan keracunan obat (tiotepa
intravena, steroid local lama, steroid sistemik,
oral kontraseptik dan miotika antikolinesterase).

Memberikan tanda khusus dimana mulai


katarak selamanya didaerah bawah kapsul atau
pada lapis korteks, kekeruhan dapay difus,
pungtata, linear, rosete, reticulum dan biasanya
terlihat vakuol.
Dikenal 2 bentuk :Polus posterior mata dan
polus anterior bola mata.

Pemeriksaan katarak
Visus dasar dan visus koreksi terbaik
Reflex pupil
Pemeriksaan slit lamp
Tekanan intra ocular
Pemeriksaan fundus, fundus reflex
Pemeriksaan fungsi macula dan USG
(biometri pengukuran power IOL)

KOMPLIKASI KATARAK
Lens induced glaucoma
Katarak dapat berubah menjadi glaukoma dalam 3 cara :
. Phacomorphic glaucoma
1.

. Phacolytic

glaucoma

. Phacotoxic

Glaucoma

2.
3.

Lens Induced Uveitis


Subluksasi atau Dislokasi Lensa
Pada stadium hipermatur, zonula zinii pada lensa dapat melemah dan
rusak. Hal ini menyebabkan subluksasi lensa, dimana sebagian zonula
zinii tetap utuh dan terdapat bagian sisa lensa, atau dislokasi, dimana
seluruh bagian zonula zinii telah rusak dan tidak ada sisa lensa.

TEKNIK OPERASI KATARAK

1.

2.

Intra-Capsular Cataract Extraction (ICCE)


Pengambilan lensa secara in toto sebagai satu
potongan utuh, dimana nukleus dan korteks diangkat
didalam kapsul lensa dengan menyisakan vitreus dan
membrana Hyaloidea.
Teknik ini digunakan dalam kasus tertentu antara lain
bila terjadi subluksasio lensa atau dislokasi lensa.

. Extra-Capsular

Cataract Extraction (ECCE)

1.

Nukleus dan korteks diangkat dari kapsul dan menyisakan


kapsula posterior yang utuh, bagian perifer dari kapsula anterior,
dan zonula zinii.

2.

Selain menyediakan lokasi untuk menempatkan IOL, juga dapat


dilakukan pencegahan prolaps vitreus dan sebagai pembatas
antara segmen anteror dan posterior

3.

Menurunkan kemungkinan komplikasi vitreus loss, edem kornea,

Pengangkatan lensa

ICCE

ECCE

Lensa diangkat in toto

Nukleus

lensa

diangkat

dari

kapsul
Kapsula posterior dan

Diangkat

Utuh

Insisi

Lebih besar (10 mm)

Lebih kecil

Iridektomi perifer
Waktu operasi
Lokasi IOL
Keahlian
Biaya
Komplikasi
yang

Dilakukan
Lebih lama
Anterior chamber
Teknik lebih mudah
Lebih murah
Prolaps vitreus, cystoid macular

Tidak dilakukan
Lebih cepat
Posterior chamber
Teknik lebih sulit
Lebih mahal
Katarak sekunder

muncul

edema, endophtalmitis, aphakic

Zonula Zinii

glaucoma
Komplikasi yang dapat

Katarak sekunder

Komplikasi pada ICCE

Dislokasi lensa, subluksasi lensa,

Dapat untuk semua jenis katarak

Chronic

kecuali dengan kontra indikasi

dihilangkan
Indikasi

lens

induced

uveitis,

Intra-lenticular foreign bodies


Kontraindikasi

Pasien muda (< 35 tahun) yang


vitreus

dan lensa nya masih

memiliki penempelan yang kuat

Dislokasi lensa, subluksasi lensa

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai