DAN
MEDIKOLEGAL
Pembimbing :
dr. Meivy Isnoviana, SH, MH
Kelompok C Gresik :
Arian Rahardian S 15710298
Firman Rengga D 15710301
Anindya Okvitasari 15710308
Thabita Eka Putri S 15710331
Puji Astuti 15710332
Monalyza Anggraeni 15710333
Jannatun Firdaus 15710240
SKENARIO 1
Pada saat di ruangan rawat inap ternyata yang menangani Ny.
M adalah dr. B bukan dr. A. setelah 2 hari dirawat Ny. M
merasa sakit yang dirasakan tidak berkurang, masih sama
sakitnya seperti pada saat datang ke IGD. Ny M dan keluarga
ingin dokter yang merawat dr A karena bila ditangani oleh dr
A sakit yang dirasakan Ny. M pasti sembuh.
Karena prosedur RSUD Ibnu Sina, pada waktu Ny. M masuk
di IGD dokter konsulenya adalah dr. B maka yang menangani
di ruangan adalah dr. B, sehingga tidak dapat memilih dr. A.
Akhirnya Ny.M dan keluarga memutuskan untuk keluar dari
RSUD Ibnu Sina, ingin berobat ke RS yang lain. Dr. B
mengijinkan permintaan Ny. M dan keluarga dengan syarat
mengisi form pulang paksa.
Kriteria Beneficience Ada Tidak ada
√
• Non Malaficience
3.Memandang pasien/keluarga dan sesuatu tak sejauh
menguntung dokter
• Autonomi
4.Mengusakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak
dibandingkan dengan keburukannya.
√
7.Pembatasan Goal-Based √
DILEMA ETIK
8.Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasein √
3.Berterus terang √
4. Menghargai privasi. √
4 BOX METHOD
Primafacie :
• autonomy
Profesionalisme
• Alturism : ada
• Duty : ada
• Respect for others : ada
• Humanity : ada
Kasus 2
Firman Rengga Darmawan
15710301
Skenario 2
Seorang pasien perempuan berumur 15 tahun
datang ke IGD RSUD Ibnu Sina Gresik sekitar
pukul 23.00 WIB diantar kerabatnya karena
kecelakaan lalu lintas. Pasien mengaku sebelum
kecelakaan telah mimun minuman beralkohol.
Pasien meminta dokter untuk merahasiakan hal
tersebut dari orang tuanya. Tetapi dokter dengan
pendekatan ke orang tua pasien akhirnya
menyampaikan hal tersebut karena
berpengaruh pada pengobatan pasien pada
saat itu.
Kriteria Beneficience Ada Tidak ada
7.Pembatasan Goal-Based
√
13.Maksimalisasi kepuasan
tertinggi secara keseluruhan √
3.Berterus terang √
4. Menghargai privasi. √
8. Tidak melakukan √
penyalahgunaan
Alturisme : Ada
Duty : Ada
Respect For Other : Ada
Accauntablity : Ada
Humanity : Ada
Dilema Etik
Dokter harus menghargai hak pasien untuk
tidak menyampaikan kepada orang tua
pasien, tetapi dokter harus tetap
menyampaikan untuk kebaikan pasien
karena pengaruh untuk pengobatannya pada
saat itu.
15710308
SKENARIO 3
• Seorang pasien perempuan umur 20 tahun, datang ke IGD
RSUD Ibnu Sina Gresik bersama orang tuanya dengan keluhan
batuk terus menerus, pasien tampak lemas dan berjalan
sempoyongan. Pasien tersebut batuk terus menerus di hadapan
dokter yang bertugas. Lalu dokter langsung melakukan
pemeriksaan tanpa melakukan anamnesa terlebih dahulu, ketika
orang tua pasien bertanya tentang penyakit pasien, dokter
enggan menjelaskan tentang penyakit pasien dan hanya
menyarankan untuk meminum obat secara teratur. Ketika
pasien bertanya bagaimana cara minum obat, tetapi dokter
menyarankan untuk bertanya pada petugas apotek ditempat
pasien mengambil obat. Orang tua pasien langsung keluar dari
IGD tanpa mengucapkan salam Karena merasa tidak dihargai
oleh dokter.
KDB 1 BENEFICIENCE
KDB 2 NONMALEFICIENCE
KDB 3 AUTONOMY
KDB 4 JUSTICE
• Beneficence
Pada kasus ini dapat mengetahui bahwa
dokter tidak menghargai hak-hak pasien
secara keseluruhan dan tidak
maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi
pasein, pasien serta anaknya tidak
puas dengan pelayanan yang diberikan dokter
tersebut .
• Non maleficence
Pada kasus ini dapat mengetahui bahwa
dalam mengobati pasien dokter sangatlah
tidak proporsional dan
menghindari misrepresentasi dari pasien.
DILEMA ETIKA
• Justice:
Pada kasus ini tidak dapat menentukan justice
tidaknya dokter tersebut karena tidak ada 2 atau
lebih hal yang bisa dibandingkan.
• Autonomy
Dokter tidak memanfaatkan autonomi pasien dan
tidak melaksanakan informed consent dengan baik,
dokter tersebut langsung memeriksa pasiennya tanpa
menganamnesis terlebih dahulu.
DILEMA ETIKA
PRIMA FACIE
4 BOX METHODE
Medical Preference:
Pasien umur 20 th Quality of Life :
datang ke IGD dengan
keluhan tampak lemas, pasien tidak dalam
berjalan sempoyongan keadaan emergency
dan batuk terus
menerus
Contextual Feature :
Client Preference dokter tidak
: Pasien memberikan hak hak
berkompeten dalam kepada keluarga pasien
mengambil untuk mengetahui
keputusan penyakit yang diderita
oleh pasien
Kasus 4
Thabita E.P. Solossa
15710331
SKENARIO 4
• Seorang pasien perempuan berusia 48 tahun berobat ke
poliklinik Penyakit Dalam di RSUD Ibnu Sina Gresik. Pasien
merupakan pasien yang rutin kontrol setiap 1 bulan sekali ke
poliklinik tersebut. Pasien kontrol dengan menggunakan kartu
berobat gratis (BPJS). Pasien menderita penyakit kencing
manis dan darah tinggi yang cukup lama. Setelah diperiksa dan
diberikan resep untuk ditebus di apotek rumah sakit, pihak
apoteker menelpon poli Penyakit Dalam untuk memberitahukan
bahwa obat kencing manis semuanya habis, dan bertanya
kepada dokter spesialis A yang memberikan untuk diberikan
obat apa yang lain? Kebetulan dokter spesialis A tersebut adalah
kepala penanggung jawab di bagian Farmasi(obat). Dokter
tersebut yang menjawab sendiri teleponya.
• Setelah berdiskusi cukup lama, dokter tersebut akhirnya
memutuskan untuk diganti dengan vitamin saja. Dan pasien
diberitahu agar kembali ke poli 3 hari lagi. Pasien yang
menerima obat tidak sesuai seperti biasanya untuk penyakit
kencing manis dan darah tingginya, bertanya kepada petugas
obat. Kenapa tidak sesuai dengan yang di resep mbak? Dan
jawaban petugas obat: “Maaf bu, obatnya sudah habis semua.
Kalau ibu mau, bisa membeli sendiri obatnya di apotek luar.
Atau kalau tidak, dapat kembali 3 hari lagi kontrol ke poli
penyakit dalam untuk mendapatkan obatnya”. Ibu tersebut
merasa tidak dapat berbuat apa-apa. Karena tidak mau mencari
masalah akhirnya membeli obat sendiri di luar.
BENEFICENCE
No KRITERIA ADA TIDAK ADA ANALISA
4. Mengusahakan agar kebaikan / manfaatnya lebih √ Tidak ada usaha dari dokter
banyak dibandingkan dengan keburukannya. untuk mendapatkan obatnya
12. Tidak menarik honorarium diluar √ Tarif sesuai dengan harga RS.
kepantasan.
BENEFICENCE
No KRITERIA ADA TIDAK ADA ANALISA
13) Tidak melakukan white collar, dalam bidang kesehatan / kerumah Tidak dijelaskan
sakit yang merugikan pihak pasien dan keluarganya langsung dalam
skenario
AUTONOMI
KRITERIA ADA TIDAK Analisa
ADA
1) Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat Tidak disinggung dalam
pasien. skenario
2) Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan ( pada Tidak disinggung dalam
kondisi elektif) scenario
3) Berterus terang. Petugas memberitahu kalau
obat kencing manis habis
semua.
4) Menghargai privasi. Tidak disinggung dalam
skenario
5) Menjaga rahasia pasien. Tidak disinggungdalam
skenario
6) Menghargai rasionalitas pasien. Tidak disinggung dalam
skenario
7) Melaksanakan informed consent. Tidak disinggung dalam
skenario
8) Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil Tidak disinggung dalam
keputusan sendiri. skenario
10) Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat Tidak disinggung dalam
keputusan, termasuk keluarga pasien sendiri. skenario
11) Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada Tidak disinggung dalam
kasus non emergensi. skenario
12) Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien. Petugas menjelaskan ke
pasien bahwa obat habis
2) Mengambil porsi terakhir dari proses membagi Tidak disinggung dalam scenario
yang telah ia lakukan.
3) Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi Tidak disinggung dalam scenario
dalam posisi yang sama.
10) Memberikan kontribusi yang relative sama Tidak disinggung dalam scenario
dengan kebutuhan pasien.
11) Meminta partisipasi pasien sesuai dengan Tidak disinggung dalam scenario
kemampuannya.
13) Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat Tidak disinggung dalam scenario
tepat dan kompeten.
14) Tidak memberi beban berat secara tidak Tidak disinggung dalam
merata tanpa alasan sah/ tepat. scenario
4 BOX METHOD
• Accountability : dokter bertanggung jawab kepada
pasien dengan memberikan resep.
• Duty : dokter melakukan pekerjaannya tidak sesuai
dengan prosedur.
• Altruism : dokter lebih mementingkan kepentingan
pribadi.
• Respect : dokter mengganti obat tanpa persetujuan
pasien.
• Humanity : ada empaty
PROFESIONALISM
• BENEFICIENCE
• NON MALEFICENCE
Dokter mengganti resep pasien tanpa persetujuan pasien
sehingga pasien harus membeli obat diluar.
DILEMA ETIK
• AUTONOMI
• JUSTICE
DILEMA ETIK
• JUSTICE
PRIMAFACIE
Kasus 5
Puji Astuti
15710332
SKENARIO 5
Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun datang bersama kedua
orang tuanya ke praktik dokter spesialis bedah, orang tua
pasien mengatakan sejak usia 3 tahun di paha kanan anaknya
terdapat benjolan sebesar pentol bakso tetapi orang tua pasien
hanya membiarkan saja, dan berfikir kelak akan kempes
sendiri, namun yang terjadi bukan malah kempes tetapi justru
muncul benjolan baru dipantat anaknya, orang tua pasien
mulai menganggap benjolan anaknya ini serius, kemudian
orang tua pasien membawa ke praktik spesialis bedah.
Dari pemeriksaan itu kemudian spesialis bedah
menyimpulkan bahwa benjolan dipaha tersebut adalah
tumor dan harus segera di operasi, kemudian disepakati
orang tua bahwa operasi akan dilakukan di RSIA nyai
ageng pinatih dengan terjadwal 2 januari 2015.
Tgl 2 januari 2015 di RSIA nyai ageng pinatih
KDB 1 (BENEFICIENCE)
Kriteria Non-Maleficience YA Tidak
1. Menolong pasien emergency √
2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah:
a. Pasien dalam keadaan berbahaya.
√
b. Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan.
√
c. Tindakan Kedokteran tadi terbukti efektif
d. Manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya mengalami risiko minimal)
3. Mengobati pasien yang luka √
√
4. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia) √
5. Tidak menghina/caci maki. √
√
6. Tidak memandang pasien sebagai objek √
7.Mengobati secara tidak proporsional √
8.Tidak mencegah pasien secara berbahaya √
9.Menghindari misrepresentasi dari pasien √
10. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian √
11. Tidak memberikan semangat hidup √
12. Tidak melindungi pasien dari serangan √
13.Tidak melakukan white collar dalam bidang kesehatan √
KDB 2 (NON-MALEFICIENCE)
Kriteria Ya Tidak
1.Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien. √
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non √
emergensi.
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien. √
KDB 3 (AUTONOMI)
Kriteria Ya Tidak
1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal √
2. Mengambil porsi terakhir dari proses yang telah ia lakukan √
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama √
4. Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, accessibility, avaibility, quality) √
5. Menghargai hak hukum pasien √
6. Menghargai hak orang lain √
7. Menjaga kelompok yang rentan (paling dirugikan) √
8. Tidak melakukan penyalahgunaan √
9. Bijak dalam makro alokasi √
10. Memberi kontribusi yang relatif sama terhadap kebutuhan pasien √
11. Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuan √
12. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian (biaya, beban, sanki) secara adil √
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten √
14. Tidak memberi beban yang berat secara tidak merata tanpa alasan tepat/sah √
15. Menghormati hak populasi yang sama rentan penyakit/gangguan kesehatan √
16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status sosial, dsb. √
KDB 4 (JUSTICE)
• BENEFICIENCE
DILEMA ETIK
• NON-MALEFICIENCE
- pasca operasi dokter spesialis bedah dan spesialis anastesi
membiarkan pasien diruang pemulihan pasca operasi tanpa
pengawasan.
- Saat pasien dalam keadaan wajah membiru dan nadi tidak teraba,
Dokter Spesialis anastesi langsung melakukan pertolongan resusitasi
jantung paru (RJP) dan memasang oksigen dan ventilator.
Contextual Feature :
Client Preference : Keluarga pasien merasa
dalam kasus ini pasien berumur 5 tersinggung dengan di tawarkan
tahun dan seluruh keputusan uang Rp. 300 juta dan merasa
berada di tangannya dokter tidak mempunyai itikad
baik
4 BOX METHODES
• Accountability : dokter bertanggung jawab kepada
pasien non emergency
• Duty : dokter tidak profesional dalam tindakan
• Altruism : dokter mementingkan kepentingan
pribadi (nama baik)
• Respect : dokter tidak respect pada keluarga pasien
• Humanity : tidak ada empaty
PROFESIONALISM
Kasus 6
Monalyza Anggraeni
15710333
SKENARIO 6
Seorang pasien umur 35 tahun datang ke IGD
RSUD Ibnu Sina Gresik dengan diantar teman
kerjanya karena mengalami kecelakaan kerja
yaitu ujung jari telunjuknya terpotong mesin
pemotong kertas kemudian Dokter jaga IGD
menyarankan untuk dijahit tetapi pasien
menolak, pasien hanya ingin dibersihkan dan
diperban saja. Dokter sudah memberitahu
kemungkinan infeksi tapi pasien tetap tidak mau
dijahit.
Kriteria Beneficience Ada Tidak ada
13.Maksimalisasi kepuasan √
tertinggi secara keseluruhan
3.Berterus terang √
4. Menghargai privasi. √
5. Menjaga rahasia pribadi √
6. Menghargai rasionalitas pasien. √
7. Melaksanakan informed consent √
8. Membiarkan pasien dewasa dan √
kompeten mengambil keputusan
sendiri.
8. Tidak melakukan √
penyalahgunaan
Alturisme : Ada
Duty : Ada
Respect For Other : Ada
Accauntablity : Ada
Humanity : Ada
Dilema Etik
15710240
SKENARIO 7
Seorang pasien Tn.Z datang ke IGD RSUD IBNU SINA GRESIK
dengan keluhan batuk pilek disertai diare sudah ±4hari terakhir.
Selang beberapa menit kemudian datang pasien kecelakaan Tn. R
dengan GCS 234 disertai multiple fraktur. dr.A yang tengah
bertugas pada saat itu langsung menangani Tn.R. Tn Z
memprotes dr.A karena lebih mendahulukan Tn. R daripada dirinya
sebab Tn. Z sudah datang lebih dulu. dr.A sudah menjelaskan
prosedur di IGD pada tn. Z bahwa penanganan di IGD bukan
berdasar waktu kedatangan tapi berdasar pada tingkat
emergency. Tn. Z marah dan mengklaim bahwa dirinya
merupakan salah satu anggota Dewan Partai G di Gresik dan
mengatai dr.A bahwa dia dokter yang tidak becus dan bodoh.
Sesaat setelah Tn. Z pulang, dr.A pergi keruang dokter dan
menangis.
KDB 1 (Beneficence)
Kriteria Ada Tidak ada
1.Utamakan alturisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban)
2.Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia
3.Memandang pasien/keluarga dan sesuatu tak sejauh
menguntung dokter
4.Mengusakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak
dibandingkan dengan keburukannya.
5.Paternalisme bertanggung jawab/ kasih sayang
6.Menjamin kehidupan baik minimal manusia
7.Pembatasan Goal-Based
8.Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasein
9.Minimalisasi akibat buruk.
10.Kewajiban menolong pasien gawat darurat
11. Menghargai hak pasien secara keseluruhan
12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan
13.Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan
14.Mengembangkan profesi secara terus-menerus
15. Memberikan obat berkhasiat namun murah
16. Menerapkan Golden Rule Principle
KDB 2 Non-Maleficence
Kriteria Ada Tidak Ada
1. Menolong pasien emergensi
2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah:
• Pasien dalam keadaan berbahaya.
• Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan.
• Tindakan Kedokteran tadi terbukti efektif
• Manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya mengalami risiko
minimal).
3. Mengobati pasien yang luka.
4. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia)
5. Tidak menghina/caci maki.
6. Tidak memandang pasien sebagai objek
7. Mengobati secara tidak proporsional
8. Tidak mencegah pasien secara berbahaya
9. Menghindari misrepresentasi dari pasien
10. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian
11. Tidak memberikan semangat hidup
12. Tidak melindungi pasien dari serangan
13. Tidak melakukan white collar dalam bidang kesehatan
KDB 3 Autonomi
Kriteria Ada Tidak Ada
1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat
pasien.
2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada kondisi
elektif)
3. Berterus terang
4. Menghargai privasi.
5. Menjaga rahasia pribadi
6. Menghargai rasionalitas pasien.
7. Melaksanakan informed consent
8. Membiarkann pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan
sendiri.
9. TIdak mengintervensi atau meghalangi outonomi pasien.
10. Mengcegah pihak lain mengintervensi pasien dan membuat keputusan,
termasuk, termasuk keluarga pasien sendiri.
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non
emergensi.
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien.
13. Menjaga hubungan (kontrak)
KDB 4 Justice
Kriteria Ada Tidak ada
1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal
2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan.
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama.
4. Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, accessibility, availability,
quality)
5. Menghargai hak hukum pasien.
6. Menghargai hak orang lain.
7. Menjaga kelompok yang rentan (yang paling dirugikan)
8. Tidak melakukan penyalahgunaan.
9. Bijak dalam makro alokasi.
10. Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien
11. Meminta partisipasi pasien seusai dengan kemampuan.
12. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian (biaya, beban , sanki) secara
adil
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten.
14. Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan sah/tepat.
15. Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan penyakit/ggn kesehatan.
16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status sosial dll.
• Beneficence : dokter sudah menjelaskan prosedur di IGD
bahwa penanganan di IGD bukan berdasar waktu
kedatangan tapi berdasar pada tingkat emergency
DILEMA ETIK
• Justice
PRIMA FACIEI
Medical Indication
Client Preference
Pasien datang dengan
keluhan batuk pilek disertai Pasien berkompeten
diare, tidak emergency tidak dalam mengambil
segera dilakukan keputusan
penanganan
4 BOX METHODS
• Accountability : dokter bertanggung jawab kepada
pasien emergency dan non emergency (dengan
memberikan edukasi)
• Duty : dokter melakukan pekerjaanya sesuai dengan
prosedur
• Altruism : dokter lebih mementingkan kepentingan
pasien emergency
• Respect : menghormati pendapat pasien.
• Humanity : ada empaty
PROFESIONALISM
SEKIAN DAN TERIMA KASIH