pemeriksaan diagnosis
anamnesis
penatalaksanaan
etiologi
Gejala epidemiologi
patofisiologi
klinik
Anamnesa pada anak yang batuk dan kesulitan
nafas :
1. Lama dalam hari
2. Terus menerus apa hilang timbul
3. Pola : malam/dini, setelah aktivitas/saat
4. Faktor pencetus
5. Gejala penyerta: mengi, batuk, nyeri dada, demam?
6. Kontak dengan pasien TB (batuk kronik) dalam keluarga
7. Apakah ada penurunan berat badan
8. Kondisi tempat tinggal
9. Riwayat imunisasi : BCG, DPT, Campak, Hib
10.Riwayat atopi : (asma, eksem, rinitis, dll)pada pasien atau
keluarga
Pemeriksaan fisik
pada anak kesulitan nafas :
1. UMUM
• Sianosis sentral
• Merintih//grunting, pernafasan cuping hidung,
wheezing dan stridor
• Kepala terangguk-angguk (gerakan kepala
sesuai dengan inspirasi menunjukan adanya
distres pernapasan berat)
• Peningkatan vena jugularis
• Telapak tangan sangat pucat
Pemeriksaan fisik
pada anak kesulitan nafas :
2. DADA
• Freekuensi pernapasan (hitung napas selama 1 menit
ketika anak tenang)
Napas cepat : umur < 2 bulan : > 60 kali
umur 2-11 bulan : >50 kali
umur 1-5 tahun : >40 kali
umur > 5 tahun : > 30 kali
• Auskultasi- crackles (ronki)atau suara napas bronkial
• Retraksi
• Tanda efusi pleura (redup) atau pneumothoraks
(hipersonor) pada perkusi
Pemeriksaan fisik
pada anak kesulitan nafas :
3. Abdomen
Stadium IV (7-11
hari) satdium
resolusi
Anak dengan sesak nafas,memerlukan
cairan IV dan oksigen (1-2/menit)
Eritromisin dosis 50 mg/kgBB oral setiap 6
jam, minimal 14 hari.
Klaritomisin dosis 7,5 mg/kgBB oral setiap
12 jam, 10 hari.
Imunisasi
Perbaiki nutrisi
Istirahat cukup
Hindari polusi
Cuci tangan sebelum dan sesudah
makan
Sembuh total, mortalitas bisa lebih tinggi
didapatkan pada anak-anak dengan
keadaan malnutrisi energi-protein dan
datang terlambat untuk pengobatan
Infeksi berat dapat memperjelek
keadaan melalui asupan makanan dan
peningkatan hilangnya zat-zat gizi
esensial tubuh.
Pnemonia adalah proses infeksi akut yang
mengenai jaringan parenkim paru meliputi
alveolus dan jaringan interstisiil. Pneumonia
sering menyerang anak pada usia 1-2tahun
dengan gejala berupa napas cepat dan
napas sesak, karena paru meradang
secara mendadak. Dengan tatalaksana
dan terapi yang tepat, penyakit ini dapat
sembuh dengan sempurna dan
mempunyai tingkat mortalitas kurang dari
1%.