Anda di halaman 1dari 21

PEWARNAAN MIKROORGANISME

KELOMPOK
• HANNY DIO NOVENTA (A1C418025)
• MELY HARTATY GULTOM (A1C418078)
• PEBIOLA WARDANI SARAGIH (A1C418080)
• PUJI RIZKY WIDYANINGSIH (A1C418081)
• SRI WAHYUNI (A1C418092)
PEWARNAAN MIKROORGANISME

• Mikroorganisme yang ada di alam ini


mempunyai morfologi, strukrur dan FUNGSI PEWARNAAN
sifat yang khas, seperti bakteri.
• Bakteri adalah mikrorganisme yang 1. Memberi warna pada
sangat sederhana yang tidak bagian-bagian lain,
bernukleus dan sifatnya beda dengan sehingga menambah daya
organisme yang mempunyai sel. kontras dan tampak jelas
• Bakteri yang hidup hampir tidak 2. Menunjukkan struktur sel
bewarna dan kontras dengan air, 3. Menunjukkan distribusi
dimana sel-sel bakteri tersebut dan susunan kimia sel
disuspensikan. 4. Membedakan mikroba
• Salah satu cara untuk mengamati satu dengan yang lain
bentuk sel bakteri sehingga mudah
untuk diidentifikasi ialah dengan
metode pewarnaan.
PEWARNAAN BAKTERI HIDUP PEWARNAAN BAKTERI MATI

• Pewarnaan bakteri hidup dilakukan • Pewarnaan terhadap bakteri yang


dengan menggunakan bahan warna telah dimatikan tersebut fixed state
yaang tidak toksis tetapi jarang
dikerjakan karena bakteri hidup • Pewarnaan bakteri mati bertujuan
sukar menyerap warna. utuk melihat struktur luar bahkan
struktur dalam bakteri memperjelas
• Pewarnaan bakteri hidup dilakukan ukuran bakteri dan melihat reaksi
untuk melihat pergerakan bakteri bakteri terhadap pewarnaan yang
serta pemerikasaannnya dilakukan diberikan sehingga dapat diketahui
dengan menggunakan tetes gantung sifat-sifat fisik dan kimia bakteri
(haging drop) tersebut.
MACAM-MACAM PEWARNAAN BAKTERI

1. PEWARNAAN SEDERHANA
• Pewarnaan sederhana adalah
pewarnaan yang digunakan
adalah pewarnaan tunggal.
• Pewarnaan tunggal yang
biasanya digunakan dalam
pewarnaan sederhana adalah
Methylene Blue, Basic Fuchsin,
dan Crystal Violet.
• Semua pewarnaan tersebut dapat
bekerja dengan baik pada bakteri
karena bersifat basah dan alkalin
• Pewarnaan sederhana bertujuan
untuk memberikan kintras antara
bakteri dan latar belakang
• Pewarnaan sederhana dilakukan
ketika kita ingin mengetahui
informasi tentang bentuk dan
ukuran sel bakteri.
TEKNIK PEWRNAAN SEDERHANA

1. Dibersikan kaca preparat dan cover glass


dengan menggunkan alkohol sampai bebas
lemak, lalu dibersikan dengan tisu,
difiksasi diatas nyala lampu bunsen.
2. Diambil secara aseptik satu ose suspensi
bakteri dan diratakan diatas kaca preparat.
3. Dikeringkan kaca preparan dengan
diangin-anginkan hingga terbebtuk noda.
4. Difiksasi dengan dipanaskan diatas nyala
lampu bunsen.
5. Didinginkan lalu diteteskan larutan zat
warna cystal violet sebanyak 1 atau 2
tetes, dan dibiarkan selama 1 atau 2 menit.
6. Dicuci dengan aquades sampai sisa-sisa
zat warna tercucu seluruhnya.
7. Dikerigkan dengan diangin-anginkan
8. Diamati degan menggunakan mikroskop
2. PEWARNAAN NEGATIF

• Pewrnaan negatif adalah pewarnaan


yang mengguanakan pewrnaan asam
seperti Negrosin, Eosin, atau Tinta
India sebagai pewarna utama
• Pewarnaan negatif dilakukan pada
bakteri yang sukar diwarnai oleh
pewarnaan sederhana seperti
Spirochaeta
• Pewarnaan negatif bertujuan untuk
memberi warna gelap pada latar
belakang dan tidak memberi warna
pada sel bakteri
• Pada pewarnaan negatif ini sel
bakteri terlihat transparan.
TEKNIK PEWARNAAN NEGATIF

1. Dibersihkan object glass dan cover


glass dengan menggunakan alkohol
sampai bebas lemak
2. Difiksasi diatas nyala lampu bunsen
3. Diambil secara aseptik satu ose
suspensi bakteri dan diratakan diatas
object glass
4. Difiksasi dengan cara dipanaskan
diatas nyala lampu bunsen
5. Diteteskan larutan zat warna tinta
cina di atas object glass hingga
merata
6. Dikeringkan dengan diangin-anginkan
7. Diamati dengan menggunakan
mikroskop
PEWARNAAN DIFERENSIASI

Pewarnaan diferensiasi adalah pewarnaan yang mampu mendeferensiasikan atau


membedakan bakteri, segingga dapat digolongkan menjadi dua yaitu gram negatif dan gram
positif

A. PEWARNAAN GRAM

• Pewrnaan gram digunakan untuk


membedakan bakteri gram negatif dan
gram positif berdasarkan sifat fisik dan
kimia dinding sel bakteri
• Pewarnaan gram menggunakan pewarnaan
utama Kristal Violet dan pewarnaan
tandingan safranin.
• metode ini tidak bisa dilakukan pada baktri
yang tidak memiliki dinding sel seperti
genus Nacordia dan Mycoplasma
BAKTERI GRAM NEGATIF BAKTERI GRAM POSITIF

• Bakteri gram positif adalah bakteri


yang mempertahankan zat warna
metil ungu sewaktu proses
• Bakteri gram negatif adalah bakteri
pewarnaan gram.
yang tidak mempertahankan zat
• Bakteri jenis ini akan bewarna biru
warna metil ungu pada netode
atau ungu dibawah miroskop
pewarnan gram
• Bakteri gram positif mengandung
• Memiliki tiga lapis dinding sel,
protein
• Lapisan terluar yaitu yaitu
• Pada bakteri gram positif dinding
lipoposakarida(lipid) kemungknan
selnya terdehidrasi dengan perlakuan
tercuci oleh alkohol sehingga pada
alkohol, pori-pori mengkerut, daya
saat di warnai dengan safrani akan
rembes dinding sel dan membran
bewarna merah
menurun sehingga pewarnaan safrani
tidak dapat masuk sehingga sel
bewarna ungu, merupakan warna
dari kristal violet.
PERBEDAAN BAKTERI GRAM POSITIF DAN GARAM NEGATIF
PEWARNAAN TAHAN ASAM

• Bakteri tahan asam memiliki kadar


lemak (asam mycolic) yang tinggi
pada dinding sel mereka
• Pada pewarnaan bakteri asam
menggunakan metode Ziehl-Neelsen
(juga disebut Hot Stain)
• Bakteri tahan asam akan berwarna
merah karena menyerap pewarna
karbol fuchsin yang dipanaskan,
karena pada saat pemanasan dinding
sel bakteri yang memiliki banyak
lemak membuka sehingga pewarna
dapat terserap.
TEKNIK PEWARNAAN TAHAN
ASAM

1. Buat apusan/ sediaan pad kaca objek


dengan ukuran 2x3cm ,fiksasi

2. Warnai dengan karbol fuksin selama 5 menit


sambil dipanasi dengan api kecil dibawah sediaan.
Panasnya dipertahankan sampai keluar uap tetapi
jangan sampai mendidih

3. Cuci dengan air

4. Cuci dengan asam alkohol


selama 20 detik

5. Cuci dengan air


mengalir
6. Warnai dengan biru metilen 1% selama 1
menit

7. Cuci dengan air dan keringkan

8. Periksa dengan mikroskop


PEWARNAAN KHUSUS

Pewarnaan struktural ditujukan untuk melihat bagian tertentu bakteri. Yang termasuk
dalam pewarnaan struktural ialah :

1. PEWARNAAN SPORA

• Ada dua genus bakteri yang dapat


membentuk endospora, yaitu genus Bacillus
dan genus Clostridium
• Menurut Volk & Wheeler (1988), dalam
pengamatan spora bakteri diperlukan
pewarnaan tertentu yang dapat menembus
dinding tebal spora
• Contoh dari pewarnaan yang dimaksudkan
tersebut adalah dengan penggunaan larutan
Hijau Malakit 5%, dan untuk memperjelas
pengamatan, sel vegetatif juga diwarnai
dengan larutan Safranin 0,5% sehingga sel
vegetatif ini berwarna merah, sedangkan
spora berwarna hijau.
• Terdapat beberapa metode
pewarnaan spora bakteri,
diantaranya yaitu metode
Schaeffer-Fulton dan metode
Dorner
• Pada metode Schaeffer-fulton,
pewarna yang digunakan adalah
hijau malaksit dan safranin,
sedangkan pada metode Dorner,
pewarna yang digunakan adalah
carbol fuchsin yang dipanaskan
dan negrosin.
TEKNIK PEWARNAAN KHUSUS

1. Buat olesan bakteri pada kaca


objek lalu letakkan kertas saring di
atasnya. Letakkan kaca objek 3. Cuci kelebihan zat warna
tersebut pada besi. Genangi olesan dengan air mengalir
bakteri dengan malachite green 4. Tetesi olesan bakteri
sambil dipanasi dengan nyala api dengan safranin selama 1
kecil. Dapat ditambahkan beberapa menit
tetes malachite green selama 5. Cuci dengan air mengalir
pemanasan untuk mencegah 6. Keringkan dengan kertas
pengeringan. Olesan bakteri saring
tersebut digenangi malachite green 7. Amati dengan mikroskop
selama 5-10 menit. 1000x menggunakan minyak
2. Biarkan kaca objek sampai dingin emersi
selama 1 menit
PEWARNAAN KAPSUL

• Pewarnaan kapsul dilakukan dengan


menggabungkan prosedur dari
pewarnaan sederhana dan
pewarnaan negatif
• Pewarnaan kapsul menggunakan
pewarna Kristal Violet dan sebagai
pelunturnya adalah Copper Sulfate.
• Kristal violet memberikan warna
ungu gelap terhadap sel bakteri dan
kapsul
• Copper sulfate bertindak sebagai
peluntur sekaligus counterstain,
sehingga mengubah warna yang
sebelumnya ungu gelap menjadi
biru muda atau pink.
TEKNIK PEWARNAAN
KAPSUL

1. Sediakan dua buah kaca objek


6. Biarkan kering lalu dengan hati-
bersih dan bebas lemak
hati fiksasi di atas api supaya apusan
2. Ambil seujung ose koloni
melekat pada kaca objek
Klebsiella pneumonia dari media
7. Genangi olesan bakteri tersebut
Agar Mac Conkey, kemudian
dengan slah satu zat warna ( Kristal
suspensikan dengan larutan NaCl
violet 1 menit, Metilen Blue selama
fisiologis di bagian kaca objek
3 menit, Karbol fuchin (1:10) selama
3. Teteskan satu tetes tinta cina
1 menit, atau safranin selama 1
pada suspensi bakteri
menit
4. Campurkan dengan tetesan tinta
8. Cuci dengan air mengalir, yang
cina tadi sampai homogen
tidak terlalu deras dengan hati-hati
5. Dengan kaca objek kedua,
9. Keringkan di udara atau diantara
sebarkan campuran tinta cina dan
kertas saring lalu amati di bawah
bakteri tersebut disepanjang
mikroskop
permukaan kaca objek pertama
PEWARNAAN GRANULA

• Ada beberapa metode pewarnaan


granula, di antaranya adalah Loeffler,
Albert dan Neisser
• Metode Neisser menggunakan pewarna
neisser A, neisser B, dan neisser C.
• Neisser A mengandung biru metilen,
alkohol 96%, asam pekat dan aquades
• Neisser B mengandung kristal violet,
alkohol 96%, dan aquades
• Sedangkan neisser C mengandung
crysoidine dan aquades.
• Pada metode neisser, granula bakteri
berwarna biru gelap atau biru hitam
(warna dari neisser A ditambah neisser B)
• sitoplasma bakteri berwarna kuning
kecoklatan (warna dari neisser C).

Anda mungkin juga menyukai