Oleh Kelompok 1:
1. Dini Febrianti Safitri (160341606100)
2. Elvira Harum P (160341606012)
3. Nur Alimah (160341606091)
4. Robert Fikri A (160341606050)
5. Robiatul Adawiyah (160341606036)
6. Zahra Zu Lina (160341606029)
Hewan multiseluler
a. Semua hewan multiseluler yang tidak berpori, tidak tipis dan tidak rata dan berdinding
tidak tipis, memiliki sistem sirkulasi yang menggerakan masa cairan melalui aliran
sirkulasi yang disebut bulk flow (aliran masa cairan).
b. Memiliki cairan CIS ( cairan intra seluler) dan CES ( cairan ekstra seluler)
c. Pertukaran antar membrane tidak efisien jadi menggunakan sistem sirkulasi dan repirasi.
d. Komponen : Circulatory fluid (Blood)
A set of tubes (Blood Vessels)
A muscular pump (Heart or analogous structure
e. Sistem sirkulasi (peredaran) dibedakan menjadi: 1). sistem peredaran tertutup dan 2).
sistem peredarari terbuka.
Terbuka Tertutup
Zat yang diangkut yakni lemak (asam lemak Zat yang diangkut yakni O2, CO2,gula dan
dan gliserol) protein
Otot rangka merupakan tenaga pendorong Jantung adalah organ pendorongutama yang
utama memompa darah ke dalam system arteri dan
menjaga tekanan darah tinggi dalam arteri
Darah yang dipompa oleh jantung akan Darah yang dipompa oleh jantung mengalir ke
keluar dari arteri mengalir ke dalam system arteri. Selama sirkulasi darah tidak
hemocoel pernah keluar dari pembuluh darah
Darah (cairan dalam hemocoel) tidak Darah mengalir dalam suatu sirkuit pembuluh
dialirkan melalui kapiler kapiler darah tetapi yang bersinambungan dari arteri ke vena
;langsung membasahi jaringan melalui kapiler kapiler darah
Volume darah mencapai 20-40% tubuh Volume darah dalam sirkulasi dari volume
tubuh jauh lebih kecil yakni sekitar5-10%
dibandingkan invertebrate
3. Apa perbedaan darah hewan yang memiliki sisrkulasi tertutup dan terbuka?
Jawab:
Sistem Peredaran Darah Terbuka
Dalam sistem peredaran darah terbuka tidak dapat dibedakan antara darah dan cairan
intersisial (cairan yang mengisi ruang antarsel) karena tercampur. Hal tersebut
merupakan karakteristik dari hewan arthropoda, misalnya belalang.
Pada Daphia dan Crustacea plasma darah umumnya tak berwarna dan mengandug sel
ameboid dengan sel darah (korpuskula) yang bebas dalam plasma terlarut suatu
pigmen yang disebut hemosianin (pigmen respirasi) yang berguna untuk mengedarkan
oksigen kejaringan – jaringan.
Darah yang dipompakan oleh jantung akan keluar dari nadi (arteri) mengalir ke dalam
hemocoel. Darah (cairan dalam hemocoel) tidak dialirkan melalui kapiler-kapiler
tetapi langsung membasahi jaringan
Sistem ini cocok untuk hewan-hewan kecil dengan metabolisme rendah dan respirasi
kurang aktif, pencernaan dan gerak.
Sistem Peredaran Darah Tertutup
Darah yang dipompa oleh jantung mengalir ke sistem arteri. Selama sirkulasi darah
tidak pernah keluar dari pembuluh darah. Darah mengalir dalam suatu sirkuit
pembuluh yang bersinambungan dari arteri ke vena melalui kapiler-kapiler
Aliran darah dalam sistem peredaran darah tertutup sangat cepat karena tekanan darah
tinggi. Tekanan ini disediakan oleh aksi pemompaan jantung.
Contoh cacing tanah (Lumbricus terrestris). Pada cacing tanah, sistem peredarannya
terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh darah, dan jantung sebagai pusat
peredaran. Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda darah. Darah
cacing tanah berwarna merah disebabkan oleh adanva hemoglobin yang larut dalam
plasma darah.
Sistem ini cocok untuk hewan yang lebih besar yang memiliki metabolisme yang
lebih cepat dan perlu untuk menghilangkan limbah dari tubuh dengan cepat.
Gambar:
4. Jelaskan fungsi darah sebagai (alat transportasi; alat regulasi kandungan air
jaringan; alat regulasi pH; alat regulasi suhu tubuh dan alat proteksi). Jelaskan!
Jawab:
Pada dasarnya darah memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagai alat untuk: (1)
pengangkutan (transportasi), (2) pengaturan (regulasi), (3) perlindungan (proteksi).
1. Pengangkutan (Transportasi)
Darah mengandung berbagai macam zat organik, zat anorganik, dan gas. Zat – zat
tersebut berada dalam darah hanya sementara dan harus disalurkan ke jaringan atau
organ-organ yang memerlukan.
Zat – zat makanan : gula sederhana, asam amino, asam lemak, vitamin, dan
berbagai macam garam yang diabsorpsi dari saluran pencernaan makanan diangkut
ke seluruh tubuh.
Oksigen, yang diambil pigmen darah (hemoglobin) dari udara respirasi, diangkut ke
sel-sel yang memerlukannya.
Enzim – enzim, diangkut oleh plasma darah ke tempat – tempat enzim itu bekerja.
Antibodi diangkut untuk melawan bakteri atau benda asing lainnya.
2. Pengaturan (Regulasi)
Pengaturan kandungan air jaringan. Air yang berada dalam cairan intrasesluler
maupun interstisial sebenarnya berasal dari darah. Tekanan hidrostatik darah
menyebabkan terjadinya filtrasi zat – zat dari dalam kapiler, sedangkan protein darah
menyebabkan berlangsungnya pengembalian secra osmotik dari cairan interstisial ke
dalam kapiler.
Mekanisme Tekanan Hidrostatik dan Tekanan Osmotik Pembuluh kapiler dan jaringan
Pengaturan suhu tubuh. Air adalah zat yang dapat menyerap banyak panas dengan
sedikit saja mengalami perubahan suhu. Air plasma akan menyerap kelebihan panas
metabolik, kemudian mengangkutnya ke kulit dan paru – paru untuk dibuang.
Pengaturan pH. Keasaman darah (pH darah) harus dijaga dalam rentangan tertentu
untuk menunjang fungsi darah secara maksimal. Pengaturan pH darah sangat
bergantung pada berbagai garam anorganik, protein plasma, dan sel – sel.
Keseimbangan asam basa darah merupakan suatu mekanisme homeostasis tubuh yang
sangat penting, yang mengacu kepada pengaturan konsentrasi ion hidrogen di dalam
cairan tubuh. Sedikit perubahan pH dari rentangan pH normal, akan berakibat
perubahan dalam aktivitas metabolik yang secara potensial dapat berbahaya bagi hewan
dan manusia.
Mekanisme pengaturan pH darah:
Dalam plasma darah, ion hidrogen yang terbentuk segera berikatan dengan
protein darah, sedangkan HCO3- berekasi dengan ion logam seperti K+ dan Na+ yang
memang banyak berada dalam plasma darah, membentuk NaHCO3, KHCO3. Dengan
demikian komponen plasma berperan sebagai buffer pH darh untuk menjaga pH agar
tidak turun. Reaksi tersebut juga mengurangi pembentukan HCO3- dari asam karbonat
dan menjaga CO2 mengalir ke dalam sistem sirkulasi jaringan.
CO2 yang masuk eritrosit diubah mejadi HCO3-oleh enzim karbonat anhidrase.
Selanjutnya asam karbonat tersebut mengurai menjadi H+ dan HCO3- dari asam
karbonat dan menjaga CO2 mengalir ke dalam sistem sirkulasi dan jaringan.
Pada alat respiratori akan terjadi reaksi sebaliknya, sebab CO2 dapat berdifusi
ke dalam lingkungan eksternal. Bila hemoglobin berkombinasi dengan O2, maka
hemoglobin akan membebaskan H+. Hemoglobin yang teroksigenisasi bereaksi dengan
ion logam alkali yaitu CL-. Ion Klorida berdifusi keluar sel, dan HCO3- berdifusi
kembali ke dalam sel dan bereaksi dengan H+. Asam karbonat yang terbentuk, oleh
anhidrase kerbonat diubah menjadi CO2 dan H2O. CO2 kemudian berdifusi keluar sel,
dan selanjutnya ke lingkungan eksternal. Jadi dapat disimpulkan bahwa keseimbangan
asam-basa tergantung pada keberadaan kadar protein darah, ion – ion logam alkali, Cl-,
dan HCO3-.
3. Proteksi (Perlindungan)
Perlindungan atau proteksi darah dilakukan oleh trombosit berkerja saat peristiwa
pembekuan darah dan penutupan luka, selain itu juga saat zat asing masuk ke dalam
tubuh, zat asing tersebut akan di fagosit oleh leukosit yang bertugas memfagositik zat-
zat asing dan bertugas untuk memproduksi antibodi.
Gambar jenis sel darah putih yang berfungsi sebagai antibodi dan proses proteksi sel
darah putih terhadap bakteri
Proses pembentukan sumbat trombosit yang dilanjutnya proses pembekuan darah dan
penutupan luka.
Jantung dengan 3 ruang: dimiliki oleh anggota kelas amphibia dan kelas reptilia. Jantung
tersebut terdiri dari 2 atrium dan 1 ventrikel. Atrium kiri dan kanan dipisahkan oleh
septum interatrium. Pada amphibi masih terdapat konus arteriosus., sehingga masih dapat
pecampuran. Terdapat katup spiral yang terdapat pada konus arteriosus. Tetapi pada
ventrikel terdapat susunan otot menyerupai bunga karang yang mengurangi percampuran
darah pada ventrikel.
Pada reptilia jantung terdiri dari 3 ruang yang terdiri dari 2 atrium dan 1 ventrikel. Namun
pada ventrikel sudah terdapat septum interventrikuler namun belum sempurna mulai dari
bagian apeks sampai bagian tengah.
Jantung dengan 4 ruang: dimiliki oleh anggota kelas mamalia, aves dan beberapa reptilia
khusus (buaya dan alligator). Ruangan tersebut terdiri dari 2 atrium dan 2 ventrikel yang
terpisah secara sempurna. Namun pada buaya dan alligator terdapat foramen panizzae
yang masih memungkinkan terjadinya percampuran darah. Adanya sekat yang sempurna
mengakibatkan tidak adanya percampuran darah pada kelas aves dan mamalia. Pemisahan
yang sempurna anatara darah ke paru-paru dan darah ke seluruh tubuh sangat dibutuhkan
karena aktivitas aves dan mamalia lebih besar jika dibandingkan vertebrata yang lebih
rendah.
8. Volume darah dalam arteri ditentukan oleh volume denyutan dan kecepatan
denyut jantung. Jelaskan!
Jawab:
• Jumlah darah yang terkandung dalam arteri bergantung pada jumlah darah yang
memasuki dan yang meninggalkan arteri.
• Jumlah darah yang memasuki arteri ditentukan oleh frekuensi jantung dan volume
sekuncup.
• Frekuensi jantung dipengaruhi oleh saraf otonom, saraf simpatis akan menyebabkan
naiknya frekuensi jantung dan saraf parasimpatis mengakibatkan turunnya frekuensi
jantung. Frekuensi jantung ini menentukan besarnya nilai volume sekuncup (volume
darah yang dipancarkan setiap denyutan jantung). Untuk menemukan nilai volume
sekuncup dengan membagi nilai cardiac out put dengan frekuensi denyut jantung.
9. Bagaimana perbandingan besarnya tekanan darah pada pembuluh darah mulai
dari aorta s/d vena kava. Buat grafiknya !
Jawab:
Diameter dari aorta kemudian bercabang menjadi arteri, arteriol, hingga menjadi
kapiler akan memiliki ukuran yang semakin mengecil yang mengakibatkan aliran
darahnya semakin lama semakin lambat. Dengan lambatnya aliran darah akan
menurunkan jumlah volume darah pada tiap-tiap pembuluh darah. Penurunan volume
darah tersebut mengakibatkan tekanan darah didalamnya juga menurun.
Kecepatan darah pada aorta yang penampangnya 4,5 cm2 sebesar 20-50 cm/s dengan
rata-rata 40 cm/s.
Aorta bercabang-cabang menjadi banyak arteri dan tiap arteri bercabang-cabang
menjadi banyak arteriol, selanjutnya menjdi banyak kapiler
Aliran darah dari aorta sampai kapiler semakin lambat, sekitar 0.3-0.05 cm/s, kira-kira
hanya 1/1000 kecepatan aliran darah dalam aorta.
Kecepatan aliran darah dalam vena jauh lebih lambat dibandingkan dengan kecepatan aliran
dalam aorta, dan arteri. Yakni sebesar 5.5 cm/s