Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA


Untuk memenuhi tugas dasar-dasar ilmu lingkungan oleh Dr. Sueb, M.Kes

Yang dipresentasikan pada Senin, 20 Februari 2017

Kelompok 1 Offering C2016 :

Dimas Mahendra /160321605049

Dita Febri Anggreani /160341606009

Elvira Harum P /160341606012

Livia Apriliani /160341606038

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

Februari 2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia dan kehendaknya yang
diberikan kepada kita dan seluruh jagad raya ini.Sekali lagi dengan karunia dan tuntunannya
kami dapat menyusun makalah ini dengan seoptimal mungkin agar para pembaca dapat
mengambil hikmah dan manfaat dari apa yang kami tulis.
Makalah yang berisi tentang materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini
kami beri judul Negara Kesatuan Republik Indonesia. Makalah ini berisi tentang ruang
lingkup bentuk negara tercinta NKRI.
Dalam penyusunan makalah ini kami mengcapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah mendukung hingga terselesaikannya makalah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Kami juga berharap adanya kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
makalah selanjutnya.
Demikian yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini. Kami mohon maaf apabila
pembaca masih menemui kesalahan disana-sini. Dan semoga makalah yang telah kami susun
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Kelompok 1

Malang, 16 Februari 2016

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ......................................................................................................... 4
Rumusan Masalah .................................................................................................... 4
Tujuan ...................................................................................................................... 5
BAB II ISI
Hakikat NKRI .......................................................................................................... 6
Sejarah NKRI ........................................................................................................... 7
Landasan Hukum NKRI .......................................................................................... 8
Pembagian Wilayah NKRI ...................................................................................... 9
Menjaga keutuhan NKRI ....................................................................................... 11
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................................................ 13
Saran ...................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah suatu wilayah negara kepulauan besar yang
terdiri dari ribuan pulau dan diapit oleh dua samudra dan dua benua, serta didiami oleh
ratusan juta penduduk. Disamping itu Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan adat
istiadat yang berlainan satu sama lain, dan tercemin dalam satu ikatan kesatuan yang terkenal
dengan sebutan Bhinneka Tunggal Ika. Karena letak wilayah Indonesia di sekitar
khatulistiwa, maka Indonesia memiliki iklim tropis dan rnemiliki dua musim, yaitu musim
hujan dan musim kemarau.

Indonesia memiliki 17.504 pulau (termasuk 9.634 pulau yang belum diberi nama dan
6.000 pulau tidak berpenghuni). Di sini ada 3 dari 6 pulau terbesar di dunia yaitu Kalimantan,
Sumatera, dan Papua. Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 m di antara Samudra
Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia 1.922.570 km2 dan luas perairannya
3.257.483 km2.

Indonesia merupakan negara dengan suku bangsa yang terbanyak di dunia. Terdapat lebih
dari 740 suku bangsa/etnis, di mana di Papua saja terdapat 270 suku. Selain itu, negara ini
merupakan negara dengan bahasa daerah terbanyak, yaitu 583 bahasa dan dialek dari 67
bahasa induk yang digunakan berbagai suku bangsa di Indonesia. Bahasa nasional yang
merupakan bahasa pemersatu adalah bahasa Indonesia.

Seiring dengan perkembangan jaman, banyak anak muda Indonesia yang kurang
mengetahui apakah itu NKRI, apa saja fungsi dan tujuan NKRI, serta bagaimana proses
pergantian bentuk negara Indonesia sampai memantapkan diri untuk kembali ke NKRI.
Bangsa Indonesia pernah mengalami masa-masa sulit untuk menentukan jati dirinya. Untuk
itulah kita sebagai generasi penerus bangsa ini harus pandai betul menjaga apa yang telah
diperjuangkan oleh nenek moyang kita pada masa penjajahan dulu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud Hakikat NKRI ?
2. Bagaimanakah sejarah terbentuknya NKRI ?

4
3. Apa saja landasan hukum NKRI?
4. Bagaimana pembagian wilayah NKRI ?
5. Bagaimana cara menjaga keutuhan dan mempertahankan NKRI?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui hakikat dari NKRI.
2. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya NKRI .
3. Untuk mengetahui landasan hukum NKRI.
4. Untuk mengetahui pembagian wilayah NKRI.
5. Untuk mengetahui pentingnya menjaga keutuhan dan mempertahankan NKRI.

5
BAB II
ISI

1.1 Hakikat NKRI

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kesatuan berbentuk


republik dengan sistem desentralisasi (pasal 18 UUD 1945), di mana pemerintah daerah
menjalankan otonomi seluas-luasnya di luar bidang pemerintahan yang oleh undang-undang
ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.

Pasal 18 UUD 1945 menyatakan:

(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu
mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.

(2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

(3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.

(4) Gubernur, Bupati, dan WaIikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah
provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis.

(5) Pemerintahan daerah menjaIankan otonomi seluas-Iuasnya, kecuali urusan pemerintahan


yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.

(6) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain
untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.

(7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-
undang.

Negara kesatuan adalah negara yang di dalamnya tidak ada negara. Jadi, dalam NKRI
tidak akan mempunyai negara bagian di dalamnya. Bentuk NKRI tidak boleh diubah lagi
menjadi bentuk lain. Pasal 37 ayat 5 UUD 1945, menegaskan Khusus mengenai bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.

Pada NKRI terdapat ikatan yang kuat antara pemerintah pusat dengan pemerintah
daerah. Pemerintah pusat memegang kekuasaan pemerintahan tertinggi. Kebijakan
pemerintah daerah tidak boleh bertentangan dengan kebijakan pemerintah pusat.

Negara Kesatuan Republik Indonesia berupa wilayah negara kepulauan besar yang
terdiri dari ribuan pulau dan diapit oleh dua samudra dan dua benua, serta didiami oleh
ratusan juta penduduk. Disamping itu Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan
adatistiadat yang berlainan satu sama lain, dan tercemin dalam satu ikatan kesatuan yang
6
terkenal dengan sebutan Bhinneka Tunggal Ika. Karena letak wilayah Indonesia di sekitar
khatulistiwa, maka Indonesia memiliki iklim tropis dan rnemiliki dua musim, yaitu musim
hujan dan kemarau.

Mengingat keberadaan dan demi menjaga penyelenggaran tertib pemerintah yang baik
dan efisien, maka kekuasaan negara tentu tidak dapat dipusatkan dalam satu tangan
kekuasaan saja. Oleh sebab itu penyebaran kekuasaan haruslah dijalankan secara efektif
untuk mencapai cita-cita dan tujuan akhir negara sebagaimana disebutkan dalam pembukaan
UUD 45. Sebagai konsekuensinya, maka wilayah negara kesatuan republik Indonesia
haruslah dibagi atas beberap daerah, baik besar maupun kecil.

Amanat konstitusi diatas implementasinya diatur oleh peraturan perundang-undangan


tentang pemerintahan daerah dan terakhir diatur dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah yang mengatur pemerintahan local yang bersifat otonom (local
outonomous government) sebagai pencerminan dilaksanakannya asas desentralisasi dibidang
pemerintahan. Keberadaan pemerintahan local yang bersifat otonom diatas ditandai oleh
pemberian wewenang yang sekaligus menjadi kewajiban bagi daerah untuk mengatur dan
mengurus urusan rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Hak dan kewajiban untuk mengurus urusan rumah tangga sendiri inilah yang
disebut dengan otonomi.

1.2 Sejarah NKRI

a. Situasi Menjelang Proklamasi

Sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia ditandai dengan dibacakannya teks


proklamasi oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun terdapat beberapa
peristiwa yang melatarbelakangi proklamasi.

Pada 29 April 1945, BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan


Indonesia) atau dalam bahasa Jepang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai yang didirikan oleh
pemerintah Jepang yang beranggotakan 63 orang.

Pada 6 Agustus 1945, sebuah bom atom meledak di kota Hiroshima, Jepang. 7
Agustus 1945 BPUPKI kemudian berganti menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Inkai. Kemudian 9 Agustus
1945, bom atom kedua kembali dijatuhkan di kota Nagasaki yang membuat Negara Jepang
menyerah kepada Amerika Serikat. 10 Agustus 1945 Sutan Syahrir mendengar lewat radio
bahwa Jepang telah menyerah pada sekutu, yang membuat para pejuang Indonesia semakin
mempersiapkan kemerdekaannya. Pada 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat
kepada Sekutu.

Para pemimpin Indonesia menentukan sikap untuk menyatakan kemerdekaan atas


tanggung jawab sendiri, terlepas dari janji penjajah. Tanggal 16 Agustus 1945, di rumah
Laksamana Maeda diselenggarakan rapat menyusun teks proklamasi.

7
17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB bertempat di Pegangsaan Timur No 56 Jakarta,
Ir.Soekarno membacakan teks Proklamasi dalam sebuah upacara sederhana. Jalannya
Upacara:

1. Teks proklamasi dibacakan oleh Ir.Soekarno.


2. Setelah pembacaan teks proklamasi, pengibaran bendera Merah Putih dilakukan oleh
Sodanco Latief Hendraningrat. Bersamaan dengan naiknya Sang Merah Putih, para
hadirin secara bersamaan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Upacara Proklamasi
berlangsung singkat dan khidmat.
Berikut isi Teks Proklamasi 1945:

Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakandengan tjara seksama


dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05 Atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta

Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan peristiwa bersejarah yang sangat penting


bagi NKRI. Pertama dari sudut pandang politik, proklamasi berarti menyatakan bahwa
bangsa Indonesia sejak saat itu terlepas dari kekuasaan penjajah, dan menjadi bangsa yang
merdeka. Kedua dari sudut pandang hukum, proklamasi mengandung arti bahwa dengan
pernyataan kemerdekaan itu, bangsa Indonesia tidak lagi tunduk pada tatanan hukum asing
(penjajah) melainkan telah menentukan tatanan hukun sendiri yaitu tatanan hukum Indonesia.

1.3 Landasan Hukum

Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah norma pertama dalam tata hukum Republik
Indonesia. Sebagai norma pertama proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi dasar bagi
berlakunya semua aturan lainnya di Indonesia. Ilmu Hukum positif menerima proklamasi
sebagai norma pertama atas dasar kenyataan. Secara filosofis, Proklamasi Kemerdekaan tidak
bisa dipisahkan dengan pandangan hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila.

Proklamasi kemerdekaan menjadi menjadi titik awal berdirinya NKRI, sekaligus titik
awal terbentuknya tata hukum RI. Pengesahan UUD 1945 oleh PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945 adalah bagian dalam menyempurnakan NKRI yang diproklamasikan sehari
sebelumnya.

Sebelum Proklamasi Kemerdekaan, para pemimpin Bangsa Indonesia yang duduk


dalam BPUPKI telah berhasil menyusun Rancangan UUD bagi RI. Rancangan itu disahkan
oleh PPKI pada 18 Agustus 1945 sebagai UUD NKRI. Keseluruhan naskah UUD Negara RI

8
tahun 1945 itu kemudian dimuat dalam Berita Republik Indonesia tahun ke II nomer 7.
Terdiri atas 3 bagian, pertama pembukaan, kedua batang tubuh, ketiga penjelasan.

Dalam dinamika ketatanegaraan Indonesia, UUD 1945, sempat dinyatakan tidak


berlaku, pada saat terbentuknya Negara Serikat tahun 1949 dan Negara Kesatuan pada tahun
1950 (UUDS 1950). Melalui Dekret Presiden tanggal 5 Juli 1959, UUD 1945 dinyatakan
berlaku kembali.

Pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002, UUD 1945 telah mengalami perubahan
(amandemen) sebanyak empat kali, sehingga naskah UUD 1945 yang menjadi Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, terdiri atas 21 bab, 73 pasal, dan 170
ayat, 3 pasal aturan peralihan, serta 2 pasal aturan tambahan.

Landasan Hukum NKRI. Landasan Hukum NKRI adalah Proklamasi kemerdekaan 17


Agustus 1945 dan UUD 1945. Sedangkan landasan hukum bentuk NKRI ditemukan pada
pasal 1 ayat 1 UUD 1945, berbunyi Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang
berbentuk Republik. Pasal 18 ayat 1 UUD 1945. Pasal 25A UUD 1945, berbunyi, NKRI
adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas dan hak-
haknya ditetapkan dengan Undang-undang. Pasal 37 ayat (5) UUD 1945 berbunyi, Khusus
bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.

1.4 Pembagian Wilayah NKRI

NKRI dibagi aas daerah-daerah provinsi, dan daerah provinsi itu dibagi atas
kabupaten dan kota. Kepala Daerah Provinsi disebut Gubernur. Adapun kepala daerah
kabupaten/kota disebut bupati/walikota. Demikianlah UUD 1945 pasal 18 ayat (1)
mengaturnya pembagian wilayah seperti itu sesuai dengan bentuk negara kesatuan. Berbeda
dengan ketika Negara Republik Indonesia berbentuk federal atau serikat pada tahun 1949-
1950. Waktu itu wilayah Negara Republik Indonesia Serikat dibagi atas Negara-Negara
Bagian. Ada Negara Sumatera Timur, Negara Indonesia Timur, Negara Jawa Timur, Negara
Pasundan, dan sebagainya

Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi menjadi provinsi-provinsi


dengan luas wilayah tampak dalam tabel berikut

No. Nama Provinsi Luas (KM) Ibu Kota

1 Nanggro Aceh Darussalam 55.390 Banda Aceh

2 Sumatera Utara 71.660 Medan

3 Sumatera Barat 42.898 Padang

4 Riau 94.561 Pekan Baru

9
5 Kepulauan Riau *) Tanjung Pinang

6 Jambi 53.436 Jambi

7 Sumatera Selatan 93.083 Palembang

8 Bangka Belitung 16.171 Pangkal Pinang

9 Bengkulu 19.789 Bengkulu

10 Lampung 35.385 Bandar Lampung

11 DKI Jakarta 664 Jakarta

12 Jawa Barat 34.526 Bandung

13 Banten 6.551 Serang

14 Jawa Tengah 32.549 Semarang

15 Daerah Istimewa Yogyakarta 3.186 Yogyakarta

16 Jawa Timur 47.923 Surabaya

17 Kalimantan Barat 149.807 Pontianak

18 Kalimantan Tengah 153.564 Palangkaraya

19 Kalimantan Selatan 36.535 Banjarmasin

20 Kalimantan Timur 210.985 Samarinda

21 Sulawesi Utara 15.273 Manado

22 Gorontalo 12.215 Gorontalo

23 Sulawesi Tengah 63.689 Palu

24 Sulawesi Selatan 62.483 Makassar

25 Sulawesi Tenggara 38.140 Kendari

26 Sulawesi Barat 16.796 Mamuju

27 Bali 5.633 Denpasar

28 Nusa Tenggara Barat 20.153 Mataram

29 Nusa Tenggara Timur 47.349 Kupang

30 Maluku 224.035 Ambon

10
31 Maluku Utara 53.386 Ternate

32 Irian Jaya Barat 116.571 Manokwari

33 Papua Tengah 71.199 Timika

34 Papua Timur 421.981 **) Jayapura

*) Data Masih Kosong


**) Luas sebelum pemekaran

1.5 Pentingnya Keutuhan dan Mempertahankan NKRI

Demi kelangsungan hidup bangsa Indonesia , maka wilayah Negara Republik


Indonesia ini harus dipertahankan .Semua Warga Negara Indonesia berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pembelaan negara .Warga Negara Indonesia juga berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara , sesuai dengan pasal 30 ayat 1 UUD
1945 : Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
Maksud dari pasal 30 ayat 1 UUD 1945 disini menjelaskan bahwa setiap warga
negara Indonesia mempunyai hak yang sama yaitu hak untuk ikut serta dalam menjaga
pertahanan dan keamanan negara. Hal tersebut menjelaskan bahwa warga negara diharuskan
supaya bisa turut serta dalam usaha mempertahanan negara dari gangguan ancaman baik itu
dari luar maupun dari dalam negeri.

Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan latar belakang budaya yang
berbeda-beda. Perbedaan suku bangsa ini bisa menjadi sumber konflik yang dapat
menyebabkan perpecahan di tubuh NKRI. Keanekaragaman itu seharusnya dapat menjadi
sebuah kekuatan yang dahsyat untuk menangkal semua gangguan atau ancaman yang ingin
memecah belah persatuan bangsa.

Berikut beberapa sikap dan perilaku mempertahankan NKRI:

1. Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
2. Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan,
kedaulatan negara, dan mempererat persatuan bangsa.

11
3. Menghormati perbedaan suku, budaya, agama, dan warna kulit. Perbedaan yang
ada akan menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi sebuah
kebanggaan karena merupakan salah satu kekayaan bangsa.
4. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa,
bahasa persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki pancasila, Undang-
Undang Dasar 1945, dan Sang Saka Merah putih. Kebersamaan dapat diwujudkan
dalam bentuk mengamalkan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.
5. Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu semangat
mewujudkan persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik
alamiah maupun aspek sosial yang menyangkut kehidupan bermasyarakat.
Wawasan nusantara meliputi kepentingan yang sama, tujuan yang sama, keadilan,
solidaritas, kerjasama, dan kesetiakawanan terhadap ikrar bersama.
Memiliki wawasan nusantara berarti memiliki ketentuan-ketentuan dasar yang
harus dipatuhi, ditaati, dan dipelihara oleh semua komponen masyarakat.
Ketentuan-ketentuan itu, antara lain Pancasila sebagai landasan dan UUD 1945
sebagai landasan konstitusional. Ketentuan lainnya dapat berupa peraturan-
peraturan yang berlaku di daerah yang mengatur kehidupan bermasyarakat.
6. Mentaati peraturan, agar kehidupan berbangsa dan bernegara berjalan dengan
tertib dan aman. Jika peraturan saling dilanggar, akan terjadi kekacauan yang
dapat menimbulkan perpecahan. (Pusaka Indonesia, 2014)
Generasi muda tidak bisa melepaskan diri dari kewajiban untuk memelihara dan
membangun masyarakat dan negara. Pemuda memiliki peran yang lebih berat karena
merekalah yang akan hidup dan menikmati masa depan. Sejarah memperlihatkan kiprah
kaum muda selalu mengikuti setiap tapak-tapak penting sejarah. Pemuda sering tampil
sebagai kekuatan utama dalam proses modernisasi dan perubahan.

12
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

NKRI adalah negara kesatuan berbentuk republik dengan sistem desentralisasi


berdasarkan otonomi daerah seluas-luasnya di luar urusan pusat .

Negara ada untuk membantu manusia mewujudkan tujuan dan cita-citanya.


Penyelenggaraan negara harus membawa manfaat bagi manusia. Tugas manusia adalah
bertanggungjawab terhadap rasa kepentingan bersama warganya. Negara harus melindungi
hak-hak warganya dan menetapkan kewajiban-kewajibannya sebagai warga negara. Ia juga
harus menciptakan kehidupan bersama yang dilandasi oleh semangat cinta kasih, keadilan,
dan perdamaian. Warga negara mempunyai hak dan kewajiban, antara hak dan kewajiban
harus berjalan seimbang.

Sebagaia penerus bangsa hendaknya kita lebih menjaga dan mencintai negara kita.
Adapun beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan hal tersebut misalnya
meningkatkan kebangaan dan rasa memiliki bangsa Indonesia dalam diri setiap warga negara,
membangun saling pengertian dan pengahargaan antarsesama warga yang memiliki latar
belakang kepentingan yang berbeda dan etnik yang berbeda, para pemimpin negara sebaiknya
menjalankan roda pemerintahan secara efektif dan efisien, dan memperkuat unsur-unsur yang
menjadi alat pertahanan negara.

Saran

Upaya untuk mempertahankan NKRI bisa ditempuh dengan cara mengetahui


kebudayaan di Indonesia. Dengan adanya pengetahuan budaya Indonesia, kita dapat
menyaring budaya-budaya asing yang masuk ke dalam Negara Indonesia, sehingga tidak
timbul perpecahan antar daerah karena budaya yang ada.

Selain itu, sikap dan perilaku kita juga dapat mencerminkan bahwa kita sedang
mempertahankan keutuhan NKRI ini. Salah satunya dengan cara mengamalkan nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila, bukan hanya sekedar memahami saja.

13
Daftar Rujukan

Koentjaraninggrat.1990Sejarah Teori Antropologi II, cetakan pertama, UI-Press,


Jakarta: UI Press

Maas D.P.1985.Buku Materi Pokok : Antropologi Budaya,Jakarta:Depdikbud UT.

Studi Pertahanan Nomor : 1 Monographe : Pokok-Pokok Pikiran tentang


Hankamneg,Badiklat Dephan, Agustus 2005, Jakarta.

Suparlan.2016.Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Konteks Indonesia.Malang:


Madani

14

Anda mungkin juga menyukai