PERCOBAAN II
PENGAMATAN SISTEM INTEGUMEN
OLEH :
NAMA : NURKHALISAH. M
STAMBUK : F1DI I8 052
KELOMPOK : II ( DUA )
ASISTEN PEMBIMBING : ST. MANTASIA
A. Latar Belakang
sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar
produknya (kering atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin
osmoregulasi atau homeostatic. Sistem tubuh yang saah satunya kulit ini
bakteri, virus serta serangan dari luar lainnya, sama halnya dengan bulu pada
hewan.
Bulu adalah struktur epidermis yang membentuk penutup luar. Bulu
bentuk bulu dasar yaitu bulu luar yang tampak dari luar yang berstruktur dan
bulu dalam yang yang berada didalam lapisan bulu luar dan tidak berstruktur
Sistem Integumen.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah untuk mengetahui
D. Manfaat Praktikum
A. Sistem Integumen
Sistem integumen adalah siste organ yang membedakan, memisahkan,
Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang
mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya
(keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa latin “integumentum” yang
sentuhan, rasa sakit dan pengaruh lainnya dari luar. Kulit yang tidak terjaga
menjaga kesehatan kulit sejak dini agar terhindar dari penyakit. Kulit tubuh
struktur paling rumit pada vertebrata. Seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu,
yang secara filogenikberasal dari epidermal tubuh, yang pada reptile serupa
terletak paling luar dari permukaan tubuh yang merupakan bulu penutup.
dan ekor. Plumoloe merupakan bulu yang emiliki vexillum yang haus juga
barbulae tetapi tidak mempunyai alat kait, bulu ini menutupi kulit.
udara dan ion-ion, sebagai pengatur osmotik tubuh dan sebagai reseptor
rangsangan. Siste integumen dikenal dengan penutup tubuh atau kulit. Sistem
ini memiliki fungsi umum dalam kaitannya sebagai pembatas utama antara
B. Pembahasan
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan,
sekitarnya. Bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut,
bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya. Sistem ini memiliki fungsi
umum dalam kaitannya sebagai pembatas utama antara tubuh mahkluk hidup
dengan lingkungannya.
Pengamatan yang dilakukan pada bulu ayam (Galus galus domesticus)
mengambil bulu bagian sayap, ekor, dada, kepala dan paha masing-masing
tersebut kemudian diletakkan pada kaca objek dan tutup kaca objek dengan
penutup preparat pada bagian bulu yang kecil untuk menghindari bulu tersbut
terbang, seteah itu diamati dbawah mikroskop dan melihat bagian-bagian dari
bulu tersebut.
Berdasarkan pengamatan bahwa ditemukan bagian-bagian bulu yaitu
tangkai dasar bulu (Calamus), tangkai bulu (Rachis), bulu halus (Barbulae)
dan Vane. Tangkai dasar bulu (Calamus) yang didalamnya berongga yang
folikel kulit termasuk kedalam kelompok bulu Plumae yang merupakan bulu
yang menjadi subu dari vexillum dan merupakan tangkai yang tidak berongga
tempat melekatnya Vane, termasuk bagian dari Plumae yaitu bulu sempurna.
Bulu halus (Barbulae) terbagi menjadi 2 yaitu barbulae yang distal, menuju
ke arah ujung bulu atau distal, mempunyai kait-kait (radioli) untuk mengait
barbulae proximal dan barbulae proximal, menuju ke arah pangkal bulu atau
proximal. Bulu halus (Barbulae) merupakan ujung dan sisi bawah tiap
pada pterylae sayap dan ekor memiliki ukuran yang lebih besar jika
dibandingkan dengan bulu yang tumbuh pada pterylae lainnya”, maka dari itu
pada pengamatan Vane terihat pada bagian bulu sayap dan Barbulae telihat
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini yaitu bagian-bagian
bulu yaitu tangkai dasar bulu (Calamus), tangkai bulu (Rachis), bulu halus
menjadi subu dari vexillum dan merupakan tangkai yang tidak berongga. Bulu
halus (Barbulae) merupakan ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki
berikut :
1. Untuk asisten, agar dapat mendampingi praktikkannya dalam melakukan
percobaan.
2. Untuk praktikan, memperhatikan asisten dalam membimbing, dan lebih
tepat waktu
3. Untuk laboratorium agar lebih memaksimalkan bahan dan alat yang
DAFTAR PUSTAKA
Andriyani, R., 2015, Biologi Reproduksi dan Perkembangan, CV Budi Utama,
Yogyakarta
Cahyano, B., 2000, Mesin Pencabut Bulu Unggas, Penerbit Kanisius, Yogyakarta
Putri, D. D., 2018, Klasifikasi Penyakit Kulit pada Manusia menggunakan Metode
Binary Decision Tree Support Vector Machine (BDTSV), Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 2(5): 1912
Sari, W., 2013, Perbandingan Tipe dan Perkembangan Bulu pada Tiga Jenis
Unggas, Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung