I.
II.
III.
Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan sediaan hapusan darah.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara pewarnaan sediaan hapusan darah.
Metode
Hapusan darah (blood smear)
Prinsip
Darah ditambah antikoagulan diteteskan pada objek glass dan dibuat hapusan
menyerupai lidah, kemudian sediaan diwarnai dengan giemsa lalu dibaca pada
IV.
mikroskop.
Dasar Teori
Darah adalah bagian dalam sistem transport yang ada disetiap organisme.
Selain berfungsi untuk menghantarkan oksigen ke seluruh tubuh, darah juga
memiliki fungsi membawa serta nutrisi-nutrisi yang diserap dari makanan melalui
usus halus yang akan disebarkan keseluruh tubuh. Darah merupakan jaringan yang
bebentuk cairan yang terdiri atas kedua komponen yaitu plasma darah dan cairan
yang mengandung sel-sel darah. Didalam plasma darah terlarut berbagai macam zat
antaa lain zat makanan, protein, zat sekresi dan gas ( O2 ,
CO2 ,
dan
N 2 ).
Film darah (sediaan oles) dapat diwarnai dengan berbagai macam metode
termasuk larutan-larutan yang sederhana antara lain: pewarnaan Giemsa, pewarnaan
acid fast, pewarnaan garam, pewarnaan wright, dan lain-lain.Pewarnaan Giemsa
disebut juga pewarnaan Romanowski. Beberapa langkah yang harus diperhatikan
dalam pembuatan preparat dengan metode smear sebagai berikut:
1. Ketebalan film
2. Film difiksasi agar melekat erat pada gelas benda sehingga yakin bahwa sel-sel
di dalamnya strkturnya tetap normal
3. Memberi warna (pewarnaan)
4. Menutup dengan gelas penutup
Darah dapat dibuat preparat hapusan degan metode supravital yaitu suatu
metode untuk mendapatkan sediaan dari sel atau jaringan yang hidup. Sel-sel darah
yang hidup dapa menghisap zat-zat warna yang konsentrasinya yang sesuai dan
akan berdisfusi ke dalam sel darah tersebut, selanjutnya zat warna akan mewarnai
granula pada sel bernukleus polimorf.
Pewarnaan hapusan darah merupakan pewarnaan yang terwarnai pada
preparat hapusan darah tepi, misalnya dengan menggunkaan pewarnaan menurut
Romanowsky ada empat macam pewarnaan preparat darah hapusan yaitu
pewarnaan Wright stain, pewarnaan Lieshman, pewarnaan May Grunwald, dan
pewarnaan Giemsa.
Dasar pewarnaan Romanowsky adalah penggunaan dua zat warna yang
berbeda yaitu Azur B (Trimetiltrionion) yang bersifat basa dan eosin Y
(Tetrabromoflurescein) yang bersifat asam. Azur B akan mewarnai komponen sel
yang bersifat asam seperti kromatin (DNA dan RNA). Sedangkan eosin Y akan
mewarnai komponen yang sel bersifat basa seperti
V.
b. Bahan
1. Sampel darah EDTA
2. Tissue
3. Tissue lensa
4. Buffer phosfat pH 6,8
5. Giemsa pekat
6. Methanol p.a
7. Alcohol 70%
8. Aquadest
VI.
9. Mikroskop binokuler
9. Oil imersi
Cara Kerja
a. Pembuatan Sediaan Hapusan Darah
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Diteteskan sampel darah pada objek glass.
3. Diratakan sampel dengan batuan objek glass yang lain.
4. Didorong objek glass dengan membentuk sudut 30-40 derajat.
5. Dikering anginkan sediaan yang telah dibuat.
b. Pewarnaan Sediaan Hapusan Darah dengan Cat Giemsa
1. Diletakkan sediaan hapusan darah pada rak pewarna.
2. Diteteskan methanol pada sediaan selama 5 menit.
3. Diteteskan sediaan dengan giemsa (1:4).
4. Didiamkan larutan pewarna pada sediaan selama 30 menit.
5. Dibilas sediaan yang diwarnai dengan aquadest.
6. Kering anginkan sediaan.
c. Pewarnaan Sediaan Hapusan Darah dengan Cat Wright
1. Diletakka sediaan hapusan darah pada rak pewarna.
2. Diteteskan methanol pada sediaan selama 5 menit.
3. Diteteskan sediaan dengan cat wrigh selama 2 menit.
4. Diteteskan sediaan dengan buffer phosfat selama 20 menit.
5. Dibilas sediaan dengan menggunakan aquadest.
6. Dikering anginkan sediaan yang telah dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
Aulia,
Cahya.
2013.
Sediaan
http://cahyaaulia.blogspot.
Apus
Darah.
[online].
Tersedia:
co.id/2013/12/laporan-anfisman-