Anda di halaman 1dari 85

TINDAK PIDANA KORUPSI

TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti materi ini,
peserta
latih mampu memahami Tindak Pidana
Korupsi
TUJUAN KHUSUS

1. Menjelaskan pengertian Tindak Pidana Korupsi


2. Menjelaskan Sejarah Korupsi di Indonesia
3. Menjelaskan Lembaga Penegak hukum, pemberantasan, &
Pencegahan Korupsi
4. Menjelaskan Tindak Pidana Korupsi dalam Peraturan Perundang-
Undangan di Indonesia
POKOK BAHASAN
• Pengertian Tindak Pidana Korupsi di
1 Indonesia

• Sejarah Korupsi di Indonesia


2
• Lembaga penegak hukum, pemberantasan,
3 & Pencegahan korupsi

• Tindak Pidana Korupsi dlm Peraturan


4 Perundang-Undangan di Indonesia
Tindak pidana korupsi

Suatu tindak pidana yg dengan manipulasi dan


perbuatan-perbuatan melawan hukum yang
merugikan atau dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara, merugikan
kesejahteraan atau kepentingan
rakyat/umum.

Rumusan-rumusan tentang segala perbuatan yang


dilarang/diperintahkan dalam undang-undang No.
3 Tahun 1971, yang kemudian disempurnkan
dengan No. 31 Tahun 1999 selanjutnya di ubah
dengan UU No. 20 Tahun 2001, tentang korupsi.
SEJARAH KORUPSI DI INDONESIA

PRA PASCA
KEMERDEKAAN KEMERDEKAAN

MASA ORDE ORDE


MASA REFORMASI
KOLONIAL LAMA BARU
KERAJAAN
BELANDA
KORUPSI DI MASA
KERAJAAN

Singosari Rakyat kecil


nyaris belum
Majapahit mengenal dan
Demak memahaminya
Banten

Menyebabkan
Didominasi oleh adanya terjadinya
penyimpangan kekuasaan, kehancuran
dan memperkaya diri kerajaan besar
Korupsi Masa Kolonial Belanda

Kebiasaan mengambil upeti


Masyarakat Nusantara . (pajak) dari rakyat kecil
Orang Belanda gemar yang diserahkan kepada raja
mengkorup harta-harta
Korpsnya, institusi atau
pemerintahannya.

Belum ada standar satuan


hitung pada barang-barang
yang dikenai pajak
PARAN diganti menjadi
KORUPSI Komando Tertinggi
PASCA KEMERDEKAAN- Retrooling Aparat
ORDE LAMA Revolusi (KOTRAR)

Dibentuknya Panitia
Retrooling Aparatur
Negara (PARAN) dan
Operasi Budhi
KORUPSI
PASCA KEMERDEKAAN-
ORDE BARU

Dibentuk Tim
Pemberantasan Korupsi
(TPK) diketuai JAGUNG

Dibentuk Dibentuknya Operasi


Komite Empat Tertib (Opstib)
KORUPSI
DI MASA REFORMASI

Undang-Undang Nomor
28 Tahun 1999 Tentang Tim Gabungan
Penyelenggaraan Negara Pemberantasan Tindak
yang bersih dan bebas Pidana Korupsi
dari KKN dibentuklah (TGPTPK).
berbagai komisi seperti
KPKPN, KPPU, atau
lembaga Ombudsman
Dibentuk Tim
Pemberantasan Korupsi
(TPK) diketuai JAGUNG
KORUPSI
DI MASA REFORMASI

SP3 dan MSAA kepada


Konglomerat menyebabka
kebangkrutan perekonomi
negara
• Menjual Aset Negara
• Dibentuk KPK
Undang-Undang Nomor
28 Tahun 1999 Tentang
Penyelenggaraan Negara Tim Gabungan
yang bersih dan bebas Pemberantasan Tindak
dari KKN dibentuklah Pidana Korupsi
berbagai komisi seperti (TGPTPK). Disertai
KPKPN, KPPU, atau dengan dihentikannya
lembaga Ombudsman SP3 ke Konglomerat

Bulogate
LEMBAGA PENEGAK HUKUM DALAM
PEMBERANTASAN KORUPSI
Lembaga Penegak Hukum Dalam
Pemberantasan Korupsi
1.Kepolisian ;
2.Kejaksaan ;
3.Komisi Pemberantasan Korupsi ;
4.Pengadilan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
Kepolisian

Berdasarkan UU No 2 tahun 2002 tentang


Kepolisian Republik Indonesia disebutkan bahwa
Kepolisian disamping berfungsi dalam
Harkamtibnas, perlindungan dan pengayoman,
pelayanan masyarakat namun juga bertugas
untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan
terhadap semua tindakan pidana

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN 19
15
Kejaksaan

Menurut UU No 16 Tahun 2004 tentang


Kejaksaan Republik Indonesia, disebutkan
bahwa Kejaksaan berwenang untuk
melakukan penyidikan terhadap tindak
pidana tertentu berdasarkan undang-
undang, termasuk diantaranya undang-
undang No. 31 tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana telah diubah dengan UU No.
20 tahun 2001.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN 20
16
KPK

KPK dibentuk berdasarkan UU No 30 tahun 2002.


Undang-undang ini terbit dengan pertimbangan
penegakan hukum untuk memberantas tindak pidana
korupsi yang dilakukan secara konvensional selama
ini terbukti mengalami berbagai hambatan. Saat ini
korupsi telah menjadi kejahatan luar biasa (extra
ordinary crime) sehingga harus ditangani secara
luar biasa (extra ordinary measures).

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN 21
17
Tugas

1. koordinasi dengan instansi yang berwenang


melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi;
2. supervisi terhadap instansi yang berwenang
melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi;
3. melakukan penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan terhadap tindak pidana korupsi;
4. melakukan tindakan-tindakan pencegahan
tindak pidana korupsi;
5. melakukan monitor terhadap
penyelenggaraan pemerintahan negara.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN 22
18
Wewenamg

Pasal 7 UU No 30 tahun 2002 :


1. mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan
Pasal tindak pidana korupsi;
penuntutan
2. menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan
pemberantasan tindak pidana korupsi;
3. meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan
tindak pidana korupsi kepada instansi yang terkait;
4. melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan
dengan instansi yang berwenang melakukan
pemberantasan tindak pidana korupsi; dan
5. meminta laporan instansi terkait mengenai
pencegahan tindak pidana korupsi.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN 23
19
Wewenamg

Pasal 8 UU No 30 tahun 2002 :


1. melakukan pengawasan, penelitian, atau penelaahan terhadap
instansi yang menjalankan tugas dan wewenangnya yang
berkaitan
Pasal dengan pemberantasan tindak pidana korupsi, dan
instansi yang dalam melaksanakan pelayanan publik.
2. mengambil alih penyidikan atau penuntutan terhadap pelaku
tindak pidana korupsi yang sedang dilakukan oleh kepolisian
atau kejaksaan.
3. mengambil alih penyidikan atau penuntutan, kepolisian atau
kejaksaan wajib menyerahkan tersangka dan seluruh berkas
perkara beserta alat bukti dan dokumen lain yang diperlukan
dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari 29 kerja,
terhitung sejak tanggal diterimanya permintaan Komisi
Pemberantasan Korupsi.
4. membuat dan menandatangani berita acara penyerahan
sehingga segala tugas dan kewenangan kepolisian atau
kejaksaan pada saat penyerahan tersebut beralih kepada KPK
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN 23
20
Pasal 11 UU No. 30 Tahun 2002 “ Dalam melaksanakan
tugas KPK berwenang melakukan penyelidikan,
penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi yang :

1. melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara


negara, dan orang lain yang ada kaitannya dengan tindak
pidana korupsi yang dilakukan oleh aparat penegak
hukum atau penyelenggara negara;
2. mendapat perhatian yang meresahkan masyarakat;
dan/atau
3. menyangkut kerugian negara paling sedikit Rp.
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN 23
21
Pasal 12 UU No. 30 Tahun 2002 yang menyatakan bahwa
dalam melaksanakan tugas penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan sebagaimana KPK berwenang :

1. melakukan penyadapan dan merekam pembicaraan;


2. memerintahkan kepada instansi yang terkait untuk melarang
seseorang bepergian ke luar negeri;
3. meminta keterangan kepada bank atau lembaga keuangan
lainnya tentang keadaan keuangan tersangka atau terdakwa
yang sedang diperiksa;
4. memerintahkan kepada bank atau lembaga keuangan lainnya
untuk memblokir rekening yang diduga hasil dari korupsi milik
tersangka, terdakwa, atau pihak lain yang terkait;
5. memerintahkan kepada pimpinan atau atasan tersangka untuk
memberhentikan sementara tersangka dari jabatannya;
.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN 23
22
Pasal 12 UU No. 30 Tahun 2002 werwenang (Cont....) :

6. meminta data kekayaan dan data perpajakan tersangka atau terdakwa


kepada instansi yang terkait;
7. menghentikan sementara suatu transaksi keuangan, transaksi
perdagangan, dan perjanjian lainnya atau pencabutan sementara
perizinan, lisensi serta konsesi yang dilakukan atau dimiliki oleh
tersangka atau terdakwa yang diduga berdasarkan bukti awal yang
cukup ada hubungannya dengan tindak pidana korupsi yang sedang
diperiksa;
8. meminta bantuan Interpol Indonesia atau instansi penegak hokum
negara lain untuk melakukan pencarian, penangkapan, dan penyitaan
barang bukti di luar negeri;
9. meminta bantuan kepolisian atau instansi lain yang terkait untuk
melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan
dalam perkara tindak pidana korupsi yang sedang ditangani.
.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN 23
23
Pengadilan
TIPIKOR

 Merupakan pengadilan khusus yang berada di


lingkungan peradilan umum dan berkedudukan di
setiap ibukota kabupaten/kota yang daerah hukumnya
meliputi daerah hukum pengadilan negeri yang
bersangkutan.
 Pengadilan TIPIKOR diatur dalam UU No. 46 Tahun
2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN 21
24
Wewenamg

Pengadilan TIPIKOR berwenang memeriksa,


mengadili,
Pasaldan memutus perkara:
1. tindak pidana korupsi;
2. tindak pidana pencucian uang yang
tindak pidana asalnya adalah tindak
pidana korupsi; dan/atau
3. tindak pidana yang secara tegas dalam
undang-undang lain ditentukan sebagai
tindak pidana korupsi.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN 23
25
TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI
INDONESIA
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Kerugian keuangan negara


• Keuangan negara adalah seluruh kekayaan
negara dalam bentuk apapun, yang dipisahkan
atau yang tidak dipisahkan, termasuk
didalamnya segala bagian kekayaan negara dan
segala hak dan kewajiban.

• Sanksi pidana penjara seumur hidup atau


pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun
dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda
paling sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah) dan paling banyak Rp.
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) atau
dapat dihukum pidana mati.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN Jenis – jenis korupsi 28
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Contoh kasus :
Seorang pegawai pencatat retribusi
pelayanan di Puskesmas tidak
menyetorkan keuangan sesuai dengan
jumlah pasien yang datang berobat

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN Jenis – jenis korupsi 729
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Suap - menyuap

Menjanjikan atau memberikan sesuatu


kepada pejabat/penyelenggara negara
untuk melakukan penyelewengan dengan
maksud memperkaya diri sendiri atau
orang lain .

UU No. 20 Tahun 2001 dalam pasal 5,


pasal 6, pasal 11, pasal 12 dan pasal 13.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN Jenis – jenis korupsi 30
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Contoh kasus

Keluarga pasien memberikan sesuatu


kepada petugas penerima pasien baru
supaya mendapatkan prioritas tempat
rawat inap di ICU suatu rumah sakit
dimana tempat tidur pasien tersebut
selalu penuh

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
Jenis – jenis korupsi 10
31
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Penggelapan dalam Jabatan

• Pegawai negeri atau orang selain pegawai


negeri melalui jabatannya melakukan dengan
sengaja merusak, menghilangkan,
menggelapkan, mengalihkan sesuatu (barang,
surat berharga dll) untuk memperkaya diri
atau orang lain.

• Pasal 8, pasal 9 dan pasal 10 Undang-undang


nomor 31 Tahun 1999 Juncto undang-undang
No 20 Tahun 2001.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN Jenis – jenis korupsi 10
32
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Contoh kasus

• Seorang pejabat dengan


kekuasaanya menerbitkan
surat pengalihan balik nama
barang atas namanya sendiri
atau orang lain padahal
menyalahi prosedur

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN Jenis – jenis korupsi 12
33
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Korupsi Pemerasan

• Pegawai negeri atau penyelenggara


negara yang dengan maksud
menguntungkan diri sendiri atau orang
lain secara melawan hukum, atau dengan
menyalahgunakan kekuasaannya memaksa
seseorang memberikan sesuatu,
membayar, atau menerima pembayaran
dengan potongan, atau untuk
mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri

• Pasal 12 poin e, f, g Undang-undang No


20 Tahun 2001.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN Jenis – jenis korupsi 12
34
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Contoh kasus

Sebuah perguruan
tinggi negeri
mewajibkan membayar
PKL mahasiswa yang
tidak diatur dalam
PNBP

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Delik Korupsi Dalam Rumusan Undang-Undang 14
35
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Perbuatan Curang

Pasal 7 dan pasal 12 huruf h Undang-undang


nomor 31 Tahun 1999 Juncto UU No 20
Tahun 2001

Contoh kasus
Seorang petugas gizi dengan sengaja memberikan
jumlah diet 1700 Kkal kepada pasien, padahal
sebenarnya pasien mendapatkan 2100 KKal

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Delik Korupsi Dalam Rumusan Undang-Undang 15
36
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Benturan Kepentingan dalam Pengadaan

• Pegawai negeri atau penyelenggara negara baik


langsung maupun tidak langsung dengan sengaja
turut serta dalam pemborongan, pengadaan, atau
persewaan, yang pada saat dilakukan perbuatan,
untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk
mengurus atau mengawasinya

• Lihat 12 huruf f UUnomor 31 Tahun 1999 yang di


perbaharuhi UU No 20 Tahun 2001.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Delik Korupsi Dalam Rumusan Undang-Undang 16
37
APA ITU GRATIFIKASI?
Penjelasan Pasal 12B Ayat (1) UU No.31 Thn
1999 Juncto UU No.20 Tahun 2001
“Yang dimaksud dengan “GRATIFIKASI” dalam
ayat ini adalah pemberian dalam arti luas, yakni
Uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga
tiket perjalanan dinas, fasilitas penginapan, perjalanan wisata,
pengobatan cuma cuma, dan fasilitas lainnya
yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri
yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik
atau tanpa sarana elektronik”
Penjelasan Pasal 12 B UU No.20/2001
Dalam
Negeri G
R
Tempat
A
Luar T
Negeri
I
F
Elek
tronik
I
Bentuk
K
Transaksi
A
Non S
Elektronik I
Jadi.....................

GRATIFIKASI
(NETRAL)

Memenuhi
unsur
Hubungan
Pasal
Negatif Positive Sosial
12 B
KAPAN GRATIFIKASI DIKATAKAN SBG TIPIKOR?
• UU No.20 th 2001 Pasal 12 B ayat 1
Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara dianggap pemberian suap,
apabila berhubungan dengan dan berlawanan
dengan kewajiban atau tugasnya

 Pasal 12 C ayat (1)


Bahwa Pasal 12 B ayat (1) tidak berlaku jika penerima
melaporkan gratifikasi paling lambat 30 (tiga puluh)
hari kerja terhitung sejak tanggal gratifkasi tersebut
diterima.
HAL-HAL YANG MENJADI PEMBENARAN
 Sekedar Ucapan “Terimakasih”
 Lumrah dan wajar
 Memuliakan Tamu
 “Adat ketimuran”
 Uang pulsa, sekedar makan
 Membina hubungan baik
 dll
APA ITU SUAP?

Demokrasi dan suap.flv


GRATIFIKASI MENJADI SUAP

Berhubungan dg
JABATAN
dan
BERTENTANGAN
dengan TUGAS &
KEWAJIBANNYA
GRATIFIKASI DAN KONFLIK KEPENTINGAN

Korupsi
GRATIFIKASI Kepentingan Konflik
Terkait
Pribadi Kepentingan
Gratifikasi

Hub. Afiliasi Untuk


1.Kekerabatan memutus Penyelewengan
2.Kedinasan Hubungan Wewenang
3.Dan lain-lain Pribadi

WAJIB
LAPOR
KONFLIK KEPENTINGAN DALAM GRATIFIKASI
Adanya gratifikasi berpotensi menimbulkan konflik
kepentingan pengambilan keputusan
Penyebab timbulnya konflik kepentingan yang
berpotensi mendorong terjadinya tindak pidana korupsi
Konflik kepentingan adalah situasi dimana seorang
pengambil keputusan yang memiliki kekuasaan dan
kewenangan mempunyai atau di duga mempunyai
kepentingan pribadi atas setiap penggunaan wewenang
yang dimilikinya sehingga dapat mempengaruhi
kualitas dan kinerja yang seharusnya
KONFLIK KEPENTINGAN DALAM GRATIFIKASI
 Gratifikasi dpt membawa kepentingan terselubung
(vested interest) dan kewajiban timbal balik atas
sebuah pemberian sehingga independensi
penyelenggara negara dapat terganggu
 Gratifikasi dpt mempengaruhi obyektifitas dan
penilaian profesional penyelenggara negara
 Gratifikasi dapat digunakan sedemikian rupa untuk
mengaburkan terjadinya tindak pidana korupsi dan
lain-lain.
JENIS HADIAH (BACA;GRATIFIKASI)

Gift of Menjilat, mengambil hati


dan berharap perlakukan
Influence khusus

Gift of Apresiasi dan ucapan terima-


kasih atas pelayanan oleh
gratitude Pejabat/PNS

HINDARI HADIAH KATEGORI


INI DIANGGAP SUAP
JENIS HADIAH (BACA;GRATIFIKASI
Hadiah dlm Kegiatan Bisnis, sbg
Token Gift representasi Institusi dan
diproduksi secara massal

Hadiah dari wujud


Serimonial
penghormatan dari satu
Gift institusi ke institusi lain

HADIAH INI CUKUP DILAPORKAN


KE
INSTANSI MASING-MASING
ILUSTRASI……………
Anak
Kecil Seorang Ibu Penjual
makanan memberikan
Ibu Pembeli makanan secara
Penjual
Makanan
Biasa
“CUMA-CUMA”
kepada tiga seperti
PNS/
Pejabat gambar disamping

 Pemberian yang mana dikategorikan dlm Gratifikasi?


 Mengapa……..?????????????
ALAT UKUR GRATIFIKASI
No Kriteria Penjelasan
Apakah pemberian tersebut untuk mempengaruhi
1 Motif keputusan PNS/Pejabat untuk melaksanakan/tidak
melaksanakan tupoksinya?
2 Kesetaraan Apakah pemberi dan penerima mempunyai hub yang
“setara?”, jk tidak = gratifikasi = laporkan
Apakah terdapat kaitan berkenaan dengan/
Relasi menyangkut akses ke aset-aset dan kontrol atas aset-
3 kekuasaan aset sumberdaya strategis ekonomi, politik, sosial,
dan budaya yang Anda seperti Panitia PBJ, PPK, dll
Conflic k of Apakah pemberian tersebut dapat menjadi benturan
4 interst kepentingan di masa mendatang (ga enak… karena
sudah kenal dan membantu)
5 Cara memberi Apakah pemberian dilakukan secara “terbuka”
Kewajaran Apakah pemberian tersebut dalam jumlah dan
6 frekuensi yang wajar secara ukuran masy. Umum?
HADIAH LEGAL VS ILLEGAL
Karakteristik LEGAL ILEGAL
Membina hub baik secara Membina hub baik secara
Motif “sosial” “Jabatan PNS”
Kesetaraan Setara Timpang
Relasi Tidak ada relasi kekuasaan Ada Relasi Kekuasaan
Conflick of Tidak ada konflik Ada/Potensi konflik
interst
Cara memberi Terbuka Tertutup
Resiprositas Saling memberi dg jumlah, Searah, dari satu ke yang lain,
cara dan ukuran yang sama ukuran & cara berbeda
Sifat hubungan Aliansi sosial, jangka panjang Patternalistik, jangka pendek
dan ikatan emosional saudara dan “transaksional”
Akuntabilitas Accountable Un Accountable
Nilai pemberian Interaksi sosial , biasa, umum Lebih kepada “nilai moneter”
PENGENDALIAN INDIVIDU
Berupa self assessment sederhana yang dapat
digunakan oleh masing-masing pegawai negeri dan
penyelenggara negara dalam menghadapi
penerimaan gratifikasi.

Dengan melakukan assessment “AMATI”


diharapkan PNS dan Penyelenggara Negara dapat
mengambil sikap yang tepat pada saat dihadapkan
pada pemberian gratifikasi, apakah harus segera
menolak, atau dapat menerimanya untuk
kemudian dilaporkan kepada KPK.
A M A T I ……………………………………………
• ATURAN : Bagaimana aturan yang berlaku di instansi Saudara
A terkait penerimaan gratifikasi?

• MAKSUD: Apa maksud si pemberi memberikan gratifikasi


M kepada saudara?

• AGENDA: Adakah agenda kegiatan yang sedang berlangsung


A pada saat dilakukannya pemberian gratifikasi kepada Saudara?

• TERBUKA; Apakah pemberian tersebut sah dan dilakukan secara


T terbuka?

• IDENTITAS; bgmn identitas & latar belakang pemberi dlm kaitannya


dengan jabatan dan pelaksanaan tugas serta kewajiban Saudara?
I
GRATIFIKASI
BUKAN MELARANG SESEORANG
MEMBERI HADIAH
YANG DILARANG
JIKA PEMBERIAN SESUATU KEPADA
PNS/PEJABAT NEGARA PATUT DIDUGA
MEMPENGARUHI PEJABAT UNTUK
MELAKUKAN ATAU TIDAK MELAKUKAN
TUGAS DAN FUNGSI, SEKARANG DAN
DIKEMUDIAN HARI
BATASAN GRATIFIKASI
(UU no.20/2001 Pasal 12 B ayat 1)
Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara dianggap pemberian suap,
apabila berhubungan dengan jabatan dan berlawanan
dgn kewajiban atau tugasnya, dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Yang nilainya Rp.10.000.000 (sepuluh juta rupiah)
atau lebih, pembuktian bhw gratifikasi tsb bukan
merupakan suap dilakukan oleh penerima gratifikasi
b. Yang nilainya kurang dari Rp.10.000.000 (sepuluh
juta rupiah), pembuktian bahwa gratifkasi tersebut
suap dilakukan oleh penuntut umum.
ANCAMAN UNTUK “PENERIMA”

4 – 20 tahun 20 jt– 1 m
KETENTUAN PELAPORAN GRATIFIKASI

Penerimaan gratifikasi wajib dilaporkan


kepada KPK langsung atau melalui UPG
SELAMBAT-LAMBATNYA
30 HARI KERJA
terhitung sejak tanggal gratifikasi
tersebut diterima.
PENGELOLAAN GRATIFIKASI
Hadiah untuk
mempengaruhi
HUKUM

Hadiah
Terimakasih

ETIKA
Hadiah
Kedinasan
DAN
ATURAN
PERILAKU
Hadiah
Upacara
resmi
Mekanisme pelaporan
Penerima Proses
Gratifikasi Penetapan
Status

Penelitian 30
Palaing lambat 30 hari Oleh KPK hr

Negara

SK Status

Penerima
CARA PELAPORAN GRATIFIKASI

Gedung KPK Lantai 1


Jl. H.R.Rasuna Said,
Kav C1, Kuningan,
Jakarta Selatan

Alamat email :
Pelaporan.gratifikasi@kpk.go.id

47
48
49
Konsekuensi Hukum dari tidak
melaporkan gratifikasi yang diterima

Adanya ancaman sanksi pidana yaitu penjara dan


denda yang menyatakan bahwa penerimaan
(dan/atau pemberian) gratifikasi merupakan hal
yang sangat serius sebagai salah satu bentuk
tindak pidana yang persis sama dengan tindak
pidana suap lainnya dalam Undang-Undang
pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
PENGELOLAAN GRATIFIKASI DI
KEMENTERIAN KESEHATAN
Unit Pengendalian Gratifikasi Kementerian Kesehatan yang telah
dibentuk melalui SK Inspektur Jenderal No.
01.T.PS.17.04.215.10.3445 tanggal 30 Juli 2010 tentang
Pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Tugas:
1. Melakukan sosialisasi dan desiminasi tentang pengendalian
gratifikasi.
2. Memfasilitasi pelaporan Gratifikasi PNS di lingkungan Kemkes
kepada KPK.
3. Membuat pelaporan penerimaan dan pemberian gratifikasi di
lingkungan instansi.
SISTEM PENGENDALIAN GRATIFIKASI
 Sekumpulan perangkat & mekanisme pengendalian
praktik gratifikasi yang dibangun & dikembangkan
oleh instansi secara berkesinambungan guna
menjaga integritas pegawainya dari praktik
penerimaan dan pemberian gratifikasi yang
dianggap suap
 Terdiri dari perangkat ketentuan, perangkat SDM
dan organisasi, mekanisme penyebarluasan
pemahaman, dan mekanisme pemrosesan
pelaporan penerimaan dan pemberian gratifikasi di
lingkungan instansi.
TATA CARA PELAPORAN GRATIFIKASI
DISAMPAIKAN SECARA TERTULIS DGN MENGISI
FORMULIR SEBAGAIMANA DITETAPKAN OLEH KPK DGN
MELAMPIRKAN DOKUMEN YANG BERKAITAN DENGAN
GRATIFIKASI.

FORMULIR PELAPORAN MEMUAT:


1. NAMA DAN ALAMAT LENGKAP PENERIMA DAN
PEMBERI GRATIFIKASI;
2.JABATAN PEGAWAI NEGERI ATAU PENYELENGGARA
NEGARA;
3. TEMPAT DAN WAKTU PENERIMA GRATIFIKASI;
4.URAIAN JENIS GRATIFIKASI YG DITERIMA;
5. NILAI GRATIFIKASI YANG DITERIMA.
Pemberian pinjaman barang dari rekanan
kepada pejabat/PNS secara cuma-cuma
Pertanyaan Jawaban

Apakah termasuk Gratifikasi? Ya

Karena rekanan tersebut ada hub dg


Tupoksi pejabat/PNS. Rekanan tsb adalah
salah satu supliyer di Tempat tugas
Mengapa termasuk Gratifikasi?
PNS/Pejabat ybs. Pemberian tsb dpt
mengurangi independensi Pejabat/ PNS
dalam melaksanakan tupoksinya.
1. Menolak dengan cara yang baik
2. Jika terpaksa menerima (misal diantar
Apa yang harus dilakukan oleh kerumah tanpa sepengetahuan anda,
Pejabat/PNS tsb? segera lapor ke KPK paling lambat 30
hari setelah diterima atau PPG di unit
anda kerja
Pemberian Tiket nonton bola dari rekanan
kepada pejabat/PNS secara cuma-cuma
Pertanyaan Jawaban

Apakah termasuk Gratifikasi? Ya

Karena rekanan tersebut ada hub dg


Tupoksi pejabat/PNS. Rekanan tsb adalah
salah satu supliyer di Tempat tugas
Mengapa termasuk Gratifikasi?
PNS/Pejabat ybs. Pemberian tsb dpt
mengurangi independensi Pejabat/ PNS
dalam melaksanakan tupoksinya.
1. Menolak dengan cara yang baik
2. Jika terpaksa menerima (misal diantar
Apa yang harus dilakukan oleh kerumah tanpa sepengetahuan anda,
Pejabat/PNS tsb? segera lapor ke KPK paling lambat 30
hari setelah diterima atau PPG di unit
anda kerja
Pemberian Insentif oleh BUMN kpd pihak
Swasta karena target penjualan tercapai
Pertanyaan Jawaban

Apakah termasuk Gratifikasi? Tidak

Karena Bukan termasuk dalam Pejabat/


Mengapa tidak dikategorikan
PNS, pemberian tersebut tidak ada kaitan
Gratifikasi?
nya dgn tupoksi penyelenggara Negara.

1. Ada potensi bahaya jika pemberian tsb


dpt mempengaruhi persaingan usaha.
Apa yang harus diperhatikan dlm
2. Belum termasuk gratifikasi dalam UU
kontek tersebut?
No.31 jika tidak terkait dengan PBJ di
lingkungan Pemerintahan.
Penerimaan Honor sbg Nara Sumber oleh
PNS/Pejabat dalam suatu acara
Pertanyaan Jawaban

Tidak, jika tidak dilarang dalam kode etik


Apakah termasuk Gratifikasi?
internal instansi penyelenggara

1. Jika diatur dalam kode etik dilarang,


maka penerimaan tersebut dapat
termasuk gratifikasi dan merupakan
bagian dari tupoksinya. Jika dalam
Apa yang harus diperhatikan dlm
kondisi tdk dpt menolak, lapor ke KPK
kontek tersebut?
2. Catatan: KPK sudah punya kode etik
jika termasuk transport, akomodasi
kecuali tidak dapat dijangkau oleh
masyarakat dalam keadaan normal
Pemberian Souvenir, makanan, oleh-oleh
dari kawan lama atau tetangga
Pertanyaan Jawaban

Apakah termasuk Gratifikasi? Tidak, karena hub sosial/kekerabatan

Mengapa tidak dikategorikan Karena “orang bersih” tidak harus jadi


Gratifikasi? makhluk asing dalam lingkungannya.

Jika pemberian itu mengandung motif


Apa yang harus diperhatikan dlm kamuflase yang bertujuan suatu saat
kontek tersebut? minta bantuan dan kemudahan yang
terkait pekerjaan, maka harus ditolak.
Pemberian oleh rekanan kepada pihak
ketiga (Istri/Anak) PNS/Pejabat
Pertanyaan Jawaban

Apakah termasuk Gratifikasi? Ya

Pemberian tersebut patut diduga hanya


Mengapa termasuk gratifikasi? kamufflase, ada maksud tertentu
dikemudian hari

Melapor ke KPK paling lambat 30 hari


Apa yang harus dilakukan
sejak pemberian tersebut diterima
Pemberian hadiah sbg ucapan terimakasih
atas pelayanan, surat izin & konsultasi
Pertanyaan Jawaban

Apakah termasuk Gratifikasi? Ya

Walaupun diberikan secara sukarela,


tulus, karena berhubungan dengan tugas,
Mengapa termasuk gratifikasi? tanpa pemberian pun seharusnya masy.
Tetap terlayani dan surat izin tetap harus
diproses sesuai SOP yag berlaku.
1. Menolak dengan cara yang baik
2. Melapor ke KPK paling lambat 30 hari
Apa yang harus dilakukan sejak pemberian tersebut diterima
3. Dapat memicu lahirnya “pelicin” dan
“syarat” jika mau cepat selesai.
Pemberian hadiah Karena prestasi PNS

Pertanyaan Jawaban

Tidak, jika berlaku untuk semua PNS,


Apakah termasuk Gratifikasi?
Ya, jika khusus untuk PNS tertentu

Karena untuk meningkatkan kinerja dan


Mengapa termasuk gratifikasi?
berlaku pada semua pegawai

1. Ada dasar pemberian, ketentuan


yang transparan dan berlaku untuk
Apa yang harus diperhatikan? seluruh pegawai.
2. Ada batas yang wajar da diatur
dalam peraturan internal.
Bagaimana dengan ini…..
Pemberian parsel dari bawahan kepada atasan
Hadiah atau sumbangan saat perkawinan anak
pejabat
Pemberian paket wisata oleh rekanan kepada
keluarga pejabat
Pemberian potongan harga kepada pejabat ,
keluarga dari rekanan tempat kantor biasa
belanja barang seperti, ATK, komputer, dll.
Pemberian ongkos/hadiah umroh kepada PNS
Pemberian hadiah Ultah?
DARIMANA HARUS MULAI
PENCEGAHAN KORUPSI?
KEY WORDS….

SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai