Anda di halaman 1dari 16

LCS

LCS(Liquor Cerebrospinal)/
CSS (Cairan Serebrospinal)
Adalah:
Cairan yang diproduksi dari aliran darah arterial oleh
pleksus koroideus ventrikel ke-4 dan ke-3 otak melalui
proses difusi, pinositosis, dan transpor aktif. Sebagian kecil
LCS diproduksi oleh sel ependim
 Fungsi:
Sebagai salah satu proteksi mekanik untuk melindungi
jaringan otak.
Cairan ini mengontrol eksitabilitas otak dg mengatur
komposisi ion, membawa keluar metabolit2 (otak tidak
mempunyai pembuluh limfe), dan memberikan bbrpa
perlindungan thdp perubahan2 tekanan (volume venosus
volume cairan serebrospinal)
Pembentukan :
 Sebagian besar LCS (dua pertiga atau lebih)
diproduksi di pleksus choroideus ventrikel  serebri
(utamanya ventrikel lateralis).
Sejumlah kecil dibentuk oleh sel ependim yang
membatasi ventrikel dan membran arakhnoid dan
sejumlah kecil terbentuk dari cairan yang bocor ke
ruangan perivaskuler disekitar pembuluh darah otak
(kebocoran sawar darah otak).
- Pada orang dewasa, produksi total LCS yang normal
adalah sekitar 21 mL/jam (500 mL/ hari), volume LCS
total hanya sekitar 150 mL.
Warna :
Cairan serebrospinal normal tidak berwarna.
Adanya warna pada cairan ini biasanya menunjukkan
hal abnormal.
Xantokrom (kekuningan): perdarahan subarakhnoid,
meningitis tuberkulosis, dan neonatus normal.
Kuning: hiperbilirubinemia, hemolisis.
Oranye: hiperkarotenemia, hemolisis.
Merah muda: hemolisis.
Hijau: hiperbilirubinemia, meningitis bakterial.
Coklat: meningitis melanomatosis.
Hitung jenis sel :
jenis sel leukosit 4-5 sel/mm3, dan mungkin hanya
terdapat 1 sel polymorphonuklear (segmen,
batang), sel leukosit jumlahnya akan meningkat
pada proses inflamasi.
Hitung jumlah sel :
jika jumlah sel meningkat secara berlebihan (5000-
10000 sel/mm3), kemungkinan telah terjadi rupture
dari abses serebri atau perimeningeal.
perbedaan jumlah sel memberikan petunjuk ke
arah penyebab peradangan.

perhitungan jumlah sel harus segera dilakukan,


tidak lebih dari 30 menit setelah dilakukan lumbal
punksi. Bila tertunda maka sel akan mengalami
lisis, pengendapan dan terbentuk fibrin maka akan
mempengaruhi jumlah sel secara bermakna
Peningkatan jumlah sel dapat ditemukan pada
keadaan
Paska kejang
Perdarahan intraserebral
Keganasan
Proses inflamasi
Traumatic tap
Protein :
Protein pada cairan serebrospinal normal
mengandung 18-58 mg/dL.
Peningkatan protein dapat terjadi akibat infeksi,
perdarahan, multiple sclerosis, dan keganasan.
Sedangkan protein yang rendah mungkin
ditemukan pada bayi atau anak berusia di bawah 2
tahun dan pada intoksikasi air. Hipoproteinemia
atau hipoalbuminemia tidak menyebabkan protein
cairan serebrospinal menurun.
Glukosa :
Glukosa pada cairan serebrospinal biasanya sama dengan
2/3 kali glukosa darah orang yang bersangkutan 
Satu-satunya penyebab peningkatan glukosa pada cairan
serebrospinal adalah diabetes melitus. Namun glukosa
cairan dalam kasus ini tidak pernah melebihi 300 mg/dL. 
Penurunan glukosa cairan serebrospinal biasanya
disebabkan infeksi. Infeksi bakteri menyebabkan glukosa
turun sampai sangat rendah, namun infeksi virus yang
hanya menyebabkan glukosa turun sedikit.
Pemeriksaan ini tidak selalu sensitif menyingkirkan
infeksi karena 50% pasien meningitis menunjukkan
kadar glukosa cairan serebrospinal normal.
 Perubahan dalam cairan SSP dapat merupakan
proses dasar patologi suatu kelainan klinik.

 Pemeriksaan cairan serebrospinal sangat


membantu dalam mendiagnosa penyakit-penyakit
neurologi. Selain itu juga untuk evaluasi
pengobatan dan perjalanan penyakit, serta
menentukan prognosa penyakit.
Pemeriksaan cairan serebrospinal adalah suatu tindakan
yang aman, tidak mahal, dan cepat untuk menentukan
diagnosa, mengidentifikasi organisme penyebab serta
dapat untuk melakukan tes sensitivitas antibiotik

Secara klinis cairan serebrospinal dapat diambil untuk


pemeriksaan melalui prosedur pungsi lumbal, yaitu
jarum berongga diinsersi ke dalam ruang subaraknoid di
antara lengkung saraf vertebra lumbal ke tiga dan ke
empat.
Teknik pengambilan cairan otak:
Punksi Lumbal (r. interveterbra L3-L4 atau L4-L5)
Jumlah cairan yang diambil 10-20 mL,
yang ditampung ke dalam 3 tabung

Tes makroskopis (Warna, kejernihan, bekuan)


Tabung I: Tes Kimia
Tabung II: Tes mikroskopis
Tabung III: Tes mikrobiologi
Tabung I: Tes Kimia
- metode Nonne-Pandy

- Pemeriksaan protein
- Pemeriksaan glukosa

Tabung II: Tes mikroskopis


- Hitung jenis sel
- Hitung jumlah sel

Tabung III: Tes mikrobiologi


- Kultur
- Resistensi
Tujuan:
Indikasi diagnostik
 Mendiagnosis meningitis
 Mengetahui adanya perdarahan subarahnoid
 Mengetahui adanya tumor/keganasan
 Memasukkan bahan kontras
Indikasi terapeutik
 Mengeluarkan darah dari ruang subarahnoid
 Memasukkan obat atau anestesi spinal

Anda mungkin juga menyukai