Anda di halaman 1dari 24

CAIRAN

SEREBROSPINAL
BY GINA NOVITA SARI
1010211107

DEFINISI CSS
Cairan Serebro Spinal (CSS) adalah cairan

yang ditemukan di ventrikel otak dan sisterna


dan ruang subarachnoid yang mengelilingi
otak dan medula spinalis.

FUNGSI CSS
Fungsi utamanya adalah untuk melindungi sistem saraf pusat (SSP)

terhadap trauma.
1. CSS menyediakan keseimbangan dalam sistem saraf. Unsur-unsur

pokok padaCSS berada dalam keseimbangan dengan cairan otak


ekstraseluler, jadimempertahankan lingkungan luar yang konstan
terhadap sel-sel dalam sistem saraf.
2.CSS mengakibatkann otak dikelilingi cairan, mengurangi berat otak

dalam tengkorak dan menyediakan bantalan mekanik, melindungi otak


darikeadaan/trauma yang mengenai tulang tengkorak.
3.CSS mengalirkan bahan-bahan yang tidak diperlukan dari otak,

sepertiCO2,laktat, dan ion Hidrogen. Hal ini penting karena otak hanya
mempunyaisedikit sistem limfatik. Dan untuk memindahkan produk
seperti darah, bakteri, materi purulen dan nekrotik lainnya yang akan
diirigasi dan dikeluarkan melalui villi arakhnoid.

4.Bertindak sebagai saluran untuk transport

intraserebral. Hormon- hormon darilobus


posterior hipofisis, hipothalamus, melatonin dari
pineal dapat dikeluarkan keCSS dan transportasi
ke sisi lain melalui intraserebral.
5.Mempertahankan tekanan intrakranial. Dengan

cara pengurangan CSS denganmengalirkannya


ke luar rongga tengkorak, baik dengan
mempercepatpengalirannya melalui berbagai
foramina, hingga mencapai sinus venosus,
ataumasuk ke dalam rongga subarakhnoid
lumbal yang mempunyai
kemampuanmengembang sekitar 30%.

Komposisi dan Volume


Cairan cerebrospinal jernih, tidak berwarna dan tidak
berbau. Nilai normal rata-ratanya yang lebih penting
.
Daerah

Penampila
n

Tekanan
(dlm mm
air)

Sel
(per
ul)

protein

Lain-lain

ventrikel

Jernih dan
tanpa warna

70 - 190

0,5

5 15
mg/ dl

Nitrogen
non
protein 1035
mg/dl.

Lumbal
(medula
spinalis)

Jernih dan
tanpa warna

70 - 180

0,5

5 45
mg/ dl

Glukosa
50-75
mg/dl

TEKANAN CSS
Tekanan rata-rata cairan cerebrospinal yang

normal adalah 70-180 mm air, perubahan


yang berkala terjadi menyertai denyutan
jantung dan pernapasan.
Takanan meningkat bila terdapat peningkatan

pada volume intracranial (misalnya, pada


tumor), volume darah (pada perdarahan),
atau volume cairan cerebrospinal (pada
hydrocephalus).

Pembentukan, Aliran dan Absorpsi CSS


A. Pembentukan
Sebagian besar CSS (dua pertiga atau lebih) diproduksi
di pleksus choroideus ventrikelserebri (utamanya
ventrikel lateralis).
Sejumlah kecil dibentuk oleh sel ependim yang

membatasi ventrikel dan membran arakhnoid dan


sejumlah kecil terbentuk dari cairan yang bocor ke
ruangan perivaskuler disekitar pembuluh darah otak
(kebocoran sawar darah otak).
Pada orang dewasa, produksi total CSS yang normal

adalah sekitar 21 mL/jam (500 mL/ hari),volume CSS


total hanya sekitar 150 mL.

Sekresi CSS oleh pleksus koroideus terutama

bergantung pada transpor aktif dari ion natrium


melewati sel epitel yang membatasi bagian luar
pleksus.
Ion- ion natrium pada waktu kembali akan

menarik sejumlah besar ion-ion klorida, karena


ion natrium yang bermuatan positif akan menarik
ion klorida yang bermuatan negatif. Keduanya
bersama - sama meningkatkan kuantitas osmotis
substansi aktif dalam cairan serebrospinal, yang
kemudian segera menyebabkan osmosis air
melalui membran, jadi menyertai sekresi cairan
tersebut.

Oleh karena itu, sifat khas dari cairan

serebrospinal adalah sebagai berikut:


tekanan osmotik kira-kira sama dengan plasma,
konsentrasi ion natrium kira-kira sama dengan

plasma,
klorida kurang lebih 15% lebih besar dari
plasma,
kalium kira-kira 40% lebih kecil, dan
glukosa kira-kira 30% lebih sedikit

B. Aliran CSS
CSS mengalir dari ventrikel lateralis melalui
foramen intraventrikular (foramen Monroe) ke
ventrikel ketiga, lalu melewati cerebral
aquaductus(aquaductus sylvus) ke venrikel
keempat, dan melalui apertura medialis
(foramen Magendi) dan pertura lateral
(foramen Luschka) menuju ke sisterna
cerebelomedular (sisterna magna).
Dari sisterna cerebelomedular, CSS memasuki

ruang subarakhnoid, bersirkulasi disekitar


otak dan medulaspinalis sebelum diabsorpsi
pada granulasi arachnoid yang terdapat pada
hemisfer serebral.

Bagan Aliran CSS


Ventrikel Lateralis (I & II)

Foramen Monroe

Ventrikel 3

Aquaductus Sylvii

Ventrikel 4

F. Lusckha

Subarachnoid

Vili Arachnoidales

Sinus Sagitalis Superior

C. Absorpsi CSS
Absorpsi CSS melibatkan translokasi cairan
dari granulasi arachnoid ke dalam sinus
venosus otak.
Vili arakhnoidalis, secara mikroskopis adalah

penonjolan seperti jari dari membran


arakhnoid ke dalam dinding sinus venosus.
Kumpulan besar vili-vili ini biasanya
ditemukan bersama-sama, danmembentuk
suatu struktur makroskopis yang disebut
granulasi arakhnoid yang terlihat menonjol
kedalam sinus.

Dengan menggunakan mikroskop elektron,

terlihat bahwa vili ditutupi oleh sel


endotelyang memiliki lubang-lubang vesikular
besar yang langsung menembus badan sel.
Lubang ini cukup besar untuk menyebabkan
aliran yang relatif bebas dari
cairanserebrospinal, molekul protein, dan
bahkan partikel partikel sebesar eritrosit dan
leukosit ke dalam darah vena.

Sebagian kecil diabsorpsi di nerve root

sleeves dan limfatik meningen.


Walaupunmekanismenya belum jelas
diketahui, absorpsi CSS ini tampaknya
berbanding lurus terhadap tekanan intra
kranial (TIK) dan berbanding terbalik dengan
tekanan vena serebral (Cerebral
VenousPressure = CVP)
Karena otak dan medula spinalis sedikit

disuplai oleh sistem limfatik, absorpsimelalui


CSS merupakan mekanisme utama untuk
mengembalikan protein perivaskuler dan
interstitiilke dalam aliran darah.

Pemeriksaan CSS
Indikasi
Menegakkan diagnosis meningitis, encephalitis, dan

subarachnoid hemorrage.

Prosedur
Kulit pasien diberi cleansing agent
Pasien pada posisi lateral recumbent
Kepala dan kaki di fleksikan untuk interventebral spaces
Disuntikkan anestesi lokal pada antara L3-L4 atau antara

L4-L5.
Manometer dipasang untuk memperoleh atau menurunkan
tekanan.
Spesimen dibagi ke dalam 3 tube.
Tube 1 untuk mengetahui sifat kimia dan imunologi
Tube 2 untuk pengujian mikrobiologi
Tube 3 untuk hitung jenis sel.

Kontraindikasi
1. tekanan intrakranial yang meningkat karena

curiga adanya massa pada otak atau spina


cord.
2. ada tanda dan gejala herniasi otak dengan
kemungkinan meningitis.
3. pasien dengan penyakit kritis.
4. infeksi kulit pada tempat pungsi lumbal
5. trombocytopenia

Analisis
Warna
Cairan serebrospinal normal tidak berwarna.
Adanya warna pada cairan ini biasanya
menunjukkan hal abnormal.
Xantokrom (kekuningan): perdarahan
subarakhnoid, meningitis tuberkulosis, dan
neonatus normal.
Kuning: hiperbilirubinemia,
Oranye: hiperkarotenemia,
Merah muda: hemolisis.
Hijau: hiperbilirubinemia, meningitis bakterial.
Coklat: meningitis melanomatosis.

Hitung sel
Cairan serebrospinal normal hanya

mengandung 0-5 leukosit/mm3.


Pada pasien meningitis purulen (bakterial),

dapat ditemukan jumlah sel lebih dari 100-1000


leukosit/mm3. Jumlah sel lebih dari normal, tapi
kurang dari 100, dapat ditemukan pada
meningitis viral. Penyebab jumlah sel di cairan
serebrospinal meningkat selain infeksi antara
lain penyakit keganasan, perdarahan
intraserebral, dan setelah serangan kejang.

Protein
Protein pada cairan serebrospinal normal
mengandung 18-58 mg/dL protein.
Peningkatan protein dapat terjadi akibat infeksi,

perdarahan,multiple sclerosis, dan keganasan.


Sedangkan protein yang rendah mungkin

ditemukan pada bayi atau anak berusia di


bawah 2 tahun dan pada intoksikasi air.
Hipoproteinemia atau hipoalbuminemia tidak

menyebabkan protein cairan serebrospinal


menurun.

Glukosa
Glukosa pada cairan serebrospinal biasanya
sama dengan 2/3 kali glukosa darah orang yang
bersangkutan 2-4 jam sebelumnya.
Satu-satunya penyebab peningkatan glukosa

pada cairan serebrospinal adalah diabetes


melitus. Namun glukosa cairan dalam kasus ini
tidak pernah melebihi 300 mg/dL.

Kultur
Untuk menyingkirkan atau mengkonfirmasi
diagnosis infeksi, baik ensefalitis maupun
meningitis, dapat dilakukan kultur cairan
serebrospinal terhadap beberapa
mikroorganisme. Mikroorganisme yang
dimaksud antara lainpneumococcus,
meningococcus,Haemophilus
influenza(bakteri),Enterovirus(virus),Mycobac
terium tuberculosis(tuberkulosis),
danCryptococcus neoformans(fungal).
Dalam kasus tertentu mungkin juga perlu

diperiksa kemungkinan toksoplasmosis

Anda mungkin juga menyukai