Anda di halaman 1dari 6

LIQUOR CEREBROSPINALIS (LCS)

1. Fungsi
LCS memberikan dukungan mekanik pada otak dan bekerja seperti
jaket pelindung dari air. Cairan ini mengontrol eksitabilitas otak dengan
mengatur komposisi ion, membawa keluar metabolit-metabolit (otak tidak
mempunyai pumbuluh limfe), dan memberikan beberapa perlindungan
terhadap perubahan-perubahan tekanan (volume venosus volume cairan
cerebrospinal).
2. Komposisi dan Volume

Cairan cerebrospinal jernih, tidak berwarna dan tidak berbau. Nilai normal
rata-ratanya yang lebih penting diperlihatkan pada tabel 1.

Tabel 1. Nilai Normal Cairan Cerebrospinal


Daerah Penampilan Tekanan Sel (per ul) Protein Lain-lain
(dalam mm
air)
Lumbal Jernih dan 70-180 0-5 15-45 Glukosa 50-
tanpa mg/dl 75 mg/dl
warna
Ventrikel Jernih dan 70-190 0-5 5-15 Nitrogen non
tanpa (limfosit) mg/dl protein 10-
warna 35 mg/dl.
Tes Kahn
dan
wasserman
(VDRL)
negatif

LCS terdapat dalam suatu system yang terdiri dari spatium liquor
cerebrospinalis internum dan externum yang saling berhubungan. Hubungan
antara keduanya melalui dua apertura lateral dari ventrikel keempat
(foramen Luscka) dan apetura medial dari ventrikel keempat (foramen
Magendie). Pada orang dewasa, volume cairan cerebrospinal total dalam
seluruh rongga secara normal ± 150 ml; bagian internal (ventricular) dari

1
system menjadi kira-kira setengah jumlah ini. Antara 400-500 ml cairan
cerebrospinal diproduksi dan direabsorpsi setiap hari.
3. Tekanan
Tekanan rata-rata cairan cerebrospinal yang normal adalah 70-180
mm air; perubahan yang berkala terjadi menyertai denyutan jantung dan
pernapasan. Takanan meningkat bila terdapat peningkatan pada volume
intracranial (misalnya, pada tumor), volume darah (pada perdarahan), atau
volume cairan cerebrospinal (pada hydrocephalus) karena tengkorak dewasa
merupakan suatu kotak yang kaku dari tulang yang tidak dapat
menyesuaikan diri terhadap penambahan volume tanpa kenaikan tekanan.
4. Sirkulasi LCS

LCS dihasilkan oleh pleksus choroideus dan mengalir dari ventriculus


lateralis ke dalam ventriculus tertius, dan dari sini melalui aquaductus sylvii
masuk ke ventriculus quartus. Di sana cairan ini memasuki spatium liquor
cerebrospinalis externum melalui foramen lateralis dan medialis dari
ventriculus quartus. Cairan meninggalkan system ventricular melalui
apertura garis tengah dan lateral dari ventrikel keempat dan memasuki
rongga subarachnoid. Dari sini cairan mungkin mengalir di atas konveksitas
2
otak ke dalam rongga subarachnoid spinal. Sejumlah kecil direabsorpsi
(melalui difusi) ke dalam pembuluh-pembuluh kecil di piamater atau dinding
ventricular, dan sisanya berjalan melalui jonjot arachnoid ke dalam vena
(dari sinus atau vena-vena) di berbagai daerah – kebanyakan di atas
konveksitas superior. Tekanan cairan cerebrospinal minimum harus ada
untuk mempertahankan reabsorpsi. Karena itu, terdapat suatu sirkulasi
cairan cerebrospinal yang terus menerus di dalam dan sekitar otak dengan
produksi dan reabsorpsi dalam keadaan yang seimbang.

3
5. Korelasi Klinis
Hambatan saluran sirkulasi LCS biasanya mengakibatkan dilatasi ventrikel di
hulu (hydrocephalus), karena produksi cairan biasanya berlanjut terus
walaupun terjadi obstruksi. Ada 2 jenis hidrocephalus: tidak berhubungan
(non communicating) dan berhubungan (communicating).
Pada hydrocephalus yang tidak berhubungan (obstruksi), yang terjadi lebih
sering daripada jenis yang lain, cairan cerebrospinal dari ventrikel tidak
dapat mencapai rongga subarachnoid karena terdapat obstruksi pada salah
satu atau kedua foramen interventricular, aquaductus cerebrum atau pada
muara keluar dari ventrikel keempat. Hambatan pada setiap tempat ini
dengan cepat menimbulkan dilatasi pada satu atau lebih ventrikel. Produksi
cairan cerebrospinal terus berlanjut dan pada tahap obstruksi yang akut,
mungkin terdapat aliran cerebrospinal transependim. Girus-girus memipih
pada bagian dalam tengkorak. Jika tengkorak masih lentur, seperti pada
kebanyakan anak di bawah usia 2 tahun, maka kepala dapat membesar.
Pada hydrocephalus yang berhubungan, obstruksi terjadi pada rongga
subarachnoid dan dapat disebabkan oleh adanya darah atau nanah yang
menghambat saluran-saluran arah balik atau akibat pembesaran
kompartemen supratentorium yang menutup incisura tentorii. Jika tekanan
intrakaranial meningkat akibat dari cairan cerebrospinal yang berlebihan
(lebih banyak produksi cairan cerebrospinal), maka canalis centralis sumsum
tulang belakang mengalami dilatasi. Pada beberapa penderita, rongga-
rongga yang berisi cairan cerebrospinal dapat membesar secara seragam
tanpa disertai peningkatan tekanan intracranial. Hidrocephalus dengan
tekanan normal ini mungkin disebabkan oleh atrofi dari otak usia lanjut atau
mempunyai sebab yang tidak jelas (suatu lesi atau trauma yang
menyebabkan adanya darah di dalam rongga subarachnoid telah
dipertimbangkan).

4
Berbagai prosedur telah dikembangkan untuk memintas (by pass) obstruksi
pada hydrocephalus yang tidak berhubungan (non communicating) untuk
memperbaiki absorpsi secara umum.

PENUTUP
Lapisan selaput otak terdiri dari 3 lapisan yaitu dari terluar ke dalam adalah
duramater, arachnoid dan piamater. Duramater terdiri dari lapisan periostal
dan meningeal yang terpisah pada beberapa tempat untuk ruang sinus
venosus. Pada Arachnoidea terdapat villi arachnoidales yang berada pada
sinus sagittalis. Diduga liquor cerebrospinalis yang berada pada rongga
subarachnoid akan masuk ke sinus venosus melalui villi ini.
Sistem liquor cerebrospinalis terdiri dari spatium cerebrospinalis internum
(ventrikel lateralis, ventrikel tertius, ventrikel quartus) dan spatium
cerebrospinalis externum (rongga yang terletak antara arachnoid dan
piamater).
Liquor cerebrospinalis diproduksi oleh pleksus choroideus 400-500 ml setiap
harinya, adalah cairan jernih, tidak berbau yang berfungsi sebagai pelindung
mekanik otak. Cairan ini akan direabsorpsi (diffusi) ke dalam pembuluh-
pembuluh kecil di piamater atau ventrikel dan sebagian lagi oleh melalui villi
arachnoid masuk ke sinus venosus.
Terdapat sirkulasi cairan cerebrospinal yang terus menerus antara
produksi dan reabsorpsi dalam keadaan seimbang. Jika terjadi hambatan
sirkulasi LCS maka akan terjadi dilatasi ventrikel di hulu (hydrocephalus).
Terdapat dua jenis hydrocephalus; communicating dan non communicating.

5
PUSTAKA

1. David Browser, Pengantar Kepada Ilmu Urai dan Faal Susunan Syaraf, edisi ke-tiga, PT.
Dian Rakyat – Blackwell Scientific Publications, Jakarta, 1974 : 14-18.

2. Jack de Groot, Neuroanatomi Korelatif (Correlative Neuroanatomy) edisi ke-21, Penerbit


Buku Kedokteran, EGC, Jakarta, 1997 : 119-126.

3. Stephen G. Waxman, MD,PhD, A Lange Medical Book, Clinical Neuroanatomy, twenty-fifth


edition, International Edition. Singapore, 2003 : 298-300.

4. Werner Kahle, Atlas Berwarna & Teks Anatomi Manusia : Sistem Syaraf dan Alat-alat
Sensoris. Jilid 3, edisi 6 yang direvisi, Penerbit Hippocrates, Jakarta, 2000 : 262-271.

5. Werner Spalteholtz, Hand atlas of Human anatomy, seventh edition in English, J.B.
Lippincott Company, .

Anda mungkin juga menyukai