Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RANGKUMAN PATOLOGI KLINIK

Nama: Rijalul Furqan

Nim: 21311033

Kelas: FKH 5A
CAIRAN CEREBROSPINAL (CCS) atau CEREBROSPINAL FLUID (CSF)
Terdapat pada otak dan sumsum tulang belakang yang dilapisi meninges.
Indikasi : Mendiagnosa penyakit berhubungan CNS seperti meningitis, encefalitis,
dan myelitis.
Pengambilan CSF dilakukan dari atlanto ocipital cysterna puncture atau lumbal
puncture.
PREPARASI ALAT
 Jarum spinal steril 20 G (anjing besar) atau 22 G (anjing kecil dan kucing)
 Tabung steril
 Sarung tangan steril
Lokasi pengambilan CSF
 Lumbal puncture  Lokasi tusukan pada ruang intra-vertebral L5-L6 atau L6-L7 pada
anjing serta celah lumbo-sacral pada kucing
Warna
normal  jernih/tak berwarna
abnormal : merah cerah (darah segar) merah coklat (perdarahan selain dr otak
kuning (xanthochromia)  ikterik, konsentrasi protein > 150 mg/dl (kuning)
pink/ kuning  oxy-hb
 Kekeruhan : sel > 500µl CSF keruh, kadang perlu antikoagulan utk melarurkan
fibrinogen yg sebabkan bekuan pd CSF
 Susunan kimia
PROTEIN
GLUKOSA
SODIUM
PROTEIN
 Kualitatif, misal : globulin  uji pandy ( 1 tetes CSF + 1 tetes larutan phenol jenuh 
normal nya jernih, abnormal putih keruh
 Kuantitatif : kolometri dan turbidometri  normal : protein 12-40 mg/dl
 Protein ↑ dapat karena :
Peningkatan di barier otak-darah dan lemahnya tekanan plasma / sintesis lokal yg
tinggi
Radang dan hemoraghi Tumor, enchepahlomalacia
GLUKOSA
 Konsentrasi glukosa CSF tergantung konsentrasi glukosa darah
 Normal level glukosa dalam CSF adalah 60-80% dari level glukosa dalam darah
 Glukosa CSF turun :
◦ Infeksi pyogenik (glukosa darah turun)
◦ Hypoglycemic (rasio normal)
◦ Hyperglycemic (rasio normal)

SODIUM
 Normal : Na dalam CSF < Na dalam darah
 Abnormal : Na dalam CSF meningkat sampai lebih dari160-200 mEg/l
PEMERIKSAAN SITOLOGIK
 CSF harus diperiksa sebelum 30 menit utk menghindari lisis
 Pengawetan sel (etanol absolut 90% : CSF=1:1
 Menghitung total sel berinti, seperti leukosit
◦ Normal : < 25 sel/µL
◦ Pleocytosis ; sel ↑ karena radang selaput otak
◦ Radang bernanah : pleocytosis berat
◦ Virus, jamur, tumor, degenerasi : pleocytosis ringan
Interpretasi diferensial sel :
 Limfosit : dominan pada CSF normal
 Neutrofil : dominan pada meningitis, enchephalistis, abses, perdarahan
 Limfosit jg dominan pada infeksi viral, jaur, toxic, penyakit degeneratif dan
perdarahan
 Monosit : dominan pada FIP
 Sel-sel tumor :tumpr selaput otak
Analisa dan interpretasi
White Blood Cells (WBC)
 CSF normal <8 µL WBC, limfosit dan monosit dominan. Penyakit inflamatori
meningkatkan WBC (pleocytosis) & protein
Analisa dan interpretasi
 CSF cloudy/putih keruh efek pemberian steroid, dapat juga karena banyaknya sel
pada CSF (>500 µL)
Analisa dan Interpertasi
 Peningkatan neutrofil (infeksi bakteri), monosit/limfosit (infeksi virus), peningkatan
kompleks (infeksi fungi/protozoa). Dugaan infeksi bakteri CSF dapat dilakukan kultur
Analisa dan Interpertasi
Lain-lain
 Kortikosteroid mengurangi perhitungan sel berinti, neutrofil dan limfosit, konsentrasi
protein.
 Biokimia lain seperti gula, kreatininkinase, dehidrogenase laktat dapat diukur,
namun nilai diagnostiknya belum diketahui. Penurunan gula, peningkatan jumlah sel
serta protein dapat menunjukkan infeksi bakteri. Peningkatan lactic dehidrogenase
menunjukkan limfoma.

Anda mungkin juga menyukai