Anda di halaman 1dari 12

*CAIRAN TUBUH

DR. RINI RAHMAWATI KADIR, M.KES


* CAIRAN TUBUH

Dalam rongga pericardium, pleura, dan rongga peritoneum


(perut) terdapat cairan yaitu transudate yang berbentuk akibat
ultrafiltrasi plasma yang terjadi Karena pembedaan tekanan osmotic
dan hidrostatik yang berlangsung di kapiler darah. Eksudat adalah
cairan yang dihasilkan akibat proses radang.

1. Transudat

Ciri-ciri :

Warna kuning muda, jernih, encer, BJ mendekati 1.010, tidak


terdapat bekuan, kadar protein ≤ 2.5 g / dL, kadar glukosa kurang
lebih sama dengan kadar plasma darah, jumlah sel sedikit dan steril.
1. Transudat

Ciri-ciri :

Warna kuning muda, jernih, encer, BJ mendekati 1.010, tidak terdapat


bekuan, kadar protein ≤ 2.5 g / dL, kadar glukosa kurang lebih sama dengan
kadar plasma darah, jumlah sel sedikit dan steril.

2. Eksudat

Warna bermacam-macam, keruh (mengandung gumpalan berkeping-


keping, purulent;mengandung darah dan sebagainya). Lebih kental, BJ
mendekati 1.018, sering ada bekuan (fibrinogen). Pada protein > 4 g / dL, rasio
kadar protein cairan eksudat dengan protein plasma > 0.5 dan rasio LDH cairan
eksudat dengan LDH plasma lebih 0.6. Kadar glukosa jauh berkurang terhadap
glukosa plasma, mengandung banyak sekali sel, dan terdapat bakteri.
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK :

1. Warna

2. Kekeruhan

3. Bau

4. Berat Jenis

5. Bekuan
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK :

Dihitung jumlah dan jenis sel, sel yang di hitung (jumlah)


adalah sel barenti saja dan hitung jenis yang hanya membedakan sel
mononuclear (limfosit, monosit) atau sel polinuklear (segmen) pada
radng akut sel yang menonjol adalah segmem, sedangkan pada radang
menahun yang menonjol adalah limfosit.

PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIK :

Selain pemeriksaan sediaan apus dengan pewarnaan (misalnya


Gram), juga di abaikan.
PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIK

MAKROSKOPIK :

1. Warna : dalam keadaan normal, cairan otak herni dan tidak


berwarn. Warna kemerahan menandakan adanya darah yang dapat
terjadi pada perdarahan subarachnoid, perdarahan intraserebral,
infrak otak atau akibat trauma pungsi. Trauma pungsi di bedakan
dengan makin berkurangnya jumlah dara pada taung barikutnya,
cairan atas berwarna jenih setelah pemusingan dan sering terjadi
bekuan darah

2. Kekeruhan : untuk mengujinya dibandingkan terhadap akuedes

3. Sedimen : pada keadaan normal tidak dijumpai sedimen, bila ada


umumnya sesuai dengan kekeruhan yang terjadi.
5. Bekuan : cairan otak normal tidak akan membeku karena tidak
mengandung fibrinogen. Bekuan akan membentuk apa bila kadar
protein tinggi atau bilah terdapat darah

* MIKROSKOPIK :
1. Jumlah sel : hitung jumlah leokosit harus segrah dilakukan karena
leokosit dalam cairan otak cepat lisis
2. Hitung jenis sel : dilakukan terhadap cairan otak yang telah dipusing,
dibuat sediaan apus dan di warnai Wright ?/ Giemsa.

PEMERIKSAAN KIMIA :

* Protein : secara kualitif (tes busa, Nonne, pandy) ditentukan adanya


protein. Tes-tes ini umumnya merupakan tes sederhana sehingga dapat
dilakukan langsung disamping pasien. Pemeriksaan protein total secara
kuantitatif dilakukan berdasarkan fotometri atau turbidimetri. Normal
kadar protein di daerah lumbal 15-45 mg/dl yaitu> 1% kadar dalam
plasma dan tergantung pada usia.
TES SEROLOGIK :

Terutama ditujukan untuk menentukan kelainan neurosifilis,


antara lain dengan pemeriksaan VDRL, FTA atau FTA-Abs. tes lateks
dilakukan untuk mendeteksi antigen bakteri secara cepat dan mudah,
langsung dari cairan otak. Walaupun demikian diagnosis tetap dilakukan
bersama-sama hasil biakan kuman.
PEMERIKSAAN IMUNOLOGI :

Anti - nuclear antibody (ANA) : suatu zat anti terhadap inti sel.
Dapat dijumpai pada cairan sendi 70 persen penderita SLE, 20 persen
penderita RA, tetapi tidak spesifik. Sebaiknya sel LE dapat memberikan
spesifisitas 95 persen bila RA dapat disingkirkan.

Factor reomatoid (rheumatoid factor, RF) suatu zat anti terhadap


antibody IgG tubuh. Ditemukan pada 60 persen cairan sendi penderita RA
tetapi masih belum bermakna.
PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIK

pewarnaan gram: dilakukan terhadap sediaan langsung atau dari


sedimen. Dapat dipakai untuk membedakan artritis oleh N. gonorrhea
dari artritis septik lain. Juga untuk melihat adanya jamur.
*Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai