Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MANDIRI

FISIKA DASAR
OPTIK

Oleh

Muhammad Iqbal
220711500

DOSEN PENGAMPU:
Ir. Drs. Trimaijon, MT.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL S1


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2022
1. OPTIK
1.1 DEFENISI
Optik adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya dan interaksi
cahaya dengan materi. Optik dijelaskan dan ditandai dengan fenomena optik. Kata berasal dari
ὀπτική optik Latin, yang berarti tampilan.Bidang optik biasanya menggambarkan sifat cahaya
tampak, sinar inframerah dan ultraviolet, tetapi sebagai cahaya adalah gelombang
elektromagnetik, fenomena yang sama juga terjadi dalam bentuk sinar-X, gelombang mikro,
gelombang radio, dan lainnya gejala radiasi elektromagnetikdan mirip maupun pada balok
muatan partikel (balok dibebankan). Optik secara umum dapat dianggap sebagai bagian
darikeelektromagnetan. Beberapa gejala optis bergantung pada sifat kuantum cahaya yang terkait
dengan beberapa bidang optik kuantum hinggamekanika. Dalam prakteknya, sebagian besar
fenomena optik dapat dihitung dengan menggunakan sifat dari cahaya elektromagnetik, seperti
yang dijelaskan oleh persamaan Maxwell.

Bidang optik memiliki identitas, masyarakat, dan konferensi. Aspek lapangansering disebut
ilmu optik atau fisika optik. Ilmu optik terapan sering disebut rekayasa optik. Aplikasi dari
rekayasa optik yang terkait khusus dengan sistem iluminasi (iluminasi) disebut rekayasa
pencahayaan. Setiap disiplin cenderung sedikit berbeda dalam aplikasi, keterampilan teknis,
fokus, dan afiliasi profesionalnya. Inovasi lebih baru dalam rekayasa optik sering dikategorikan
sebagai fotonika atau Optoelektronik. Batas-batas antara bidang ini dan “optik” yang tidak jelas,
dan istilah yang digunakan berbeda di berbagai belahan dunia dan dalam berbagai bidang
industri.

Karena aplikasi yang luas dari ilmu “cahaya” untuk aplikasi dunia nyata, ilmu optik dan
rekayasa optik cenderung sangat interdisipliner. Ilmu optik merupakan bagian dari berbagai
disiplin terkait termasuk elektro, fisika, psikologi, kedokteran (khususnya optalmologidan
optometri), dan lain-lain. Selain itu, perilaku optik yang paling lengkap, seperti dijelaskan dalam
fisika, tidak selalu rumit untuk kebanyakan masalah, jadi model sederhana dapat digunakan.
Model sederhana ini cukup untuk menjelaskan sebagian besar perilaku fenomena optik dan
mengabaikan relevan dan / atau tidak terdeteksi pada suatu sistem.

1.2 MACAM DAN JENIS ALAT OPTIK

A. MATA
Mata merupakan salah satu alat indra dari makluh hidup khususnya manusia yang berfungsi ialah
sebagai indra penglihat. Mata tersebut merupakan alat indra yang sangat kompleks. Apabila kita
menyebutkan Mata, maka yang terdapat dalam pikiran kita yang muncul ialah bola mata, namun
tetapi sebenarnya tidak hanya bola mata yang berperan supaya kita dapat melihat, bulu mata, alis
mata, serta kelopak mata juga berperan penting didalam mendukung penglihatan tersebut. Mata
adalah organ yang kerjanya itu terkait dengan cahaya (terang gelap), warna, serta benda yang
dilihat.Mata terdiri atas banyak bagian yang memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing
diantaranya:

1. Dinding Bola Mata 


Bola mata tersusun dari 4 dinding yang mempunyai peran dominan dalam menjalankan
fungsinya ialah sebagai alat indra penglihat. keempat bagian tersebut antara lain ialah sebagai
berikut :
 Sklera, merupakan bagian dinding mata yang paling luar, bagian tersebut berwarna putih
buram dan juga  bersifat keras disebabkan tersusun dari jaringan ikat dengan serat yang
kuat. Skelara tersebut berfungsi untuk dapat membungkus serta melindungi bola mata
dari kerusakan.
 Kornea, Pada bagian depan sklera itu terdapat suatu bagian bening yang terlihat seperti
cembung, bagian tersebut disebut dengan kornea. Kornea tersebut berfungsi untuk
melindungi lensa mata serta meneruskan cahaya yang akan masuk ke mata. Kornea itu
selalu dibasahi oleh air mata, tidak mempunyai pembuluh darah serta bersifat tembus
cahaya.
 Koroid, nerupakan bagian dinding mata lapisan tengah yang berguna ialah sebagai
penyuplai oksigen serta nutrisi untuk bagian lain, terutama pada bagian retina. Pada
Koroid itu terdapat banyak pembuluh darah oleh sebab itu mudah untuk transfer oksigen.
Koroid pada umumnya berwarna Coklat kehitaman / hitam. Warna gelap pada Koroid
tersebut berfungsi suapaya cahaya tidak direfleksikan/dipantulkan. Bagian depan koroid
yang terputus tersebut akan membentuk suatu iris (selaput pelangi), pada bagian tengah
iris itu terdapat lubang yang dinamakan dengan pupil.
 Retina, merupakan bagian dinding paling dalam dari suatu mata yang berfungsi untuk
dapat menangkap bayangan benda disebabkan memiliki sel yang peka terhadap suatu
cahaya. Retina merupakan suatu bagian yang mempunyai reseptor cahaya yang terdiri
dari sel – sel saraf yakni :

1. Sel Batang (Basilus), adalah suatu sel yang peka terhadap cahaya tidak kuat ( lebih
berperan lagi pada saat malam hari / pada saat keadaan gelap)
2. Sel Kerucut (Konus), adalah suatu sel yang peka terhadap intensitas cahaya yang kuat
( lebih berperan pada saat siang hari / pada saat keadaan terang)

Bagian belakang retina tersebut tidak mempunyai sel batang ataupun sel kerucut tersebut, oleh
sebab itu disebut dengan titik buta, dan jika bayangan benda jatuh pada titik itu maka kita tidak
dapat melihat. Sedangkan pada bagian mata yang mempunyai banyak sel kerucut disebut dengan
titik kuning , bagian tersebut merupakan bagian yang paling peka terhadap adanya cahaya, jika
bayangan benda jatuh pada titik kuning tersebut, maka manusia mampu untuk melihat dengan
jelas.

2. Iris
Iris adalah suatu bagian yang memberi warna pada mata,iris tersebut lah yang memberikan kesan
berwarna pada mata yang berwarna biru , coklat dll . Pada bagian Iris itu terdapat suatu pingmen
warna, oleh sebab itu iris sering juga disebut dengan selaput pelangi, iris tersebut terletak pada
bagian depan bola mata. Iris bisa mengkerut serta mengembang, iris berfungsi ialah untuk
mengatur pergerakan dari pupil sesuai dengan intensitas cahaya yang masuk.

3. Pupil
Pupil merupakan suatu bagian lubang yang terdapat dibagian tengah iris yang berguna untuk
mengatur banyak sedikitnya suatu cahaya yang masuk ke mata. Pupil tersebut akan melebar jika
sedikit cahaya yang masuk ke dalam mata (pada saat keadaan semakin gelap) , dan akan
mengecil jika banyak cahaya yang masuk ke dalam mata (pada saat keadaan semakin terang).
Proses membesar serta mengecilnya Pupil berguna supaya  cahaya yang masuk tidak berlebihan
serta tidak terlalu sedikit agar kita tetap bisa melihat dengan baik. 

4. Lensa
Lensa adalah suatu bagian yang bersifat lunak serta transparan yang terdapat di belakang iris.
Lensa tersebut berfungsi untuk dapat mengumpulkan serta memfokuskan cahaya supaya
bayangan benda jatuh di tempat yang tepat. Lensa tersebut mempunyai kemampuan yang disebut
dengan daya akomodasi, yakni kemampuan untuk dapat menebal maupun menipisnya atau/dan
mencembung atau memipihnya lensa sesuai dengan jarak benda yang akan dilihat. Lensa
tersebut diikat oleh otot pemegang lensa, otot tersebutlah yang berfungsi didalam kemampuan
Daya Akomodasi Lensa. jika  Lensa Akan semakin cembung pada saat melihat benda yang dekat
serta semakin memipih saat melihat benda yang jauh.

5. Kelenjar Lakrima (kelenjar air mata)


Kelenjar Lakrima adalah suatu bagian mata yang berfungsi untuk dapat menghasilkan air mata
yang akan membasahi kornea, melindungi mata dari adanya kuman, menjaga mata serta kelopak
mata bagian dalam supaya tetap lembut serta sehat.

6. Saraf Optik

Saraf optik adalah suatu bagian yang berfungsi untuk dapat memberikan informasi visual yang
diterima serta diteruskan ke otak.

7. Titik Buta
Titik Buta adalah suatu  bagian yang berfungsi untuk dapat meneruskan serta membelokkan
berkas saraf menuju ke otak. Pada titik buta tersebut tidak terdapat sel – sel yang peka terhadap
adanya rangsangan cahaya. Oleh sebab itu jika bayangan benda jatuh pada bagian tersebut ,
maka kita tidak dapat melihat.

B. LUP
Lup atau kaca pembesar adalah alat optik yang terdiri atas sebuah lensa cembung. Lup
digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar nampak lebih besar dan jelas. Ada 2 cara dalam
menggunakan lup, yaitu dengan mata berakomodasi dan dengan mata tak berakomodasi.Pada
saat mata belum menggunakan lup, benda tampak jelas bila diletakkan pada titik dekat pengamat
(s = sn) sehingga mata melihat benda dengan sudut pandang α. Pada Gambar (b), seorang
pengamat menggunakan lup dimana benda diletakkan antara titik O dan F (di ruang I) dan
diperoleh bayangan yang terletak pada titik dekat mata pengamat (s’ = sn). Karena sudut
pandang mata menjadi lebih besar, yaitu β , maka mata pengamat berakomodasi maksimum. Lup
digunakan untuk mengamati benda dengan mata berakomodasi maksimum cepat menimbulkan
lelah. Oleh karena itu, pengamatan dengan menggunakan lup sebaiknya dilakukan dengan mata
tak berakomodasi (mata dalam keadaan rileks).Pada kehidupan sehari-hari, lup biasanya
digunakan oleh tukang arloji, pedagang kain, pedagang intan, polisi, dan sebagainya.
C. KAMERA

Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat dari camera
obscura, bahasa Latin untuk "ruang gelap", yang ditemukan oleh Al Haitam atau Alhazen sekitar
tahun 1000 Masehi, mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan
berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang modern, tidak ada cara pada waktu itu untuk
mencatat tampilan gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya. Dalam dunia fotografi,
kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada
lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk gambar pada sebuah lempeng
yang peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena
cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik. Dikenal banyak jenis
kamera potret. Kamera terdiri atas beberapa bagian, antara lain, sebagai berikut :

 Lensa cembung, berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga terbentuk
bayangan yang nyata, terbalik, dan diperkecil.
 Diafragma, adalah lubang kecil yang dapat diatur lebarnya dan berfungsi untuk mengatur
banyaknya cahaya yang masuk melalui lensa.
 Apertur, berfungsi untuk mengatur besar-kecilnya diafragma.
 Pelat film, berfungsi sebagai tempat bayangan dan menghasilkan gambar negatif, yaitu
gambar yang berwarna tidak sama dengan aslinya, tembus cahaya.

Dalam kamera terdapat lensa cembung yang berfungsi sebagai pembentuk bayangan. Jika
sebuah benda diletakkan di ruang tiga sebuah lensa cembung akan terbentuk bayangan nyata,
terbalik, dan diperkecil. Antara kamera dan mata manusia terdapat persamaannya, yaitu
benda yang diambil oleh kamera dan benda yang dilihat mata manusia berada di ruang tiga
dan lensa kamera atau lensa mata. Sehingga terbentuk bayangan yang sifatnya nyata,
terbalik, dan diperkecil.

Pada kamera bayangan ini diusahakan jatuh tepat di plat film yang mempunyai sifat sangat
peka terhadap cahaya. Jika plat film yang peka cahaya ini dikenai cahaya maka plat film
mengalami perubahan kimia sesuai dengan cahaya dan benda di depan kamera. Plat ini masih
peka cahaya, agar plat film ini menjadi tidak peka terhadap cahaya dalam studio perlu dicuci
atau dimasukkan ke dalam larutan kimia tertentu. Setelah plat film dicuci atau dimasukkan ke
dalam larutan kimia tadi, plat film menjadi tidak pekat terhadap cahaya dan terlihat gambar
pada plat film yang disebut gambar negatif (negatif film). Untuk memperoleh gambar yang
sesuai dengan gambar semula yang diambil di depan kamera, film negatif ini kemudian
dicetak pada kertas film (biasanya kertas film warnanya putih). Gambar pada kertas film
merupakan gambar dan benda yang diambil di depan kamera tersebut dan disebut gambar
positif. Gambar positif sangat tergantung pada proses pembentukan bayangan pada plat film
ini, jika bayangan terjadi pada plat film ini kabur atau kurang jelas menyebabkan hasil
cetakannya nanti juga kabur atau tidak jelas

Untuk memperoleh hasil pemotretan yang bagus, lensa dapat Anda geser maju mundur
sampai terbentuk bayangan paling jelas dengan jarak yang tepat, kemudian Anda tekan
tombol shutter.
Pelat film menggunakan pelat seluloid yang dilapisi dengan gelatin dan perak bromida untuk
menghasilkan negatifnya. Setelah dicuci, negatif tersebut dipakai untuk menghasilkan
gambar positif (gambar asli) pada kertas foto. Kertas foto merupakan kertas yang ditutup
dengan lapisan tipis kolodium yang dicampuri dengan perak klorida. Gambar yang
ditimbulkan pada bidang transparan disebut gambar diapositif.

D. MIKROSKOP

Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak jelas dan
besar. Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung. Lensa yang dekat dengan benda yang
diamati (objek) disebut lensa objektif dan lensa yang dekat dengan pengamat disebut lensa
okuler. Mikroskop yang memiliki dua lensa disebut mikroskop cahaya lensa ganda.Karena
mikroskop terdiri atas dua lensa positif, maka lensa objektifnya dibuat lebih kuat daripada lensa
okuler (fokus lensa objektif lebih pendek daripada fokus lensa okuler). Hal ini dimaksudkan agar
benda yang diamati kelihatan sangat besar dan mikroskop dapat dibuat lebih praktis (lebih
pendek). Sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada mikroskop sebagai berikut.

 Bayangan yang dibentuk lensa objektif adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
 Bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah maya, tegak, dan diperbesar.
 Bayangan yang dibentuk mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar terhadap
bendanya.

E. TELESKOP
Teleskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh agar tampak lebih
jelas dan dekat. Ditinjau dari objeknya, teropong dibedakan menjadi dua, yaitu teropong bintang
dan teropong medan.

Teropong Bintang
Teropong bintang adalah teropong yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda
langit, seperti bintang, planet, dan satelit. Nama lain teropong bintang adalah teropong
astronomi. Ditinjau dari jalannya sinar, teropong bintang dibedakan menjadi dua, yaitu teropong
bias dan teropong pantul.

 Teropong Bias

Teropong bias terdiri atas dua lensa cembung, yaitu sebagai lensa objektif dan okuler. Sinar yang
masuk ke dalam teropong dibiaskan oleh lensa. Oleh karena itu, teropong ini disebut teropong
bias.Benda yang diamati terletak di titik jauh tak hingga, sehingga bayangan yang dibentuk oleh
lensa objektif tepat berada pada titik fokusnya. Bayangan yang dibentuk lensa objektif
merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berfungsi sebagai lup.Lensa objektif
mempunyai fokus lebih panjang daripada lensa okuler (lensa okuler lebih kuat daripada lensa
objektif). Hal ini dimaksudkan agar diperoleh bayangan yang jelas dan besar. Bayangan yang
dibentuk oleh lensa objektif selalu bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan yang
dibentuk lensa okuler bersifat maya, terbalik, dan diperkecil terhadap benda yang diamati.
Seperti pada mikroskop, teropong bintang juga dapat digunakan dengan mata berakomodasi
maksimum dan dengan mata tak berakomodasi.
 Teropong Pantul

Karena jalannya sinar di dalam teropong dengan cara memantul maka teropong ini dinamakan
teropong pantul. Pada teropong pantul, cahaya yang datang dikumpulkan oleh sebuah cermin
melengkung yang besar. Cahaya tersebut kemudian dipantulkan ke mata pengamat oleh satu atau
lebih cermin yang lebih kecil.

Teropong Medan / Teropong Bumi


Teropong medan digunakan untuk mengamati benda-benda yang jauh di permukaan bumi.
Teropong bumi terdiri atas tiga lensa cembung, masing-masing sebagai lensa objektif, lensa
pembalik, dan lensa okuler. Lensa pembalik hanya untuk membalikkan bayangan yang dibentuk
lensa objektif, tidak untuk memperbesar bayangan.Lensa okuler berfungsi sebagai lup. Karena
lensa pembalik hanya untuk membalikkan bayangan, maka bayangan yang dibentuk lensa
objektif harus terletak pada titik pusat kelengkungan lensa pembalik. Lensa okuler juga dibuat
lebih kuat daripada lensa objektif. Teropong bumi atau medan sebenarnya sama dengan teropong
bintang yang dilengkapi dengan lensa pembalik.

Sifat bayangan yang dibentuk teropong medan adalah maya, tegak, dan diperbesar. Ada teropong
bumi yang hanya menggunakan dua lensa (teropong panggung), yaitu lensa cembung sebagai
lensa objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler. Lensa cekung di sini berfungsi sebagai
pembalik bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif dan sekaligus sebagai lup.Sifat bayangan
yang dibentuk maya, tegak, dan diperbesar daripada bayangan yang dibentuk lensa objektif.
Teropong ini sering disebut teropong panggung atau teropong Belanda atau teropong Galileo.

Teropong bumi dan teropong panggung memang tidak bisa dibuat praktis. Untuk itu, dibuat
teropong lain yang fungsinya sama tetapi sangat praktis, yaitu teropong prisma. Disebut teropong
prisma karena pada teropong ini digunakan dua prisma yang didekatkan bersilangan antara lensa
objektif dan lensa okuler sehingga bayangan akhir yang dibentuk bersifat maya, tegak, dan
diperbesar.

F. PERISKOP
Periskop adalah teropong pada kapal selam yang digunakan untuk mengamati benda-benda di
permukaan laut. Periskop terdiri atas 2 lensa cembung dan 2 prisma siku-siku sama kaki.

Jalannya sinar pada periskop adalah sebagai berikut:

 Sinar sejajar dari benda yang jauh menuju ke lensa obyektif.


 Prisma P1 memantulkan sinar dari lensa objektif menuju ke prisma P2.
 Oleh prisma P2 sinar tersebut dipantulkan lagi dan bersilangan di depan lensa okuler
tepat di titik fokus lensa okuler.
G. PROYEKTOR SLIDE

Proyektor slide adalah alat yang digunakan untuk memproyeksikan gambar diapositif sehingga
diperoleh bayangan nyata dan diperbesar pada layar. Bagian-bagian yang penting pada proyektor
slide, antara lain lampu kecil yang memancarkan sinar kuat melalui pusat kaca, cermin cekung
yang berfungsi sebagai reflektor cahaya, lensa cembung untuk membentuk bayangan pada layar,
dan slide atau gambar diapositif.

H. OPTALMUSKUP
Alat ini dipakai untuk memeriksa retina mata. pada gambar melukiskan bagian-bagian penting
dari optalmoskup. berkas cahaya yang datang dari sumber cahaya S yang terletak pada fokus
lensa L1 dibiaskan sejajar ke cermin C. dari cermin C sinar dpantulkan ke amta. selanjutnya
dokter dapat mengamati retina melalui lubang ditengah-tengah cermin C dan lensa L2 bertindak
sebagai lup.

2. KONSEP OPTIKA
2.1 OPTIKA GEOMETRI
Optika geometris, atau optika sinar, menjelaskan propagasi cahaya dalam bentuk “sinar”. Sinar
dibelokkan di antarmuka antara dua medium yang berbeda, dan dapat berbentuk kurva di dalam
medium yang mana indeks-refraksinya merupakan fungsi dari posisi. “Sinar” dalam optik
geometris merupakan objek abstrak, atau “instrumen”, yang sejajar dengan muka gelombang dari
gelombang optis sebenarnya. Optik geometris menyediakan aturan untuk penyebaran sinar ini
melalui sistem optis, yang menunjukkan bagaimana sebenarnya muka gelombang akan
menyebar. Ini adalah penyederhanaan optik yang signifikan, dan gagal untuk memperhitungkan
banyak efek optis penting seperti difraksi dan polarisasi. Namun hal ini merupakan pendekatan
yang baik, jika panjang gelombang cahaya tersebut sangat kecil dibandingkan dengan ukuran
struktur yang berinteraksi dengannya. Optik geometris dapat digunakan untuk menjelaskan aspek
geometris dari penggambaran cahaya (imaging), termasuk aberasi optis.Optika geometris sering
disederhanakan lebih lanjut oleh pendekatan paraksial, atau “pendekatan sudut kecil.” Perilaku
matematika yang kemudian menjadi linear, memungkinkan komponen dan sistem optis
dijelaskan dalam bentuk matrik sederhana. Ini mengarah kepada teknik optik Gauss dan
penelusuran sinar paraksial, yang digunakan untui order pertama dari sistem optis, misalnya
memperkirakan posisi dan magnifikasi dari gambar dan objek. Propagasi sorotan Gauss
merupakan perluasan dari optik paraksial yang menyediakan model lebih akurat dari radiasi
koheren seperti sorotan laser. Walaupun masih menggunakan pendekatan paraksial, teknik ini
memperhitungkan difraksi, dan memungkinkan perhitungan pembesaran sinar laser yang
sebanding dengan jarak, serta ukuran minimum sorotan yang dapat terfokus. Propagasi sorotan
Gauss menjembatani kesenjangan antara optik geometris dan fisik.

2.2 PEMANTULAN DAN PEMBIASAN CAHAYA


I. PEMANTULAN CAHAYA
Refleksi atau pantulan cahaya terbagi menjadi 2 tipe: specular reflection dan diffuse
reflection. Specular reflection menjelaskan perilaku pantulan sinar cahaya pada permukaan yang
mengkilap dan rata, seperti cermin yang memantulkan sinar cahaya ke arah yang dengan mudah
dapat diduga. Kita dapat melihat citra wajah dan badan kita di dalam cermin karena pantulan
sinar cahaya yang baik dan teratur. Menurut hukum refleksi untuk cermin datar, jarak subyek
terhadap permukaan cermin berbanding lurus dengan jarak citra di dalam cermin namun parity
inverted, persepsi arah kiri dan kanan saling terbalik. Arah sinar terpantul ditentukan oleh sudut
yang dibuat oleh sinar cahaya insiden terhadap normal permukaan, garis tegak lurus terhadap
permukaan pada titik temu sinar insiden. Sinar insiden dan pantulan berada pada satu bidang
dengan masing-masing sudut yang sama besar terhadap normal.Citra yang dibuat dengan
pantulan dari 2 (atau jumlah kelipatannya) cermin tidak parity inverted. Corner
retroreflector memantulkan sinar cahaya ke arah datangnya sinar insiden.Diffuse
reflection menjelaskan pemantulan sinar cahaya pada permukaan yang tidak mengkilap
(Inggris:matte) seperti pada kertas atau batu. Pantulan sinar dari permukaan semacam ini
mempunyai distribusi sinar terpantul yang bergantung pada struktur mikroskopik permukaan.

II. PEMBIASAN CAHAYA

Pembiasan adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya yang bisa terjadi ketika cahaya
yang melewati suatu bidang batas antara dua medium yang berbeda. Peristiwa pembiasan bisa
terjadi ketika ada sinar datang dan membentuk suatu sudut tertentu cahaya datang tidak tegak
lurus terhadap bidang batas atau sudut datang lebih kecil dari 900 terhadap bidang
batas.Sedangkan untuk cahaya sendiri merupakan suatu gelombang elektromagnetik yang
merambat lurus ke segala arah dengan kecepatan 3 x 108 m/s dan memiliki panjang gelombang
sekitar 380 hingga 750 nm. Pada bidang fisika, cahaya merupakan suatu paket partikel yang
disebut dengan istilah foton.Dari dua penjelasan tersebut bisa ditarik suatu pengertian jika
pembiasan cahaya adalah suatu proses pembelokan cahaya ketika berkas cahaya tersebut
melewati bidang batas dua medium yang berbeda indeks biasnya.

Anda mungkin juga menyukai