Anda di halaman 1dari 26

BIOOPTI

K
MATA KULIAH ILMU
BIOMEDIK DASAR
TA 2021/2022
KELOMPOK 4

Zilda Azzahra ( P20620221002 )


Nur Fadhillatun Nisa ( P20620221009 )
Melca Azzahra ( P20620221015 )
Fadyatu Zahra R ( P20620221025 )
Atik Isnawati ( P20620221029 )
Rizka Anggita Meilawati ( P20620221035 )
Salsa Yuni Dey ( P20620221038 )
DAFTAR ISI

01 02
PENGERTIAN MEKANISME
PENGERTIAN BIOOPTIK, INDERA MEKANISME KERJA, DAYA AKOMODASI,
PENGLIHATAN, FUNGSI REAKSI GELAP-TERANG, TANGGAP
WARNA

03 04
GANGGUAN ALAT PEMERIKSAAN
GANGGUAN PADA INDERA ALAT PEMERIKSAAN MATA
PENGLIHATAN
01
PENGERTIAN
PENGERTIAN BIOOPTIK,
INDERA PENGLIHATAN, FUNGSI
BIOOPTIK o Biooptik berasal dari kata “bio” dan “optik”
o Bio berkaitan dengan makhluk hidup/ zat
hidup atau bagian tertentu dari makhluk
hidup
o Sedangkan optik dikenal sebagai bagian
ilmu fisika yang berkaitan dengan cahaya
atau berkas sinar.
o Fokus utama di biooptik adalah Indera
penglihatan manusia yaitu mata.
o Mata menerima rangsangan berupa cahaya
dan akan disalurkan ke otak oleh saraf
sensorik menjadikan informasi visual.
ANATOMI FISIOLOGI MATA
• Otot bola mata, berfungsi menggerakkan • Konjungtiva, lapisan tipis jaringan yang
mata, terdiri dari Muskulus rektus okuli menutupi seluruh bagian mata Anda yang
medial (otot di sekitar mata), berfungsi posisinya ada di depan, kecuali untuk kornea.
menggerakkan bola mata. Muskulus obliques
okuli inferior, berfungsi menggerakkan bola
mata ke bawah dan ke dalam. Muskulus
obliques okuli superior, berfungsi memutar
mata ke atas dan ke bawah.
• Sklera, berwarna putih dan tidak tembus
cahaya.
• Kornea, dapat tembus cahaya, berfungsi
membantu memfokuskan bayangan pada retina.
• Koroid, lapisan tipis mengandung banyak
pembuluh darah dan pigmen (pemberi warna
mata) dan berfungsi memberikan makanan
kepada kornea.
ANATOMI FISIOLOGI MATA
• Iris, selaput yang menggantung antara kornea • Cairan bola mata, terdiri dari aqueous
dan lensa, mempunyai lubang ditengah yang humor (cairan antara kornea dan lensa mata)
disebut pupil. dan vitreous humor (cairan seperti jeli yang
mengisi ruang diantara lensa dan retina).
• Pupil, berfungsi mengatur cahaya yang masuk
ke mata.
• Lensa mata, lapisan serat protein berbentuk
cembung dan transparan, berfungsi
memfokuskan bayangan benda agar jatuh di
retina.
• Retina, lapisan peka cahaya, terdapat reseptor
berupa sel kerucut (untuk melihat pada
keadaan terang), sel batang (untuk melihat
pada keadaan gelap). Terdapat bintik kuning
(lekukan kaya sel kerucut dan sel batang),
bintik buta (lekukan yang tidak mengandung
sel batang dan kerucut).
02
MEKANISME
MEKANISME KERJA, DAYA
AKOMODASI, REAKSI GELAP-
TERANG, TANGGAP WARNA
MEKANISME PENGLIHATAN

Pertama. cahaya yang Setelah itu cahayanya


dipantulkan oleh benda yang menembus lensa mata
ingin dilihat akan ditangkap menuju retina.
oleh mata.
Ketiga, daya akomodasi mata
Kedua, pupil mengatur kemudian mengatur cahaya
intensitas cahaya. Kemudian supaya cahayanya jatuh tepat
intensitas cahayanya diteruskan di bintik kuning retina.
sampai menembus lensa mata
menuju retina. Kelima. Cahaya tersebut
kemudian
Keempat, ketika cahaya sudah
diinterplementasikan ole otak,
jatuh ke bintik kuning, implus
sehingga kita bisa memahami
cahaya kemudian akan
dengan jelas apa yang
disampaikan oleh saraf optik ke
sebenarnya sedang kita lihat
otak.
MEKANISME PENYESUAIAN TERANG

Berada pada cahaya kebanyakan retinal batang


kepekaan mata terhadap
terang dalam waktu dan kerucut telah diubah
cahaya lebih berkurang
lama menjadi vitamin A.
lagi

Pupil mengecil saat


mata disoroti
cahaya
Sebagian besar zat fotokimia di dalam konsentrasi zat kimia peka
batang dan kerucut direduksi menjadi cahaya sangat berkurang
retinal dan opsin.
MEKANISME PENYESUAIAN GELAP

Batas akhirnya ditentukan Cahaya paling sedikit


Berada pada tempat
oleh jumlah opsin di dalam pun sudah
gelap dalam waktu lama
batang dan kerucut menyebabkan
perangsangan

Pupil membesar
saat tidak ada
cahaya
semua retinal dan opsin di dalam Reseptor visual secara
batang dan kerucut diubah menjadi berangsur–angsur menjadi
pigmen peka cahaya tambahan sedemikian peka
DAYA AKOMODASI MATA
Daya akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk
memfokuskan obyek. Dalam hal memfokuskan obyek
pada retina, lensa mata memegang peranan penting.
Kornea mempunyai fungsi memfokuskan obyek secara
tetap demikian pula bola mata (diameter bola mata 20 –
23 mm ). Selama mata melihat jauh, tidak terjadi
akomodasi. Makin dekat benda yang dilihat semakin
kuat mata/lensa berakomodasi. Daya akomodasi ini
tergantung kepada umur. Usia makin tua daya akomodasi
semakin menurun, hal ini disebabkan kekenyalan
lensa/elastisitas lensa semakin berkurang. Demikian pula
tingkat illuminasi, berpengaruh terhadapnya. Daya
akomodasi menurun pada usia 45 – 50 tahun
TANGGAP CAHAYA
Bagian mata yang tanggap cahaya adalah retina. Ada dua tipe fotoreseptor pada retina
yaitu rod (batang) dan cone(kerucut). 
• Cone (kerucut). Tiap mata mempunyai ± 6,5 juta kone, berfungsi untuk melihat di
siang hari disebut “fotopik” (penglihatan siang hari). Melalui cone kita dapat
mengenal berbagai warna, tetapi cone tidak sensitif terhadap semua warna, ia hanya
sensitif terhadap warna kuning, hijau (panjang gelombang 550 mm). Kone terdapat
terutama pada fovea sentralis.
• Batang (rod). Dipergunakan pada waktu malam atau disebut penglihatan Skotopik.
Setiap mata ada sekitar 120 juta batang. Batang ini sangat peka terhadap cahaya biru,
hijau (510 mm).
• Rod dan cone sama-sama peka terhadap cahaya merah (650 – 700 nn), tetapi
penglihatan cone lebih baik terhadap cahaya merah jika dibandingkan dengan rod.
TANGGAP WARNA
Faal Lamanov, Young Helmholtz berpendapat ada
tiga tipe kone yang tanggap terhadap tiga warna
pokok yaitu: Biru, Hijau, dan Merah.
• Kone biru. Mempunyai kemampuan tanggap
gelombang frekuensi cahaya antara 400 dan
500 milimikron. Ini berarti kone biru dapat
menerima cahaya, ungu, biru dan hijau.
• Kone hijau. Berkemampuan menerima
gelombang cahaya dengan frekuensi antara 450
dan 650 milimikron. Ini berarti kone hijau dapat
mendeteksi warna biru, hijau, kuning, orange
dan merah.
• Kone merah. Dapat mendeteksi seluruh
gelombang cahaya, tetapi respon terhadap
cahaya orange kemerahan sangat kuat daripada
warna-warna lainnya.
Ketiga warna pokok ini disebut trikhromatik.
03
GANGGUAN
GANGGUAN PADA INDERA
PENGLIHATAN
GANGGUAN PADA MATA
Rabun Jauh (Miopi)
Tidak dapat melihat benda-benda yang
jaraknya jauh. Lensa mata tidak dapat memipih
untuk memperkecil jarak fokusnya. Penderita
miopi memiliki titik jauh (punctum remotum =
PR) yang lebih dekat dari titik jauh mata
normal (jarak jauh mata normal tak berhingga),
dan titik dekatnya kurang lebih 25 cm.
Bayangan yang terbentuk akan jatuh di depan
retina. menggunakan kacamata berlensa
cekung (minus/negatif).
GANGGUAN PADA MATA
Rabun Dekat (Hipermetropi)
Tidak dapat melihat benda-benda yang
jaraknya dekat. Fokus lensa memiliki jarak
yang telalu panjang. Penderita hipermetropi
memiliki titik dekat (punctum proximum = PP)
yang lebih jauh dari titik dekat mata normal
yaitu lebih dari 25 cm dan titik jauh berjarak
tak berhingga. bayangan yang terbentuk jatuh
di belakang retina. Menggunakan kacamata
berlensa cembung (plus/positif).
GANGGUAN PADA MATA
Mata tua (Presbiopi)
Mata yang mengalami presbiopi didominasi
oleh orang tua yang daya akomodasi matanya
telah berkurang. Penderita presbiopi memiliki
jarak titik dekat lebih dekat dari mata normal
yaitu kurang dari 25 cm dan titik jauhnya
kurang dari tak hingga sehingga tidak dapat
melihat benda dekat maupun jauh. Penderita
mata tua dibantu menggunakan kacamata
berlensa rangkap (bifokal) yang terdiri dari
lensa cekung dan lensa cembung
GANGGUAN PADA MATA

Astigmatisma
Astigmatisma adalah cacat mata ketika cahaya
yang masuk ke mata tidak berpusat dengan
sempurna karena cahaya tidak dapat
melengkung pada daerah selaput bening.
Penderitanya tidak bisa membedakan garis
tegak maupun mendatar dan dibantu oleh
kacamata berlensa silinder.
GANGGUAN PADA MATA

Katarak
Katarak atau bular mata merupakan
gangguan penglihatan. Keadaan di mana
terjadi kekeruhan pada serabut atau
bahan lensa di dalam kapsul lensa.
Kekeruhan lensa mengakibatkan obyek
tidak dapat diteruskan oleh lensa
menjadi bayangan.
04
ALAT
PEMERIKSAAN
ALAT PEMERIKSAAN MATA
PERALATAN PADA PEMERIKSAAN MATA

Optical Coherence Tomography (OCT)


Optical Coherence Tomography (OCT)
merupakan alat diagnostik modern yang
memvisualisasikan ketebalan lapisan retina dan
kornea mata. Selain itu OCT juga digunakan para
dokter dalam melakukan diagnosis suatu
penyakit yang mengancam pengelihatan. Seperti
penyakit glaukoma, retinopati diabetik, age
macular degeneration (AMD).
PERALATAN PADA PEMERIKSAAN MATA

Autorefactor
Mesin ini juga dikenal dengan nama auto
refractometer atau keratometer. Layar mesin
autorefractor ini akan menghadap ke arah
optometris, sementara kita berada di sisi yang
lain. Di sisi lain layar, ada tempat di mana kita
bisa meletakkan dagu dan kemudian mesin
autorefractor akan mulai mengukur ketajaman
pandangan mata.Tujuan gambar pada
autorefractor bergerak adalah menghitung
perkiraan ketajaman mata kita dalam
memfokuskan gambar.
PERALATAN PADA PEMERIKSAAN MATA

Retinoskinopi
Alat ini akan mengukur kemampuan mata dalam
menangkap cahaya.Sebelum mengukur
kemampuan tersebut, dokter akan menempatkan
sejumlah lensa menggunakan alat yang disebut
phoropter.Hasil dari pemeriksaan retinoskopi ini
bisa memperlihatkan kondisi rabun jauh.
PERALATAN PADA PEMERIKSAAN MATA
Pinhole Apabila saat melihat menggunakan pinhole,
pasien merasa penglihatannya jadi lebih
jelas, maka kemungkinan gangguan yang
dialami disebabkan oleh kerusakan
refrakasi, seperti rabun jauh. Namun jika
melihat menggunakan pinhole membuat
penglihatan semakin memburuk, maka
gangguan mata kemungkinan disebabkan
oleh masalah pada makular (bagian mata
yang ada di belakang retina) maupun
kekeruhan pada lensa. Masalah pada
makular biasanya berkaitan dengan
penurunan fungsi penglihatan akibat usia.
Sementara itu, jika penggunaan pinhole
sama sekali tidak menimbulkan perubahan
apapun pada penglihatan pasien, maka
gangguan penglihatan yang dialami
kemungkinan disebabkan oleh ambliopia
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai