Anda di halaman 1dari 13

Kelompok Tutorial B

TUGAS TUTORIAL

Tutorial Blok : 1M

Modul :3

Judul Skenario : Mata “Warna-Warni Dunia”

Nama tutor : dr. Amaze Grace Sira

Nama : Alvina Terencia / 41190334

Hasil Pembelajaran Tutorial :

Learning Objective (LO) yang harus dicapai :

1. Jelaskan mekanisme terjadinya refleks pupil

Jawab :

Pupil merupakan lubang bulat di tengah iris yang menjadi tempat masuknya cahaya ke
anterior mata. Pupil dapat berubah ukurannya akibat kontraksi dati otot-otot iris untuk
menyesuaikan cahaya yang masuk banyak atau sedikit. Saat menerima banyak cahaya, pupil
akan mengecil atau berkonstriksi (miosis) untuk meminimalisir jumlah cahaya yang masuk.

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial B

TUGAS TUTORIAL
Sedangkan saat cahaya redup, pupil membesar atau berdilatasi (midriasis) agar cahaya yang
masuk ke mata lebih banyak.
Iris mempunyai otot sfingter yang terdiri dari 2 jenis serat otot polos, yaitu serat otot sirkular
(otot konstriksi) dan serat otot radial (otot dilator). Saat cahaya berlebihan masuk, retina akan
menerima impuls cahaya kemudian impuls dihantar oleh nervus optikus ke nucleus retektal
kemudian menuju ke nucleus Edinger-Westphal dan kembali melalui saraf parasimpatis.
Sehingga otot sfingter iris yang berserat sirkular (otot konstriktor) berkontraksi dimana serat
otot memendek membentuk cincin yang lebih kecil sehingga ukuran pupil ikut mengecil atau
konstriksi. Hal inilah yang disebut refleks cahaya pupil
Sedangkan pada cahaya yang redup terjadi akibat keadaan gelap merangsang aktivitas
simpatis dan menghambat refleks cahaya pupil. Rangsangan saraf simpatis juga membuat
otot sfingter iris yang berserat radial (otot dilator) mengalami kontraksi dimana serat otot
memendek yang menyebabkan ukuran pupil menjadi lebih besar atau dilatasi.
Sumber:

Guyton, A. C., Hall, J. E., 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed 12. Jakarta : EGC

Sherwood, L. 2013. Introduction to Human Physiology Edisi 8.

2. Bagaimana tips menjaga mata?


Jawab:

a. Konsumsi Makanan Sehat

Rutin mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin C dan E, asam lemak
omega-3, zink, dan lutein.

b. Berhenti Merokok

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial B

TUGAS TUTORIAL
Asap rokok yang mengenai mata dikatakan dapat meningkatkan risiko katarak,
degenerasi makula, dan kerusakan saraf optik, yang dapat menyebabkan kebutaan dan
kerusakan pada retina.

c. Kacamata Pelindung

Gunakan kacamata, terutama saat berada di luar ruangan atau saat di depan komputer.
Agar mata tidak terlalu rentan terhadap cedera, jika harus bekerja di depan komputer
dalam waktu lama, bisa memakai kacamata tahan radiasi. Pada saat yang sama, saat
bepergian di bawah terik matahari, pastikan untuk memakai kacamata hitam. Kacamata
hitam dapat membantu mencegah paparan sinar matahari dan sinar ultraviolet pada mata.

d. Istirahat dari Komputer

Menatap layar komputer atau laptop dalam waktu lama juga dapat meningkatkan risiko
kerusakan mata. Hal ini dapat menyebabkan mata kering dan tegang, penglihatan kabur,
nyeri leher, sakit kepala, nyeri bahu dan punggung, serta kesulitan berkonsentrasi dan
menatap ke kejauhan. Jika harus bekerja di depan komputer, pastikan selalu beristirahat,
yaitu melihat setiap 20 menit. Cobalah untuk melihat objek yang jauh untuk mengurangi
ketegangan mata.

e. Rutin Periksa Mata

Pemeriksaan mata rutin juga merupakan cara terbaik untuk mencegah cedera. Pasalnya,
pemeriksaan mata dapat memantau kondisi bagian ini, dan segala gangguan atau
gangguan kesehatan dapat segera ditemukan. Pria, wanita, dan anak-anak disarankan
untuk memeriksakan diri ke dokter mata setidaknya setiap dua tahun.

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial B

TUGAS TUTORIAL
Sumber:

WebMD. Diakses pada 2020. How to Keep Your Eyes Healthy.

National Eye Institute. Diakses pada 2020. Keep Your Eyes Healthy.

American Academy of Ophthalmology. Diakses pada 2020. Top 10 Tips to Save Your Vision.

3. Bagaimana fisiologi penglihatan

Jawab :

Refraksi merupakan proses pembiasan cahaya dimana pada saat cahaya merambat
pada substansi yang berbeda kepadatannya, cahaya akan dibelokkan pada perbatasan
substansi. Hal ini diperlukan karena cahaya mengalami divergensi (memancar ke segala
arah) sehingga perlu dibelokkan untuk difokuskan pada titik fokus. Refraksi ini sangat
bergantunng pada bentuk permukaan dimana bentuk permukaan yang konveks
(melengkung ke luar seperti bola) menyebabkan cahaya mengalami konvergensi dimana
berkas cahaya didekatkan satu sama lain. Sedangkan permukaan yang konkaf
menyababkan cahaya mengalami divergensi dimana berkas cahaya menjadi buyar.
Cahaya yang masuk ke mata mengalami refraksi pada kornea 75% sedangkan
lensa 25%. Permukaan kornea dan lensa berbentuk konveks yang mendukung untuk
pemfokusan cahaya. Sehingga setelah melewati kornea dan lensa, cahaya jatuh tepat di
depan retina
tepatnya pada fovea sentralis dimana di titik tersebut penglihatan paling tajam.
Kemampuan kornea untuk merefraksikan cahaya tidak dapat berubah. Sedangkan
kemampuan refraksi lensa bisa diubah dengan menyesuaikan kekuatan lensa karena lensa
bersifat elastik. Hal inilah yang disebut akomodasi. Akomodasi berperan untuk
memfokuskan objek dan juga berperan pada penyesuaian fokus objek jauh dan dekat.

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial B

TUGAS TUTORIAL
Lensa akan menyesuaikan kekuatannya saat melihat objek jauh dan objek dekat. Saat
melihat objek dekat, kekuatan refraksi lensa akan bertambah. Sedangkan saat melihat
bendah jauh, kekuatan refraksi lensa dikurangi.

Pembentukan yang ada di mata dimulai dengan beberapa proses, antara lain :

1) Pembiasan cahaya oleh lensa dan kornea


Ketika sinar cahaya yang merambat melalui zat transparan (seperti udara)
masuk ke zat transparan kedua dengan kepadatan berbeda (seperti air), sinar
tersebut membengkok di persimpangan antara kedua zat tersebut. Pembengkokan
ini disebut pembiasan.

Saat sinar cahaya masuk ke mata, mereka dibiaskan di permukaan anterior dan
posterior kornea. Kedua permukaan lensa mata semakin membiaskan sinar cahaya
sehingga menjadi fokus tepat pada retina.

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial B

TUGAS TUTORIAL

Otak menyimpan citra terbalik dan terbalik yang kita peroleh saat pertama kali
meraih dan menyentuh objek dan menafsirkan citra visual tersebut sebagai citra
yang diorientasikan dengan benar di ruang angkasa. Sekitar 75% dari total
pembiasan cahaya terjadi di kornea. Lensa menyediakan sisa daya pemfokusan
25% dan juga mengubah fokus untuk melihat objek yang dekat atau jauh
2) Akomodasi dan perubahan bentuk lensa
Lensa mata cembung pada permukaan anterior dan posteriornya, dan daya
pemfokusannya meningkat seiring dengan semakin besarnya kelengkungannya.
Saat mata memfokuskan pada objek yang dekat, lensa menjadi lebih melengkung,
menyebabkan refraksi sinar cahaya yang lebih besar. Peningkatan kelengkungan
lensa untuk penglihatan dekat ini disebut akomodasi. Saat kita melihat objek yang
jauh, otot siliaris tubuh mengendur dan lensa lebih rata karena ditarik ke segala
arah oleh serat zonular yang kencang. Saat kita melihat objek dari dekat, otot
siliaris berkontraksi, yang menarik proses siliaris dan koroid maju ke depan
menuju lensa. Tindakan ini melepaskan ketegangan pada lensa dan serat zonular.
Karena elastis, lensa menjadi lebih cembung, yang meningkatkan daya fokusnya
dan menyebabkan konvergensi sinar cahaya yang lebih besar. Serabut

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial B

TUGAS TUTORIAL
parasimpatis dari saraf okulomotor (III) menginervasi otot siliaris tubuh siliaris
dan, oleh karena itu, memediasi proses akomodasi.
3) Penyempitan pupil
Serat otot melingkar pada iris mata juga berperan dalam pembentukan
citra retina yang jelas. Penyempitan pupil adalah penyempitan diameter lubang
tempat cahaya masuk ke mata karena kontraksi otot melingkar iris. Refleks
otonom ini terjadi bersamaan dengan akomodasi dan mencegah sinar cahaya
memasuki mata melalui pinggiran lensa. Sinar cahaya yang masuk ke pinggiran
tidak akan diarahkan ke retina dan akan mengakibatkan penglihatan kabur.

Sumber:

Guyton, A. C., Hall, J. E., 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed 12. Jakarta : EGC

Sherwood, L. 2013. Introduction to Human Physiology Edisi 8.

Tortora G, Derrickson B. 2012. Principles of Anatomy & Physiology. Edisi 13. UK: Wiley.

4. Bagaimana anatomi dan histologi penglihatan?

Jawab:

 Dari seluruh permukaan bola mata, 1/6 anterior bisa terlihat atau terpajan sedangkan
bagian yang lain dilindungi oleh orbita.
 Dinding bola mata tersusun atas 3 lapisan yaitu: tunica fibrosa, tunica vascular dan
retina.
 LAPISAN FIBROSA

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial B

TUGAS TUTORIAL

 Sklera  jaringan ikat padat ireguler, fungsinya menyokong bentuk mata,


melindungi mata
 Kornea  Potongan melintang menunjukkan :
o Epitel skuamosa eksternal berlapis
o Membran Bowman (epitel berlapis)  stabilitas dan kekuatan kornea
o Stroma tebal  tersusun atas kolagen, keratosit, substansia basalis
o Membrana Descement (membran basal endotel)
o Endotelium (skuamosa internal selapis)

 Limbus  Ada struktur :

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial B

TUGAS TUTORIAL
o Corneosclera junction (CSJ); membrant descement serta endotel selapis 
jalinan trabekular
o Ujung membran Bowman dan permukaan epitel  konjungtiva
o Sinus venosa sklrea / kanal Schlemm (tempat muaranya humor aqueous)

 Koroid  tersusun atas jaringan ikat longgar bervaskular banyak mengandung


serat melanosit
o Terbentuk 2 lapisan :
 Lamina kapiler-koroid  kaya akan mikrovaskular  lapisan luar
retina
 Membran Bruch  terdiri atas kolagen dan serat elastis.
 Badan Silliar  pelebaran dari koroid di depan
o Tersusun atas :
 Otot siliar  sebagian stroma dari badan silliar , terdiri atas 3 kelompok
serat otot polos.
 Prosesus siliaris  sekresi humor aqueous pada lipatan basolateral.
 Zonusa siliar  terdiri atas fibrilin-1 dan 2 hasil produksi sel epitel
nonpigmen pada prosesus siliar

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial B

TUGAS TUTORIAL
 Iris  anterior iris tidak dilapisi epitel, melainkan lapisan diskontinu
fibroblast dan melanosit irregular. melekat pada processus siliaris,
mengandung melanin, mengatur jumlah cahaya yang masuk
o Tersusun atas :
 Posterior iris dilapisi dengan epitel stratum yang berlanjut hingga
melapisi badan siliar dan prosesus siliar kaya akan melanin.
 Sel mioepotel  berpigmen dan membentuk m. dilator pupillae.
(radial)
 Tepi pupil membentuk otot polos sirkular bernama m. sfingter pupillae.
(sirkular)
 Stroma  berpigmen

 Tunica vascular: merupakan lapisan tengah bola mata, tersusun atas koroid, sorpus
ciliare dan iris. Pada koroid terdapat banyak pembuluh darah yang memvaskularisasi
posterior retina. Pada koroid terdapat melanin yang memberikan pigmen (pada
albino, tidak memiliki melanin di seluruh tubuh nya termasuk pada mata).
 Pupil: mengatur banyak nya cahaya yang masuk dan diatur oleh persarafan otonom.
 Retina: merupakan lapisan terdalam bola mata, untuk melihat struktur anatomis
dapat menggunakan alat oftalmoskop. Pada retina terdapat arteria centralis retina,
yaitu cabang dari arteri ophtalmica yang terbuntel besama nervus opticus dan vena
centralis retina.

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial B

TUGAS TUTORIAL
a. Lapisan pigmen luar  epitel kuboid selapis dan menempel pada membran
Bruch serta lamina kapiler koroid
b. Dalam retina terdiri atas lapisan saraf, bertingkat.
c. Epitel kuboid ganda pada permukaan badan siliar dan posterior iris

 Lensa  bikonveks
a. Terdapat kapsul
b. Dilapisi epitel selapis kuboid pada permukaan anterior lensa
c. Serat lensa memanjang dan tampak sebagai struktur tipis gepeng

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial B

TUGAS TUTORIAL
 Otot mata
M. rectus superior

M. rectus inferior

M. rectus lateralis

M. rectus medialis

M. obliquus superior

 Sel konus / kerucut  4,6 juta sel kerucut


o Mengandung iodopsin  lebih ke arah penglihatan warna cahaya cukup
 Sel batang  92 juta sel batang
o Mengandung rhodopsin  sensitif pada cahaya temaram
 Diskus optikus  bintik buta karena tidak mengandung sel-sel fotoreseptor hanya
mengandung sel ganglion dan vaskularisasi
 Fovea centralis  banyak mengandung fotoreseptor khususnya sel kerucut
 Makula lutea  banyak terdapat fotoreseptor dan

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020


Kelompok Tutorial B

TUGAS TUTORIAL
Sumber :

Tortora, Gerard J dan Bryan Derickson. 2014. Dasar Anatomi dan Fisiologi volume 1
edisi 13. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG.

Mescher, A. L. (2012). Histologi Dasar Junqueira edisi 12. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Fakultas Kedokteran UKDW | 2020

Anda mungkin juga menyukai