Anda di halaman 1dari 3

Seorang pasien berusia 65 tahun diantar keluarganya ke klinik dengan kondisi sadar

namun mengalami penurunan indra pendengaran dan penglihatan.

Nama pasien : Ibu Sumirah

Usia : 65 tahun

Alamat : Sagan

Nama pengantar : Bapak Abdi

Usia : 36 tahun

Alamat : Sagan

Hubungan dengan pesien : Anak

Keluhan utama : Pegal-pegal

HETEROANAMNESIS

Pagi ini, di Klinik Pratama Husada datang pasien lansia bernama Ibu Sumirah yang
berusia 65 tahun ditemani oleh anaknya yang berumur 36 tahun bernama Bapak Abdi. Ibu
Sumirah dan Bapak Andi tinggal di daerah Sagan. Pagi ini, beliau mengeluhkan pegal-pegal
pada kaki. Akan tetapi Ibu Sumirah sudah mengalami penurunan indra pendengaran dan juga
penglihatan, sehingga informasi yang disampaikan harus melalui perantara Bapak Abdi. Ibu
Sumirah pada saat ini sudah sangat jarang beraktivitas dan hanya sesekali berjalan kaki
disekitar kompleks bersama anak-anak atau dengan cucu-cucunya.

Riwayat Penyakit Sekarang :

Bapak Abdi menceritakan bahwa Ibu Sumirah merasakan pegal-pegal pada kaki
semenjak 3 hari yang lalu. Pegal-pegal yang dialami Ibu Sumirah terasa seperti cengkraman
kuat, rasanya kaku, dan kaki sulit untuk digerakkan. Selain pada kaki dan juga terkadang
terasa nyeri dan pegal-pega pada punggung Ibu Sumirah. Tidak ada keluhan lain yang
dirasakan Ibu Sumirah selain pegal pegal ini. Pegal-pegal terasa ketika Ibu Sumirah berdiri,
berjalan kaki, serta terasa ketika pagi hari setelah bangun tidur. Sedangkan pegal-pegal ini
akan berkurang ketika beliau sedang duduk atau tidur. Rasa pegal dan nyeri yang timbul
biasanya akan hilang kurang lebih diantara 15-30 menit setelah Ibu Sumirah beristirahat. Dari
pegal yang dirasakan, Ibu Sumirah merasa terganggu aktifitasnya dan dampaknya beliau
lebih sering tidur saat berada di rumah

Riwayat Penyakit Dahulu :

Semasa dulu, Bapak Abdi bercerita kalau Ibu Sumirah pernah mengalami keluhan
serupa yakni pegal-pegal, dan sering mengalami, tetapi tidak pernah sampai sesakit yang
dialami Ibu Sumirah kali ini. Sebelumnya, Bapak Abdi bercerita kalau Ibu Sumirah pernah
menjalani rawat inap sudah beberapa tahun yang lalu, tetapi tidak sampai menjalani operasi.
Bapak Abdi lupa apa akibat Ibu Sumira menjalani rawat inap. Saat ini, obat yang dikonsumsi
oleh Ibu Sumirah adalah obat pegal-pegal yang mana didapat dari apotek dan dibelikan oleh
anaknya tetapi tidak tahu nama obatnya. Seingat Bapak Abdi, Ibu Sumirah tidak pernah
mengalami jatuh sehingga tidak ada cedera yang dialami Ibu Sumirah. Bapak Abdi berkata
tidak tahu apakah imunisasi Ibu Sumirah lengkap atau tidak. Tidak ada juga alergi yang
dialami Ibu Sumirah seperti yang dikatakan oleh Bapak Abdi.

Riwayat personal sosial (kebiasaan/gaya hidup) :

Dalam kehidupan sehari-hari, bapak Abdi menceritakan bahwa ibu Sumirah tidak
mengonsumsi obat-obatan selain vitamin untuk menunjang kesehatan ibu Sumirah . Beliau
bukan seorang perokok, tidak pernah mengkonsumsi alkohol, NAPZA ataupun obat-obat
terlarang lainnya. Pak Abdi mengatakan bahwa ibu Sumirah tinggal bersama pak Abdi dan
keluarganya, lingkungan cukup terbilang bersih karna tinggal di dalam perumahan elit dan
jauh dari jalan raya maupun tempat pembuangan sampah. Untuk pola makan sehari-hari tidak
teratur terkadang tinggi karbohidrat dan terkadang tinggi serat juga lemak, bahkan terkadang
rendah kalsium.

Riwayat Penyakit Keluarga :

Kemudian pada penggalian Riwayat Penyakit Keluarga, pak Abdi mengatakan bahwa
pada keluarga beliau tidak ada yang mempunyai penyakit menular. Lalu, dokter menanyakan
apakah pada keluarga mempunyai alergi seperti makanan, obat-obatan, atau suhu. Pak Abdi
menjawab bahwa tidak ada alergi makanan maupun obat-obatan melainkan alergi terhadap
suhu yang dingin. Dari segi metabolik, pak Abdi menceritakan bahwa almarhum ayahnya
atau almarhum suami dari ibu Sumirah mempunyai penyakit diabetes melitus yang di derita
sudah sejak lama dan menjadi faktor meninggalnya beliau. Pak Abdi menceritakan bahwa
tidak ada keluarga yang mengidap penyakit tumor maupun kanker.

Anda mungkin juga menyukai