Anda di halaman 1dari 31

KIMIA

INDUSTRI

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
ASIDIty and ALKALINIty

Nindayu Indrasari, S.Si.,M.Si


01 ASAM
hasil atom mendapatkan atau kehilangan elektron

02 BASA
hasil atom mendapatkan atau kehilangan elektron

03 pH Scale dan sifat Air


menunjukkan apakah suatu larutan bersifat basa, netral atau asam,
menunjukkan kekuatan atau kelemahannya

04 ASIDITAS
kapasitas air untuk menetralkan OH-

05 ALKALINITAS
kapasitas air untuk menerima tambahan asam tanpa penurunan nilai pH
larutan
ASAM
Asam : zat/spesi yang menghasilkan ion H+ dalam larutannya
dan dapat mendonorkan ion H+ ke zat lain.
Suatu asam baru dapat melepaskan proton bila ada basa yang
dapat menerima proton yang dilepaskan.
Contoh :
Asam hidroklorida (HCL), yang berionasi dalam air membentuk
ion- ion hidrogen (H+) dan ion klorida (CL-) demikian juga, asam
karbonat (H2CO3) berionisasi dalam air membentuk ion H+ dan
ion bikarbonat (HCO3 - ).

Asam kuat adalah asam yang berdiosiasi dengan cepat dan


terutama melepaskan sejumlah besar ion H+ dalam larutan,
contohnya adalah HCL.

Asam lemah mempunyai lebih sedikit kecenderungan untuk


mendisosiasikan ion-ionnya dan oleh karena itu kurang kuat
melepaskan H+ , contohnya adalah H2CO3.
BASA
Basa adalah ion atau molekul yang menerima ion hidrogen.
Sebagai contoh, ion bikarbonat (HCO3- ), adalah suatu basa
karena dia dapat bergabung dengan satu ion hidrogen untuk
membentuk asam karbonat (H2CO3).1 Protein- protein dalam
tubuh juga berfungsi sebagai basa karena beberapa asam amino
yang membangun protein dengan muatan akhir negatif siap
menerima ion-ion hidrogen. Protein hemoglobin dalam sel darah
merah dan protein dalam sel-sel tubuh yang lain merupakan
basa-basa tubuh yang paling penting.

Basa kuat adalah basa yang bereaksi secara cepat dan kuat
dengan H+. Oleh karena itu dengan cepat menghilangkannya
dari larutan.
Contoh yang khas adalah OH-, yang bereaksi dengan H+ untuk
membentuk air (H2O).

Basa lemah yang khas adalah HCO3- karena HCO3- berikatan


dengan H+ secara jauh lebih lemah daripada OH-.
Kekuatan asam ditentukan oleh sejauh mana molekul-
KEKUATAN molekulnya mengalami ionisasi. Misalnya kita mempunyai 2
larutan air yang mengandung asam Bronsted – Lowry HA dan
RELATIF HB dengan konsentrasi dan temperatur yang sama:
ASAM-BASA HA (aq) + H2O(ℓ) ' H3O+ (aq) + A- (aq)
HB (aq) + H2O(ℓ) ' H3O+ (aq) + B- (aq)

Misalkan HA lebih mudah mentransfer proton ke air (yang


berperan sebagai basa Bronsted – Lowry) dari pada HB,
jadi ionisasi HA lebih besar dari HB. Pada kesetimbangan,
larutan yang mengandung HA mempunyai konsentrasi ion
H3O+ yang lebih tinggi dan pH yang lebih rendah daripada
larutan yang mengandung HB. Jadi HA asam yang lebih
kuat daripada HB. Dalam air beberapa asam merupakan
donor proton yang lebih baik daripada yang lainnya, dan HCl (aq) + H2O(ℓ) → H3O+ (aq) + Cl- (aq)
beberapa basa merupakan aseptor proton yang lebih baik
dari yang lainnya. larutan HCl encer terdiri dari sejumlah besar
ion-ion H3O+ (aq) dan Cl- (aq) ;
asam ini hampir 100% mengion
Hal-hal yang berlaku untuk asam, berlaku pula untuk
basa. Hidroksida dari logamlogam alkali dan alkali tanah
seperti NaOH, KOH dan Ba(OH)2 merupakan basa kuat.
Zat-zat tersebut merupakan elektrolit kuat yang terionisasi
sempurna dalam air:

NaOH (aq) → Na+ (aq) + OH- (aq)


KOH (aq) → K+ (aq) + OH- (aq)
Ba (OH)2 → Ba2+ (aq) + 2OH- (aq)
Sebagian besar asam mengion dalam jumlah yang
sangat terbatas. Asam-asam ini dikelompokkan Sebaliknya, amonia adalah basa lemah, ionisasinya
sebagai asam lemah. Pada kesetimbangan, larutan dalam air hanya sedikit, sehingga pada kesetimbangan
asam-asam lemah dalam air mengandung terdapat campuran NH3 yang tidak mengion, ion-ion NH4
campuran dari molekul-molekul yang tidak mengion, + , dan OH- . Hal yang sama juga ditunjukkan oleh ion
ion H3O+ , dan basa konjugasi. karbonat.

Contoh asam lemah adalah HF, CH3COOH dan ion


ammonium (NH4+ ). Dalam kelompok ini, kekuatan
asam bervariasi bergantung pada perbedaan
ionisasinya. Terbatasnya ionisasi asam lemah,
berhubungan dengan nilai tetapan kesetimbangan
ionisasinya
pH Scale
Asam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang
sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan
dengan sifat asam basa, larutan dikelompokkan dalam
tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan
bersifat netral. Asam dan basa memiliki sifat-sifat yang
berbeda, sehingga dapat kita bisa menentukan sifat suatu
larutan. Sifat asam basa suatu larutan juga dapat
ditentukan dengan mengukur pH-nya. pH merupakan
suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan
tingkat keasaman larutan.

Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, larutan basa


memiliki pH lebih dari 7, sedangkan larutan netral memiliki
pH 7. pH suatu larutan dapat ditentukan dengan indikator
pH atau dengan pH meter.
Menentukan Larutan Bersifat Asam,
Basa atau Netral (Garam)
1. Menentukan Sifat Larutan (Asam, Basa atau Netral)
Dengan Kertas Lakmus
2. Menentukan Sifat Larutan (Asam, Basa atau Netral)
Dengan Larutan Indikator

Larutan indikator asam basa adalah zat-zat


warna yang mempunyai warna berbeda
dalam larutan yang bersifat asam, basa, dan
netral sehingga dapat digunakan untuk
membedakan larutan yang bersifat asam,
basa dan garam. Di laboratorium, indikator
buatan yang sering digunakan adalah
fenolftalin (PP), Bromtymol biru, metil merah
dan metil jingga. Hasil uji keasaman dengan
larutan indikator buatan tersebut dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.

Perbedaan warna dalam larutan


asam dan larutan basa dengan
penambahan indikator metil
merah, bromtimol biru dan
fenoftalin ditunjukkan pada
gambar berikut ini.
3. Menentukan Sifat Larutan (Asam, Basa atau Netral)
Dengan Indikator Alami

Indikator alami adalah larutan indikator yang diperoleh


dari ekstrak bahan pewarna alam, seperti kunyit, bunga
kembang sepatu, bunga bougenvil, kulit manggis, kubis
ungu, bunga pacar air, dan sebagainya. Warna dari bahan
alam itu dapat menjadi indikator karena memberikan
warna yang berbeda pada suasana asam, basa, dan
netral.

4. Menentukan Sifat Larutan (Asam, Basa atau Netral)


Dengan Indikator Universal

Indikator universal disebut juga Skala pH


(Power of Hidrogen) adalah larutan yang
dapat digunakan untuk menentukan pH
suatu larutan dari perubahan warnanya.
Indikator universal ini ada dua macam,
yaitu berbentuk larutan dan berbentuk
kertas.
5. Menentukan Sifat Larutan (Asam, Basa atau Netral)
Dengan pH Meter

Diantara berbagai alat ukur keasaman atau kebasaan


yang memiliki derajat ketelitian paling akurat adalah pH
meter. pH-meter adalah suatu alat untuk mengukur
derajat keasaman (pH) dari suatu larutan. Dengan
menggunakan pH-meter, kita akan langsung
mendapatkan nilai pH dari suatu larutan tanpa harus
melakukan analisis lagi. Jika elektroda pada pH-meter kita
celupkan ke dalam suatu larutan, maka kita akan
mendapatkan nilai pH larutan tersebut pada layar pH-
meter.
Terlepas dari kenyataan bahwa sekitar
75% dari permukaan planet kita
ditutupi dengan air, total volume air
adalah 0,12% dari volume Bumi.Uap
air adalah gas rumah kacaUap air
adalah gas rumah kaca alami utama di
atmosfer bumi. Ini menyumbang sekitar
60% dari pengaruh pada perubahan
suhu planet kita.
Air super panas :Air dapat dipanaskan
di atas titik didihnya (100 ° C/212 ° F)
dan tidak mendidih.
Air super dingin : Air juga dapat
didinginkan di bawah titik bekunya (0
°C/32°F) namun tetap dalam keadaan
cair
Air merupakan zat yang sangat dibutuhkan disetiap sektor
industri termasuk pemanfaatan untuk kebutuhan energi dan
pemanasan. Kebutuhan energi dan pemanasan di industri
umumnya dipenuhi dengan cara memanfaatkan uap yang
dihasilkan pada sebuah ketel uap.

Pada proses industri, air yang digunakan adalah air sungai, air Air juga mempunyai karakteristik khusus
waduk, air danau, rawa – rawa, sumur bor dan sumber mata air yaitu karakteristik fisika
lainnya. dan karakteristik kimia. Karakteristik fisika air meliputi
kekeruhan, suhu, warna, residu terlarut, residu
Dari hasil penelitian/analisis, elemen atau mineral yang tersuspensi, bau, dan rasa. Kekeruhan dapat terjadi
terkandung di dalam air permukaan sebagai berikut : karena bahan organik maupun anorganik, seperti limbah
1. Hardnes (120 mg/l sebagai CaCO3) industri, limbah domestik, dan lumpur.
2. Calsium (80 mg/l sebagai CaCO3)
3. Magnesium (40 mg/l sebagai CaCO3)
4. Sodium dan potasium (19 mg/l sebagai Na)
5. Bicarbonat (106 mg/l sebagai CaCO3)
6. Chlorida (23 mg/l sebagai Cl )
7. Sulfat (38 mg/l sebagai SO4)
8. Nitrate (0,44 mg/l sebagai N )
9. Besi (0.3 mg/l sebagai Fe)
10. Silica (13 mg/l sebagai SiO2)
11. Karbon dioksid (4 mg/l sebagai CaCO3)
12. PH 7,8
SIFAT KIMIA
AIR
1.Air dapat terurai oleh pengaruh arus listrik
2. Air merupakan pelarut yang baik
3. Air dapat bereaksi dengan basa kuat dan asam kuat
4. Air bereaksi dengan berbagai substansi membentuk
seenyawa padat dimana air terikat dengannya,
misalnya senyawa hidrat (Gabriel, 1999)
5. Air yang bersih mempunyai pH = 7

SIFAT FISIKA
AIR
MACAM-MACAM Air Laut
SUMBER AIR Air yang di jumpai di alam berupa air
laut sebanyak 80%, sedangkan
sisanya berupa air tanah/daratan, es,
salju, dan hujan.

1. Sebagai suatu unsur keseimbangan darat, laut, dan udara


2. Sebagai tempat hidupnya binatang dan tumbuh –
tumbuhan laut. Ada dua macam elemen nutrisi yaitu,
pertama elemen nutrisi utama (mayor), misalnya nitrogen,
phosporous, dan silikon. Kedua elemen nutrisi mikro
yaitu, Fe, Mn, Zn, kobalt, Mg, dan Cu.
3. 3. Sebagai sumber air hujan 4. Alat transportasi
4. 5. Dipakai sebagai sarana olah raga, sarana wisata dan
sumber mata pencaharian nelayan 6. Sebagai sumber
deviasi negara, misalnya melakukan budi daya
mutiara,udang, ikan, teripang, dan lain – lain
AIR HUJAN AIR HUJAN AIR TANAH
Memberikan dampak positif Negatif : Air tanah disebut juga air
dan negatif diantaranya : 1. Air hujan menyebabkan tawar
Positif : karat dan korosif terhadap 1. Air permukaan tanah
1. mempengaruhi iklim/cuaca, logam oleh karena 2. Air yang jauh dari
cuaca panas akan berubah mengandung NH3 permukaan tanah
menjadi cuaca dingin, 2. mengganggu penerbangan Seperti air dari sumur gali dan
kadar uap air di dalam 3. gerakan nelayan, para air dari sumur bor
atmosfer akan meningkat nelayan tidak dapat melaut
2. Memberi suplai/asupan 4. dapat menyebabkan
nutrisi kepada tanaman, malapetaka bagi pelayaran
terutama tanaman berumbi dan menyebabkan sungai
oleh karena air hujan meluap dan banjir
mengandung nitrogen
(NH3)
3. Merupakan salah satu
alternatif dari sumber air
minum
4. Mengurangi polusi udara
oleh karena butir – butir
materi yang ada di dalam
udara akan turun bersama
hujan
PARAMETER AIR SECARA KIMIA

ALKALINITAS
dan
ASIDITAS

Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. You can simply impress your audience and
add a unique zing and appeal to your Presentations. Easy to change colors, photos and Text.
A LKALINITAS
Alkalinitas adalah :
• kapasitas air untuk menerima tambahan asam tanpa
penurunan nilai pH larutan
• Sama halnya dengan larutan buffer, alkalinitas
merupakan pertahanan air terhadap pengasaman
• Hasil reaksi-reaksi terpisah dalam larutan hingga
merupakan sebuah analisa “makro” yang
menggabungkan beberapa reaksi.
• Alkalinitas dinyatakan dalam mek/L atau CaCO3/L
Alkalinitas dalam air disebabkan oleh ion-ion karbonat (CO32-), bikarbonat (HCO3-), hidroksida (OH), borat
(BO32-), fosfat (PO42-), silikat (SiO44-), dsb. Dalam air alam, alkalinitas sebagian besar disebabkan oleh
adanya bikarbonat, dan sisanya disebabkan oleh karbonat dan hidroksida

01 Air minum 02 Air


03 Air irigasi
perpipaan buangan

memerlukan ion alkalinitas dalam khususnya dari industri, kadar tidak boleh mengandung
konsentrasi tertentu, apabila kadar alkalinitas yang tinggi kadar alkalinitas yang tinggi
alkalinitas terlalu tinggi dibandingkan menunjukkan adanya
dengan kadar Ca2+ dan Mg2+ senyawa garam dari asam
(kesadahan) air menjadi agresif dan lemah seperti asam asetat,
menyebabkan karat pada pipa. propionat, amoniak dan sulfit
Sebaliknya kadar alkalinitas yang (SO32-). Alkalinitas juga
rendah dan tidak seimbang dengan merupakan parameter
kesadahan dapat menyebabkan kerak pengontrol untuk anaerobic
CaCO3 pada dinding pipa yang dapat digester dan instalasi lumpur
memperkecil penampang basah pipa. aktif
Prinsip Analisa/Analisis
Alkalinitas ditetapkan melalui titrasi asam basa. Asam kuat
seperti asam sulfat dan asam klorida (H2SO4 dan HCl)
menetralkan zat-zat alkalinitas yang merupakan zat basa
sampai titik akhir titrasi (titik ekivalensi) kira-kira pada pH
8,3 dan pH 4,5
Titik akhir ini dapat ditentukan oleh :
1. Jenis indikator yang dipilih, dimana warnanya berubah-
ubah pada pH titik akhir titrasi (pH ekivalensi)
2. Perubahan nilai pH meter waktu titrasi asam basa
dimana lengkungan pada grafik pH vs volum asam
memperlihatkan titik akhir titrasi/titik ekivalensi
Reaksi yg terjadi adalah sbb :
OH- + H+ H2O
Pada pH 8,3
CO32- + H+ HCO3-
HCO3- + H+ H2O + CO2 Pada pH 4,5
Tabel 1.pH titik akhir titrasi alkalinitas untuk beberapa
contoh air :
Contoh Air pH titik akhir titrasi

-Air dgn kandungan


alkalinitas (CO32-, HCO3-, Berdasarkan tabel 1, titik akhir titrasi 4,5
sebenarnya berubah sedikit dengan
OH-) sebanyak : komposisi air. Bila perlu ketelitian
-30 sbg mg CaCO3/l 8,3 5,1 tinggi, pH tersebut dapat dipakai untuk
titrasi potensiometris (titrasi
-150 sbg mg/l 8,3 4,8 kolorometris kurang peka). Namun
untuk analisa biasa pH titik akhir tsb
-500 8,3 4,5 dianggap tetap sama 4,3-4,5, yaitu
pada saat indikator metil oranye mulai
- Air dgn kandungan berubah warnanya dari kuning-oranye
alkalinitas, silikat, fosfat 8,3 4,5 menjadi kemerah-merahan.

- Limbah industri 8,3 ±3,7


Tabel 2. Indikator yg dapat digunakan untuk titrasi alkalinitas

Jumlah asam yg diperkirakan utk


mencapai titik akhir pertama pada pH 8,3
(sebagian dari alkalinitas total) dikenal
Jenis Pelarut Perubahan Warna
sbg nilai P (Phenolptalein), dan yang
indikator warna pada
diperlukan sampai pH 4,3 dikenal sebagai
interval pH
nilai T (Total Alkalinity) atau M (Metil
Oranye)
Keadaan Basa Keadaan Asam
Alkalinitas didapatkan dari titrasi dengan
1. Fenoftalen 50% alkohol 8,0 – 9,0 Merah lembayung tanpa asam, maka lebih tepat kalau hasil
dinyatakan sbg „x atau ion H+‟ yang
2.a. Metil oranye 70% alkohol 3,1 – 4,4 Kuning oranye merah diperlukan untuk menghapuskan zat-zat
alkali di dalam 1 liter sampel. Tetapi karena
b. Metil merah + Air suling 5,2 Biru kehijauan alkalinitas biasanya dipakai untuk
Brom kresol hijau 5,0 Biru muda dgn kelabu mengetahui stabilitas air minum perpipaan
4,8 Kelabu kemerahan dgn biru yaitu hubungan kimiawi antara ion-ion
4,6 Merah muda karbonat/bikarbonaat/pH dengan ion-ion
kesadahan (terpenting : Ca), semua zat-zat
alkalinitas yang ditentukan dgn metode
titrasi asam basa tersebut dapat
dinyatakan sbg mg CaCO3/L.
A S I D I T A S
Pada sistem perairan alami asiditas adalah kapasitas air
untuk menetralkan OH- . Penyebab dari asiditas CO2 + OH HCO3 –
umumnya adalah asam – asam lemah seperti HPO4- , H2S + OH HS- + H2O
H2PO4- , CO2, HCO3- , protein dan ion – ion logam bersifat
asam terutama Fe3+ . Penentuan asiditas lebih sukar
dibandingkan alkalinitas. Hal ini disebabkan oleh adanya
dua zat utama yang berperan yaitu CO2 dan H2S yang
keduanya mudah menguap, yang mudah hilang dari
sampel yang diukur.

Hal tersebut berakibat terjadinya kesukaran dalam


pengawetan contoh air yang baik terhadap adanya gas
–gas tersebut untuk dianalisa. Bila total asiditas Al(H2O)63+ Al (H2O)5OH2+ + H2O
ditentukan oleh situasi dengan basa sampai titik akhir
fenolftalein ( PH 8,2), maka untuk titik akhir indikator
metil jingga pada PH 4,3.
Praktikum
1. TUJUAN :
Mengidentifikasi larutan asam, basa, dan garam menggunakan kertas lakmus/pH
Indikator
JUDUL
2. Alat dan Bahan:
● Gelas plastik/gelas kimia “Identifikasi
● Pipet tetes
● Kertas lakmus/pH Indikator Larutan Asam,
● Bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari, air minum sehari-hari, air danau,
air Aqua, air sabun, garam, dan air tanah. Basa, dan
3. Petunjuk Kerja: Garam
1. Kumpulkan bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari yang sudah disiapkan
2. Larutkan bahan-bahan yang padat tersebut ke dalam air. Menggunakan
3. Masukkan atau celupkan kertas lakmus/pH indikator ke dalam cekungan-cekungan
pelat tetes.
Kertas Lakmus
4. Teteskan dengan pipet tetes asam, basa, dan netral dari bahan-bahan tersebut /pH Indikator”
pada lakmus yang terdapat di dalam cekungan pelat tetes.
5. Catat hasil pengamatan dalam tabel dan klasifikasikan bahan-bahan tersebut
berdasarkan sifatnya.
6. Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan dan susunlah laporannya seperti yang
ditunjukkan pada tabel berikut ini.
4. Tabel Hasil Pengamatan Identifikasi Larutan dengan 5. Pertanyaan:
Kertas Lakmus/pH Indikator Apa yang terjadi pada kertas lakmus
jika ditetesi dengan larutan asam,
No Hasil Pengamatan
.
Bahan-Bahan
dengan Lakmus/pH Indikator
Asam Basa Netral basa, atau larutan netral dan
1. Air Minum Aqua Merah menjadi =…
berapakah masing-masing nilai pH
Biru menjadi = … nya?.
2. Air danau Merah menjadi =… Mengapa larutan yang netral tidak
Biru menjadi = …
dapat menunjukkan perubahan
3. Air sabun Merah menjadi =… warna pada lakmus, dan berapakah
Biru menjadi = …
nilai pH nya ?
4. Air garam Merah menjadi =…
Biru menjadi = … 6. Kesimpulan :
5. Air tanah Merah menjadi =… Buatlah kesimpulan dari hasil
Biru menjadi = …
pengamatan yang sudah
dilakukan
Thank You

Anda mungkin juga menyukai