Anda di halaman 1dari 21

KONVENSI MARPOL 73/78 TERDIRI DARI 6 ANNEX

ANNEX I:Pencegahan Pencemaran oleh Minyak dari Kapal (Oil)

ANNEX II:Pencegahan Pencemaran oleh Bahan Cair Beracun (Noxious Liquid


Substances)

ANNEX III:Pencegahan Pencemaran oleh Bahan-bahan yang membahayakan /


terbungkus (Harmful Substances)

ANNEX IV:Pencegahan Pencemaran oleh Kotoran (Sawage)

ANNEX V:Pencegahan Pencemaran oleh Sampah (Garbage)

ANNEX VI:Pencegahan Pencemaran Udara dari Kapal


Annex III - Peraturan-peraturan utk pencegahan
pencemarean oleh zat-zat berbahaya yg
diangkut melalui laut dalam kemasan, atau
peti atau tangki jinjing atau mobil tangki
dan gerbong tangki

Annex IV - Peraturan-peraturan untuk pencegahan


pencemaran oleh kotoran dari kapal
ANNEX III
A. Pemberlakuan
Reg. 1. mulai berlaku dengan resmi 1 July 1992.
1. Harmful substances ( bahan – bahan berbahaya)
semua bahan yg diidentifikasikan sebagai
pollutant ( penyebab polusi ) di laut di dalam
IMDG – International Maritime Dangerous Good
2. Packaged from adalah semua bentuk kemasan
selain yang termasuk bagian dari bagian kapal
sebagaimana termaksud dalam IMDG Code
ANNEX III
Melarang semua bentuk pengangkutan bahan -
bahan berbahaya kecuali dengan mematuhi
peraturan dalam IMDG Code Pengemasan,
pemberian tanda pemberian label, dokumentasi,
pemadatan, pembatasan jumlah dan pengecualan
untuk mencegah atau mengurangi dampak
pencemaran yg mungkin ditimbulkan.
Kelas, divisi, kelompok kemasan
Kelas 1: Bahan Peledak
Kelas 2: Gas
Kelas 2.1: gas yang mudah terbakar
Kelas 2.2: tidak mudah terbakar, tidak
beracun gas
Kelas 2.3: gas beracun
Kelas 3: cairan mudah terbakar
Kelas 4 : Padat mudah terbakar, zat bertanggung jawab
untuk pembakaran spontan; Zat yang, kontak
dengan air, Memancarkan gas yang mudah
terbakar
•Kelas 4.1: padatan yg mudah terbakar, dan
bhn peledak peka
•Kelas 4.2: Zat yg pembakaran spontan
•Kelas 4.3: Zat yg kontak dengan air,
memancarkan gas yg mudah
terbakar
Kelas 5: Zat pengoksidasi dan peroksida organik
•Kelas 5.1: zat pengoksidasi
•Kelas 5.2: peroksida organik
Kelas 6: zat Beracun dan menular
•Kelas 6.1: zat beracun
•Kelas 6.2: zat menular
Kelas 7: Materi radioaktif
Kelas 8: Zat Korosif (Suatu zat yg dpt menyebabkan
benda lain hancur atau memperoleh dampak
negatif)
Kelas 9: Zat-zat berbahaya Email (masa yg berupa kaca
tdk bening yg di pake untuk melapisi bnda dr
logam dan gelas)
B. Kemasan ( Reg. 2 )
Kemasan yang dipergunakan haruslah sesuai
untuk mengurangi bahaya terhadap lingkungan
laut sehubungan dengan sifat bahan yang
dikemasnya.
C. Pemberian tanda dan label ( Reg. 3 )
Kemasan yang berisi bahan berbahaya haruslah
ditandai dengan keras dan Cara2 pemberian
tanda dan nama bahan tersebut secara benar
harus masih dapat diidentifikasi / diibaca dengan
jelas walaupun kemasan tersebut berada di
dalam air / tenggelam dalam waktu tiga bulan.
D. Dokumentasi ( Reg. 4 )
1. Dlm semua dokumen yg berhubungan dgn pengangkutan
bhn berbahaya haruslah ditulis dgn jls dan tegas dgn
nama teknis yg tepat ( nama merek saja tidak boleh ) dan
harus dgn tegas dinyatakan sebagai polutan laut.
2. Dokumen pengangkutan yg diberikan oleh pengirim hrs
dilengkapi dgn keterangan bahwa pengangkutan yg mau
dikirimkan telah dikemas, diberi tanda dan label dgn
benar dan sesuai dgn peraturan.
3. Kpl2 yg mengangkut bahan berbahaya harus memiliki
daftar khusus yg meliputi pengaturan dan pemadatan
bahan berbahaya di atas kapal, copy dokumen yang
sama harus disimpan oleh pemilik kapal di darat hingga
muatan tersebut dibongkar.
E. Pemadatan ( Reg. 5 )
Pemadatan yg dilakukan haruslah sesuai utk
mengurangi bahaya terhadap lingkungan laut
tanpa mengecualikan keselamatan kpl dan awak
kpl.
F. Pembatasan Jumlah ( Reg. 6 )
Beberapa bahan berbahaya tertentu untuk alasan
teknis dan ilmiah tidak boleh diangkut jumlah
dibatasi. dalam pembatasannya harus
mempertimbangkan ukuran, kontruksi dan
peralatan suatu kapal pengangkut, sebagaimana
pengemasan dan sifat2 bahan berbahaya tsb.
G. Pengecualian ( Reg. 7 )
Kemasan adalah dilarang, kecuali jika betul2 diperlukan
dalam rangka mengamankan keselamatan kapal dan jiwa d
laut.
H. Tugas wewenang Port State Control ( Reg. 8 )
1. Kpl pd saat sandar di pelabuhan adalah merupakan subyek
utk pemeriksaan oleh petugas yg di berikan otoritas
kepadanya oleh Administrator, dlm rangka pelaksanaan
aturan 3 Annex ini, dan menyakinkan bahwa Nahkoda dan
awak kapal benar familiar dgn prosedur yg ada di kpl
sehubungan dgn pencegahan polusi di laut oleh bahan
berbahaya.
2. Pihak yg diberi otoritas tersebut, haruslah mengambil
keputusan tegas untuk tidak memberikan ijin berlayar
apabila di dapati bahwa kapal tersebut tidak memenuhi
persyaratan yg ditentukan pada Annex ini.
ANNEX IV
Pencegahan Pencemaran oleh Kotoran (Sawage)

27 September 2003, terdiri dari 11


( sebelas ) Regulations ( Aturan )
A. Definisi – definisi ( Reg. 1 )
1. Kapal Baru berarti :
2. Existing ship ( kapal yang sudah ada / lama ) selain kapal
baru.
3. Sewage ( limbah ) berarti :
a. Pembuangan dari toilet, urinal ( tempat kencing ) dan
saluran2 WC lainnya.
b. Pembuangan dari saluran limbah medis ( pispot,
dispensary/obat – obatan ) dll,
c. Pembuangan dari tempat – tempat di mana berisi
binatang2 hidup atau,
d. Semua air pembuangan yang tercampur hal – hal
tersebut di atas
4. Holding tank berarti tanki yg dipergunakan utk
menampung dan menyimpan limbah.
5. Daratan terdekat berarti ; jarak terdekat dari garis
dasar yang mana terdapat pada territorial laut
berdasar pada hukum internasional, kecuali untuk
daerah timur laut Australia “daratan terdekat” di
hitung dari garis sepanjang ;
a. Lintang 110 00’ S bujur 142 08’ E

b. Ke titik 100 35’ S bujur 141 00’ E

c. Lalu ke titik 100 00’ S bujur 142 00’ E dll.


B. Pemberlakuan ( Reg. 2 )

1. Peraturan2 pada Annex ini berlaku untuk


 Kpl baru berbobot 200 GT atau lebih,
 Kpl baru kurang dari 200 GT yg diijinkan
mengangkut lebih dari 10 orang
 Kpl2 baru yg tidak memiliki sertifikat ukuran resmi
namun yg diijinkan mengangkut lebih dari 10
orang
2. Peraturan ini juga berlaku untuk :
 Kpl lama berbobot 200 GT atau lebih, setelah 10
tahun dari berlakunya Annex ini
 Kpl lama kurang dari 200 GT yg diijinkan
mengangkut lebih dari 10 orang, setelah 10 tahun
dari berlakunya Annex ini
 Kpl2 baru yg tidak memiliki setifikat ukuran resmi
namun yg diijinkan mengangkut lebih dari 10
orang, setelah 10 tahun dari berlakunya Annex ini.
C. Survey – survey ( Reg. 3 )
 Setelah survey tersebut dilakukan, tdk boleh
dilakukan penggantian bentuk, bahan ataupun
susunan peralatan tersebut tanpa ijin dari
administrator.
D. Pengeluaran sertifikat ( Reg. 4 )
 Sertifikat ISPP ( International Sewage Pollution
Prevention certificate ) – 1973 dikeluarkan setelah
survey yg sesuai dengan persyaratan2 aturan 3 ini
dipenuhi, utk kpl yg beroperasi dari pelabuhan ke
pelabuhan atau anjungan lepas pantai, dibawah
jurisdiksi Negara anggota konvensi
E. Pengeluatan sertifikat oleh Negara lain
(Reg. 5)
 Negara peserta konvensi ini atas dasar
permintaan administrator Negara lain
melakukan servey terhadap sebuah kpl, dan
apabila hasil servey tersebut memuaskan,
mengeluarkan sertifikat ISPP 1973 berdasarkan
Annex ini.
F. Format sertifikat ( Reg. 6 )
 Sertifikat ISPP – 1973 hrs dibuat dgn bahasa
resmi Negara yg mengeluarkan dgn format
sesuai dgn model. Pd keterangan tambahan
aturan ini. Apabila bahasa yg digunakan bukan
bahasa Inggris/bahasa Perancis, maka hrs ada
terjemahan kedalam salah satu bahasa tsbt.
G. Masa berlaku sertifikat ( Reg. 7 )
 Masa berlaku ditentukan oleh administrator
namun tidak lebih dari 5 ( lima ) tahun kecuali
seperti tercantum dalam paragraf 2, 3, 4 aturan ini
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai