Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok 8
A. Tujuan Praktikum
1. Dapat mengobservasi reaksi – reaksi kimia dan menentukan jenisnya
2. Dapat terampil menuliskan persamaan reaksi total, ion dan ion bersih
3. Dapat menerapkan Teknik dan keterampilan dasar laboratorium dalam percobaan jenis-
jenis reaksi kimia
B. Prinsip Dasar
Reaksi kimia adalah suatu proses perubahan zat kimia menjadi unsur atau senyawa
kimia yang baru. Pengertian lainnya adalah proses penataulangan atom-atom dalam suatu ion
atau molekul. Zat kimia awal disebut reaktan atau pereaksi, sedangkan zat kimia baru yang
terbentuk disebut produk. Percobaan kimia yang dapat diamati dari suatu reaksi kimia adalah
adanya perubahan warna, bau, dan suhu atau terbentuknya endapan dan gas sampai saat ini
sudah jutaan reaksi kimia yang telah diketahui. Supaya dapat mempelajari reaksi kimia secara
sistematis perlu dikelompokkan ke dalam reaksi kombinasi, dekomposisi, pergantian
(displacement), dan pertukaran (metathesis), selain itu juga dikenal adanya reaksi redoks.
(Tim Praktikum Kimia Dasar UPI, 2022)
Pengkodean reaksi kimia mengacu pada perilaku dinamis yang melibatkan pemutusan
dan pembentukan ikatan kimia, dimana senyawa kimia diubah dari reagen menjadi produk.
Dengan demikian reaksi kimia mengubah sistem ikatan atom dalam molekul. (Polanski,
2019)
Perubahan kimia dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi kimia. Persamaan reaksi
adalah simbol-simbol kimia yang menyatakan perubahan reaktan menjadi produk. Dalam
perubahan kimia bagian yang penting untuk dipelajari adalah penggunaan unsur kimia untuk
menjelaskan reaksi dan menentukan jumlah zat yang terlibat dalam reaksi. Oleh karena itu,
untuk menentukan jumlah zat yang terlibat dalam reaksi dapat menggunakan persamaan
reaksi. (Sari, 2019)
Beberapa jenis reaksi kimia yang umumnya dapat terjadi berdasarkan apa yang terjadi
saat reaktan berubah menjadi produk, reaksi-reaksi yang lebih umum dapat terjadi adalah
penggabungan, penguraian, penggantian tunggal, penggantian rangkap, pembakaran dan
redoks. (Moore, 2004 :126)
Reaksi kombinasi adalah reaksi dimana dua reaktan digabungkan menjadi satu
produk. Reaksi kombinasi disebut juga reaksi sintesis. Reaksi ini memiliki bentuk umum :
x+y xy, mengenali reaksi kombinasi dengan memeriksa jumlah reaktan dan produk.
Dalam reaksi ini dua reaktan menjadi produk tunggal. (Heimenstine, 2019)
Reaksi dekomposisi adalah jenis reaksi kimia dimana satu reaktan menghasilkan dua
atau lebih produk. Bentuk umum reaksi dekomposisi : AB A+B. Reaksi penguraian
kimia. Kebalikan dari jenis sintesis dimana reaktan yang lebih sederahana bergabung untuk
membentuk produk yang lebih kompleks, mengenali jenis reaksi ini dengan mencari reaktan
tunggal dengan banyak produk. (Heimenstine, 2019)
Reaksi penggantian dapat dibedakan menjadi dua macam penggantian tunggal terjadi
apabila sebuah unsur menggantikan kedudukan unsur lain dalam suatu reaksi kimia, misalnya
pada reaksi antara kawat tembaga yang dicelupkan kedalam larutan perak nitrat, karena
tembaga lebih aktif daripada perak. Maka tembaga pengganti kedudukan perak membentuk
larutan tembaga (II) nitrat berwarna biru. (Fanny, 2012)
Metathesis (pemindahan tunggal) adalah yang mana dua senyawa saling berganti ion
atau ikatan untuk membentuk senyawa yang berbeda. AgNO3 (aq) + NaCl (aq) AgCl (s) +
NaNO3 (aq). (Petrucci, 1989)
Reaksi reduksi-oksidasi adalah reaksi yang mengandung peristiwa reduksi dan
oksidasi, atau reaksi perubahan bilangan oksidasi, reaksi ini tidak dapat terjadi sendiri-sendiri
jika electron dilepaskan maka harus ada yang menerima electron. Reduksi adalah suatu
proses yang mengakibatkan diperolehnya suatu elektron atau lebih dalam suatu zat jadi suatu
zat pereduksian adalah zat yang kehilangan elektron, dalam proses ini adakah zat oksidasi.
Oksidasi adalah suatu proses yang mengakibatkan hilangnya suatu elektron atau lebih dalam
suatu zat atom, ion, atau molekul. Suatu zat pengoksidasian adalah zat yang memperoleh
elektron dan dalam proses itu adalah zat tereduksi. (Sandya, 1998)
Dalam reaksi oksidasi-reduksi atau redoks, elektron berpindah diantara spesies-
spesies yang bereaksi sewaktu mereka berkombinasi membentuk produk. Pertukaran ini
sebagai perubahan bilangan oksidasi reaktan. Semula, istilah oksidasi hanya merujuk kepada
reaksi dengan oksigen sekarang istilah ini digunakan untuk menjelaskan setiap proses yang
bilangan oksidasinya spesiesnya meningkat, meskipun oksigen tidak terlibat. (Oxtoby, 2001)
Bahan
No Nama Bahan Wujud Warna Jumlah Rumus
kimia
1. Kalsium Padat Abu metalik Secukupnya Ca
2. Kalsium Oksida Padat Putih Secukupnya CaO
3. Tembaga (II) Padat Abu-abu secukupnya CuCO3
Karbonat
4. Tembaga Sulfat Padat Biru muda secukupnya CuSO4.5H2O
Pentahidrat
5. Larutan CuSO4 Cair Tak secukupnya CuSO4
berwarna
6. Larutan Pb(NO3)2 Cairr Tak secukupnya Pb(NO3)2
berwarna
7. Pita Magnesium Padat Abu Metalik secukupnya Mg
8. Larutan KI Cair Tak Secukupnya KI
berwarna
9. Larutan AgNO3 Cair Tak secukupnya AgNO3
berwarna
10. Larutan NaCl Cair Tak secukupnya NaCl
berwarna
11. Seng Padat Abu silver Secukupnya Zn
12. Natrium Asetat 1 M Cair Tak secukupnya C2H3NaO2
berwarna
13. Kalium Klorida cair Tak secukupnya KCl
0,1 M berwarna
14. Natrium Karbonat Cair Tak secukupnya Na2CO3
1M berwarna
15. Natrium Fosfat Cair Tak secukupnya Na3PO4
0,1 M berwarna
16. Asam Klorida 1 M Cair Tak secukupnya HCl
berwarna
17. Nikel Klorida 0,1 Cair Hijau secukupnya NiCl2
M
18. Plumbum Nitrat Cair Tak secukupnya Pb(NO3)2
0,1 M berwarna
19. Tembaga Sulfat Cair Biru Muda secukupnya CuSO4
0,1 M
20. Asam Sulfat 1 M Cair Tak Secukupnya H2SO4
berwarna
21. Perak Nitrat Cair Tak secukupnya AgNO3
0,1 M berwarna
22. Kadmium Klorida Cair Tak Secukupnya CdCl2
0,1 M berwarna
23. Natrium Hidroksida Cair Tak secukupnya NaOH
1M berwarna
24. Amonium Klorida Cair Tak Secukupnya NH4Cl
1M berwarna
Spesifikasi Bahan
No. Nama Zat Sifat Fisika Sifat Kimia
1. Aquades (H2O) Wujud: Cair Pelarut polar
Warna: Tidak berwarna Oksidator kuat
Bau: Tidak berbau ΔGo = −237,14 kJ/mol
Titik didih: 100oC
Densitas : 1,04-1,10 g/cm3
Massa molar: 18,02 g/mol
Bahaya Penanggulangan
Menyebabkan ledakan Jauhkan dari logam alkali
bilakontak langsung
dengan logam reaktif
No Nama Zat Sifat Fisika Sifat Kimia
2. Kalsium Warna: Abu metalik Rumus Molekul: Ca;
Massa Molar: : 40.08 Bereaksi keras dan/atau
g/mol eksplosif dengan air, uap
Densitas: 1,55 g/cm3 atau uap air; Dapat
Titik Didih: 1484°C meledak bila terkena panas
Titik Lebur: 839°C atau api; Mungkin terbakar
Kelarutan dalam air: - atau meledak pada kontak
Hasil
3. Reaksi Dekomposisi
1. Memasukan satu ujung spatula Kristal Sebelum reaksi
tembaga (II) Sulfat pentahidrat ke tabung CuSO4.5H2O : padatan
reaksi, amati berwarna biru
H2O : cairan tak berwarna
- Memanaskan tabung reaksidi atas
pembakar Bunsen dalam posisi Saat Bereaksi
miring menggunakan penjepit. CuSO4 dibakar berubah
menjadi serbuk berwarna
- Mengamati perubahan yang putih,
terjadi. Setelah di tetesi air CuSO4
- Mendiginkan padatan yang berubah lagi menjadi padatan
serbuk berwarna biru
sudah dipanaskan di rak
tabung.
- Menambahkan 3-5 tetes air
setelah didinginkan.
- Mengamati perubahan yang
terjadi dan suhu pada tabung
reaksi.
Hasil
2. Masukan satu ujung spatula Kristal Sebelum Reaksi :
Nyala api : biru
tembaga (II) Karbonat ke tabung reaksi,
CuCO3 : padatan berwarna
amati hijau
- Memanaskan tabung reaksidi atas
pembakar Bunsen dalam posisi Saat Reaksi :
Saat dipanaskan CuCO3
miring menggunakan penjepit.
berubah menjadi hitam dan
- Mengamati perubahan yang berwujud padat
terjadi.
- Mendiginkan padatan yang
sudah dipanaskan di rak
tabung.
- Menambahkan 3-5 tetes air
setelah didinginkan.
- Mengamati perubahan yang
terjadi dan suhu pada tabung
reaksi.
Hasil
Hasil
Hasil
KI + NaCl
Saat Reaksi
Diteteskan larutan KI pada plat tetes
KI+NaCl campurannya tidak
Ditambahkan beberapa tetes larutan mengalami perubahan warna
NaCl
Hasil
2) Air Kapur
Sebelum Reaksi
Kapur CaO : serbuk berwarna
Larutan Air Kapur broken white
E. Data Pengamatan
Percobaan Jenis Reaktan Reaksi Produk
Reaksi (reaksi (saat reaksi) (sesudah
sebelum) reaksi)
Zn dan CuSO4 Reaksi Zn : Ketika Zn Logam Zn
Pertukaran Wujud : ditambahkan berubah warna
Tunggal padatan logam CuSO4 terjadi menjadi warna
Warna : abu- perubahan hitam
abu warnanya menjadi
CuSSO4 hitam gilap pada
Wujud : larutan bagian yang
Warna : biru terkena tetesan
CuSO4
CaO dan H2O Reaksi CaO Terbentuk Dihasilkan
Kombinasi Wujud : serbuk endapan berwarna Ca(OH)2 dalam
Warna : putih putih saat CaO benntuk
H2O : ditetesi air endapan
Wujud : cair berwarna putih
Warna : Tak
berwarna
Mg dan O2 Reaksi CaO : Ketika dibakar, Dihasilkan
Kombinasi Wujud : logam Mg logam MgO
padatan logam mengeluarkan berwarna putih
Warna : silver pijar warna putih keabuan
O2 :nyala api
berwarna biru
CaO dan H2O Reaksi CaO Ketika CaO dan Dihasilkan
Kombinasi Wujud : serbuk H2O dicampurkan perubahan
Warna : putih menghasilkan pada kertas
H2O : endapan berwarna lakmus, kertas
Wujud : cair putih lakmus
mengalami
Warna : tidak perubahan
berwarna warna. Lakmus
merah jadi
warna biru,
lakmus biru
tetap biru
CuSO4.5H2O Reaksi CuSO4.5H2O -saat dipanaskan -Dihasilkan
(dipanaskan) Dekomposisi Wujud :kristal terbentuk zat putih padatan CuSO4
Warna : biru berwarna putih berwarna putih
-saat diteteskan air
zat berubah lagi
menjadi berwarna -Dihasilkan
biru padatan
CuSO4.5H2O
berwarna biru
CuCO3 Reaksi CuCO3 : Saat dipanaskan Dihasilkan
(dipanaskan) Dekomposisi Wujud : terbentuk zat CuO berwujud
padatan berwarna hitam padat dan
(serbuk) berwarna
Warna : hijau hitam
KI dan Reaksi KI : Saat ditambahkan Dihasilkan
Pb(NO3)2 Metatesis Wujud : cair Pb(NO3)2 larutan gumpulan
Warna : tidak KI pada plat tetes berwarna
berwarna terjadi gumpalan kuning yang
Pb(NO3)2 berwarna kuning tidak larut
Wujud : cair
Warna : tidak
berwarna
KI dan NaCl Reaksi KI : Saat ditambahkan Dihasilkan
Metatesis Wujud : cair NaCl pada larutan larutan tidak
Warna : tidak KI, larutan tidak berwarna
berwarna terjadi perubahan
NaCl : warna
Wujud : cair
Warna : tidak
berwarna
KI dan Reaksi KI : Saat ditambahkan Dihasilkan
AgNO3 Metatesis Warna : cair AgNO3 pada endapan
Wujud : tidak larutan KI, berwarna hijau
berwarna terbentuk endapan
AgNO3 berwarna hijau
Wujud : cair
Warna : tidak
berwarna
Air Kapur Reaksi Kapur Saat ditambahkan Dihasilkan
Metatesis Wujud : serbuk air, air kapur larutan tak
Warna : putih menjadi keruh, berwarna,
Air Kapur lalu dilakukan karena saat
Wujud : larutan proses dekantasi ditiup keruh
Warna : putih sehingga terbentuk yang terbentuk
keruh emdapan warna menghilang
putih dan cairan lagi
tidak berwarna.
Saat cairan tak
berwarna ditiup
larutan tersebut
menjadi keruh
NaOH dan Reaksi NaOH : Saat CuSO4 Dihasilkan
CuSO4 Metatesis Wujud : larutan ditambahkan larutan
Warna : tidak NaOH larutan berwarna biru
berwarna tidak saling setelah
CuSO4 melarut, didiamkan
Wujud :larutan larutannya beberapa saat
Warna : biru berwarna biru
F. Perhitungan
Perubahan Suhu CaO + H2O = T2-T1
= 28,5 °C -25°C
= 3,5 °C
=27,5°C-26°C
=1,5 °C
= 32,5 °C – 28,5 °C
= 4°C
G. Persamaan Reaksi
2. Reaksi Kombinasi
b) 2Mg (s) + O2 (g) 2MgO (s)
(coklat keemasan) (tb) (silver)
3. Reaksi Dekomposisi
d) CuSO4.5H2O (s) CuSO4 + H2O
(biru muda) (putih) (putih tipis)
4. Reaksi Metatesis
f) 2KI (aq) + Pb(NO3)2 (aq) PbI2 (s) + 2KNO3 (aq)
(tb) (tb) (kuning) (kuning)
l) 2K2CrO4 (aq) + 2HCl (aq) K2Cr2O7 (aq) + 2KCl (aq) + H2O (l)
(kuning) (tb) (kuning keemasan) (kuning keemasan) (tb)
q) Na2CO3 (aq) + 2HCl (aq) 2NaCl (aq) + H2O (l) + CO2 (g)
(tb) (tb) (tb) (tb) (tb)
I. Kesimpulan
Pada percobaan Jenis-Jenis reaksi kimia yang bertujuan untuk megetahui
jenis-jenis reaksi kimia, yaitu reaksi pertukaran tunggal, reaksi dekomposisi,
reaksi metatesis dan reaksi kombinasi. Dapat menentukan jenis- jenis reaksi
kimia yang terjadi, serta dapat menuliskan persamaan reaksi yang terjadi.
Berdasarkan hasil percobaan reaksi yang termasuk reaksi pertukaran tunggal
adalah reaksi antara Zn dan CuSO4, Zn da H2SO4. Reaksi yang termasuk reaksi
kombinasi adalah reaksi antara Mg dan O2, CaO dan H2O. Reaksi yang
termasuk reaksi dekomposisi adalah pemanasan CuSO4.5H2O dan pemanasan
CuCO3. Reaksi yang termasuk reaksi metatesis adalah reaksi antara KI dan
Pb(NO3)2, KI dan NaCl, KI dan AgNO3, pelarutan air kapur, NaOH dan
CuSO4, NaCl dan HCl, Al2O dan CaO, H2SO4 dan NaOH, NaHCO3 dan
H2SO4, Ba(OH)2 dan NH4Cl, Na2CO3 dan HCl, sedangkan nasi dan I2
termasuk reaksi reduksi - oksidasi (redoks)
J. Post Lab
1. Apakah bukti yang mengindikasikan bahwa warna kristal tembaga (II) sulfat
pentahidrat berasal dari adanya molekul air yang terikat pada Kristal tersebut?
Jawaban: Karena ketika massa kristal tembaga (II) sulfat pentahidrat sebelum dan
sesudah dipanaskan menjadi berubah, yaitu menjadi berkurang dari massa sebelum
kristal tersebut dipanaskan, sehingga warna pada kristal berubah jad i berwarna
putih. Lalu, setelah kristal berubah warna menjadi putih dan menjadi kristal tembaga
(II) sulfat anhidrat dapat mengujinya kembali dengan menambahkan beberapa
tetes air, maka akan dihasilkan kembali warna biru seperti sebelum dipanaskan.
3. Bukti apa yang dapat digunakan untuk mengonfirmasi bahwa kalsium oksida dan air
akan menghasilkan larutan yang bersifat basa dan bukan asam atau netral?
Jawaban : Dapat dibuktikan melalui uji asam basa larutan, yaitu dengan menguji
menggunakan indikator asam basa, contohnya phenolftalein (pp) atau kertas lakmus
baik merah maupun biru. Sifat larutan asam basa akan dapat terlihat dimana larutan
basa akan berubah warna keunguan ketika ditambahkan indikator pp dan akan berubah
warna kertas lakmus merah menjadi biru dan lakmus biru akan menjadi warna biru
jika diuji dengan kertas lakmus.
4. Berdasarkan percobaan yang telah Anda lakukan serta persamaan reaksi ion bersih
yang dituliskan, tarik kesimpulan mengenai reaksi metatesis.
Jawaban: Reaksi metatesis merupakan reaksi yang melibatkan pertukaran bagian
antara dua senyawa dimana kation dan anion pada dua senyawa saling bertukar
berdasarkan kelarutan atau tingkat keelektrolitan zat dengan pola umum sebagai
berikut.
AB + CD → AD + CB
Hasil dari reaksi metatesis ini dapat menghasilkan senyawa baru dalam fasa yang
berbeda, baik solid, gas, liquid (bereaksi secara keseluruhan) maupun aqueous (tidak
terlibat dalam reaksi secara keseluruhan dan tetap tersebar dalam bentuk ionnya
K. Referensi
CuSO4 + H2SO4
2.
Larutan NaOH
3.
NaHCO3 + H2SO4
4.
Nasi sebelum
direaksikan
5.
Nasi + I2
6.
KMnO4 + H2SO4
7.
8.
KMnO4 + H2SO4 +
H2C2O4
9.
K2CrO4
10.
K2CrO4 + HCl
11.
NaCl +AgNO3
11.
T2 H2SO4 + NaOH :
32,5°C
12.
13.
14.
Logam Zn
15.
Zn + CuSO4
16.
CaO
17.
CaO + H2O
18.
19.
KI +Pb(NO3)
21.
Percampuran KI + NaCl
Dan KI dan AgNO3
22.
NaOH + CuSO4
23.
NaCl + AgNO3
24.
25.
26.
Zn + H2SO4
27.
Na2CO3+HCl
28.
Cu
29.
Suhu H2SO4