PERCOBAAN III
OLEH:
Putu Sista Dharmika (NIM. 1313031062)
Vicky Enggy Clovidea Indra Eky (NIM. 1313031077)
Abdul Ajiz Mauliyana (NIM. 1413031028)
KELAS: A
2
kalorimeter maupun yang dituangkan dan temperatur setelah pencampuran dapat
dihitung harga nilai air kalorimeter berdasarkan Hukum Black. Untuk
kemudahan sebaiknya temperatur air dalam kalorimeter sebaiknya lebih tinggi.
Volume cairan yang digunakan saat penentuan harga air kalorimeter dan kalor
reaksi harus sama karena Cp(S) dipengaruhi oleh volume.
2) Harga Cp(S) juga dapat ditentukan dengan menggunakan reaksi yang kalor
reaksinya telah diketahui, misal reaksi NaOH dan HCl dengan kalor reaksi H =
-13,64 kkal/mol.
Kalor pelarutan harus dinyatakan dalam jumlah baku, misalnya dinyatakan per
mol senyawa yang terbentuk, sehingga kalor reaksi hasil pengukuran harus dibagi
jumlah mol zat pereaksi yang menjadi pembatas.
Suatu kalorimeter tidak mungkin sepenuhnya adiabat, dimungkinkan terjadi
pertukaran kalor antara kalorimeter dan lingkungannya. Pengadukan campuran reaksi
walau diperlukan dapat menimbulkan kalor melalui gesekan. Demikian pula termometer
kadang terlalu lambat mengikuti perubahan temperatur sehingga pembacaan temperatur
akhir memerlukan koreksi.
Baik reaksi maupun pelarutan dilakukan dengan mencampurkan sedikitnya dua
pereaksi, yang dimungkinkan berbeda. Dengan demikian temperatur awal sering
disebutkan
sebagai temperatur awal efektif. Temperatur awal efektif digunakan untuk menghitung
kenaikan temperatur T = T1 To
Koreksi temperatur dapat dilakukan dengan cara mengukur temperatur pereaksi,
cairan atau larutan, secara bergantian. Dua termometer dicelupkan ke dalam pereaksi
berbeda, kemudian dilakukan pengamatan temperatur mulai menit pertama untuk
pereaksi satu dilanjutkan pada menit kedua untuk pereaksi dua, pengamatan dilanjutkan
secara bergantian hingga menit ke-10, kemudian pada menit ke-11 lakukan
pencampuran di dalam kalorimeter sambil dilakukan pengadukan. Selanjutnya
dilakukan pengamatan hingga temperatur akhir sesuai keperluan.
Dalam percobaan ini akan ditentukan kalor pelarutan dua senyawa, yaitu
CuSO4.5 H2O dan CuSO4 (anhidrat). Reaksinya adalah sebagai berikut:
CuSO4(s) + H2O CuSO4.5 H2O(s)
3
Termometer 100oC 1 buah
Gelas kimia 100 mL 2 buah
Gelas Kimia 250 mL 1 buah
Pipet tetes 1 buah
Kaca Arloji 1 buah
Spatula 1 buah
BAHAN JUMLAH
Aquades 200 mL
CuSO4.5H2O 5 gram
CuSO4 anhidrat 5 gram
4
Gambar 3 : Pengocokan air dalam kalorimeter
4 Sebanyak 5 gram CuSO4.5H2O Menit Suhu ( 0C )
dimasukan tepat pada menit 0,5 29,5
1 29,5
keempat dan segera diaduk. 1,5 29,5
Kemudian dicatat suhu mulai 2 29,5
2,5 29,5
setengah menit kelima sampai 3 29,5
diperoleh suhu yang hampir 3,5 29,5
4 29,5
konstan.
5
Gambar 5 : penimbangan CuSO4 anhidrat
6 Sebanyak 100 mL air dingin
ditambahkan ke dalam Menit Suhu ( 0C )
kalorimeter sambil diaduk dan Suhu awal 29
0,5 29
dicatat suhu air setiap 30 detik 1 29
hingga menit keempat. 1,5 29
2 29
2,5 29
3 29
3,5 29
6
Data Penetapan Kalor Pelarutan CuSO4.5H2O
0.511.522.533.544.555.566.577.58
Waktu (menit)
Waktu (menit)
7
5.2 Penentuan Kalor Pelarutan pada CuSO4 .5H2O
Diketahui
massa kristal CuSO4.5H2O = 5,0084 gram
kalor jenis air (c) = 4,18 J/gC
kapasitas kalorimeter (C) = 74,17 J/C
suhu campuran mula - mula = 29C
suhu akhir campuran = 29,5 C
perubahan suhu = 29,5C-29C = 0,5C
massa jenis air = 1 gram/mL
Perhitungan
a. Perhitungan mol CuSO4.5H2O
massa CuSO4 .5H 2 O
massa Molar CuSO4 .5 H 2 O
Mol (n) CuSO4.5H2O =
5,0084 gram
249,5 g / mol
=
= 0,020 mol
b. Perhitungan Kalor
Massa larutan massa air = air x Vair
Karena massa penambahan CuSO4.5H2O sebanyak 5,0084 gram tidak dapat
diabaikan maka, Massa larutan massa air + massa CuSO4.5H2O
8
- (256,5450 J )
0,020mol
H1 =
H1 = -12827,25 J/ mol = -12,8272 kJ/ mol
9
c. Perhitungan Kalor Pelarutan
Q
mol
H2 =
- (1539,4557 J )
0,0324 mol
H2 =
H2 = -47514,0648 J/ mol = -47,5140 kJ/mol
H2=-47,5140kJ/ mol
CuSO4(s) CuSO4.5H2O(aq)
H3
H1= -12,8272 kJ/ mol
CuSO4.5H2O(s)
H2 = H1 + H3
H3 = H2 H1
H3 = 47,5140 kJ/mol (12,8272 kJ/mol)
H3 = 34,7468 kJ/mol
VII. SIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut.
1. Kalor pelarutan CuSO4.5H2O dan CuSO4 yaitu -12,8272 kJ/mol dan
-47,5140 kJ/mol.
2. Kalor reaksi perubahan dari CuSO4(s) menjadi CuSO4.5H2O(s)
dapat ditentukan secara tidak langsung dengan Hukum Hess
yaitu sebesar -34,7468 kJ/mol.
10
Dalam menghitung panas reaksi CuSO4(s) + 5H2O
CuSO4.5H2O(s) tidak dapat dihitung secara langsung, tetapi dapat
ditentukan melalui reaksi bertahapnya sesuai dengan Hukum Hess.
DAFTAR PUSTAKA
Bird, Tony. 1987. Penuntun Praktikum Kimia Fisika untuk Universitas. Diterjemahkan
oleh Kwee Ie Tjien. Judul Asli : Experiments in Physical Chemistry. Jakarta: PT
Gramedia.
Dogra, SK. 1990. Kimia Fisik dan Soal-soal. Diterjemahkan oleh Umar Mansyur. Judul
Asli : Physical Chemistry Through Problems. Jakarta : Universitas Indonesia
Press.
Keenan. 1980. Kimia untuk Universitas Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Retug, Nyoman dan Dewa Sastrawidana. 2004. Penuntun Praktikum Kimia Fisika.
Singaraja: IKIP N Singaraja.
Suardana, I Nyoman. 2005. Penuntun Praktikum Kimia Fisika. Singaraja: Jurusan
Pendidikan Kimia, Fakultas Pendidikan MIPA, IKIP Negeri Singaraja.
11