Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

MODUL III
PANAS PELARUTAN

KELOMPOK 7 /Kamis
Nama lengkap : Hernanda Aldian Syah
NRP : 5008211069
Nama lengkap : Putu Neo Sathya Devala
NRP : 5008211094

DOSEN PENGAMPU
Prof. Dr. Ir. Heru Setyawan, S.T., M.Eng.
NIP :
Dr. Fahmi, S.T.

Tanggal Praktikum : 13 Oktober 2022


Tanggal Pengumpulan Praktikum ; 20 Oktober 2022

LABORATORIUM KIMIA FISIKA


DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN REKAYASA SISTEM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
A. Teori
Thermochemistry merupakan cabang thermodinamika karena terdapat reaksi
di dalam wadah dan isinya yang membentuk sebuah sistem dan reaksi kimia yang
menghasilkan pertukaran energi dari sistem dan lingkungan. Kalorimetri dapat
digunakan untuk menghitung energi yang diperlukan atau dihasilkan dalam bentuk
panas yang dihasilkan dari reaksi dan Q dapat dicari dengan perubahan energi
internal jika reaksi berlangsung pada volume konstan atau perubahan entalpi jika
reaksi berlangsung pada tekanan konstan.
Terdapat dua jenis reaksi yaitu reaksi eksotermik dan reaksi endotermik.
Reaksi yang melepaskan energi panas ke lingkungan disebut reaksi eksotermik
sedangkan reaksi yang menyerap energi panas dari lingkungan disebut reaksi
endotermik. Karena pelepasan panas menandakan pengurangan pada entalpi
sistem maka reaksi eksotermik memiliki ΔH < 0. Sebaliknya, karena penyerapan
panas menandakan peningkatan pada entalpi maka reaksi endotermik memiliki ΔH
> 0.
(Atkins, 2010)

B. Tujuan
1. Mempelajari penggunaan kalorimeter untuk mengukur panas yang diserap atau
dilepas pada proses secara fisika maupun kimia
2. Mampu menghitung panas pelarutan (ΔH)
3. Mampu menentukan apakah proses pelarutan menyerap panas (endotermis) atau
melepaskan panas (eksotermis).

C. Alat
1. Kalorimeter 1 buah
2. Gelas Ukur 100 mL 1 buah
3. Gelar arloji 1 buah
4. Spatula 1 buah
5. Neraca Analitik 1 set
6. Timer 1 buah
D. Bahan
1. Padatan CaCl2
2. Padatan NH4Cl
3. Aquadest

E. Prosedur
1. Timbanglah variabel padatan CaCl dan NH Cl yang digunakan menggunakan
2 4

neraca analitik.
2. Siapkan aquadest sesuai dengan variabel menggunakan gelas ukur 100 mL
3. Tuangkan aquadest ke dalam kalorimeter, catatlah suhu dari aquadest tersebut

4. Masukkan padatan CaCl dan NH Cl yang telah ditimbang kedalam kalorimeter


2 4

dan segera tutup kalorimeter tersebut


5. Kocoklah kalorimeter dengan perlahan untuk melarutkan garam, dan
tunggulah beberapa menit (sesuai dengan variabel).
6. Catatlah suhu akhir setelah aquadest dicampurkan dengan padatan CaCl dan 2

NH Cl4

F. Hasil dan Pembahasan


Tabel 1. Hasil Praktikum Panas Pelarutan
No. Jenis Padatan Suhu Awal Suhu saat t (℃)
(℃) 1 menit 3 menit 5 menit 7 menit 9 menit
1. Aquades 29,1
2. NH4Cl 2 gr 29,1
Diaduk 25,8 26,0 26,2 26,5 26,7
Tidak Diaduk 27,3 27,1 27,0 27,1 27,1
3. CaCl2 2 gr 29,1
Tidak Diaduk 30,3 30,4 30,6 30,7 31,0
Diaduk 29,9 30,8 30,9 31,1 31,4
4. NH4Cl 4 gr 29,1
Diaduk 22,3 22,5 23,0 23,5 23,9
Tidak Diaduk 23,9 22,6 22,3 21,8 22,0
5. CaCl2 4 gr 29,1
Tidak Diaduk 28,9 29,1 29,2 29,5 29,8
Diaduk 31,6 33,5 34,2 34,0 34,0

Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan dengan tujuan Mempelajari penggunaan
kalorimeter untuk mengukur panas yang diserap atau dilepas pada proses secara fisika
maupun kimia, mampu menghitung panas pelarutan (ΔH), dan mampu menentukan
apakah proses pelarutan menyerap panas (endotermis) atau melepaskan panas
(eksotermis). Pada percobaan kali ini, digunakan 2 variabel massa yaitu 2 gram dan 4
gram, 2 jenis perlakuan yaitu larutan diaduk dan tidak diaduk serta 2 jenis padatan
yaitu NH4Cl dan CaCl2. Dikarenakan kekurangan adanya kekurangan alat dan waktu,
data dari beberapa praktikum tidak berhasil didapatkan.

Praktikum diawali dengan mengambil 30 mL larutan aquades dan dimasukkan


kedalam kalorimeter. Setelah itu, dilakukan pengukuran suhu dan diperoleh bahwa
suhu aquades sebesar 29,1oC. Selanjutnya dicari massa dari aquades dengan
menggunakan rumus massa=ρ x volume dimana ρ air pada suhu 29,1 oC diperoleh
dengan menginterpolasi ρ air pada suhu 25 oC dan suhu 30oC yang nilainya terdapat
dalam literatur. Dari hasil interpolasi diketahui ρ air pada suhu 29,1 oC adalah 0,995932
g/cm3. Setelah itu digunakan rumus mencari massa dan diperoleh massa dari aquades
sebesar 29,878 gram sesuai perhitungan dalam apendiks. Setelah itu, dilakukan
pengukuran menggunakan larutan NH4Cl. Pada pengambilan data variabel pertama
yaitu massa 2 gram dan tidak diaduk, dilakukan penimbangan padatan NH 4Cl dan
diperoleh massa padatan sebesar 2,005 gram. Lalu, dicampurkan padatan NH 4Cl
kedalam kalorimeter yang berisi 30mL larutan aquades. Kemudian, dilakukan
pengamatan suhu menggunakan thermocouple yang tersambung pada aplikasi
“Thermometer”. Kalkulasi dilakukan dengan mengatur thermocouple hingga
menunjukkan tampilan suhu dan “tipe”. Kemudian diatur “COM” sesuai dengan tulisan
COM yang tertera ketika mengatur setttingan. Pada settingan leptop kami, tertulis
COM 3 sehingga tulisan COM diatur pada COM 3 dan diklik tulisan connect. Setelah
itu, mucul data suhu dengan interval waktu setiap satu detik. Kemudian dilakukan
pengukuran suhu. Dari percobaan tersebut diperoleh perubahan suhu sebesar -2 K. Dari
data tersebut, dilakukan perhitungan panas pelarutan (ΔH) dan diperoleh bahwa panas
pelarutannya sebesar 7,146 KJ/mol sesuai dengan apendiks. Setelah itu, dilakukan
pengamatan kembali dengan menggunakan variabel massa 2 gram dan diaduk. Pada
awalnya, diambil padatan NH4Cl dan dilakukan penimbangan. Diperoleh massa dari
NH4Cl sebesar 2,044 gram. Kemudian, dicampurkan padatan NH 4Cl kedalam
kalorimeter yang berisi 30 mL larutan aquades. Lalu, dilakukan pengamatan pada
perubahan suhu dan dilakukan perlakuan pengadukan larutan. Diperoleh perubahan
suhu larutan -2,4 K. Setelah itu, dilakukan perhitungan pelarutan kalorimeter dan
diperoleh hasil sebesar 8,422 KJ/mol dengan perhitungan sesuai dengan apekdiks.
NH4Cl 2 gram
30

29 tidak diaduk
diaduk
28
suhu (celcius)

27

26

25

24
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
waktu (menit)

Gambar 1. Grafik suhu terhadap waktu pada variabel NH4Cl 2


gram

Kemudian, percobaan dilanjutkan dengan variabel ketiga yaitu 4 gram dengan


keadaan tidak diaduk. Pada awalnya, diambil padatan NH 4Cl dan dilakukan
penimbangan. Diperoleh massa padatan sebesar 4,017 gram. Lalu, dicampurkan
padatan NH4Cl kedalam kalorimeter yang berisi 30 mL larutan aquades. Selanjutnya
dilakukan pengamatan perubahan suhu. Dari percobaan, diperoleh data perubahan suhu
sebesar -7,1 K. Selanjutnya dihitung panas pelarutannya dan diperoleh nilai sebesar
13,462 KJ/mol sesuai yang tertera pada apendiks. Setelah itu, dilakukan percobaan
dengan bariabel keempat yaitu 4 gram dengan keadan diaduk. Pada awalnya dilakukan
penimbangan padatan NH4Cl dan diperoleh massanya sebesar 4,011 gram. Kemudian,
dicampurkan padatan NH4Cl kedalam kalorimeter yang berisi 30 mL larutan aquades.
Setelah itu, dilakukan pengamatan perubahan suhu sambil dilakukan pengadukan pada
kalorimeter. Dari percobaan yang dilakukan, diperoleh data perubahan suhu sebesar -
5,2 K. Setelah itu, dilakukan perhitungan pelarutan dan diperoleh hasil sebesar 9,872
KJ/mol sesuai perhitungan pada apendiks.
NH4Cl 4 gram
35

30

25
suhu (celcius)

20

15

10 diaduk
tidak diaduk
5

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
waktu (menit)

Gambar 2. Grafik suhu terhadap waktu pada variabel NH4Cl 4 gram

Kemudian, percobaan dilanjutkan dengan menggunakan variabel 2 gram padatan


dan tidak diaduk pada padatan CaCl2. Pada awalnya, dilakukan penimbangan pada
padatan CaCl2 dan diperoleh massa padatan sebesar 2,010 gram. Setelah itu,
dimasukkan padatan kedalam kalorimeter yang berisi 30 mL aquades. Setelah itu,
dilakukan pengamatan pada perubahan suhunya. Dari pengamatan, diperoleh data
perubahan suhu larutan yaitu sebesar 1,9 K. Kemudian, dilakukan perhitungan
pelarutan dan diperoleh hasil sebesar -14,053 KJ/mol sesuai perhitungan pada
apendiks. Kemudian, percobaan dilanjutkan dengan menggunakan variabel 2 gram
padatan dan diaduk pada padatan CaCl2. Pada awalnya, dilakukan penimbangan pada
padatan CaCl2 dan diperoleh massa padatan sebesar 2,005 gram. Setelah itu,
dimasukkan padatan kedalam kalorimeter yang berisi 30 mL aquades. Setelah itu,
dilakukan pengamatan pada perubahan suhunya. Dari pengamatan, diperoleh
perubahan suhu larutan yaitu 2,2K. Kemudian, dilakukan perhitungan pelarutan dan
diperoleh hasil sebesar −16,309KJ/mol sesuai perhitungan pada apendiks.

CaCl2 2 gram
32
31.5
31
30.5
suhu (celcius)

30 diaduk
29.5 tidak diaduk
29
28.5
28
27.5
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
waktu (menit)
Gambar 3. Grafik suhu terhadap waktu pada variabel CaCl2 2 gram

Kemudian, percobaan dilanjutkan dengan menggunakan variabel 4 gram padatan


dan diaduk pada padatan CaCl2. Pada awalnya, dilakukan penimbangan pada padatan
CaCl2 dan diperoleh massa padatan sebesar 4,001 gram. Setelah itu, dimasukkan
padatan kedalam kalorimeter yang berisi 30 mL aquades. Setelah itu, dilakukan
pengamatan pada perubahan suhunya. Dari pengamatan, diperoleh perubahan suhu
larutan yaitu 4,8 K . Kemudian, dilakukan perhitungan pelarutan dan diperoleh hasil
sebesar −18,948 KJ/mol sesuai perhitungan pada apendiks. Kemudian, percobaan
dilanjutkan dengan menggunakan variabel 4 gram padatan dan tidak diaduk pada
padatan CaCl2. Pada awalnya, dilakukan penimbangan pada padatan CaCl 2 dan
diperoleh massa padatan sebesar 4,001 gram. Setelah itu, dimasukkan padatan
kedalam kalorimeter yang berisi 30 mL aquades. Setelah itu, dilakukan pengamatan
pada perubahan suhunya. Dari pengamatan, diperoleh perubahan suhu larutan yaitu
0,6 K . Kemudian, dilakukan perhitungan pelarutan dan diperoleh hasil sebesar −2,368
KJ/mol sesuai perhitungan pada apendiks.

CaCl2 4 gram
35
34
33
32
suhu (celcius)

31 diaduk
30 tidak diaduk
29
28
27
26
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
waktu (menit)

Gambar 4. Grafik suhu terhadap waktu pada variabel CaCl2 4 gram

Dari pengamatan yang diperoleh campuran padatan CaCl2 dengan aquades pada
kalorimeter, bagian luar kalorimeter terasa hangat, hal ini dikarenakan reaksi pada
CaCl2adalah reaksi eksotermis dimana panas akan dilepaskan dari sistem kelingkungan
sehingga bagian lingkungan akan terasa panas namun bagian dalam sistem terasa
dingin karena terdapat penurunan suhu. Hal ini juga sebanding dengan hasil panas
pelarutan yang diperoleh yang nilainya negatif, hal ini menunjukkan bahwa larutan
tersebut adalah larutan eksotermis. Disisi lain, campuran padatan NH 4Cl dengan
aquades pada kalorimeter, bagian luar terasa dingin. Hal ini dikarenakan reaksi pada
NH4Cl adalah reaksi endotermis. Reaksi endotermis ditandai dengan penyerapan panas
dari lingkungan kedalam sistem sehingga bagian luar sistem terasa dingin namun
bagian dalam sistem akan terasa semakin panas sehingga terjadi peningkatan suhu. Hal
ini sebanding dengan data yang terlah diperoleh dimana NH4Cl memiliki panas
pelarutan yang bernilai positif yang mana hal tersebut menunjukkan NH4Cl mengalami
reaksi endotermis.

Pengadukan yang dilakukan pada salah satu variabel dalam praktikum


menghasilkan data selisih temperature yang lebih besar. Hal tersebut dikarenakan
pengadukan menyebabkan tidak adanya panas atau penyerapan panas yang terpusat
pada satu titik (hot spot). Ketika larutan diaduk seluruh massa air akan menerima atau
kehilangan kalor secara merata.

G. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Kalorimeter dapat digunakan untuk menghitung panas yang diserap dan diterima
pada proses kimia fisika menggunakan rumus Q = m.c. ΔT

2. Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh nilai panas pelarutan (ΔH) untuk
NH4Cl dengan perlakuan tidak diaduk dengan massa 2 gram sebesar 7,146
KJ/mol dan untuk massa 4 gram sebesar 13,462 KJ/mol. Sedangkan untuk NH4Cl
dengan perlakuan diaduk dengan massa 2 gram diperoleh besar ΔH sebesar 8,422
KJ/mol dan untuk massa 4 gram sebesar 9,872 KJ/mol. Untuk CaCl 2 dengan
massa 2 gram dan perlakuan tidak diaduk besar ΔH adalah -14,053 KJ/mol dan
untuk massa 4 gram dengan perlakuan sama sebesar -2,37 KJ/mol. Sedangkan
Untuk CaCl2 dengan perlakuan diaduk untuk massa 2 gram, nilai ΔH sebesar -
16,309 KJ/mol dan untuk massa 4 gram sebesar -18,948 KJ/mol

3. Dari pengolahan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa reaksi CaCl2 adalah
reaksi eksotermis dikarenakan nilai ΔH yang negatif, sedangkan untuk NH 4Cl
adalah reaksi endoterms dikarenakan nilai ΔH yang positif.

Daftar Pustaka
Atkins, Peter dan Julio De Paula. (2010). Physical Chemistry Ninth
Edition. New
York: W.H. Freeman and Company.

Appendiks dan Lampiran


Appendiks
Massa jenis air di suhu 250C = 0,99708 g/cm3
Massa jenis air di suhu 300C = 0,99568 g/cm3
Mencari massa jenis air di suju 29,10C
29,1−25 x −0,99708
=
30−25 0,99568−0,99708
x−0,99708
x= −3
−1,4 x 10
x=¿ 0,995932 g/cm3
Massa air = ρair x v = 0,995932 g/cm3 x 30 cm3 = 29,878 gram
Qreaksi = - Qkalorimeter
∆h
Perhitungan Q= bisa ditulis ulang menjadi Q x n=∆ H
n
Mair = 29,878 gram

NH4Cl yang diaduk (2 gram)


∆ T =−2,4 K
m = 2,044 gram
J
Qkalorimeter=( 2,044 +29,878 ) x 4,2 x (−2,4 ) K
gK
Qkalorimeter=−321,77 J

∆ H=
Qreaksi
n
=321,77 x (53,5
2,044 )
=8,422 KJ /mol

NH4Cl yang tidak diaduk (2 gram)


m = 2,005 gram
∆ T =−2 K
J
Qkalorimeter=( 2,005+29,878 ) x 4,2 x (−2 ) K
gK
Qkalorimeter=−267,8172 J
∆ H=
Qreaksi
n
=267,8172 x (
53,5
2,005 )
=7,146 KJ /mol

CaCl2 yang tidak diaduk (2 gram)


m = 2,01 gram
∆ T =1,9 K
J
Qkalorimeter=( 2,01+29,878 ) x 4,2 x ( 1,9 )
gK
Qkalorimeter=254,46624 J
∆ H=
Qreaksi
n
=−245,46624 x
111
2,01 ( )
=−14,053 KJ /mol

CaCl2 yang diaduk (2 gram)


m = 2,005 gram
∆ T =2,2 K
J
Qkalorimeter=( 2,005+29,878 ) x 4,2 x (2,2 )
gK
Qkalorimeter=294,59892 J
∆ H=
Qreaksi
n
=−294,59892 x
111
2,005 (
=−16,309 KJ /mol )
CaCl2 yang tidak diaduk (4 gram)
m = 4,001 gram
∆ T =0,6 K
J
Qkalorimeter=( 4,001+ 29,878 ) x 4,2 x ( 0,6 )
gK
Qkalorimeter=85,37508 J
∆ H=
Qreaksi
n
=−85,37508 x
111
4,001 (
=−2,368 KJ /mol )
CaCl2 yang diaduk (4 gram)
m = 4,001 gram
∆ T =4,8 K
J
Qkalorimeter=( 4,001+ 29,878 ) x 4,2 x ( 4,8 )
gK
Qkalorimeter=683 J
∆ H=
Qreaksi
n
=−683 x (
111
4,001 )
=−18,948 KJ /mol

NH4Cl diaduk (4 gram)


m = 4,011 gram
∆ T =−5,2 K
J
Qkalorimeter=( 4,011+ 29,878 ) x 4,2 x (−5,2 ) K
gK
Qkalorimeter=−740,136 J
∆ H=
Qreaksi
n
=740,136 x (
53,5
4,011
=9,872 KJ /mol)
NH4Cl tidak diaduk (4 gram)
m = 4,017 gram
∆ T =−7,1 K
J
Qkalorimeter=( 4,017+29,878 ) x 4,2 x (−7,1 ) K
gK
Qkalorimeter=−1010.749 J
∆ H=
Qreaksi
n
=1010.749 x
53,5
4,017 (
=13,462 KJ /mol )
Laporan Sementara

Anda mungkin juga menyukai