Disusun Oleh:
Mochammad Naufan Alfathan
Kelompok 4
Anggota Kelompok : Mochammad Naufan Alfathan(231430004)
Ridho Syauki Futaki (231430021)
Ralf Haikal Agfannito (231430042)
Danovan Al Rafli (231430054)
Program Studi : Teknik Mesin Kilang
Dosen Pengampu : Ferro Aji, M.Eng.
Asisten Laboratorium : Citra Berliana Putri
Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tentang Fase
Benda. Selain itu, tujuan dari dibuatnya laporan akhir ini adalah sebagai syarat
dalam memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Fisika Dasar.
Dalam penulisan laporan akhir praktikum ini, penulis mendapatkan banyak
sekali bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ferro Aji, M.Eng. selaku dosen pada mata kuliah Praktikum Fisika Dasar
2. Citra Berliana Putri, selaku Asisten Laboratorium
3. Orang tua, yang telah memberikan doa, dukungan dan motivasi dalam
pembentukan laporan ini
4. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-
persatu
Demikian Laporan Fase Benda ini telah dibentuk. Tentu dalam pembuatan
laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik maupun saran yang dapat membangun laporan akhir
praktikum ini, agar menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, semoga laporan ini bisa
menjadi tambahan informasi dan untuk pembelajaran bagi kita semua.
Kelompok 4
Mochammad Naufan
Alfathan
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum...........................................................................................3
1.3 Manfaat Praktikum.........................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Perubahan Fase Benda/ Wujud Benda............................................4
2.2 Kajian dan Esensi Fase Benda........................................................................6
2.3 Definisi Kalor.................................................................................................7
2.4 Definisi Suhu..................................................................................................8
BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat.........................................................................................9
3.2 Alat dan Bahan...............................................................................................9
3.3 Cara Kerja.......................................................................................................9
3.3.1 Power dan minifreezer...............................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
● Menyublim: Perubahan wujud benda dari padat menjadi gas tanpa disertai
proses pencairan. Artinya sifat ini yang semulanya padat berubah menjadi
gas. Contohnya seperti kapur barus, pewangi ruangan, dll.
temperature yang tinggi tidak sesuai dengan penyesuaian suhu pada benda
tersebut. Contohnya seperti es batu mencair, lilin yang dipanaskan, dll.
padat. Sifat ini juga bermanfaat dalam hal cara mengawetkan makanan
atau memperlambat proses pembusukan. Contohnya seperti air
dimasukkan ke dalam kulkas, dll.
adanya penurunan suhu pada benda tersebut, Pada saat mengkristal, zat ini
akan melepaskan energi kalornya. Contohnya seperti embun yang
membeku, pembentukan salju, dll.
● Menguap: Perubahan wujud benda dari cair menjadi gas, bisa terjadi
karena zat cair menerima kalor. Sebagai hasil dari peningkatan suhu ,
energi kinetic molekul meningkat, sehingga gaya tarik-menarik antar
molekulnya berkurang. Akitbatnya zat cair itu melepas diri ke sekitarnya
dalam bentuk uap (melibatkan energi panas). Juga penguapan ini dibagi
menjadi dua, yakni evaporasi dan pendidihan. Evaporasi adalah transisi
fase dari fase cair ke uap pada tekanan tertentu (suhu kritis); pendidihan
adalah pembentukan uap sebagai gelembung uap yang berada di bawah
permukaan cairan (kesetimbangan zat lebih besar atau sama dengan
tekanan lingkungan). Contoh reaksi menguap yaitu merebus air, menjemur
pakaian, dll.
seperti perubahan gas atau uap menjadi cair. Karena uap air di udara
hangat berinteraksi dengan permukaan yang suhunya dingin dan berubah
menjadi tetesan air. Contohnya seperti gelas yang diisi dengan air dingin
atau es batu, dll. (Puspitasari et al., 2018)
4.2 Pembahasan
Langkah awal untuk mengetahui adanya perubahan fase benda adalah
kami menyiapkan alat praktikum tersebut diantaranya VTT Konsole, VTT
Rapid thermometer sensor, minifreezer, power source, dan safety cable.
Setelah semua alat terpasang dengan sempurna kami analisa dari awal
tegangan, arus listrik, dan waktu dimana itu digunakan sesuai prosedur yang
sudah di atur. Sebelum Langkah memasangkan masing-masing alat kami
lakukan penimbangan terlebih dahulu dari yang alatnya kosong hingga
ditimbang dengan yang diisi dengan air. Pada tahap menganalisa kami
mengaduk air pada yang di dalam minifreezer dengan menggunakan sendok
selama 20 menit dengan konsisten dimana itu untuk mengetahui adanya
perubahan suhu pada air tersebut, lalu selesainya dari praktikum kami
mendapat data baik dari alat-alat yang kita timbang maupun suhu awal dan
suhu akhir pada masing-masing alat serta air. Berikut hasil perhitungan dari
data yang kita dapat:
⮚ PERHITUNGAN
5.2 Saran
Kami harap praktikum fisika ini dapat dilaksanakan dengan lebih baik dan
terstruktur dari segi untuk format laporan maupun kinerja bagi mahasiswa,
asisten laboratorium bahkan sampai dosen, serta mahasiswa sendiri pun harus
siap sedia dengan adanya pemberian dalam setiap materi ini.