Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


PERUBAHAN FASE BENDA

Disusun Oleh:
Mochammad Naufan Alfathan
Kelompok 4
Anggota Kelompok : Mochammad Naufan Alfathan(231430004)
Ridho Syauki Futaki (231430021)
Ralf Haikal Agfannito (231430042)
Danovan Al Rafli (231430054)
Program Studi : Teknik Mesin Kilang
Dosen Pengampu : Ferro Aji, M.Eng.
Asisten Laboratorium : Citra Berliana Putri

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN
SUMBER DAYA MINERAL
POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS

Cepu, September 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tentang Fase
Benda. Selain itu, tujuan dari dibuatnya laporan akhir ini adalah sebagai syarat
dalam memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Fisika Dasar.
Dalam penulisan laporan akhir praktikum ini, penulis mendapatkan banyak
sekali bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ferro Aji, M.Eng. selaku dosen pada mata kuliah Praktikum Fisika Dasar
2. Citra Berliana Putri, selaku Asisten Laboratorium
3. Orang tua, yang telah memberikan doa, dukungan dan motivasi dalam
pembentukan laporan ini
4. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-
persatu
Demikian Laporan Fase Benda ini telah dibentuk. Tentu dalam pembuatan
laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik maupun saran yang dapat membangun laporan akhir
praktikum ini, agar menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, semoga laporan ini bisa
menjadi tambahan informasi dan untuk pembelajaran bagi kita semua.

Kelompok 4

Mochammad Naufan
Alfathan

TEKNIK MESIN KILANG


2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum...........................................................................................3
1.3 Manfaat Praktikum.........................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Perubahan Fase Benda/ Wujud Benda............................................4
2.2 Kajian dan Esensi Fase Benda........................................................................6
2.3 Definisi Kalor.................................................................................................7
2.4 Definisi Suhu..................................................................................................8
BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat.........................................................................................9
3.2 Alat dan Bahan...............................................................................................9
3.3 Cara Kerja.......................................................................................................9
3.3.1 Power dan minifreezer...............................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

TEKNIK MESIN KILANG


3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Jenis-jenis Perpindahan Kalor 5
Gambar 3. 3 minifreezer…………………………………………………………10
Gambar 3. 3. 1 power source dan minifreezer…………………………………...10

TEKNIK MESIN KILANG


4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ketika ada 2 sistem benda yang memiliki perbedaan suhu yang saling
bersentuhan atau dihubungkan, maka antara 2 sistem benda tersebut akan
mencapai kesetimbangan termal, sehingga kalor akan mengalir dari benda
yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah karena kalor adalah
energi yang berpindah. Lalu apabila ada benda yang berada di ruangan
tertutup maka benda tersebut pun akan terjadi perubahan wujud, tetapi bila
suatu benda yang berada di ruangan terbuka maka energi yang keluarkan tidak
seluruhnya. Perubahan fase benda adalah perubahan wujud atau fase suatu
benda karena proses penerimaan atau pelepasan kalor. Perubahan fase terjadi
ketika suhu atau tekanan suatu sistem diubah. Perubahan fase ini bisa terjadi
karena adanya salah satu sifat fisika zat, yaitu Sifat fisika zat sendiri ialah sifat
yang dapat amati secara langsung tanpa mengubah sususan zat, misalnya
wujud, warna, kelarutan, daya hantar listrik dan kemagnetan, titik lebur, dan
titik didih. Perubahan wujud zat terbagi menjadi dua, yaitu perubahan fisika
dan perubahan kimia. Perubahan fisika adalah perubahan wujud zat yang tidak
disertai dengan terbentuknya zat baru. Contohnya adalah es mencair, lilin
meleleh, dll. Sedangkan perubahan kimia adalah perubahan zat yang disertai
terbentuknya zat baru. Contohnya adalah kayu yang dibakar akan berubah
menjadi abu dan gas. Jenis perubahan fase benda meliputi pembekuan, yaitu
perubahan fase dari cairan menjadi padatan; penguapan yaitu perubahan fase
dari cairan menjadi gas; sublimasi yaitu perubahan fase dari padatan menjadi
gas. Jumlah energi panas yang dapat diserap atau dilepaskan suatu benda
memiliki kuantitas sebesar Q = m.c. ΔT sedangkan jumlah energi kalor Q
yang diterima atau dilepas tiap satuan massa oleh suatu zat untuk berubah
wujud dirumuskan dengan Q = mL. Untuk berbagai benda yang dicampur dan
disolasi sempurna terhadap lingkungan, banyak kalor yang dilepas sama
dengan banyak kalor yang diterima benda lainnya. “banyaknya kalor yang

TEKNIK MESIN KILANG


1
dilepas = banyaknya kalor yang diserap” atau Q lepas = Q terima. (Bunyi azas
Black). (Rimadani et al., 2017)

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari Praktikum untuk mahasiswa dari Materi Fase Benda ini sebagai
berikut:
1. Mahasiswa diusahakan dapat menentukan kapasitas panas jenis suatu benda
2. Mahasiswa diusahakan dapat memahami konsep dasar dari materi Perubahan Fase
Benda
3. Mahasiswa diusahakan memahami bagian dari kalorimeter

1.3 Manfaat Praktikum


Manfaat dari Praktikum untuk mahasiswa dari Materi Fase Benda ini sebagai
berikut:
1. Mahasiswa bisa menghitung soal dari kalorimeter maupun panas jenis suatu benda
2. Mahasiswa bisa memahami bagian dari kalorimeter
3. Mahasiswa dapat memahami perubahan fase benda dan kalor yang
mempengaruhinya

TEKNIK MESIN KILANG


2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Perubahan Fase Benda/ Wujud Benda


Perubahan Fase Benda adalah perubahan wujud atau fase suatu benda
karena proses penerimaan atau pelepasan kalor. Perubahan fase bisa terjadi
Ketika suhu atau tekanan suatu sistem/ lingkungan dapat diubah. Perubahan
fase ini bisa terjadi karena adanya salah satu sifat fisika zat , yaitu wujud.
Sifat fisika zat sendiri ialah sifat yang dapat diamati secara langsung tanpa
mengubah sususan zat , misalnya wujud, warna, kelarutan, daya hantar listrik
dan kemagnetan, titik didih, dan titik lebur. Lalu ada perubahan wujud sifat
kimia dimana perubahan zat yang dapat menghasilkan zat baru dengan sifat
kimia yang berbeda dengan zat aslinya/ wujud asalnya. Contohnya adalah
pembakaran kayu menjadi abu dan gas. Reaksi kimia bisa terjadi karena
adanya interaksi antara elektron di kulit atom. Dan ciri-ciri perubahan sifat
kimia meliputi terbentuknya zat baru, perubahan warna , perubahan suhu,
terbentuknya gas, dan terbentuknya endapan. Dan perubahan sifat kimia tidak
dapat Kembali ke bentuk semula. Definisi zat dalam dalam perubahan fase
benda ialah dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya. Terjadinya perubahan
wujud sebenarnya karena adanya perpindahan energi panas atau kalor. Pada
saat zat menerima atau melepaskan kalor, maka zat tersebut akan mengalami
perubahan wujud. Lalu zat juga akan mengalami kenaikan suhu dan tentunya
perubahan wujud disaat zat menerima kalor seperti menyublim, mencair,
membeku, mengkristal, menguap, dan mengembun. (Yolanda & Syukur,
2016)
Berikut pengertian dari beberapa perubahan wujud tersebut, yaitu:

● Menyublim: Perubahan wujud benda dari padat menjadi gas tanpa disertai

proses pencairan. Artinya sifat ini yang semulanya padat berubah menjadi
gas. Contohnya seperti kapur barus, pewangi ruangan, dll.

TEKNIK MESIN KILANG


3
● Mencair: Perubahan wujud benda dari padat menjadi cair karena

temperature yang tinggi tidak sesuai dengan penyesuaian suhu pada benda
tersebut. Contohnya seperti es batu mencair, lilin yang dipanaskan, dll.

● Membeku: Perubahan wujud benda dari yang semulanya cair menjadi

padat. Sifat ini juga bermanfaat dalam hal cara mengawetkan makanan
atau memperlambat proses pembusukan. Contohnya seperti air
dimasukkan ke dalam kulkas, dll.

● Mengkristal: Perubahan wujud benda dari gas menjadi padat. Karena

adanya penurunan suhu pada benda tersebut, Pada saat mengkristal, zat ini
akan melepaskan energi kalornya. Contohnya seperti embun yang
membeku, pembentukan salju, dll.

● Menguap: Perubahan wujud benda dari cair menjadi gas, bisa terjadi

karena zat cair menerima kalor. Sebagai hasil dari peningkatan suhu ,
energi kinetic molekul meningkat, sehingga gaya tarik-menarik antar
molekulnya berkurang. Akitbatnya zat cair itu melepas diri ke sekitarnya
dalam bentuk uap (melibatkan energi panas). Juga penguapan ini dibagi
menjadi dua, yakni evaporasi dan pendidihan. Evaporasi adalah transisi
fase dari fase cair ke uap pada tekanan tertentu (suhu kritis); pendidihan
adalah pembentukan uap sebagai gelembung uap yang berada di bawah
permukaan cairan (kesetimbangan zat lebih besar atau sama dengan
tekanan lingkungan). Contoh reaksi menguap yaitu merebus air, menjemur
pakaian, dll.

● Mengembun: Perubahan wujud benda ke wujud yang bersifat lebih padat

seperti perubahan gas atau uap menjadi cair. Karena uap air di udara
hangat berinteraksi dengan permukaan yang suhunya dingin dan berubah
menjadi tetesan air. Contohnya seperti gelas yang diisi dengan air dingin
atau es batu, dll. (Puspitasari et al., 2018)

TEKNIK MESIN KILANG


4
2.2 Kajian dan Esensi Fase Benda
Fase Benda adalah suatu wilayah ruang (suatu sistem termodinamika), di
mana sifat fisik benda pada dasarnya seragam atau sama. Fase benda
dijelaskan sebagai wujud materi yang berbeda sseperti gas, cairan, padat,
plasma atau kondensat Bose-Einstein. Yang dimaksud dengan Fase Bose-
Einstein adalah suatu fase benda yang terbentuk oleh boson yang didinginkan
hingga mendekati nilai nol mutlak. Kondensat ini bisa dibilang wujud dengan
keadaan yang langka atau fase materi di mana Sebagian besar boson runtuh
menuju pada keadaan kuantum terendahnya. Kondensat Bose-Einstein
pertama kali dibuat oleh Eric Cornelldan Carl Wieman pada tahun 1995 di
Universitas Colorado Boulder menggunakan gas atom rubidium yang
didinginkan hingga menyentuh suhu 170 nanoKelvin (nK). Contoh sifat fisik
meliputi densitas, indeks bias, magnetisasi, dan komposisi kimia. Fase
digunakan untuk membantu menjelaskan peristiwa perubahan wujud zat
seperti yang sudah dijelaskan pada pengertian. Berdasarkan fasanya, zat dapat
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu padat, cair, dan gas. Ketiganya memiliki
perbedaan masing-masing. Setiap zat juga dapat berubah dari fasa yang satu
ke fasa yang lain dengan menerima atau melepaskan kalor. Dalam sistem
yang terdiri dari es dan air dalam toples kaca, es batu, adalah satu fasa, air
adalah fase yang kedua, dan yang ketiga udara lembap berada di atas air.
Ambil contoh misalnya air, Air sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Kalu diperhatikan pada suhu ruangan fasa air adalah cair. Air dengan fasa
padat (yang dikenal dengan sebutan es) jika diberikan kalor terus menerus
akan mencair, yaitu terjadi perubahan fasa padat menjadi cair. Jika air ini
diberikan kalor terus menerus cairan akan mengalami perubahan fasa
kembali, yaitu cair menjadi gas. Perubahan fasa merupakan efek dari adanya
salah satu sifat fisika zat, yaitu wujud. Sifat fisika zat sendiri ialah sifat yang
dapat diamati secar a langsung tanpa mengubah susunan zat, misalnya wujud,

TEKNIK MESIN KILANG


5
warna, kelarutan, daya hantar listrik dan kemagnetan, titik lebur, dan titik
didih. Namun, ada beberapa zat yang di dalam pengamatan kita zat tersebut
dapat berubah wujud dari padat langsung menjadi uap, misalnya es kering
(CO2 padat) dan pada kamper (kapur barus). Hal ini disebabkan karena titik
beku dan titik didihnya mempunyai nilai yang berdekatan, sehingga bentuk
cair dari zat tersebut tidak sempat teramati. Perubahan zat dari padat ke uap
disebut sublimasi. Dalam materi ini kesetimbangan antara fase-fase yang
berbeda dari suatu zat yang sama, melibatkan 3 komponen, yaitu
tekanan, volume, dan temperatur, Membedakan sistem fasa 1 komponen dan
2 komponen, Memperkirakan atau menghitung kalor yang terlibat dalam
perubahan fasa. (Ma’rifah, 2016)
2.3 Definisi Kalor
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang bisa berpindah dari benda
dengan suhu yang lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah jika
keduanya berinteraksi atau bersentuhan. Dua benda yang memiliki suhu yang
berbeda ketika bersentuhan maka akan muncul kalor yang mengalir atau
berpindah. Berdasarkan menurut SI atau MKS, satuan kalor adalah joule (J)
dan CGS (centimeter gram second) satuan kalor adalah erg (satuan energi dan
usaha mekanik) satuan ini didefinisikan sebagai jumlah usaha yang dihasilkan
oleh gaya sebesar satu dyne untuk jarak sejauh 1 centimeter. Dalam satuan
SI , 1 erg sama dengan 10-7 joule atau 100 nanojoule. Kalor sendiri dalam arti
fisika adalah energi yang berpindah akibat adanya perbedaan tingkatan suhu
dari suhu yang tinggi menuju ke suhu rendah. Kapasitas kalor (C)
didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhu suatu zat sebanyak 1 ºC atau 1 K.
Q
∁=
∆T
Keterangan:
Q = Kalor
∁= Kapasitas Kalor
∆ T =¿ Perubahan Suhu
Pada gas, perubahan suhu dapat dilakukan dengan proses isobarik (tekanan
tetap) atau proses isokhorik (volume tetap). Dengan demikian, kapasitas kalor
gas dapat dibedakan menjadi dua, yakni kapasitas kalor pada tekanan tetap (

TEKNIK MESIN KILANG


6
∁ p ) dan kapasitas kalor pada volume tetap ( ∁ v ). Lalu ada terdapat dua
Persamaan Hukum Pertama Termodinamika, yaitu:
1. Proses Isokhorik: Suatu proses termodinamika di mana volume dari sistem
tertutup yang menjalani proses tetap konstan yang artinya volume sistem akan
tetap walaupun suhu dan tekanannya berubah. Dengan rumus Qv=∆ U +W ,
karena volume sistem tetap, maka usaha sistem (W= 0), sehingga Qv=∆ U ,
untuk persamaan 1.
2. Proses Isobarik: Salah satu jenis proses termodinamika yang terjadi pada
sistem yang tekanannya konstan yang artinya tekanan sistem akan tetap
walaupun suhu dan volumenya berubah. Berikut persamaan 2 yaitu
Qp=∆ U +W ,karena tekanan sistem tetap, maka usaha sistem ( W =p ∆ V ¿,
sehingga Qp=∆ U + p ∆ V .
dengan mensubstitusikan persamaan 1 dan 2, diperoleh:
Qp−Qv= p ∆ V (persamaan 3). (Ni’mah et al., 2019)
2.4 Definisi Suhu
Suatu besaran yang menunjukkan tingkat panas atau dingin suatu
benda. Secara kualitatif , suhu bisa diketahui melalui sensasi dingin atau
hangat yang dirasakan ketika menyentuh benda tersebut. Lalu secara
kuantitatif , suhu dapat diukur menggunakan termometer. Suhu juga dapat
diartikan sebagai energi yang dimiliki oleh suatu benda , di mana setiap
atom dalam benda tersebut bergerak dan bergetar. Jenis-jenis termometer
yang umum digunakan , seperti Celsius, Reaumur, Fahrenheit, dan Kelvin.
Untuk mengubah suhu dari satu jenis termometer ke jenis lainnya, maka
akan lebih baik mengubahnya terlebih dahulu ke derajat Celsius karena
perbandingannya sama dengan Kelvin. (Sofianto & Irawati, 2020)

TEKNIK MESIN KILANG


7
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Waktu : 10.30-12.00
Tanggal : 19 September 2023
Tempat : Laboratorium Fisika Fundamental
3.2 Alat dan Bahan
1. VTT Konsole
2. VTT rapid thermometer sensor
3. Minifreezer
4. Power source
3.2.1 Bahan
1. Safety kabel
2. Air
3. Lap kering atau tisu
3.3 Cara Kerja
1. Pelajari bagian – bagian dari minifreezer ini
2. Bersihkan heat reservoir dari kotoran dan debu dengan menggunakan tisu
3. Isi heat reservoir dengan air hingga separohnya kemudian bersihkan
sekitar heat reservoir dari sisa – sisa percikan air dan ditutup;
4. Isi refrigeration chamber dengan air dan refrigeration chamber terbuat
dari alumunium sehingga tidak boleh bersentuhan dengan asam, basa dan
karat;
5. Pasang thermometer sensor pada penyangga , hubungkan pada VTT;

TEKNIK MESIN KILANG


8
6. Cek suhu pada heat reservoir dan refrigeration chamber dengan
thermometer sensor (baca keterangan tentang minifreezer)
7. Pasang safety cable pada power source dan minifreezer
8. Tempatkan thermometer sensor sebagai ordinat dalam satuan oC dengan
limit suhu – 15oC s/d 25oC pada VTT;
9. Siapkan pengaduk dalam heat reservoir dengan menggunakan agitator;
10. Tempatkan time pada absis, dengan rentang waktu 20 menit pada VTT;
11. Nyalakan power supply kemudian atur tegangan pada 12 Volt dan arus
listrik pada 2,5 A;
12. Tekan start pada VTT kemudian tunggu hingga 20 menit, dan selama itu
air dalam heat reservoir terus diaduk secara konsisten menggunakan
agitator
13. Selesai, cek suhu heat reservoir dan refrigeration chamber dengan
thermometer sensor pada VTT
14. Buat report yang dihasilkan pada VTT

Gambar 3.3 minifreezer

TEKNIK MESIN KILANG


9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1. Awal tegangan (v)= 12 v
2. Arus listrik (i)= 2,50A
3. Waktu (t)= 20 menit atau 1200 sekon

⮚ Massa masing-masing alat dan suhu awal serta akhir


1. Massa minifreezer kosong= 152,10 (hanya box)
2. Massa air= 1,539 gr
3. Berat tutup minifreezer kosong= 316,42 gr
4. Berat minifreezer diisi air= 1539,89 (hanya box)
5. Berat tutup minifreezer diisi air= 325,10

⮚ Suhu awal dan akhir pada minifreezer


1. Tm1= Suhu awal minifreezer= 33,0℃
2. Tm2= Suhu awal tutup minifreezer= 32,2℃
3. Ta1= Suhu awal minifreezer= 40,3℃
4. Ta2= Suhu akhir tutup minifreezer= 9,6℃

4.2 Pembahasan
Langkah awal untuk mengetahui adanya perubahan fase benda adalah
kami menyiapkan alat praktikum tersebut diantaranya VTT Konsole, VTT
Rapid thermometer sensor, minifreezer, power source, dan safety cable.
Setelah semua alat terpasang dengan sempurna kami analisa dari awal
tegangan, arus listrik, dan waktu dimana itu digunakan sesuai prosedur yang
sudah di atur. Sebelum Langkah memasangkan masing-masing alat kami
lakukan penimbangan terlebih dahulu dari yang alatnya kosong hingga
ditimbang dengan yang diisi dengan air. Pada tahap menganalisa kami
mengaduk air pada yang di dalam minifreezer dengan menggunakan sendok
selama 20 menit dengan konsisten dimana itu untuk mengetahui adanya
perubahan suhu pada air tersebut, lalu selesainya dari praktikum kami
mendapat data baik dari alat-alat yang kita timbang maupun suhu awal dan
suhu akhir pada masing-masing alat serta air. Berikut hasil perhitungan dari
data yang kita dapat:

⮚ PERHITUNGAN

TEKNIK MESIN KILANG


10
Mn= Minifreezer kosong + Tutup minifreezer kosong
= 152,10 + 316,42
= 460,52 gr

M1= Minifreezer diisi air – Minifreezer kosong


= 1539,89 – 152,10
= 1691,99 gr
M2= Tutup minifreezer diisi air – Tutup minifreezer kosong
= 325,10 – 316,42
= 8,68 gr

TEKNIK MESIN KILANG


11
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Jadi, dari hasil praktikum yang kami lakukan bahwa perubahan fase benda
ini bisa merubah baik dari bentuk maupun suhu dengan dilakukannya dengan
cara didinginkan maupun dipanaskan pada prosesnya.

5.2 Saran
Kami harap praktikum fisika ini dapat dilaksanakan dengan lebih baik dan
terstruktur dari segi untuk format laporan maupun kinerja bagi mahasiswa,
asisten laboratorium bahkan sampai dosen, serta mahasiswa sendiri pun harus
siap sedia dengan adanya pemberian dalam setiap materi ini.

TEKNIK MESIN KILANG


12
DAFTAR PUSTAKA
Ma’rifah, E. (2016). Identifikasi kesulitan siswa pada materi suhu dan kalor.
Jurnal Pembelajaran Fisika.
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPF/article/view/3585
Ni’mah, S. M., Kusairi, S., & Supriana, E. (2019). Profil Miskonsepsi Siswa SMA
pada Materi Pembelajaran Suhu dan Kalor. … : Teori, Penelitian, Dan ….
http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/12415
Puspitasari, A. D., Suwondo, N., & ... (2018). Pengembangan alat pembelajaran
IPA pada materi serapan kalor pada benda berbantuan arduino. … Seminar
Nasional Fisika ….
http://seminar.uad.ac.id/index.php/quantum/article/view/237
Rimadani, E., Parno, P., & Diantoro, M. (2017). Identifikasi kemampuan
penalaran ilmiah siswa SMA pada materi suhu dan kalor. … : Teori,
Penelitian, Dan …. http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/9440
Sofianto, E. W. N., & Irawati, R. K. (2020). Upaya meremediasi konsep fisika
pada materi suhu dan kalor. Southeast Asian Journal of Islamic ….
http://journal.uinsi.ac.id/index.php/SAJIE/article/view/2188
Yolanda, R., & Syukur, H. (2016). Analisis Pemahaman Konsep Siswasma Negeri
Se-Kecamatan Ilir Barat I Palembang Pada Materi Suhu Dan Kalor Dengan
Instrumen TTCI Dan CRI. Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran ….
https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jipf/article/view/3434

TEKNIK MESIN KILANG


13
Lampiran

TEKNIK MESIN KILANG


14

Anda mungkin juga menyukai