2. Kalor
Kalor adalah energi yang berubah dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya dari suhu
yang lebih tinggi ke suhu yang lebih rendah. Apabila suatu zat menyerap kalor, maka suhu zat
akan naik, begitu pula sebaliknya. Jika suatu zat melepaskan kalor, suhu zat tersebut akan
turun.
Jumlah kalor yang diserap atau dibebaskan oleh suatu sistem dapat ditentukan melalui
percobaan. Apabila massa dan kalor jenis atau kapasitas kalor sistem tersebut diketahui, maka
besarnya kalor dapat dihitung dengan rumus :
q = m . c . ΔT
keterangan :
q = C . ΔT
q= jumlah kalor ( joule )
m = massa zat (gram)
Δ T = perubahan suhu
c = kalor jenis ( J/gK)
C = Kapasitas kalor (J/K)
1
Hukum kekekalan energy dikenal dengan hokum TERMIODINAMIKA . yang terbunyi =
energy dapat diubah, tetapi tidak dapat dimusnahkan.
Besarnya energi ini dapat ditentukan dengan rumus:
ΔE= q +w
Δ
Dengan ketentuan sebagai berikut.
Δ
a. jika sistem menerima kalor, q bertanda (+)
b. jika sistem membebaskan kalor, q bertanda (-)
c. jika sistem melakukan kerja, w bertanda (-)
d. jika sistem menerima kerja, w bertanda (+)
Biasanya, kalor reaksi berlangsung pada tekanan tetap, meskipun volumenya dapat
berubah. Untuk menyatakan kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap, para ahli
mendefinisikan suatu besaran termodinamika, yaitu entalpi (H).
ΔH= qreaksi
Entalpi menyatakan kandungan kalor suatu zat/sistem. Besarnya H tidak dapat diukur,
namun yang dapat ditentukan adalah ΔH-nya. Besarnya perubahan entalpi (ΔH) merupakan
selisih dari entalpi hasil reaksi (produk) dengan entalpi pereaksi (reaktan).
ΔH= H2 – H1 (˂0)
2
b. Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm merupakan reaksi yang menyerap energi. Kalor berpindah dari
lingkungan ke sistem. Entalpi sistem sesudah reaksi lebih besar dari pada entalpi sistem
sebelum reaksi, maka perubahan entalpi positif. Entalpi sistem bertambah ( ΔH = +).
ΔH= H2 – H1 (˃0)
LAKUKAN
Kegiatan Individu
1. Isilah kolom berikut ini dengan contoh-contoh reaksi antara dua zat dan klasifikasikan
zat tersebut antara sistem dan lingkungan!
2.
3.
4.
5.
6.
2. Carilah contoh persamaan reaksi yang termasuk dalam reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
dan tulis pada tabel berikut!
No. Persamaan Harga Eksoterm/Endoterm Keterangan
Reaksi ΔH
1.
2.
3.
4.
3
5.
4
4. Perubahan Entalpi Pelarutan Standar (∆H°s)
Entalpi pelarutan standar adalah perubahan entalpi pada pelarutan 1 mol zat yang
menghasilkan larutan encer pada keadaan standar.
Contoh: NaOH(s) → NaOH(aq) ∆H°s = −23 kJ/mol
Lakukan
KEGIATAN INDIVIDU
Carilah beberapa contoh reaksi yang mempunyai perubahan entalpi standar sebagai berikut!
Perubahan Entalpi Standar Contoh Reaksi
Lakukan
KEGIATAN KELOMPOK
Reaksi Eksoterm dan Endoterm
A. Tujuan
Mengetahui dan mempelajari gejala yang ditimbulkan oleh reaksi eksoterm dan endoterm.
B. Alat dan Bahan
Alat : tabung reaksi, gelas kimia, dan termometer.
Bahan : HCl 1 M, CaO, urea, akuades, dan serbuk seng.
5
C. Langkah Kerja
1. Masukkan larutan HCl 1 M ke dalam tabung reaksi, kemudian masukkan serbuk seng
ke dalam larutan tersebut. Amati perubahan yang terjadi dan ukur perubahan suhu
(sebelum dan sesudah reaksi)!
2. Masukkan serpihan CaO ke dalam gelas kimia yang berisi akuades setengahnya.
Amati perubahan yang terjadi dan ukur perubahan suhunya (sebelum dan sesudah
reaksi)!
3. Masukkan akuades ke dalam tabung reaksi (yang sudah diukur suhunya), kemudian
masukkan urea ke dalam tabung reaksi tersebut. Amati perubahan yang terjadi dan
ukur suhunya!
D. Hasil Kerja
Suhu Suhu
Gejala yang Eksoterm/
No Percobaan Awal Akhir ∆T(°C)
Timbul Endoterm
(°C) (°C)
____ ____ ____ __________ ______________
1. HCl + seng
_ _ _ _ _
____ ____ ____ __________ ______________
2. CaO + akuades
_ _ _ _ _
Urea + ____ ____ ____ __________ ______________
3.
akuades _ _ _ _ _
E. Permasalahan
1. Bagaimana cara untuk membedakan reaksi tersebut termasuk eksoterm/endoterm?
Jawab: ________________________________________________________
________________________________________________________
2. Tuliskan reaksi yang terjadi untuk masing-masing percobaan di atas!
Jawab: ________________________________________________________
________________________________________________________
F. Kesimpulan
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
6
Pahami
C. Penentuan ∆H Reaksi
1. Penentuan ∆H Reaksi Berdasarkan Eksperimen
Penentuan kalor reaksi secara kalorimetris merupakan penentuan yang
didasarkan atau diukur dari perubahan suhu larutan dan kalorimeter dengan prinsip
perpindahan kalor, yaitu jumlah kalor yang diberikan sama dengan jumlah kalor yang
diserap.
Kalorimeter biasa digunakan untuk menentukan kalor reaksi pembakaran,
sehingga disebut kalorimeter bom. Alat ini terdiri dari sebuah wadah tempat
berlangsungnya reaksi pembakaran dari bahan stainless steel dan sejumlah air atau
larutan dalam wadah kedap panas. Panas reaksi yang terjadi dapat dihitung sebagai
berikut.
qlarutan = m . c . ∆T
qkalorimeter = C . ∆T
Kalorimeter sederhana dapat terbuat dari gelas plastik atau styrofoam. Jumlah kalor
yang diserap/dilepas ke lingkungan oleh plastik dapat diabaikan, karena plastik merupakan
nonkonduktor, sehingga jumlah kalor yang diserap/dilepaskan oleh larutan dapat dihitung
sebagai berikut.
qreaksi = – qlarutan
7
Lakukan
KEGIATAN KELOMPOK
Penentuan ∆H Reaksi dengan Eksperimen
A. Tujuan
Menentukan perubahan entalpi reaksi dengan kalorimeter.
B. Alat dan Bahan
Alat : gelas plastik, termometer, dan gelas ukur.
Bahan : larutan HCl 1 M dan NaOH 1 M.
C. Langkah Kerja
1. Siapkan gelas plastik ukuran 200 mL!
2. Masukkan 50 mL larutan NaOH 1 M (suhu awal larutan sudah diukur) ke dalam gelas
plastik!
3. Masukkan 50 mL larutan HCl 1 M (suhu awal larutan sudah diukur) ke dalam gelas
plastik!
4. Aduk larutan tersebut dan amati suhu yang ditunjukkan oleh termometer tersebut,
catat suhu konstannya sebagai suhu akhir (T2)!
5. Hitung perubahan kalor yang terjadi!
D. Hasil Kerja
1. Suhu awal (T1) = HCl 1 M = …°C
Suhu rata-rata = ... °C
= NaOH 1 M = … °C
2. Suhur akhir (T2) = … °C
3. Perubahan suhu (∆T) = T2 – T1
= … °C
4. ∆T reaksi = ....
E. Permasalahan
1. Tentukan jenis reaksi di atas (eksoterm/endokterm)!
Jawab: ________________________________________________________
________________________________________________________
2. Tuliskan persamaan reaksi di atas!
Jawab: ________________________________________________________
________________________________________________________
8
3. Sebutkan hal yang mempengaruhi perubahan kalor pada percobaan tersebut!
Jawab: ________________________________________________________
________________________________________________________
F. Kesimpulan
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
2. Penentuan ∆H Reaksi Berdasarkan Hukum Hess
G.H. Hess meneliti bahwa perubahan entalpi suatu reaksi yang tidak dapat
ditentukan dengan kalorimeter dapat ditentukan dengan perhitungan. Pemuannya
dikenal dengan hukum Hess:
“Kalor reaksi yang dilepas atau diserap hanya bergantung pada keadaan awal dan
keadaan akhir.”
Untuk mengubah zat A menjadi zat B dengan kalor reaksi ∆H1, zat B diubah
menjadi zat C dengan kalor reaksi ∆H2, dan zat C diubah menjadi zat D dengan kalor
reaksi ∆H3. Sehingga kalor reaksi tersebut adalah:
Hal tersebut dapat dibuat siklus dan diagram tingkat energinya sebagai berikut.
H
∆H A
A D
∆H1
B
∆H1 ∆H3 ∆H2
∆H
C
∆H3
B C D
∆H2
10
4. Penentuan ∆H Reaksi Berdasarkan Data Energi Ikatan
Jumlah energi yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol suatu ikatan antar atom disebut
energi ikatan. Sebelum zat produk tersebut, maka ikatan atom – atom senyawa pada zat
reaktan terlebih dahulu diputuskan dan terjadi pembentukan produk. ∆H reaksi dapat
ditentukan dengan rumus berikut :
Pahami
11
8. Kayu 50 6 44 18
Proses pembakaran pada bahan bakar dibedakan menjadi dua, yaitu pembakaran
sempurna dan tidak sepurna. Pembakaran sempurna bahan bakar menghasilkan gas karbon
dioksida dan air.
Reaksi yang terjadi adalah : CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2 O(l) ∆H = -155,72 kJ
Dampak negatif pembakaran tidak sempurna adalah menipisnya lapisan ozon. Pada
pembakaran tidak sempurna bahan bakar menghasilkan gas karbon monoksida dan air.
Reaksi yang terjadi adalah : CH4(g) + 1½O2 (g) → CO(g) + 2H2 O(l) ∆H = -88,02 kJ
Dampak negatif dari pembakaran ini antara lain pencemaran lingkungan dan mengganggu
kesehatan manusia.
Contoh Soal
1. Penentuan ∆H Reaksi dengan Eksperimen
Sebanyak 7,5 gram kristal LiOH ditambahkan ke dalam kaliometer yang berisi 120
gram air. Ternyata ada kenaikan suhu dari 23,25ºC menjadi 34,9ºC setelah kristal
LiOH larut. Diketahui kalor jenis larutan = 4,2 J/gºC dan kapasitas kalor kalorimeter
11,7 J/ºC.
a. Berapakah perubahan entalpinya?
b. Bagaimana persamaan termokimianya?
Pemecahan :
a. ∆Hreaksi = - (qlarutan + q calorimeter)
qlarutan =m.c.Δ
= (120 + 7,5) gram x 4,2 J/g°C x (34,9 – 23,25)°C = 6.238,6 J
qkalorimeter = C . ΔT
= 11,7 J/°C x (34,9 – 23,25)°C = 136,3 J
∆Hreaksi = - (6.238,6 + 136,3) J = -6.374,9 J
Perubahan entalpi untuk 1 mol LiOH adalah :
24/75 x -6.374,9 J = -20.399,7 J/mol = -20,399 kJ/mol
b. Persamaan termokimianya : LiOH(aq) → Li+(aq) + OH-(aq) ∆H = -20,399kJ.
2. Penentuan ∆H Reaksi Berdasarkan Hukum Hess
Diketahui data entalpi reaksi :
C(s) + 2S(s) → CS2(s) ΔH = 82,3 kJ
S(s) + O2(g) → SO2(g) ΔH = - 297,6 kJ
C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH = -408,8 kJ
Tentukan perubahan entalpi pembakaran gas CS2 menurut reaksi :
12
CS2(s) + 3 O2(g) → CO2(g) + 2SO2(g)
Pemecahan:
Berdasarkan reaksi: CS2(s) + 3 O2(g) → CO2(g) + 2SO2(g)
CS2(s) → C(s) + 2S(s) ΔH = -82,3 kj
S(s) + O2(g) → 2SO2(g) ΔH =( - 297,6 kj) x 2 kj
C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH = -408,8 kJ
=( +2. O) - ( +2. )
Reaksi : +
H H H H
H–C=C–H+H–H H–C–C–H
13
H–H
=∑ − ∑
Uji Kompetensi
2. Gambarkan diagram tingkat energi reaksi pembentukan gas dari reaksi berikut!
a. + ∆H = -395,7 kJ
b. + ∆H = -296,8 kJ
Jawab :
Jawab :
4. Diketahui kalor pembakaran standar sebesar -802 kJ/mol. Jika yang dibakar
Jawab :
6. H
∆H = -110,5 kJ/mol
∆H = -393,5
+
kJ/mol
Berdasarkan diagram tingkat energy pembentukan di atas, maka tentukan ∆H pada reaksi
:
+ !
Jawab :
7. Diketahui data-data :
a. + ∆H = -635,5 kJ
b. + ∆H = -393,5 kJ
c. + +1 ∆H = -1.207,1 kJ
Jawab :
15
8. Diketahui : kalor pembentukan O = -285,85 kJ/mol
kalor pembentukan = -393,7 kJ/mol
a. = -103,8 kJ/mol
b. = -393,5 kJ/mol
c. = -241,8 kJ/mol
Jawab :
Jawab:
______________________________________________________________________
________________________________________________________________
_____
________________________________________________________________
_____
16
Ulangan Harian 2
N2 + O2
B. H
C2H2
2C+H2
C. H
AgCN
Ag + Cr + N2
17
D. . H
Ag + Cl2
AgCl
E. H
BrC
l
Br2 + Cl2
18
Pernyataan yang benar dari reaksi di atas adalah . . . .
A. Pembakaran 1 mol belerang di hasilkan kalor sebesar 297 kJ
B. Pembentukan 1 mol sulfur dioksida dihasilkan kalor sebesar 297 kJ
C. Pembakaran 1 mol belerang dibutuhkan kalor sebesar 297 kJ
D. Pembentukan 1 mol sulfur dioksida dibutuhkan kalor sebesar 594 kJ
E. Pembentukan 1 mol sulfur dioksida dibutuhkan kalor sebesar 148,5 kJ
6. Banyaknya kalor yang dilepas atau diserap untuk membakar 1 mol senyawa pada suhu 298 dan
tekanan 1atmosfer disebut . . . .
A. kalor pembentukan standar
B. kalor penguraian
C. kalor pembakaran standar
D. kalor pelarutan standar
E. kalor pembakarang
7. Diketahui reaksi:
CH3OH + O2 CO2+ 2H2O H = -638 kJ
A. CH2OH+ O2
H = 638 kJ
CO2 + 2H2O
B. CH2OH+ O2
H =- 638 kJ
CO2 + 2H2O
C. CO2 + 2H2O
H =- 638 kJ
19
CH2OH+ O2
D. CO2 + 2H2O
H = - 638 kJ
CH2OH+ O2
E.
CH2OH+ O2
H = + 638 kJ
CO2 + 2H2O
8. Reaksi antara 1 mol gas metana dengan 2 mol gas oksigen membentuk 1 mol gas karbon dioksida
dan mol uap air disertai dengan pelasan panas. Reaksi tersebut merupakan reaksi . . . .
A. subtitusi D. pembentukan
B. endoterm E. eksoterm
C. netralisasi
9. Besarnya kalor reaksi pada perubahan reaksi dipengaruhi oleh . . . .
A. fase dan volume
B. suhu dan pengadukan
C. volume dan suhu
D. suhu dan tekanan
E. tekanan dan volume
10. Diketahui reaksi:
20
NO(g) N2(g) + O2(g)
Jika harga entalpi gas N2 dan O2 lebih besar dari entalpi gas NO, maka reaksi tersebut merupakan reaksi
...
A. endoterm D. pembentukan
B. pembakaran E. penguraian
C. eksoterm
A
NaOH 25 mL 28C
B
HCl 25 mL 28C
C
Campuran 50 mL 34C
D
Campuran 50 mL 28C
21
Pernyataan yang benar tentang percobaan di atas adalah . . .
A. entalpi A = entalpi B
B. entalpi C < entalpi B
C. entalpi A + entalpi B = entalpi C
D. entalpi A + entalpi B = entalpi D
E. entalpi A + entalpi B > entalpi C
12. Zat A dan B bereaksi dalam sebuah kalorimeter mengalami kenaikan suhu 2C untuk 500 gram air.
Kalor reaksi zat yang beraksi adalah . . . .
A. 2,1 kJ D. 42,1 kJ
B. 3,28 kJ E. 50,0 kJ
C. 4,19 kJ
13. Kadar dalam pembentukan gas CO2 adalah -393,7 kJ/mol. Energi yang diperlukan untuk
menguraikan 3 mol CO2 menjadi unsur-unsurnya adalah . . . .
A. 393,7 kJ D. -393,7 kJ
B. 1.181,1 kJ E. -1.181,1 kJ
C. -292,6 kJ
14. Perubahan entalpi yang digunakan untuk menaikkan 1.500 gram xoC pada pembakaran 0,5 gram
batu bara sebesar 3,75 kkal. Bila kalorjenis air = 1 kal/gramoC, maka harga x sebesar . . . . .
A. 2,5oC
B. 4oC
C. 5,2oC
D. 6,8oC
E. 8oC
15. Diketahui reaksi :
CO32-(aq) + 2H+(aq) H2O(l) + CO2(g) ∆H = a kJ
HCO3-(aq) + H+(aq) H2O(l) + CO2(aq) ∆H = b kJ
Harga ∆H untuk reaksi :
CO3-(aq) + H+(aq) HCO3-(aq) adalah . . . . .
A. (a-b) kJ
B. (a+b) kJ
C. (b-a) kJ
22
D. (-a-b) kJ
E. (½a=b) kJ
16. Diketahui reaksi pembentukan NO2 :
½N2(g) + O2(g) NO2(g) ∆H = +33,2 kJ
Untuk menguraikan 44,8 dm3 gas NO2 menjadi gas H2 dan O2 pada keadaan STP diperlukan kalor
sebanyak . . . . .
A. +33,2 kJ
B. -33,2 kJ
C. +66,4 kJ
D. -66,4 kJ
E. –99,4 kJ
17. Perhatikan diagram reaksi berikut!
A + 2C
B + 2D
23
Harga ∆H4 adalah . . . . .
A. ∆H1 + ∆H2 + ∆H3
B. ∆H1 - ∆H2 + ∆H3
C. ∆H2 - ∆H3 - ∆H1
D. ∆H3 - ∆H2 - ∆H1
E. ∆H2 + ∆H3 - ∆H1
18. Diketahui persamaan termokimia :
C + O2 CO2 ∆H = -393,5 kJ
2H2 + O2 2H2O ∆H = -483,6 kJ
C + 2H2 CH4 ∆H = -74,8 kJ
Harga ∆H untuk reaksi :
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O adalah . . . . .
A. -951,9 kJ
B. +951,9 kJ
C. -164,9 kJ
D. +164,9 kJ
E. -802,3 kJ
19. Diketahui siklus pembentukan H2O(l) sebagai berikut
∆H = -p kJ
+
∆H = -q kJ ∆H = -r kJ
24
20. Diketahui data entalpi :
∆Hof CO2(g) = -393,5 kJ/mol
∆Hof H2O(l) = -285,8 kJ/mol
Jika ∆H reaksi pembakaran C2H6 = -1.559,7 kJ/mol, maka ∆Hof senyawa C2H6 adalah . . . . .
A. -84,7 kJ/mol
B. -87,4 kJ/mol
C. -169,4 kJ/mol
D. -174,8 kJ/mol
E. +174,8 kJ/mol
21. Diketahui :
∆H pembentukan CO2(g) = -393,5 kJ/mol
∆H pembentukan H2O(l) = -241,8 kJ/mol
∆H pembentukan C3H8(g) = -103,8 kJ/mol
Banyaknya kalor yang dilepaskan untuk pembakaran sempurna 8,8 gram C3H8(g) menurut reaksi :
C3H8(g) + O2(g) CO2(g) +H2O(l) (belum setara) adalah . . . . .
A. -204,4 kJ
B. -408,8 kJ
C. -817,6 kJ
D. +204,4 kJ
E. +408,8 kJ
22. Diketahui energi ikatan :
C – H = 415 kJ/mol
O = O = 498 kJ/mol
H – O = 460 kJ/mol
C = O = 741 kJ/mol
Reaksi : CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)
Besarnya ∆H reaksi pada pembakaran 1 mol gas metana di atas adalah . . . . .
A. -666 kJ
B. +666 kJ
C. -1.662 kJ
25
D. +1.662 kJ
E. +3.322 kJ
26
. Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan tepat! Termo kimia
1. Reaksi antara 1 mol gas nitrogen dengan 2 mol gas oksigen membentuk 2 mol gas NO2. System
menyerap kalor sebesar 66,4 kJ.
a. Tuliskan persamaan termokimianya!
b. Tentukan ∆H reaksi untuk menghasilkan 24 gram NO2!
Jawab :
2. Serbuk Zn ditambahkan dengan sedikit berlebihan ke dalam 50 mL larutan CuSO4 0,6 M. suhu
mengalami kenaikan sebesar 25oC. Kalor jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis air sebesar
4,18 J/gK. Kapasitar kalor tempat reaksi diabaikan. Tentukan perubahan kalor untuk reaksi : Zn(g) +
Cu2+(aq) . Zn2+(aq) + Cu(s)!
Jawab :
3. Diketahui reaksi termokimia :
C(s) + O2(g) CO2(g) ∆H = -393,5 kJ
H2(g) + ½O2(g) H2O(l) ∆H = -285,8 kJ
C2H6(g) + 3½O2(g) 2CO2(g) + 3H2O(g) ∆H = -1.559,7 kJ
Tentukan ∆H reaksi : 2C(s) + 3H2(g) C2H6(g)!
Jawab :
4. Perhatikan gambar energy berikut!
Entalpi pembentukan gas CO2(g) = - 393,5 kJ dan entalpi pembakaran CO(g) = - 286 kJ. Tentukan
entalpi pembentukan 1 mol gas CO!
Jawab :
27
5. Diketahui entapi pembentukan CH4O= - 238,6 Kj/mol,CO2(9) = -393,5 Kj/mol,H2O(l )= - 286
Kj/mol. Tentukan jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 8 gram Metanol !
Jawab: ___________________________________________________________
29