Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul "Pengaruh Suhu dan
kelembapan Terhadap Roti.’
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Elis selaku guru Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia yang telah membantu kami dalam mengerjakan karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini memberikan informasi mengenai proses penjamuran pada roti dan beberapa
saran agar roti tidak gampang berjamur.
Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh sebab itu, saran dan
kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap semoga
karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekarang ini banyak sekali bahan pangan yang mudah sekali kadaluarsa atau tidak
layak dikonsumsi lagi. Bahan pangan tersebut diantaranya adalah roti. Sebagai makanan
yang mengandung karbohidrat tinggi dan seringkali dijadikan pengganti nasi, roti juga
dianggap sebagai alternatif konsumsi karbohidrat yang rendah glukosa dan tidak
menyebabkan terserangnya diabetes dini.
Roti adalah makanan yang dibuat dari tepung terigu yang diragikan dengan ragi roti
dan dipanggang. Kedalam adonan boleh ditambahkan garam, gula, susu, lemak dan dan
bahan- bahan pelezat seperti coklat, kismis, keju. Roti kini sudah menjadi salah satu
makanan pokok bagi masyarakat Indonesia, bahkan dikalangan remaja dan anak-anak,
posisi makanan itu mulai menggeser nasi sebagai sumber karbohidrat utama. Kandungan
gizi produk olahan dari tepung ini, tidak kalah unggul dibandingkan dengan nasi dan mie.
Oleh karena itu banyak sekali ibu rumah tangga atau masyarakat umum yang membeli
roti dalam jumlah banyak yang diinginkan dapat dijadikan persediaan makanan di
rumahnya. Akan tetapi ketahanan sebuah roti tidak bisa lebih dari sepekan atau bahkan
tiga hari lamanya. Itu sebabnya penampilan roti cepat sekali berubah. Yang mulanya
memiliki warna seputih susu, berubah menjadi berbintik hitam hingga ditumbuhi jamur.
Karena penampilan roti berubah seekstrim itu, maka roti sudah tak layak konsumsi lagi.
Namun ada beberapa pihak yang tidak terlalu memperhatikan apa yang dimakannya,
sehingga pada awal kadaluarsanya roti, mereka tidak mengetahui ciri ciri terjadinya
pertumbuhan jamur pada roti yang sudah tak layak konsumsi lagi. Karena itu mereka
seringkali memakan makanan yang malah mendatangkan banyak penyakit. Hal ini sangat
penting untuk diperhatikan dan juga memprihatinkan.
Peristiwa ini merupakan salah satu masalah yang harus segera diatasi. Janganlah
sampai dibiarkan terus menerus dan kian berlarut. Hingga pada akhirnya mendatangkan
akibat yang menumpuk di kemudian hari. Oleh sebab itu, kami berusaha merangkum
sedemikian rupa dan mencoba meneliti apa saja yang seharusnya dilakukan dan mengapa
hal ini dapat terjadi.
3
1.2 Perumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana perubahan roti basah yang di simpan di kulkas?
1.2.2 Bagaimana perubahan roti basah yang di simpan dalam plastik?
1.2.3 Bagaimana pengaruh suhu dan kelembapan terhadap roti?
1.2.4 Bagaiamana solusi yang dilakukan saat penjamuran tengah berlangsung pada
roti?
1.2.5 Bagaimana solusi yang harus dilakukan apabila tidak ingin roti cepat
berjamur?
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Roti
Roti merupakan produk pangan berbahan dasar tepung terigu yang di fermentasi
dengan ragi roti atau bahan pengembang lainnya yang diolah dengan cara dipanggang.
Roti termasuk dalam salah satu produk bioteknologi konvensional karena adanya proses
fermentasi yang memanfaatkan mikroorganisme.
2.2 Air
Air yaitu suatu zat yang tersusun dari unsur kimia hidrogen dan oksigen dan berada
dalam bentuk gas, cair, dan padat. Air adalah salah satu senyawa yang paling banyak dan
penting. Cairan yang tidak berasa dan tidak berbau pada suhu kamar, memiliki
kemampuan penting untuk melarutkan banyak zat lainnya.
2.3 Plastik
Plastik adalah polimer rantai panjang dari atom yang mengikat satu sama lain. Rantai
ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Istilah plastik mencakup
produk polimerisasi sintetik, namun ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik.
Plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga
terbentuk dengan menggunakan zat lain untuk menghasilkan plastik yang ekonomis.
2.4 Suhu
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat
yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indra peraba. Tetapi dengan
adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu
dengan valid.
2.5 Jamur
Jamur adalah organisme kecil, umunya mikroskopis, eukariotik, berupa filament
(bening), bercabang, menghasilkan spora, tidak mempunyai klorofil, dan mempunyai
dinding sel yang mengandung kitin, selulosa atau keduannya.
5
Sebagian besar dari 100.000 spesies jamur yang telah diketahui sangat saprofit, hidup
pada bahan organic mati, yaitu membantu pelapukan. Beberapa diantaranya lebih kurang
50 spesies, menyebabkan penyakit pada manusia, dan lebih kurang sebanyak itu
menyebabkan penyakit pada hewan, sebagian besar dari pada itu berupa penyakit yang
tidak berarti pada kulit atau anggota tubuh. Akan tetapi, lebih dari 8.000 spesies jamur
dapat menyebabkan penyakit pada tanaman. Semua tumbuhan diserang oleh beberapa
jenis jamur, dan setiap jenis parasit dapat menyerang satu atau banyak jenis tumbuhan.
2.6 Penjamuran
Penjamuran adalah keadaan dimana jaringan lunak tubuh mengalami
penghancuran oleh proses autolisa dan aktivitas mikroorganisme. Autolisis adalah
kerusakan jaringan dan organ melalui proses kimiawi yang disebabkan oleh enzim
intraseluler. Organ yang kaya dengan enzim akan mengalami proses autolisis
lebih cepat daripada organ yang tidak memiliki enzim, sehingga pankreas akan
mengalami autolisis lebih cepat daripada jantung. Autolisis ini tidak dipengaruhi
oleh mikroorganisme, oleh karena itu pada mayat yang bebas hama misalnya
mayat bayi dalam kandungan tetap berlangsung proses autolisis.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.2 Tempat
Penelitian dilakukan di rumah peneliti yang terletak pada Jalan Raya Tukum
No. 64, Tekung, Lumajang, Jawa Timur
Langkah-langkah :
a. Siapkan alat dan bahan yang berupa 2 lembar roti, air, piring kecil, dan plastik
b. Beri sedikit air pada masing-masing roti. Jangan sampai terlalu basah
c. Letakkan masing-masing 1 lembar roti di plastic dan satu lagi di kulkas
d. Amati dan catat perubahan yang terjadi pada masing-masing roti
7
3.4 Variabel Penelitian
Di udara terbuka, hari demi hari roti yang disimpan di ruang terbuka akan mengalami
perubahan. Yaitu permukaan roti akan berubah menjadi berjamur, bau, dan tekstur roti
berubah menjadi lebih keras. Dan menjadi lebih lembut dan berair bila pada awalnya roti
diberi sedikit air hingga menjadi lembab. Sedangkan roti yang disimpan di kulkas dapat
bertahan lebih lama. Lalu roti yang dibungkus dengan plastik mengalami perubahan
serupa namun tidak sepesat pada roti yang disimpan di ruang terbuka.
a. Variabel bebas
Suhu merupakan variabel manipulasi/ bebas/ independen karena suhu dapat
mempengaruhi roti di tempat penyimpanannya. Di dalam penelitian untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh suhu terhadap roti di tempat
penyimpanannya, kita dapat memanipulasi tekanan suhu yang membuat roti
tersebut berjamur.
b. Variabel terikat
Roti merupakan variabel terikat/ dependen karena perubahannya dipengaruhi
oleh suhu atau tekanan udara yang merupakan variabel manipulasi.
c. Variabel kontrol
Air merupakan variabel kontrol karena digunakan untuk memberikan
kelembapan kepada sebagian roti yang bertujuan sebagai pembanding dalam
penelitian.
8
BAB IV
HASIL PENELITIAN
HARI KE
FOTO KETERANGAN
Bentuk Tetap
Bau Susu
Warna Tetap
Bagian bawah
Tekstur lembab atau
basah
Bentuk Mengecil
Bau Susu
Warna Tetap
Bagian bawah
Tekstur lembab atau
basah
9
Bentuk Tetap
Bau Susu
3
Jamur Tidak ada
(28-01-2022)
Warna Tetap
Bagian bawah
Tekstur
lembab
Bentuk Tetap
Bau Susu
4
Jamur Tidak ada
(29-01-2022)
Warna Tetap
Bagian bawah
Tekstur
kering
Bentuk Tetap
5
Jamur Tidak ada
(30-01-2022)
Warna Tetap
Seluruh bagian
Tekstur
kering
10
Retak pada
Bentuk
ujung
6
Jamur Tidak ada
(31-01-2022)
Warna Tetap
Seluruh bagian
Tekstur
kering
Retak pada
Bentuk
tengah
7
Jamur Tidak ada
(01-02-2022)
Warna Tetap
Seluruh bagian
Tekstur
kering
11
Bentuk Retak
8
(02-02-2022) Jamur Tidak ada
Warna Tetap
Seluruh bagian
Tekstur
kering
Bentuk Hancur
9
Jamur Tidak ada
(03-02-2022)
Warna Tetap
Seluruh bagian
Tekstur
kering
12
Bentuk Hancur
10
Jamur Tidak ada
(04-02-2022)
Warna Tetap
Seluruh bagian
Tekstur
kering
HARI KE
FOTO KETERANGAN
Bentuk Tetap
Bau Susu
Warna Tetap
Bagian yang
Tekstur terkena air
lembab
2
Bentuk Tetap
(27-01-2022)
Bau Asam
Warna Tetap
Bagian yang
terkena air
Tekstur
lembab dan
lengket
13
Bentuk Sedikit hancur
Bau Asam
3
Jamur Tidak ada
(28-01-2022)
Menguning di
Warna
tengah
Lembab di
Tekstur
tengah
Bau Asam
4 Jamur Ada
(29-01-2022)
Jamur coklat
Warna terang dan
menguning
Tekstur Lembab
14
Jamur Ada, bewarna
Warna Tetap
Lembab dan
Tekstur
lengket
Bentuk Hancur
Bau Asam
6 Ada, lebih
Jamur
(31-01-2022) banyak
Kuning bercak
Warna
putih
Mudah hancur,
Tekstur lembab, dan
lengket
Bentuk Hancur
Bau Asam
7 Ada, lebih
Jamur
(01-02-2022) banyak
Rapuh, lembab,
Tekstur
dan lengket
15
Bentuk Hancur
Bau Asam
8
Ada, lebih
(02-02-2022) Jamur
banyak
Rapuh, lembab,
Tekstur
dan lengket
Bentuk Hancur
Bau Asam
9 Ada, lebih
Jamur
(03-02-2022) banyak
Rapuh, lembab,
Tekstur
dan lengket
16
Bentuk Hancur
Bau Asam
10 Ada, lebih
Jamur
(04-02-2022) banyak
Rapuh, lembab,
Tekstur
dan lengket
Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Teknik analisa data secara deskriptif
dilakukan untuk mengetahui kecenderungan dari setiap perubahan yang dapat dilihat
melalui nilai rata-rata yang disajikan dalam bentuk tabel.
Dari tabel analisis, dapat dilihat perbedaan roti dari hari per hari. Roti yang disimpan
di kulkas lebih tahan lama karena suhu yang rendah dan kering saat di kulkas. Sedangkan
roti yang disimpan di plastik, cenderung lebih cepat rusak dan berjamur karena pengaruh
suhu dan kelembapan dalam plastik.
17
BAB V
Ketahuilah bahwa ciri-ciri roti yang layak konsumsi adalah sebagai berikut:
a. Memiliki bentuk yang ideal
b. Memiliki warna yang bersih seputih susu
c. Berbau seperti campuran susu dan margarin
d. Memiliki tekstur yang lembut dan tidak keras
e. Tidak berjamur pada permukaan roti
f. Tidak berbau apa atau asam
18
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, Zita. 2019. Dasar Teori Roti https://www.scribd.com/doc/314097659/ Dasar-Teori-
Roti, (diakses pada 5 Februari 2022)
Juniar, Pupu. 2013. Metode Ilmiah – Pengaruh Suhu dan Kelembapan Terhadap Roti
http://pupujuniar.blogspot.com/2013/01/metodeilmiah-pengaruh-suhu-dan.html (diakses
pada 5 Februari 2022)
19