Anda di halaman 1dari 13

Alat :

1. Piring putih dan biru masing-masing 2 buah

2. Kulkas

                                                  
3. Dua buah plastik

                   

4. Kertas

5. Gunting

6. Pulpen

Bahan :

1. Enam buah roti

2. Air

Cara Kerja :

angka 1 ke piring berwarna putih dan 1 roti dalam plastik.


angka 2 (yang diberi air) ke piring berwarna biru dan 1 roti dalam plastik.

HARI PERTAMA
Roti berlabel a (1a, 2a) di dalam kulkas        
Roti berlabel b (1b, 2b) di tempat penyimpanan terbuka                                           
Roti berlabel c (1c, 2c) atau roti di dalam plastik di tempat penyimpanan terbuka

HARI KEDUA

Mengamati perubahan roti di dalam kulkas


 

Mengamati perubahan roti di tempat penyimpanan terbuka

Mengamati perubahan roti di dalam plastik di tempat penyimpanan terbuka

HARI KETIGA

Mengamati perubahan roti di dalam kulkas


 

Mengamati perubahan roti di tempat penyimpanan terbuka

Mengamati perubahan roti di dalam plastik di tempat penyimpanan terbuka

HARI KEEMPAT

Mengamati perubahan roti di dalam kulkas

Mengamati perubahan roti di tempat penyimpanan terbuka

Mengamati perubahan roti di dalam plastik di tempat penyimpanan terbuka

BIOLOGI UMUM
Metode Ilmiah
Pengaruh Suhu dan Kelembaban Terhadap Roti

SISKA RAHAYU
BIOLOGI 1B

EKA KARTIKAWATI, S.Pd

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekarang ini banyak sekali bahan pangan yang mudah sekali kadaluarsa atau tidak layak
dikonsumsi lagi. Bahan pangan tersebut diantaranya adalah roti. Sebagai makanan yang
mengandung karbohidrat tinggi dan seringkali dijadikan pengganti nasi, roti juga dianggap
sebagai alternatif konsumsi karbohidrat yang rendah glukosa dan tidak menyebabkan
terserangnya diabetes dini.

Oleh karena itu banyak sekali ibu rumah tangga atau masyarakat umum yang membeli
roti dalam jumlah banyak yang diinginkan dapat dijadikan persediaan makanan di rumahnya.
Akan tetapi ketahanan sebuah roti tidak bisa lebih dari sepekan atau bahkan tiga hari lamanya.
Itu sebabnya penampilan roti cepat sekali berubah. Yang mulanya memiliki warna seputih susu,
berubah menjadi berbintik hitam hingga ditumbuhi jamur. Karena penampilan roti berubah
seekstrim itu, maka roti sudah tak layak konsumsi lagi.

Namun ada beberapa pihak yang tidak terlalu memperhatikan apa yang dimakannya,
sehingga pada awal kadaluarsanya roti, mereka tidak mengetahui ciri ciri terjadinya pertumbuhan
jamur pada roti yang sudah tak layak konsumsi lagi. Karena itu mereka seringkali memakan
makanan yang malah mendatangkan banyak penyakit. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan
dan juga memprihatinkan.

Peristiwa ini merupakan salah satu masalah yang harus segera diatasi. Janganlah sampai
dibiarkan terus menerus dan kian berlarut. Hingga pada akhirnya mendatangkan akibat yang
menumpuk di kemudian hari. Oleh sebab itu, kami berusaha merangkum sedemikian rupa dan
mencoba meneliti apa saja yang seharusnya dilakukan dan mengapa hal ini dapat terjadi.

B.  Rumusan Masalah

Rumusan masalah, antara lain:


1. Bagaimana sejarah ditemukannya roti?
2. Mencari tahu apa manfaat mengkonsumsi dan manfaat roti untuk hal lainnya selain sebagai
makanan?
3. Apa yang terjadi pada roti kering;
a. yang di simpan dalam kulkas?
b. yang di simpan di tempat penyimpanan terbuka?
c. yang di simpan dalam plastik?
4.   Apa yang terjadi pada roti basah;
a. yang di simpan dalam kulkas?
b. yang di simpan di tempat penyimpanan terbuka?
c. yang di simpan dalam plastik?
5.   Adakah pengaruh suhu dan kelembaban udara terhadap roti?
6.   Apa solusi yang harus dilakukan saat penjamuran tengah berlangsung pada roti?
C.  Batasan Masalah

Telah dijelaskan bahwa masalah yang kita angkat adalah mengenai umur simpan dari
roti. Dan disebutkan pula bahwa penyebab dari berkurangnya umur simpan adalah kondisi roti
pada saat dikemas. Roti yang dikemas pada suhu yang relatif tinggi akan mengurangi umur
simpan, karena bahan yang masih panas akan mengeluarkan uap panas. Uap panas tersebut akan
terperangkap dalam bahan pengemas, sehingga kondisi dari udara dalam kemasan juga lembab
bahkan mungkin basah. Dengan kondisi demikian tentu akan memudahkan mikroba untuk
merusak roti. Selain suhu mungkin juga waktu. Waktu yang terlalu lama akan menyebabkan
masuknya bibit mikroba perusak roti, terutama kapang. Untuk penelitian kali ini hanya
membatasi apakah ada pengaruh dari suhu roti pada saat pengemasan. Jadi kami hanya fokus
untuk meneliti pada suhu yang bervariasi dan melakukan pengamatan pada umur simpan dari roti
tersebut.

D.  Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian, antara lain sebagai berikut:


1. Mengetahui sedikit sejarah ditemukannya roti?
2.      Mencari tahu apa manfaat mengkonsumsi dan manfaat roti untuk hal lainnya selain sebagai
makanan?
3. Mengetahui cara belajar dengan ilmu sains.
4. Mengetahui cara melakukan penelitian dengan menggunakan langkah-langkah metode
ilmiah yang sistematis.
5. Mengetahui informasi melalui penelitian yang terncana dan sistematis.
6. Mengetahui ciri-ciri roti yang kadaluarsa, solusi serta cara mencegah timbulnya penyakit
akibat mengonsumsi roti tak layak konsumsi lagi.

E.  Manfaat Penelitian
1. Mengetahui sedikit sejarah ditemukannya roti?
2.      Mencari tahu apa manfaat mengkonsumsi dan manfaat roti untuk hal lainnya selain sebagai
makanan?
3. Dapat melakukan pendekatan belajar dengan ilmu sains.
4. Dapat melakukan penelitian dengan menggunakan langkah-langkah metode ilmiah yang
sistematis.
5. Dapat memperoleh informasi melalui penelitian yang terncana dan sistematis.
6. Dapat menentukan ciri-ciri roti yang kadaluarsa, solusi serta cara mencegah timbulnya
penyakit akibat mengonsumsi roti tak layak konsumsi lagi.
7. Dapat membuat laporan penelitian.

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Variabel Terikat

Roti merupakan variabel terikat/ dependen karena perubahannya dipengaruhi oleh suhu
atau tekanan udara yang merupakan variabel manipulasi.

B. Variabel Bebas

Suhu merupakan variabel manipulasi/ bebas/ independen karena suhu dapat


mempengaruhi roti di tempat penyimpanannya. Di dalam penelitian untuk mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh suhu terhadap roti di tempat penyimpanannya, kita dapat memanipulasi
tekanan suhu yang membuat roti tersebutberjamur.

C. Variabel Kontrol
Air merupakan variabel kontrol karena digunakan untuk memberikan kelembapan kepada
sebagian roti yang bertujuan sebagai pembanding dalam penelitian.

D. Hipotesis

Diduga ada perbedaan antara roti yang dikemas pada suhu 40° C ; 38° C ; 36° C : dan 34° C.
1. Yang terjadi pada roti kering;
A. yang di simpan dalam kulkas adalah pertumbuhan jamur amat sangat lambat
B. yang di simpan di tempat penyimpanan terbuka adalah pertumbuhan jamur lambat
C. yang di simpan dalam plastik adalah lebih lambat dari pada penyimpanan terbuka
2. Yang terjadi pada roti basah;
A. yang di simpan dalam kulkas adalah lambat
B. yang di simpan di tempat penyimpanan terbuka adalah sangat cepat
C. yang di simpan dalam plastik adalah agak lebih lambat

3. Ada pengaruh suhu dan kelembapan udara terhadap roti


4. Solusi yang harus dilakukan saat penjamuran tengah berlangsung pada roti adalah
menyimpannya di kulkas atau di dalam plastik
5.   Hipotesis diterima

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu Dan Tempat Penelitian


Hari/tanggal          : Sabtu, 28 September 2013
Waktu                   : 08:30
mpat                  : Penelitian dilakukan di rumah saya (Siska Rahayu) Jln.  Sunan Giri Rt.002/01 No.33 kel.
Pondok Bahar, Kec. Karang Tengah, Kota  Tangerang, Banten. Selaku mahasiswi Prodi Biologi
1B untuk meneliti apakah ada  pengaruh suhu dan kelembapan terhadap roti.

B.  Jenis dan Metode Penelitian

Pertama adalah dilakukan pengujian awal yang bertujuan untuk sebagai data awal.
Pertama dilakukan pengujian tentang tekstur dan kenampakan roti tersebut.
Penelitian berikutnya adalah dengan cara memperhatikan suhu dari roti pada proses penjamuran.
Bahan-bahan penelitian dipilih dengan criteria mutu yang sesuai dengan standar. 
Pengambilan contoh yang akan diuji akan diambil secara acak sehingga akan mendapatkan hasil
yang mewakili dari setiap perlakuan.

C. Alat dan Bahan

Alat:
1.      Piring berwarna putih dan biru masing-masing 2 buah.
2.      Kulkas
3.      2 lembar plastik
4.      Kertas
5.      Gunting
6.      Pulpen
Bahan:
1.      6 lembar roti
2.      Air
D. Cara Kerja:
1.      Ambil 4 piring (2 putih, 2 biru).
2.      Buatlah 6 potongan kertas lalu tulis angka 1(1a, 1b, 1c) dan angka 2 (2a, 2b, 2c).
3.      Bagikan roti ke 4 piring dan taruh 2 roti ke dalam plastik.
4.      Taruh pula potongan kertas itu ke masing masing tempat roti.
5.      Letakkan angka 1 ke piring berwarna putih dan 1 roti dalam plastik.
6.      Letakkan angka 2 ke piring berwarna biru dan 1 roti dalam plastik.
7.      Beri sedikit air untuk roti yang diberi angka 2.
8.      Lalu tempatkan roti berlabel a (1a, 2a) ke dalam kulkas.
9.      Tempatkan roti berlabel b (1b, 2b) ke tempat penyimpanan terbuka.
10.  Tempatkan roti berlabel c (1c, 2c) atau roti di dalam plastik ke tempat penyimpanan terbuka.
11.  Kemudian amatilah perubahan pada roti per harinya.
12.  Catat perubahan yang diperlukan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Teknik analisa data secara deskriptif
dilakukan untuk mengetahui kecenderungan dari setiap perubahan yang dapat dilihat melalui
nilai rata-rata yang disajikan dalam bentuk tabel.

l1.      Hari pertama:


Roti terlihat bersih, memiliki bau susu dan margarine yang khas. Tekstur masih lembut dan
sedikit lembab pada roti yang diberi sedikit air

Tabel Hari Pertama:

Deskripsi Roti Kering Roti Basah


Kulkas Terbuka Plastik Kulkas Terbuka Plastik
Bentuk Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap
Bau Wangi Wangi Wangi Wangi Wangi Wangi
Jamur Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Warna Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
Tekstur Lembut Lembut Lembut Lembut Lembut Lembut
Berair Berair Berair

2.      Hari kedua:


Roti masih terlihat bersih, masih berbau susu dan margarine, tekstur agak sedikit mengeras dan
agak berair pada roti yang diberi sedikit air.

Tabel Hari Kedua:

Deskripsi Roti Kering Roti Basah


Kulkas Terbuka Plastik Kulkas Terbuka Plastik
Bentuk Tetap Tetap Tetap Mengembang Mengembang Mengembang
Bau Wangi Wangi Wangi Sedikit Agak Apak Sedikit Apak
Wangi
Jamur Tidak Tidak ada Tidak Tidak ada Tidak ada Tidak ada
ada ada
Warna Bersih Bersih Bersih Bersih Sedikit Agak Bersih
Orange
Tekstur Sedikit Sedikit Lembut Mengeras Agak Berair Agak Berair
Mengeras Mengeras Berair

3.      Hari ketiga:


Roti terlihat semakin berubah warna, muncul kapang atau jamur kecil yang timbul dimana mana,
bau roti pun tercium sangat asam, bentuk roti pun mengecil dari ukuran semula.

Tabel Hari Ketiga:

Deskripsi Roti Kering Roti Basah


Kulkas Terbuka Plastik Kulkas Terbuka Plastik
Bentuk Mengecil Mengecil Tetap Mengembang Mengembang Mengembang
Mengecil Mengecil
Bau Agak Sedikit Wangi Sedikit Apak Apak Agak Apak
Wangi Wangi
Jamur Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Ada Ada Jamur Tidak ada
Ada Ada Kecil-kecil ½
Bagian
Warna Berubah Berubah Sedikit Berubah Agak Orange Berubah
Gelap Gelap Bersih Gelap Gelap
Tekstur Mengeras Bantat Agak Berair Berair Berair
Lembut

4.      Hari keempat:


Roti terlihat berubah warna menjadi sedikit lebih oranye, jamur mulai menyebar ke seluruh
permukaan roti, bau asam yang menyengat menarik lalat untuk hinggap diatasnya, air yang
berada pada roti berlabelkan angka 2 berubah warna menjadi seputih susu, bentuk roti pun kian
mengecil.

Tabel Hari Keempat:

Deskripsi Roti Kering Roti Basah


Kulkas Terbuka Plastik Kulkas Terbuka Plastik
Bentuk Mengecil Mengecil Sedikit Sedikit Mengecil Mengecil
Mengecil Mengecil Rapuh
Bau Sedikit Sedikit Agak Wangi Agak Apak Sangat Apak
Asam Asam Apak
Jamur Tidak Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Seluruh Ada Sedikit
Ada Bagian Jamur
Kecil-kecil
Warna Berubah Gelap Sedikit Berubah Orange Sedikit
Gelap Gelap Gelap Orange
Tekstur Bantat  Bantat Sedikit Agak Sedikit Sangat
Lembut Berair Berair Berair

B. Pembahasan
1. Mengetahui sedikit sejarah ditemukannya roti
Roti adalah salah satu makanan tertua di dunia. Sejarah roti yang panjang konon
berawal dari Mesir dan Mesopotamia. Saat mereka menemukan cara lain untuk
menikmati gandum. Gandum yang awalnya dikonsumsi langsung ternyata dapat
dilumat bersama air sehingga membentuk pasta. Pasta yang dimasak diatas api
kemudian mengeras dan dapat disimpan beberapa hari.
Teknik paling dasar memasak roti seperti ini masih digunakan dibeberapa negara
walau perkembangan teknik dan jenis roti modern semakin beragam. Sebut saja tortila
Mexico, roti canai India, Pita di Timur Tengah, dan lain-lain. Roti-roti semacam ini
dikenal lebih dengan nama istilah roti datar.
Sementara ragi roti ditemukan saat mereka menyimpan sedikit adonan dari hari
sebelumnya dan ditambahkan pada adonan yang baru. Kemudian dikembangkan pula
jenis gandum yang baru yang memungkinkan terciptanya jenis roti yang baru.
Dari Mesir inilah bangsa Yunani mengambil teknologi pembuatan roti. Teknologi
yang kemudian menyebar di seluruh Eropa dan menjadikan roti sebagai makanan yang
dianggap penting oleh masyarakatnya. Di Roma bahkan roti dan gandum lebih penting
ketimbang daging.
Saat itu warna roti membedakan ‘kelas’ dalam masyarakat. Semakin gelap warna roti
yang dikonsumsi semakin rendah satus sosialnya. Hal ini dikarenakan tepung putih
yang mahal. Tetapi jaman sekarang roti berwarna gelap justru lebih mahal karena
rasanya yang lebih enak dan kandungan gizinya yang lebih tinggi.
Saat ini roti sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Tidak hanya berbetuk
datar, kita bisa menikmati roti beraneka bentuk, rasa, dan ukuran.
2. Mencari tahu apa manfaat mengkonsumsi dan manfaat roti untuk hal lainnya selain sebagai
makanan
Manfaat roti untuk kesehatan Selain praktis sebagai kudapan sarapan atau cemilan di kala
santai, roti juga memiliki segudang manfaat untuk tubuh Anda. Penelitian menunjukkan 100
gram roti bisa memberikan lebih banyak energi, karbohidrat, protein, kalsium, fosfor, dan besi
dibandingkan 100 gram nasi putih.

Roti mengandung zat bermanfaat, seperti vitamin B1, vitamin B2, dan niasin serta
sejumlah mineral berupa zat besi, yodium, kalsium, dan kandungan mineral lainnya.
Berikut adalah beberapa manfaat roti untuk hal lainnya selain sebagai makanan,
seperti dilansir oleh The Stir (09/07).
Mencegah air mata saat memotong bawang merah
Menangis saat memotong bawang adalah hal yang wajar. Namun hal ini bisa dicegah
dengan sepotong roti. Caranya adalah dengan meletakkan roti dalam mulut ketika
memotong bawang merah.
Mengambil serpihan kaca
Gelas yang pecah biasanya menyebabkan banyak serpihan kaca di lantai.
Menggunakan roti untuk mengambil serpihan kaca di lantai lebih mudah daripada
menggunakan kain basah atau kertas.
Merawat kapalan pada kaki
Roti tawar bisa digunakan untuk merawat kapalan pada kaki. Caranya adalah dengan
merendam roti dalam cairan cuka, kemudian mengoleskannya pada kaki. Biarkan
selama semalam. Keesokan harinya kapalan pada kaki akan terasa lebih baik. Lakukan
ini secara teratur jika kapalan pada kaki lebih parah.
Menghilangkan noda minyak pada kain
Bentuk bagian putih roti tawar menjadi bulatan, kemudian gosokkan pada kain yang
terkena noda minyak. Biasanya hal ini cukup untuk mengangkat noda minyak. Selain
itu, cara ini juga diketahui bisa digunakan pada permukaan lain seperti tembok.
Menyelamatkan nasi yang terbakar
Anda pernah memasak nasi sampai terlalu matang dan sedikit terbakar? Tentu rasa dan
baunya menjadi tak enak bukan? Ini bisa diatasi dengan selembar roti tawar. Caranya
adalah dengan meletakkan selembar roti tawar di atas nasi, kemudian tutup dan
diamkan selama beberapa menit. Voila! Nasi yang sedikit terbakar bisa terasa lebih
baik.
3. Yang terjadi pada roti kering;
a. yang di simpan dalam kulkas adalah pertumbuhan jamur amat sangat lambat
b. yang di simpan di tempat penyimpanan terbuka adalah pertumbuhan jamur lambat
c. yang di simpan dalam plastik adalah lebih lambat dari pada penyimpanan terbuka
4. Yang terjadi pada roti basah;
a. yang di simpan dalam kulkas adalah lambat
b. yang di simpan di tempat penyimpanan terbuka adalah sangat cepat
c. yang di simpan dalam plastik adalah agak lebih lambat
5. Ada pengaruh suhu dan kelembapan udara terhadap roti
6. Solusi yang harus dilakukan saat penjamuran tengah berlangsung pada roti   adalah
menyimpannya di kulkas atau di dalam plastik
BAB V
KESIMPULAN

A.  Kesimpulan

Roti yang disimpan pada kulkas akan lebih tahan lama. Sedangkan penyimpanan roti
pada tempat penyimpanan yang terbuka, umur roti tidak akan terlalu bertahan lama. Roti akan
bertahan lama jika roti disimpan dalam plastik.

Apabila roti yang disimpan tidak dalam keadaan kering atau lembab, maka roti akan lebih
cepat berjamur dan tidak layak konsumsi lagi dalam jangka waktu yang lebih cepat. Namun
proses penjamuran akn terjadi lebih lamban apabila roti yang lembab disimpan dalam kulkas.
Akan tetapi roti tersebut tetap tidak layak konsumsi, karena air yang membuat roti lembab
membuat rasa pada roti cepat berubah menjadi apak kemudian asam.

B. Saran

Berkenaan dengan cepatnya umur roti berakhir, sedangkan roti adalah alternatif
pemenuhan karbohidrat selain nasi, maka diperlukan untuk mengetahui cara mencegah
penjamuran pada roti berlangsung secepat biasanya dan mengetahui ciri-ciri pembusukan roti.
Ketahuilah bahwa ciri-ciri roti yang layak konsumsi adalah sebagai berikut:
 Memiliki bentuk yang ideal
 Memiliki warna yang bersih seputih susu
 Berbau seperti campuran susu dan margarin
 Memiliki tekstur yang lembut dan tidak keras
 Tidak berjamur pada permukaan roti
 Tidak berbau apa-apa atau asam
Berikut adalah cara mencegah penjamuran pada roti:
 Simpan roti dalam kulkas atau lemari pendingin
 Jika ingin umur roti lebih lama lagi, letakkan roti di dalam plastik atau wadah tertutup
yang lain
 Simpan roti dalam keadaan kering, tidak basah dan tidak lembab
 Belilah roti yang baru keluar dari oven

Berikut adalah saran apabila roti telah berjamur, antara lain:


 Jangan membeli roti tersebut
 Jangan mencoba mengolah lagi roti yang sudah tidak layak konsumsi kemudian dimakan
lagi
 Membuang roti tersebut
DAFTAR PUSTAKA

Buku Biologi SMA dan MA kelas XII

http://id.wikipedia.org/wiki/Roti

http://alljabbar.wordpress.com/2008/04/07/suhu/

http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.definisi/pengertian-air.html

http://pupujuniar.blogspot.com/2012/04/karya-ilmiah-pengaruh-kemajuan.html

http://rubika-rubika.blogspot.com/2012/04/pengaruh-suhu-pengemasan-terhadap-umur.html

www.sharonbakery.com/artikel/19/Nikmat-dan-Bergizi:-Manfaat-Roti-untuk-Kesehatan.html

www.merdeka.com/gaya/5-manfaat-roti-selain-untuk-dimakan.html

Anda mungkin juga menyukai