Anda di halaman 1dari 23

BAB

1 HIDROKARBON

Semua bagian tubuh kita terdiri atas senyawa karbon. Bahkan gerak, tenaga dan hidup kitapun
memerlukan senyawa karbon. Jadi semua makhluk hidup, termasuk hewan dan tumbuhan, seluruh tubuhnya
terdiri atas senyawa karbon dan memerlukan senyawa karbon untuk hidupnya.
Senyawa karbon merupakan senyawa kimia yang sangat menarik, karena jumlahnya yang banyak,
jenisnya yang bermacam-macam, dan peranannya dalam kehidupan sangat menentukan. Dalam kehidupan,
senyawa karbon banyak digunakan untuk kesejahteraan manusia, misalnya digunakan untuk bahan-bahan
penggerak mesin-mesin pabrik, kendaraan darat, laut dan udara, pembuatan makanan, obat-obatan, serta
peralatan rumah tangga. Jumlah senyawa karbon selalu bertambah, karena adanya penemuan-penemuan baru
yang berkembang pesat. Penemuan tersebut menghasilkan senyawa karbon buatan (sintesis), misalnya bahan
plastik, serat nylon, poliester, detergen, bermacam-macam zat warna, dan obat-obatan.
Semula orang beranggapan bahwa senyawa karbon itu hanyalah dibentuk oleh mahkluk hidup
(organisme) dalam proses hidupnya secara alamiah saja, sehingga ilmu kimia yang mempelajari senyawa
karbon ini disebut Ilmu Kimia Organik. Kemudian berkat perkembangan ilmu pengetahuan telah
diketahui bahwa senyawa-senyawa organik dapat dibuat secara sintesis di luar tubuh organisme, yakni di
laboratorium, sehingga saat ini banyak sekali senyawa karbon yang dibuat di laboratorium. Bahkan telah
dapat dibuat senyawa karbon yang tidak terdapat di alam. Karena senyawa organik itu ternyata tersusun dari
rangkaian utama unsur karbon (C), sebutan ilmu kimia organik diubah menjadi Ilmu Kimia Karbon.
Perubahan pandangan itu terjadi ketika Friedrich Wohler dapat membuat membuat senyawa organik yang
disebut urea (amonium sianat) pada tahun 1828.
Karbon banyak terdapat di alam semesta, namun hanya 0,03% yang terdapat dalam bumi. Karbon di
dalam makhluk hidup, di dalam atmosfer, di bukit kapur, dalam bentuk batu bara, dalam minyak bumi, gas
alam dan sebagainya. Ikatan kimia yang terdapat dalam kimia karbon, yaitu ikatan kovalen, dan ikatan antara
2 atom karbon dapat berbentuk ikatan kovalen tunggal, rangkap atau tripel. Unsur-unsur lain yang dapat
membentuk senyawa dengan atom karbon adalah unsur-unsur H, O, N, S, Cl dan P.
Senyawa karbon yang jumlahnya sangat banyak dan erat kaitannya dengan kebutuhan hidup
manusia itu, memiliki beberapa perbedaan dengan senyawa yang bukan karbon atau anorganik. Beberapa
perbedaan tersebut dapat kita lihat dalam tabel berikut:
Senyawa karbon organik Senyawa anorganik

1. Penyusun utama unsur karbon 1. Penyusun utama bukan unsur karbon


2. Jarang bersifat ion 2. Sering bersifat ion
3. Biasanya molekul berantai panjang 3. Hampir tidak membentuk molekul-molekul
berantai
4. Larut dalam pelarut non polar 4. Larut dalam pelarut polar
5. Titik lebur dan titik didih umumnya sedang 5. Titik lebur dan titik didih dapat tinggi sekali
6. Biasanya mudah terbakar 6. Biasanya jarang terbakar
7. Reaksinya biasanya lambat dan sering tidak 7. Reaksinya biasanya cepat dan sempurna
sempurna.

1
Selain adanya perbedaan-perbedaan sifat tersebut, terdapat pula persamaan antara senyawa karbon organik
dengan senyawa anorganik. Kedua golongan senyawa tersebut saat mengalami perubahan kimia selalu
melalui tahapan-tahapan reaksi atau mekanisme reaksi.

Soal Latihan:
1. Mengapa senyawa karbon pada mulanya disebut senyawa organik?
2. Jelaskanlah perbedaan antara senyawa karbon dengan senyawa anorgaik!

A. Cara Mengidentifikasi Senyawa Karbon.


Struktur senyawa karbon kebanyakan sederhana, sehingga mudah diidentifikasi. Untuk dapat
mengidentifikasinya, senyawa karbon perlu ditentukan komposisi dan struktur atomnya. Untuk menentukan
struktur molekul senyawa karbon yang belum diketahui, dilakukan penyelidikan dengan cara sebagai berikut
(i). Pemisahan senyawa.: Pemisahan dengan cara pemurnian, yaitu melakukan kristalisasi dari larutan
atau destilasi bertingkat atau dengan kromatografi. Pemurnian ini mampu menunjukkan sifat-sifat fisis,
misalnya titik didih dan titik leleh, yang tidak akan berubah kalau diulangi pada pemurnian
sebelumnya.
(ii). Menentukan perbandingan jumlah atom dalam suatu molekul, misalnya atom C, H, O, melalui analisis
pembakaran
(iii). Menentukan massa molekul relatif untuk mengetahui rumus molekulnya.
(iv). Melakukan berbagai reaksi yang dapat menunjukkan atom-atom penyusun, kemudian dapat
diperkirakan rumus strukturnya.
(v). Dengan teknologi yang ada mencoba membuat struktur rumus kimia dengan cara sintesis. Kalau
sintesis itu tidak menghasilkan persamaan dengan senyawa itu, percobaan diulangi lagi.

Analisis kualitatif senyawa karbon dapat dilakukan secara sederhana dengan reaksi oksidasi reduksi
atau pembakaran, atom H dalam senyawa karbon dioksidasi menjadi H2O, atom menjadi CO2 dan atom N
dapat direduksi menjadi suatu sianida.

Gambar : Bagan percobaan untuk menunjukkan karbon dan hidrogen dalam senyawa organik . Karbon dan hidrogen
akan teroksidasi menjadi karbon dioksida dan uap air. Karbon dioksida dikenali dengan air kapur,
sedangkan air dengan kertas kobal.

Kegiatan:
Dasar teori
Senyawa karbon jika dioksidasi akan menghasilkan gas karbon dioksida dan H2O. Oksidasi senyawa karbon
dapat terjadi pada metabolisme atau dioksidasi dengan suatu oksidator ( di Laboratorium). Gas CO 2 dengan
2
senyawa hidroksida alkali tanah Ca(OH)2 , Ba(OH)2 akan membentuk senyawa karbonat yang sukar larut.
Sedangkan adanya uap air dapat diidentifikasi dengan kertas kobalt (II) klorida.

Alat Bahan
- Tabung reaksi - gula pasir (C12H22O11) atau glukosa (C6H12O6)
- Statif lengkap dengan penjepit buaya - tepung beras
- Pipa penghubung - larutan Ca(OH)2 atau Ba(OH)2
- Sumbat gabus - tembaga (II) oksida
- Pembakar spiritus - kertas kobalt

Tugas:
Buatlah cara kerja eksperimen untuk membuktikan bahwa hasil oksidasi glokosa, gula pasir atau tepung
beras menghasilkan gas CO2 dan uap air. Kemudian lakukan eksperimen sesuai dengan cara kerja yang telah
anda buat.

Pertanyaan:
1. Kesimpulan apa yang anda dapatkan dari kegiatan di atas?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
2. Perubahan apa yang terjadi pada:
a. tabung reaksi yang berisi gula pasir dan tembaga (II) oksida?
…………………………………………………………………………………………….
b. tabung yang berisi air kapur
…………………………………………………………………………………………….
c. kertas kobalt
…………………………………………………………………………………………….
3. Apa fungsi CuO pada percobaan di atas?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
4. Bagaimana anda dapat mengetahui bahwa di dalam senyawa karbon mengandung unsur C dan H?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Dengan cara pembakaran juga dapat dilakukan analisis kuantitatif sederhana, sebagai misal senyawa
karbon yang terdiri dari unsur C, H dan O dibakar. CO2 terbentuk diikat dengan air barit atau air kapur dan
uap air terbentuk diikat dengan CaSO4 atau CuSO4 anhidrat. Dengan menghitung berat CO2 dan H2O
terbentuk dapat ditentukan persentase C, H dan O dalam senyawa tersebut.

Contoh :
Pada pembakaran sempurna suatu hidrokarbon terbentuk 8,8 gram CO2 dan 5,4 gram H2O. Tentukan rumus
empiris dan rumus molekul hidrokarbon itu, jika diketahui massa molekul relatif (Mr) senyawa adalah 30.
Jawab:
12
8,8 gram CO2 mengandung C =  8,8 gram
44
= 2,4 gram
= 0,2 mol

3
2
5,4 gram H2O mengandung H =  5,4 gram
18
= 0,6 gram
= 0,6 mol

mol C : mol H = 0,2 mol : 0,6 mol


= 1 : 3
Rumus empiris senyawa : CH3

Misalkan rumus molekul senyawa karbon = (CH3)n dan Mr senyawa = 30


Maka Mr (CH3)n = 30
(12 + 3)n = 30
15 n = 30
n = 2
maka rumus molekul senyawa = C2H6

Di dalam ilmu kimia terutama komia karbon, dikenal ada rumus empriris yang menyatakan
perbandingan terkecil atom unsur penyusun dalam suatu senyawa, rumus molekul yang menyatakan jumlah
atom yang nyata dalam satu molekul senyawa dan dikenal pula rumus struktur yang menunjukkan
bagaimana atom-atom itu terikat membentuk molekul. Untuk lebih memperjelas perbedaan rumus empiris,
rumus molekul dan rumus struktur perhatikan tabel dibawah ini.

Rumus Molekul Rumus empiris Rumus struktur


H H
C2H4 CH2 \ /
C=C
/ \
H H
C2H2 CH H–CC–H
O
CH2O CH2O //
H–C
\
H
H O
C2H4O2 CHO  //
H–C–C
 \
H OH

B. KEKHASAN ATOM KARBON


Lebih dari 2 juta senyawa organik mengandung unsur karbon. Dalam bab ikatan kimia, telah
dipelajari bahwa suatu atom cenderung untuk memiliki susunan elektron stabil yang sama dengan susunan
elektron gas mulia yang terdekat. Atom karbon memiliki 4 elektron di kulit terluar, sehingga memerlukan 4
elektron agar susunan elektronnya stabil. Oleh karena itu, atom karbon mampu membentuk empat buah
ikatan kovalen dengan atom lain. Kekhasan atom karbon yang tidak dimiliki atom lain adalah kemampuan
atom karbon berikatan dengan atom karbon lainnya membentuk rantai karbon. Rantai karbon adalah ikatan
antar sesama atom karbon membentuk rantai. Rantai karbon tersebut dapat merupakan rantai terbuka (lurus

4
atau bercabang) dan tertutup (melingkar). Ikatan antar atom karbon dalam rantai dapat berupa ikatan tunggal,
ikatan rangkap dua (ganda) maupun ikatan rangkap tiga.

Ikatan tunggal

Rantai terbuka lurus rantai terbuka bercabang


        
–C–C–C–C–C– –C–C–C–C–C
        
–C–

Rantai tertutup Rantai tertutup bercabang


     
–C – C– –C – C – C – C– C
     
–C – C– –C – C–
   

Ikatan Rangkap

    
–C=C–C–C–C– –C–C=C–C–
       
–C–

    
–C–CC–C–C– –C– C–CC–
    
– C –

Berdasarkan jumlah atom C lain yang terikat oleh suatu atom C, atom C dalam rantai karbon dapat
dibedakan menjadi:

1. Atom C primer, yaitu atom C yang hanya mengikat satu atom C lain
2. Atom C sekunder, yaitu atom C yang mengikat 2 atom C lain
3. Atom C tersier, adalah atom C yang mengikat 3 atom C lain dan
4. Atom C kwaterner, adalah atom C yang mengikat 4 atom C lain.

Karbon terdapat di alam ada yang bebas dan ada pula yang berikatan dengan unsur lain. Dari yang
bebas ada tiga bentuk alotropi yang diketahui, yaitu dua buah berbentuk kristal (intan dan grafit) dan sebuah
lagi amorf yang merupakan berbagai macam arang misalnya arang kayu, arang tulang, dan batu bara. Intan
terdiri atas atom-atom karbon yang terikat secara kovalen pada sejumlah atom karbon lain, demikian pula
grafit. Intan mempunyai struktur kristal yang sangat kokoh dan sukar dirusak (kekerasan kristal paling
besar). Oleh karena itu, intan dipakai sebagai pemotong kaca dan sebagai mata bor (untuk mengebor batu-
batuan). Grafit rapuh, dapat menghantar listrik dan banyak digunakan untuk elektrode. Bentuk kristal intan
dan grafit seperti gambar di bawah ini.

5
Struktur intan Struktur grafit

C. ALKANA, ALKENA DAN ALKUNA


Senyawa karbon yang terdiri dari unsur karbon dan hidrogen saja dinamakan senyawa hidrokarbon.
Sumber utama senyawa hidrokarbon adalah minyak bumi. Dengan penyulingan bertingkat, minyak bumi
dapat menghasilkan hidrokarbon suku rendah sampai hidrokarbon suku tinggi.
Senyawa hidrokarbon yang sudah tidak dapat bereaksi dengan hidrogen lagi disebut hidrokarbon
jenuh, sedangkan senyawa hidrokarbon yang masih dapat bereaksi dengan hidrogen disebut hidrokarbon
tidak jenuh. Mengapa demikian? Alkana merupakan hidrokarbon jenuh, ikatan yang ada pada rantai C-nya
adalah ikatan tunggal. Alkena dan alkuna merupakan hidrokarbon tidak jenuh, pada rantai C-nya terdapat
ikatan rangkap 2 atau ikatan rangkap 3.

1. ALKANA
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh, artinya senyawa ini terdiri atas atom-atom C dan H
serta tidak dapat mengikat hidrogen lagi (jenuh). Alkana biasanya disebut sebagai hidrokarbon parafin
(berasal dari kata Latin parum afinis), yang artinya daya gabung kecil.
Nama alkana penting, karena merupakan dasar nama dari senyawa karbon lainnya. Alkana yang
paling sederhana adalah metana (CH4) yang berupa gas tidak berwarna. Sumber utama metana adalah gas
alam. Semua alkana dapat diperoleh dengan cara destilasi bertingkat minyak bumi.

6
Rumus struktur metana
H

H–C–H

H

Rumus dalam bidang datar rumus dalam ruang


(dua dimensi) (tiga dimensi)

Anggota alkana yang lain dapat dianggap sebagai turunan metana, dengan mengganti satu atom (pada
metana) dengan gugus CH3

Kegiatan :
1. Dengan menggunakan molymod rangkailah rumus struktur dari anggota deret alkana yang mempunyai
jumlah atom C = 2 sampai dengan C = 6
2. Berapa jumlah atom H yang terikat dari masing-masing molekul yang anda peroleh?
3. Tuliskan hasil pengamatanmu dalam tabel.

Jumlah Atom Rumus Mr


Rumus Struktur
C H Molekul
1 4 H CH4 16

H–C–H

H
2

7
Pertanyaan:
1. Berdasarkan data diatas, berapa jumlah atom H yang terdapat dalam senyawa alkana yang mempunyai:
a. 7 atom C : ……………………………………………………………………
b. 8 atom C : ……………………………………………………………………
c. 9 atom C : ……………………………………………………………………
d. 10 atom C : ……………………………………………………………………
2. Bagaimana rumus umum dari deret homolog alkana kalau n menunjukkan jumlah atom C? Terangkan
jawaban anda!
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
3. Apa perbedaan antara molekul alkana yang satu dengan anggota yang lainnya?
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
Untuk lebih memahami beberapa sifat fisis dari alkana perhatikan tabel sifat fisis alkana dibawah ini.

Rumus Molekul Nama Titik didih Titik leleh Massa jenis


NO Mr
Alkana Alkana (K) (K) (g cm-3)
1 CH4 metana 16 91,1 109,1 -
2 CH3-CH3 etana 30 83,4 184,5 -
3 CH3-CH2-CH3 propana 44 89,8 231,0 0,493
4 CH3-(CH2)2-CH3 n-butana 58 134,7 272,6 0,573
5 CH3-CH2-(CH3)2 isobutana 58 113,7 261,4 0,557
6 CH3-(CH2)3-CH3 n-pentana 72 143,1 309,3 0,621
7 CH3-(CH2)4-CH3 n-heksana 86 178,1 342,1 0,655
8 CH3-(CH2)5-CH3 n-heptana 100 182,5 371,5 0,680
9 CH3-(CH2)6-CH3 n-oktana 114 216,3 398,8 0,698
10 CH3-(CH2)7-CH3 n-nonana 128 222,1 423,9 0,714
11 CH3-(CH2)8-CH3 n-dekana 142 243,4 447,2 0,726

Pertanyaan
1. Hubungan apakah yang anda lihat antara panjang rantai karbon dan sifat fisis dari deret homolog alkana?
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..

2. Dengan memperhatikan data pada n-butana (rantai lurus) dan isobutana (rantai bercabang), bagaimana
pengaruh adanya gugus cabang dengan titih didih dan titik leleh senyawa tersebut?
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
8
3. Kelompokkan senyawa alkana di atas berdasarkan fasanya pada suhu kamar!
Gas : ……………………………………………………………………………..

Cair : ……………………………………………………………………………..

Padat : ……………………………………………………………………………..

Tatanama dan Keisomeran alkana

Isomer alkana
Pada senyawa metana, etana dan propana, kita hanya dapat menemukan satu rumus struktur. Akan
tetapi mulai senyawa alkana dengan 4 atom C keatas kemungkinan rumus strukturnya akan semakin banyak.
Sebagai contoh pada C4H10 dapat diperoleh 2 rumus struktur yaitu:

CH3 – CH2 – CH2 – CH3 dan CH3 – CH – CH3


n-butana  (isobutana)
CH3

Senyawa –senyawa yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi mempunyai rumus struktur berbeda
disebut isomer. Isomer-isomer merupakan zat yang berlainan hal ini dibuktikan oleh perbedaan sifat
senyawa-senyawa tersebut, baik sifat fisis maupun sifat kimianya. Perhatikan perbedaan sifat fisis senyawa-
senyawa C5H12 dan C6H12 dalam tabel berikut:

Rumus alkana Rumus struktur Titik didih (oC)


C5H12 CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 36

CH3 – CH2 – CH – CH3 28



CH3 CH3

CH3 – C – CH3 9,5

CH3
C6H14 CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 68

CH3 – CH2 – CH2 – CH – CH3 63



CH3
CH3 – CH2 – CH – CH2 – CH3 60

CH3
CH3 – CH – CH – CH3 58
 
CH3 CH3
CH3

CH3 – C – CH2 – CH3 50

CH3

9
Pertanyaan:
1. Dengan memperhatikan tabel di atas bagaimana hubungan antara titik didih suztu zat dengan:
a. panjang rantai atom karbon : …………………………………………………….
b. jumlah cabang dalam senyawa : …………………………………………………….

2. Dengan menggunakan molymod carilah isomer C7H16

a. …………………………………… f. …………………………………………

b. …………………………………… g. …………………………………………

c. …………………………………… h. …………………………………………

d. …………………………………… i. …………………………………………

e. ……………………………………

Dari senyawa-senyawa tersebut, senyawa mana yang mempunyai


- titik didih terendah dari kelompoknya ………………………………………………..
- titik didih tertinggi dari kelompoknya ………………………………………………..

Tata nama senyawa alkana


Dengan memperhatikan kenyataan bahwa banyak senyawa-senyawa alkana mempunyai rumus
molekul sama, tetapi rumus strukturnya berbeda, maka nama senyawa alkana harus diturunkan dari rumus
strukturnya sesuai dengan aturan IUPAC (International Union of Pure Applied Chemistry). Langkah-langkah
pemberian nama tersebut adalah
1. Tentukan rantai karbon terpanjang dan digunakan sebagai rantai utama. Nama rantai utama sesuai
dengan bilangan yunani dan diberi akhiran –ana (nama rantai utama diletakkan paling akhir)
2. Gugus-gugus cabang disebut sebagai gugus alkil biasa diberi tanda – R (dari kata radikal) dan
mempunyai rumus umum CnH2n+1. Beberapa gugus alkil yang sering dijumpai adalah:

- CH3 metil - CH2 – CH2 –CH2 – CH3 n-butil

- CH2 – CH3 etil - CH2 – CH – CH3 iso butil



- CH2 – CH2 – CH3 n propil CH3

- CH – CH3 isopropil CH – CH2 – CH3 sekunder butil


 
CH3 CH3
CH3

CH3 – C – neo butil (tersier butil)

CH3

10
Nama alkil diletakkan dimuka nama rantai utama
3. Untuk menyatakan kedudukan cabang pada rantai utama, berilah nomor urut pada atom C rantai utama
sedemikian rupa, sehingga atom C pengikat cabang mendapat nomor urut terkecil
4. Jika jumlah cabang yang sama dalam satu senyawa lebih dari satu diberi awalan di (2), tri (3), tetra (4)
dan seterusnya
5. Jika dalam satu senyawa terdapat lebih dari satu jenis cabang, maka urutan penyebutan cabang sesuai
dengan urutan alfabet huruf pertamanya, butil disebut sebelum etil dan etil disebut sebelum metil.

Contoh :
CH3 – CH2 – CH – CH3 CH3 – CH – CH – CH2 – CH3
  
CH3 CH3 CH2 – CH3
2-metil butana 3-etil, 2-metil pentana

Kegiatan
1. Tuliskan rumus struktur yang mugkin dari C7H16 dan beri namanya

a. …………………………………… h. …………………………………………

b. …………………………………… i. …………………………………………

c. …………………………………… j. …………………………………………

d. …………………………………… k. …………………………………………

e. …………………………………… l. …………………………………………

f. …………………………………… m. …………………………………………

g. …………………………………… n …………………………………………

2. Tuliskan rumus struktur senyawa-senyawa berikut

a. 2,3,4-trimetil pentana f. 2 - metil pentana

…………………………………… …………………………………………

b. 4-etil, 2 metil heksana g. 3-etil pentana

11
…………………………………… …………………………………………

c. 2,3-dimetil pentana h. 3-etil, 2,3,4 trimetil pentana

…………………………………… …………………………………………

d. 2,3,4-trimetil heptana i. 3-etil, 2,4,5 trimetil heptana

…………………………………… …………………………………………

e. 3-etil 5-metil heptana j. 3-etil, 2,5 dimetil heksana

…………………………………… …………………………………………

3. Diantara senyawa-senyawa (kegiatan nomor 2), adakah penamaan senyawa yang tsalah (tidak sesuai
aturan IUPAC) dan bagaimana seharusnya

……………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………..

4. Diantara senyawa-senyawa (kegiatan nomor 2), sebutkan senyawa yang merupakan isomerdari :

a. n-heksana : ………………………………………………………………………..

b. n-heptana : ………………………………………………………………………..

c. n-oktana : ………………………………………………………………………..

d. n-nonana : ………………………………………………………………………..

e. n-dekana : ………………………………………………………………………..

Sifat-sifat Kimia Alkana


Alkana tergolong zat yang sukar bereaksi sehingga juga disebut parafin yang berarti afinitas kecil.
Reaksi terpenting dari alkana ialah pembakaran, subtitusi, dan pengretakan (cracking).
a. Pembakaran : Pada pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon, atom C terbakar menjadi gas CO2,
sedangkan atom H menjadi H2O. Pembakaran tak sempurna menghasilkan gas CO dan H2O.
Contoh :
Reaksi pembakaran gas butana (penyusun utama LPG)

C4H8(g) + O2(g)  4 CO2(g) + H2O(g)

b. Subtitusi atau pergantian : Dalam hal ini satu atau beberapa atom H dari alkana digantikan oleh atom
atau gugus atom lain. Reaksi yang utama adalah reaksi klorinasi alkana dengan bantuan sinar ultra violet
(sinar matahari)
12
H H
 
H – C – H + Cl2  H – C – Cl + HCl
 
H H

c. Pengretakan atau Cracking : Bila alkana dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi tanpa oksigen akan
terjadi pemutusan rantai atau pembentukan senyawa-senyawa yang tidak jenuh.

C14H30  C7H16 + C7H14


Tetradekana heptana heptena

4. ALKENA
Alkena merupakan hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap dua pada rantai atom C-nya. ( - C
= C - ). Senyawa alkena mengandung jumlah atom H yang lebih sedikit dari pada jumlah atom H pada
alkana. Sehingga senyawa alkena disebut senyawa tidak jenuh atau senyawa olefin. (istilah olefin berasal
dari kata latin olein = minyak, ficare = memben- tuk). Istilah olefin berasal dari kenyataan, bahwa anggota
pertama dari deret alkena yaitu C2H4 (etena) bereaksi dengan klor menghasilkan etilen klorida yang
berwujud seperti minyak.
Contoh alkena:
CH2 = CH2 CH3 – CH = CH2 CH3 – CH2 – CH = CH2
Etena propena 1-butena
Tatanama Alkena
Pemberian nama alkena menurut sistem IUPAC sama dengan pada alkana. Nama-nama alkena
dianggap sebagai turunan dari alkana. Oleh karena itu, nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sama
jumlah atom C-nya dengan mengganti akhiran ana dengan ena. Beberapa aturan untuk memberi nama
alkena adalah sebagai berikut:
1. Rantai utama dipilih rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.
2. Atom-atom karbon pada rantai utama diberi nomor urut sedemikian rupa, sehingga atom karbon yang
berikatan rangkap mendapat nomor urut yang kecil.
3. Rantai utama diberi akhiran ena
4. Untuk menunjukkan letak ikatan rangkap nama rantai utama didahului oleh nomor urut atom karbon
yang berikatan rangkap.
5. Senyawa karbon yang mempunyai lebih dari satu ikatan rangkap, misalnya senyawa yang mengandung 2
ikatan rangkap disebut diena, dan yang mengandung 3 ikatan rangkap disebut triena.

Kegiatan:
1. Berilah nama senyawa-senyawa alkena berikut:

a. CH3 – CH – CH = CH2 d. CH2 = C – CH2 – C – CH2


  
CH3 CH3 CH2 = CH3

b. CH3 – C = CH – CH3 e. CH3 – CH – CH2 – C = CH2


  
CH3 CH3 CH2 – CH3

13
c. CH2 – C – CH2 – CH3 f. CH2 = C – CH2 – C – CH3
  
CH2 = CH3 CH2 – CH3 CH – CH3

2. Tuliskan rumus struktur dari senyawa – senyawa dibawah ini


a. 2-etil 1butena d. 2-etil 2-butena

b. 2-etil, 3,4-dimetil 1-pentena e. 2,3,4 trimetil 1-pentena

c. 3 metil, 1-pentena f. 4-etil, 1-pentena

3. Diantara senyawa-senyawa diatas (kegiatan nomor 2) adakah penamaan senyawa yang salah dan
bagaimana seharusnya.
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
Isomeri pada alkena
Isomeri yang terjadi pada senyawa alkena dapat merupakan isomer struktur (yang diakibatkan oleh
perbedaan panjang rantai, gugus fungsi dan letak ikatan rangkap dan cabang).
Kegiatan :
1. Dengan menggunakan molymod tentukan rumus struktur yang mungkin dari senyawa C4H8, dan beri
nama senyawa-senyawa yang anda peroleh

a. ………………………………….. c. …………………………………………

………………………………….. …………………………………………

b. ………………………………….. d. …………………………………………

………………………………….. …………………………………………

2. Dengan cara yang sama cari isomer-isomer dari C6H12


a. ………………………………….. e. …………………………………………

………………………………….. …………………………………………

b. ………………………………….. f. …………………………………………

………………………………….. …………………………………………

c. ………………………………….. g. …………………………………………

………………………………….. …………………………………………

d. ………………………………….. h. …………………………………………

14
Disamping terjadi isomer struktur pada senyawa alkena juga dapat terjadi isomer geometri (isomer Cis-

Trans), akibat dari sifat ikatan rangkap dua. Isomer geometri dapat terjadi akibat penataan atom-atom

dalam ruang yang berbeda. Untuk lebih memahami isomer geometrik lakukanlah kegiatan berikut:

Kegiatan

1. Buatlah model molekul etana dan etena, Tulislah rumus strukturnya


……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..

2. Perhatikan kedua model itu, struktur manakah yang kedua atom C-nya dapat berputar secara bebas?
Ramalkan akibat yang ditimbulkan oleh perbedaan ini.

3. Subtitusikan dua atom hidrogen dari masing-masing model dengan dua atom klor. Tuliskan rumus
struktur dari model-model molekul yang diperoleh.

……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..

4. Dari hasil subtitusi ternyata peristiwa pada nomor (2) memberikan akibat pada perbedaan jumlah model
yang terbentuk. Terangkan perbedaan ini.

……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..

5. Hasil subtitusi etena, terjadi dua model molekul yang merupakan “isomer geometri”. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan jenis isomer ini.
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..

6. Berikan nama-nama senyawa yang anda temukan pada nomor 3.


……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..

7. Kesimpulan
……………………………………………………………………………………………..

Persyaratan isomer geometrik pada alkena ialah


a. Tiap atom karbon yang berikatan rangkap mengikat dua gugus yang berlainan, misalnya H dan Cl atau
CH3 dan Cl
b. Minimal ada sepasang gugus yang terikat pada atom C berikatan rangkap

15
Contoh:
Isomer Geometrik
CH3 CH2 – CH3 CH3 H
\ / \ /
C = C C = C
/ \ / \
H H H CH2 – CH3

Sifat-sifat dan kegunaan alkena


1). Sifat Fisis
Titik leleh dan titik didih alkena hampir sama dengan alkana yang sesuai. Pada suhu kamar
suku-suku rendah berwujud gas, suku-suku sedang berwujud cair, sedangkan suku-suku tinggi berwujud
padat.

Mr Massa Titik leleh Titik didih


Nama Rumus Struktur Jenis (oC) (oC)
etena CH2 = CH2 28 - 169 - 104
Propena CH2=CH – CH3 42 - 185 - 48
1-butena CH2=CH – CH2 – CH3 56 - 185 -6
1-pentena CH2=CH – (CH2)2 – CH3 70 0,643 - 165 30
1-heksena CH2=CH – (CH2)3 – CH3 84 0,675 - 140 63
1-heptena CH2=CH – (CH2)4 – CH3 98 0,698 - 119 93
1-oktena CH2=CH – (CH2)5 – CH3 112 0,716 - 102 122
1-nonena CH2=CH – (CH2)6 – CH3 126 0,731 146
1-dekena CH2=CH – (CH2)7 – CH3 140 0,743 171

2). Reaksi-reaksi alkena


Alkena jauh lebih reaktif dibandingkan alkana. Hal ini disebabkan adanya ikatan rangkap – C =
C – . Reaksi alkena terutama terjadi pada ikatan rangkap itu.

a). Adisi ( pengikatan molekul sederhana oleh ikatan rangkap = penjenuhan)


Reaksi terpenting dari alkena dan semua senyawa lain yang tidak jenuh ialah reaksi adisi.
Pada adisi ikatan rangkap dijenuhkan.

Contoh :
a. Adisi hidrogen pada etena menghasilkan etana

CH2=CH2 + H2 Pt/Ni
CH3 – CH3

(Pt atau Ni berfungsi sebagai katalisator, yaitu zat yang dapat mempercepat berlangsungnya suatu reaksi,
namun zat itu pada akhir reaksi dapat diperoleh kembali).

b. Adisi halogen pada alkena menghasilkan dihalo alkana

CnH2n + X2 Pt/Ni
CH2X – CH2X

16
CH2=CH2 + Cl2 Pt/Ni
CH2 – CH2
Etena   1,2-dikloro etana
Cl Cl

c. Adisi HX pada alkena menghasilkan monohalo alkana

CH3 – CH2 = CH2 + HCl CH3 – CH – CH3


propena  2-kloro propena
Cl

b). Reaksi pembakaran


Seperti alkana, alkena juga mudah terbakar. Pembakaran alkena dan senyawa lain yang tidak
jenuh, menghasilkan banyak jelaga. Jelaga ini adalah atom-atom karbon yang tidak terbakar. Sebagian
atom karbon tidak terbakar karena alkena mengandung kadar karbon yang tinggi sehingga memerlukan
banyak oksigen. Akan tetapi, karena oksigen dari udara tidak cukup, maka sebagian atom karbon tidak
terbakar. Pembakaran sempurna alkena menghasilkan gas CO2 dan uap air.

C2H4 + O2  2 CO2 + 2 H2O

5. ALKUNA
Alkuna merupakan deret senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang dalam tiap molekul- nya
mengandung satu ikatan rangkap tiga diantara dua atom C yang berurtan. Untuk membentuk ikatan rangkap
tiga atau 3 kovalen diperlukan 6 elektron, sehingga tinggal satu elektron pada tiap-tiap atom C tersisa untuk
mengikat atom H atau mengikat C lain dalam rantai. Jumlah atom H yang dapat diikat berkurang 4 dari
alkana sederajat, maka rumus umumnya menjadi CnH2n+2 – 4H = CnH2n-2.
Seperti halnya alkena, alkuna juga mempunyai suku pertama dengan harga n = 2, sehingga rumus
molekulnya C2H2, sedang rumus strukturnya H – C  C – H . Senyawa alkuna tersebut mempunyai nama
etuna atau dengan nama lazim asetelin, gas karbid (dihasilkan dari reaksi karbid atau kalsium karbida dengan
air) dan banyak digunakan untuk merangsang timbulnya bunga, mempercepat masaknya buah dan sebagai
sumber energi pada pengelasan.

CaC2(s) + 2 H2O(l)  C2H2(g) + Ca(OH)2(aq)

Tatanama alkuna sama dengan alkana atau alkena, bagian pertama menunjuk pada jumlah sedang
bagian kedua adalah akhiran una, tetapi suku pertamanya juga mempunyai n = 2 seperti alkena. Etuna
merupakan suku alkuna satu-satunya yang dapat dibuat. Suku –suku alkuna lain sering diberi nama atau
dianggap sebagai turunan etuna, jadi propuna disebut metil asetilena.
Pada alkuna hanya terjadi isomer struktur dan peristiwa isomer mulai terdapat pada alkuna suku
ketiga (C4H6)

CH3 – CH2 – C  CH CH3 – C  C – CH3


1-butuna 2-butuna

17
Kegiatan
1. Tuliskan rumus struktur yang mungkin dari senyawa C6H10 serta tuliskan nama senyawa tersebut

a. ………………………………….. c. …………………………………………

………………………………….. …………………………………………

c. …………………………………..

2. Dengan cara yang sama untuk senyawa C7H12.

a. ………………………………….. d. …………………………………………

………………………………….. …………………………………………

b. ………………………………….. e. …………………………………………

………………………………….. …………………………………………

c. ………………………………….. f. …………………………………………

………………………………….. …………………………………………

RANGKUMAN
1. Semua organisme hidup mengandung senyawa karbon, sehingga timbul istilah senyawa organik bagi
senyawa yang berasal dari makluk hidup
2. Senyawa karbon yang paling sederhana adalah hidrokarbon, adalah senyawa yang hanya terdiri dari dua
jenis atom yaitu C dan H.
3. Atom karbon mempunyai kecenderungan untuk membentuk ikatan kovalen dengan atom lain maupun
sesama atom karbon itu sendiri.
4. Ikatan kovalen sesama atom karbon dapat membentuk rantai panjang. Rantai itu dapat lurus, bercabang,
atau melingkar.
5. Ikatan kovalen antar C dapat berupa ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.
6. Deret homolog ialah deret dari suatu golongan senyawa dengan rumus umum sama, yang tiap sukunya
berselisih dengan 1 unit yang sama dan sifat fisiknya berubah secara teratur.
7. Isomer adalah suatu keadaan dimana suatu senyawa mempunyai rumus molekul sama, tetapi strukturnya
berbeda.
8. Dengan terbentuknya rantai karbon, peristiwa isomer dan adanya deret homolog itu, menyebabkan
jumlah senyawa karbon banyak sekali
9. Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya
10. Kegunaan hidrokarbon selain dipakai sebagai bahan bakar juga sebagai bahan dasar industri petrokimia
seperti pupuk, insektisida, plastik, obat-obatan dan serat sintesis

18
Soal Latihan:
1. Mengapa jumlah senyawa karbon yang hanya terdiri dari beberapa unsur saja dapat banyak?
2. Jelaskan keistimewaan atom karbon yang tidak dimiliki oleh atom lain!
3. Tuliskan perbedaan antara senyawa organik dan senyawa anorganik!
4. Apakah senyawa hidrokarbon itu dan berikan 3 contohnya
5. Selain unsur karbon, unsur-unsur apa saja yang mungkin terdapat dalam senyawa karbon?
6. Berapa jumlah atom C primer, C sekunder, C tersier, dan C kwaterner dalam senyawa dengan rumus
struktur berikut:
a. CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2– CH2 – CH3
b. CH3 – CH – CH2 – CH3

CH3
CH3

c. CH3 – C – CH – CH3
 
CH3 CH3
7. Apakah yang dimaksud dengan deret sepancaran (deret homolog) dari alkana? Jelaskan!
8. Apakah yang dimaksud dengan hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon tidak jenuh? Jelaskan dengan
memberikan contoh!
9. Tunjukkan hubungan antara titik didih dengan jumlah atom C dari deret homolog alkana!
10. Dengan suatu contoh jelaskan bagaimana pengaruh percabangan rantai karbon terhadap titik didih?
11. Dengan suatu contoh terangkan apa yang dimaksud dengan isomer posisi dan isomer rantai!
12. Tuliskan semua isomer dari masing-masing senyawa dibawah ini dan berilah nama isomer-isomer
tersebut!
a. C6H14 b. C6H12 c. C6H10
13. Tuliskan rumus struktur dari senyawa-senyawa dibawah ini:
a. 3-etil, 2,4-dimetil pentana
b. 2,3,3-trimetil pentana
c. 2-etil, 3,4-dimetil 1-pentena
d. 2-isopropil 1-pentena
e. 2,2,5-trimetil heksana
14. Tuliskan nama senyawa-senyawa karbon di bawah ini:
a. CH3 – CH – CH2 – CH – CH3 h. CH3 – CH – CH2 – CH3
  
CH3 CH2 – CH3 CH2 – CH3

b. CH2 – CH2 – CH – CH2 – CH3 i. CH3 – CH – CH – CH2 – C = CH2


    
CH2 CH2 – CH3 CH3 CH3 CH2
 
CH3 CH3

c. CH2 – CH2 – CH – CH2 – CH3 j. CH3 – CH – C – CH2 – C = CH2


    
CH2 CH2 – CH3 CH3 CH3 CH2
 
CH3 CH3

19
CH3 CH3 CH3
  
d. CH2 – CH – CH – CH – CH3 k. CH3 – C = CH – CH2 – C – CH3
    
CH2 CH = CH2 CH3 CH3 CH
 
CH3 CH3

e. CH2 = C – CH2 – CH – CH3 l. CH3 – C = C – CH2 – C = CH2


    
CH2 CH2 – CH3 CH3 CH3 CH2
 
CH3 CH3
CH3 CH3
 
f. CH – CH2 – CH – CH = CH2 m. CH3 – CH – CH – CH2 – CH – CH3
     
CH CH3 CH2 – CH3 CH3 CH3 CH
 
CH2 CH2
CH3

g. CH2 – CH2 – C – CH2 – CH3 n. CH3 – C = C – CH2 – C = CH2
    
CH2 C – CH3 CH3 CH3 CH2
  
CH3 CH2 CH3

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat


6
12
1. Lambang atom karbon C mempunyai elektron valensi sebanyak ….
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
2. Dalam senyawanya atom karbon selalu mempunyai kemampuan membentuk ikatan kovalen sebanyak ….
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
3. Ikatan karbon jenuh adalah ikatan antar atom C yang ….
A. tidak mempunyai ikatan rangkap
B. mempunyai ikatan ganda dua
C. mempunyai ikatan rangkap tiga
D. mempunyai ikatamn tunggal dan ikatan rangkap
E. mempunyai ikatan tunggal dan ikatan rangkap tiga

4. Suatu hidrokarbon mengandung 85,7% berat karbon (C=12, H =1). Rumus hidrokarbon yang mungkin adalah ….
A. C2H4 dan C3H6 D. CH4 dan C2H6
B. C2H2 dan C3H4 E. C2H4 dan C4H8
C. C2H4 dan C3H4
5. 5 liter senyawa hidrokarbon jenuh jika dibakar sempurna memerlukan 40 liter gas oksigen murni. Hidrokarbon
yang paling mungkin adalah ….
A. C2H6 D. C5H12
B. C3H8 E. C6H14
C. C4H10
6. Rumus molekul yang menyatakan hidro- karbon jenuh adalah ….
20
A. C3H6 D. C4H10
B. C4H6 E. C4H8
C. C3H4
7. Molekul hidrokarbon yang manakah yang tidak mempunyai 5 atom karbon?
A. tetrametil metana D. n. pentana
B. 2,2 dimetil pentana E. 2-metil butana
C. 2,3 dimetil propane
8. Dalam struktur intan, satu atom karbon terikat dengan atom karbon lain maksi- mum sebanyak ….
A. 2 D. 5
B. 3 E. 6
C. 4

9. Homolog tertinggi berikutnya dari C6H14 adalah ….


A. C7H14 D. C9H18
B. C8H16 E. C10H20
C. C8H18
10. Dari nama-nama senyawa berikut, manakah yang menunjukkan penamaan yang salah?
A. 2-metil pentana
B. tetra metil metana
C. 3-til, 2-metil heksana
D. 4-etil, 2-metil pentana
E. 2,2,3 trimetil heksana

11. Dari rumus struktur zat


CH3 – CH – CH – CH2 – CH3
 
CH3 CH3
Dapat dikatakan bahwa zat ini mempu- nyai ….
A. 2 atom C primer, 4 atom C sekunder, dan 1 atom C tersier
B. 4 atom C primer, 1 atom C sekunder, dan 2 atom C tersier
C. 1 atom C primer, 2 atom C sekunder, dan 4 atom C tersier
D. 2 atom C primer, 2 atom C sekunder, dan 4 atom C tersier
E. 4 atom C primer, 1 atom C sekunder, dan 3 atom C tersier
12. Perhatikan rumus molekul berikut
i. C2H2 iii. C3H4
ii. C2H6 iv. C3H6
Hidrokarbon yang termasuk dalam satu deret homolog adalah ….
A. i dan ii D. i dan iv
B. iii dan iv E. ii dan iv
C. i dan iii
13. Yang bukan merupakan isomer dari
CH3 – CH2 – CH2 – CH2

CH2 – CH3
Adalah ….
A. 2-metil –pentana
B. 2,2-dimetil butana
C. n-heksana
D. 3-metil pentana
E. 2,3-dimetil butana
14. Dari penamaan senyawa berikut, yang tidak mengikuti aturan IUPAC adalah ….
A. 2-etil 1-butena
B. 3-metil 1-butena
C. 2-butena
21
D. 2-metil 2-butena
E. 3-metil 2-butena
15. Perhatikan deretan senyawa-senyawa berikut : C2H4, C3H6, C4H8. Suku tertinggi berikutnya adalah ….
A. C5H12 D. C7H16
B. C5H8 E. C8H16
C. C6H12
16. Dari senyawa berikut yang mempunyai isomer sis dan trans adalah .....
A. 1-kloro propena C. 1,1-dikloro etena
B. 1,2-dikloroetana E. 1,2-dikloro etuna
C. 2,3-dikloro propena

17. Senyawa dibawah ini yang berisomer dengan

CH3 C H3
\ /
C = C
/ \
CH3 CH3
adalah ....
A. n - butana D. 1 - butena
B. 2 - butena E. 2-metil butana
C. isobutana
18. Suatu senyawa karbon mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1. dapat menghilangkan warna air brom
2. bereaksi dengan HCl menghasilkan 3 kloro pentana
3. teroksidasi oleh KMnO4 dalam H2SO4 menghasilkan 2 macam asam
Dari data di atas, senyawa karbon tersebut adalah ....

A. 1-pentana D. 2-pentena
B. 2,4-pentadiena E. 2-metil 2-benzena
C. 3-metil 1-benzena
19. Yang tidak mempunyai isomer sis dan trans adalah ....
A. 1-kloro propena D. 2-pentena
B. 2-kloro propena E. 1,2-dikloro etena
C. 1-kloro 2-butena
20. Suatu alkena berantai cabang, mempu- nyai 5 atom C, adisinya dengan air brom menghasilkan 2,3-dibromo-3-
metil butana, nama alkena tersebut adalah ....
A. 1-butena D. 2-butena
B. 2-metil-3-butena E. 2-metil-2-butena
C. 3-metil-2-butena
21. Diantara hidrokarbon berikut yang mempunyai ikatan tunggal, ikatan rangkap 2 dan ikatan rangkap 3 dalam
molekulnya adalah ….
A. C5H10 D. C6H10
B. C5H8 E. C6H8
C. C6H12
22. Penamaan senyawa organik yang me- langgar aturan tatanama adalah ….
A. 2,3-dimetil pentana
B. 3-etil, 2-metil pentana
C. 3-propil 2-pentena
D. 2-isopropil 1-butena
E. 2,2-dimetil butane

22
23. Senyawa CH3 – CH – CH – CH = CH2
 
CH3 C2H5
Mempunyai nama:
A. 3-etil, 4-metil 1-pentena
B. 4-etil, 3-metil 1-pentena
C. 2-metil, 3-etil 4-pentena
D. 3-etil, 2-metil 4-pentena
E. 3-etil, 3-isopropil 1-propena

Nilai :

Paraf Guru :

23

Anda mungkin juga menyukai