Anda di halaman 1dari 8

ISBN 978-623-7482-72-7

PEMENUHAN HAK DAN JAMINAN PEKERJA BERDASARKAN UU


NO. 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA BAGI KARYAWAN
HOTEL DI BADUNG

I Gusti Ayu Apsari Hadi1, Ketut Sudiatmaka2, Komang Febrinayanti Dantes3


1Jurusan Hukum & Kewarganaegaraan FHIS UNDIKSHA; 2Jurusan Hukum & Kewarganegaraan FHIS UNDIKSHA;
3Jurusan Hukum & Kewarganegaraan FHIS UNDIKSHA

Email: apsarihadi2021@gmail.com , sudiatmaka58@gmail.com , febrinayati.dantes@undiksha.ac.id

ABSTRACT

This study aims to determine the form of fulfillment of rights and the mechanism of providing worker
guarantees, especially for hotel employees in Badung Regency based on Law Nr. 11 of 2020 concerning Job
Creation/Omnibus Law which has been enter into force. The method of this study was empirical by looked at the
knowledge and legal understanding of hotel employees on labor law and also the Job Creation Law related to
the rights they have and the mechanism for filing workers' guarantees. The resulted obtain through socialization
to hotel workers in Badung Regency showed a high participation rate reached out 100% attendance while at the
same time providing a positive impact on the achievement of the program's objectives, providing maximum
legal knowledge and understanding related to workers' rights and guarantees based on the Job Creation
Law/Omnibus Law.

Keywords: Rights, Guarantees, Hotel Employees, Omnibus Law

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pemenuhan hak dan mekanisme pemberian jaminan
pekerja khususnya bagi karyawan hotel di Kabupaten Badung berdasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja/Omnibus Law yang sudah diberlakukan. Metode yang digunakan adalah secara empiris
dengan melihat pengetahuan dan pemahaman hukum karyawan hotel terhadap hukum ketenagakerjaan dan juga
UU Cipta Kerja terkait hak-hak yang dimiliki serta mekanisme pengajuan jaminan pekerja. Hasil yang diperoleh
melalui sosialisasi terhadap para pekerja hotel di Kabupaten Badung menunjukkan tingkat partisipasi tinggi
mencapai kehadiran 100% sekaligus memberikan dampak positif tercapainya tujuan program yakni memberikan
pengetahuan dan pemahaman hukum yang maksimal terkait hak-hak dan jaminan pekerja berdasarkan UU Cipta
Kerja/Omnibus Law.

Kata kunci: Hak, Jaminan, Pekerja Hotel, Omnibus Law

PENDAHULUAN omnibus law merupakan langkah yang sudah


tepat diambil oleh pemerintah. Omnibus Law
Indonesia memang tergolong menjadi merupakan suatu undang-undang yang
negara yang memiliki beragam regulasi. menitikberatkan pada penyederhanaan jumlah
Bahkan pada tahun 2017 terdapat 42.000 regulasi karena sifatnya yang merevisi dan
(empat puluh dua ribu) aturan, sementara di mencabut pelbagai undang-undang sekaligus.
bidang ekonomi dan investasi Pemerintah telah Melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun
memetakan 74 (tujuh puluh empat) undang- 2020 Tentang Cipta Kerja (Omnibus Law)
undang yang berpotensi menghambat ekonomi pemerintah berupaya mengurangi legislasi
dan investasi (Putra, 2020). khususnya yang menghambat ekonomi dan
Apabila yang menjadi permasalahan investasi (Mayasari, 2020).
adalah banyaknya regulasi, maka konsep

Proceeding Senadimas Undiksha 2021 | 1859


ISBN 978-623-7482-72-7

Pada kenyataannya begitu undang- banyaknya nya bagi para pencari kerja dan
undang ini disahkan banyak pihak yang merasa pengangguran (Asmara, 2020). Pemerintah juga
dirugikan bahkan terancam hak-haknya dengan memberikan klarifikasi adanya disinformasi
berlakunya undang-undang ini nanti. Hal substansi dari berlakunya UU Cipta Kerja ini.
tersebut disebabkan UU Cipta Kerja ini dinilai Sebagai contoh, penghapusan Upah Minimum
akan membawa dampak buruk bagi tenaga kerja Provinsi, Upah Minimum Kabupaten, Upah
atau buruh. Minimum Sektoral Provinsi masih ada namun
Berlakunya UU Cipta Kerja telah berlaku Upah Minimum Regional. Begitu pula
menghapuskan beberapa ketentuan di bidang hak cuti seperti cuti sakit, cuti melahirkan dan
ketenagakerjaan yang sebelumnya diatur sebagainya tetap ada dan dijamin oleh undang-
dengan UU No. 13 Tahun 2003 tentang undang. Kemudian jaminan sosial dan
Ketenagakerjaan. Pada UU No. 13 Tahun 2003 kesejahteraan juga masih termuat di dalam UU
mengatur adanya Perjanjian Kerja Waktu untuk Cipta Kerja ini.
Tertentu (PKWT) dapat diadakan paling lama Sebagaimana klarifikasi pemerintah atas
dua tahu dan hanya boleh diperpanjang satu kali berlakunya UU Cipta Kerja sedikit banyak akan
untuk jangka waktu paling lama satu tahun. membawa pengaruh bagi pekerja-pekerja yang
Sebagaimana di UU Cipta Kerja jangka waktu berkecimpung baik langsung maupun tidak
PKWT atau pekerja kontrak kontrak langsung dengan perusahaan. Seperti kondisi
dihapuskan dalam ketentuan Pasal 56. Dalam yang dialami oleh karyawan - karyawan hotel di
ketentuan Pasal 56 ayat (1) menyebutkan Bali yang sangat tergantung dengan sektor
Perjanjian Kerja dibuat untuk waktu tertentu pariwisata. Pada masa pandemi Covid-19 ini
atau untuk waktu tidak tertentu. Hal tersebut pariwisata di Bali seolah mati suri karena faktor
berpotensi memberikan kebebasan bagi turunnya tingkat kedatangan tamu atau
pengusaha untuk mempertahankan status wisatawan, kebijakan penutupan bandara,
pekerja kontrak tanpa batas (Rizal, 2020). restoran dan hotel-hotel pun harus jemput bola
Perubahan atas ketentuan-ketentuan dengan berbagai promosi agar tetap dapat
terkait hak-hak pekerja yang diatur dalam UU beroperasi.
Cipta Kerja sudah barangkali akan Kondisi tersebut tentunya akan sangat
menimbulkan keresahan bagi masyarakat atau berdampak pada para pekerja atau karyawan
pekerja di bidang usaha. Meskipun demikian, hotel yang sehari-hari sangat bergantung pada
pemerintah dalam hal ini tetap optimis dengan datangnya tamu ke hotel mereka. Bahkan
pemberlakukan UU Cipta Kerja khususnya bagi melihat fakta di lapangan sebagian besar usaha
iklim dunia usaha dan khususnya lapangan hotel di Bali sudah tutup dari awal April 2020.
kerja. Tutupnya ratusan hotel di Bali sudah tentu
Presiden Joko Widodo mengatakan berdampak pada kehidupan ribuan karyawan
bahwa UU Cipta Kerja sudah menjadi payung yang selama ini bekerja di sektor akomodasi
hukum berketetapan tinggi yang benar-benar penginapan tersebut. Hingga 13 April 2020
dibutuhkan oleh masyarakat. Alasan utama jumlah karyawan yang di-PHK jumlahnya
pemerintah memberlakukan UU Cipta Kerja mencapai 800 orang dan ada 46.000 karyawan
dikarenakan tiap tahunnya ada sekitar 2,9 juta yang dirumahkan (Nuruddin, 2020).
penduduk usia kerja baru yang akan masuk ke Begitu pula terhadap nasib karyawan
pasar kerja sehingga kebutuhan atas lapangan yang bekerja di sektor pariwisata, utamanya
kerja baru juga sangat mendesak apalagi di karyawan hotel di Kabupaten Badung yang
tengah pandemi terdapat kurang lebih 6,9 juta langsung terkena imbas akibat adanya
pengangguran dan 3,5 juta pekerja terdampak kebijakan pembatasan kunjungan wisatawan ke
Covid-19 . Jadi UU Cipta Kerja bertujuan untuk Bali. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja
menyediakan lapangan kerja sebanyak- Kabupaten Badung mencatat, per 31 Maret

Proceeding Senadimas Undiksha 2021 | 1860


ISBN 978-623-7482-72-7

2020 sejumlah 1.781 orang pekerja pariwisata mendapatkan keadilan apabila hak-haknya
dirumahkan atau non-aktif dan 39 orang di dilanggar.
PHK (pemutusan Hubungan Kerja) di Badung. Secara umum dari permasalahan yang
Dengan demikian, menjadi sangat penting telah dilakukan di lokasi rencana program
untuk memberikan pemahaman bagi para pengabdian masyarakat, diperoleh kesimpulan
pekerja atau karyawan hotel di Badung hak-hak bahwa ada seperangkat permasalahan yang
dan jaminan yang masih bisa didapatkan ketika dihadapi saat ini oleh para pelaku usaha,
dalam status dirumahkan ataupun non-aktif. karyawan hotel di Kabupaten Buleleng,
Selain itu karena kondisi memaksa mereka khususnya menyangkut pengetahuan umum
mengajukan Unpaid Leave atau cuti tidak dalam sistem ketenagakerjaan serta mekanisme
berbayar sehingga sementara waktu sambil pengajuan jaminan dan hak-hak pekerja yang
menunggu kepastian dari perusahaan mereka baik sesuai aturan hukum yang berlaku.
tidak mendapatkan upah. Pada akhirnya Secara skematis alur kerja pemecahan
diperlukan suatu sosialisasi atas dasar aturan masalah dalam kegiatan ini, dapat dijabarkan
yang termuat dalam UU Omnibus Law Cipta sebagai berikut :
Kerja mengenai status dan hak-hak yang
diperoleh apabila para pekerja tersebut masih Orientasi Lapangan
dalam status dirumahkan, Unpaid Leave
ataupun sampai di PHK. Diperlukan rangkaian
kegiatan yang berkelanjutan dan terarah guna Identifikasi Masalah
membantu para karyawan hotel tersebut
mendapatkan jaminan dan hak-haknya.
Studi Literatur Sosialisasi
Permasalahan dilematis yang muncul saat
ini adalah pihak pengusaha hotel harus dengan
terpaksa merumahkan dan memberi cuti tanpa Pelatihan
upah kepada karyawannya. Hal tersebut di satu
sisi memang kebijakan yang wajar mengingat
tingkat hunian hotel di masa pandemi Covid-19
Internalisasi Terlaksananya PelatihanPemenuhan
ini menurun, sedangkan dari sisi pekerja yang Hak-Hak dan Jaminan Pekerja yang
sebagian besar tulang punggung keluarga diatur oleh UU Cipta Kerja Bagi
kemudian karena kondisi seperti ini dengan Karyawan Hotel di Kabupaten
terpaksa harus dirumahkan tanpa ada kepastian Badung
akan bekerja kembali. Hal tersebut menjadi
kekhawatiran akan berdampak diabaikannya
hak-hak pekerja walaupun sedang dirumahkan METODE
oleh pihak hotel.
Model pelaksanaan kegiatan ini semula
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut
direncanakan secara langsung (tatap muka)
maka yang menjadi permasalahan dalam
tetapi karena adanya pandemi Covid-19
pengabdian masyarakat ini adalah :
sehingga dilaksanakan secara daring (dalam
bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan
jaringan) melalui media zoom meeting. Lama
untuk meningkatkan pengetahuan karyawan
pelaksanaan kegiatan adalah sekitar 6 (enam)
hotel di Kabupaten Badung terhadap hak-hak
bulan yang dimulai dari tahap perencanaan,
kerja berdasarkan UU Omnibus Law serta
pelaksanaan sampai pada proses evaluasi
bagaimana mekanisme pengajuan jaminan kerja
dengan melibatkan karyawan hotel sebagai
bagi karyawan hotel di Kabupaten Badung
pekerja, yang terdiri atas kurang lebih 20 (dua
sesuai UU Omnibus Law agar tetap
puluh) orang.

Proceeding Senadimas Undiksha 2021 | 1861


ISBN 978-623-7482-72-7

Untuk mengukur tingkat keberhasilan Kabupaten Badung dilaksanakan secara


kegiatan yang telah dilakukan, maka dilakukan bertahap. Tahap pertama yakni penyampaian
evaluasi minimal 3 (tiga) kali, yaitu evaluasi materi terkait pengetahuan tentang hukum
proses, evaluasi akhir, dan evaluasi tindak ketenagakerjaan secara umum dan mekanisme
lanjut. Kriteria dan indikator pencapaian tujuan pemberian hak-hak dan jaminan kerja yang
dan tolak ukur yang digunakan untuk dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2021 secara
menjustifikasi tingkat keberhasilan kegiatan online (daring) di hotel wilayah Kabupaten
dapat diuraikan sebagai berikut : Badung. Kegiatan ini dihadiri oleh tim
pelaksana, dinas terkait, perwakilan pengusaha
1. a). Jenis Data : Pengetahuan tentang hukum hotel, dan karyawan hotel yang berjumlah 20
ketenagakerjaan secara umum dan orang.
mekanisme pemberian hak-hak dan Sebelum penyampaian materi oleh
jaminan kerja narasumber, peserta diberikan pretest dalam
b). Sumber Data : Pekerja atau karyawan bentuk multiple choice sebanyak 10 soal.
hotel Pretest dilakukan untk mengukur pemahaman
c). Indikator : Pengetahuan karyawan hotel awal peserta terhadap hak-hak pekerja, hukum
Kabupaten Badung ketenagakerjaan, berlakunya UU Omnibus Law
d). Kriteria Keberhasilan : Terjadi serta mekanisme pemberian jaminan kerja.
perubahan yang positif terhadap Setelah peserta menyelesaikan pretest,
pengetahuan tentang hukum dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh
ketenagakerjaan secara umum dan narasumber. Dalam kegiatan sosialisasi ini
mekanisme pemberian hak-hak dan ditekankan beberapa materi mengenai hukum
jaminan kerja kontrak atau perjanjian yang menjadi dasar dari
e). Instrumen : Tes obyektif pemberian hak-hak pekerja. Adapun materi
yang disampaikan adalah seputar konsep
2. a). Jenis Data : Pemahaman tentang Omnibus Law, pengaturan hukum
pengajuan jaminan kerja bagi karyawan ketengakerjaan baik dalam UU
hotel di Kabupaten Badung Ketenegakerjaan maupun dalam UU Omnibus
b). Sumber Data : Pekerja atau karyawan Law, asas-asas kontrak, jaminan pekerja di
hotel dalam UU Omnibus Law.
c). Indikator: Pemahaman Pekerja atau Penyampaian materi atau konsep
karyawan hotel di Kabupaten Badung Omnibus Law bertujuan untuk mengetahui
d). Kriteria Pelaksanaan : Terjadinya pemberlakuan UU No. 11 Tahun 2020 tentang
perubahan yang positif tentang pengajuan Cipta Kerja sebagai suatu pembaharuan hukum
jaminan kerja bagi pekerja atau karyawan yang baru berlaku di Indonesia. Gagasan
hotel di Kabupaten Badung konsep omnibus law pertama kali disampaikan
e). Instrumen : Pedoman pengajuan Presiden Jokowi pada pidato pelantikannya
jaminan dan format observasi tanggal 20 Oktober 2019 yang dalam pidatonya
mengatakan, “ 5 tahun ke depan yang akan
dikerjakan antara lain: 1) membangun SDM
yang pekerja keras; 2) Pemerintah akan
HASIL DAN PEMBAHASAN mengajak DPR untuk menerbitkan UU Cipta
Lapangan Kerja yang menjadi Omnibus Law
Pelatihan Pemenuhan Hak-Hak dan
untuk merevisi puluhan undang-undang yang
Jaminan Pekerja Yang Diatur Dalam Undang
menghambat penciptaan lapangan kerja dan
No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta
yang menghambat UMKM; 3) Investasi untuk
Kerja/Omnibus Law Bagi Karyawan Hotel di
penciptaan lapangan kerja harus diprioritaskan

Proceeding Senadimas Undiksha 2021 | 1862


ISBN 978-623-7482-72-7

dan prosedur yang panjang harus dipotong. regulasi, bukan jenis peraturan perundang-
Menurut Presiden Jokowi, melalui adanya UU undangan (Hidayat, 2020).” Proses
Omnibus Law nantinya akan dilakukan pembentukannya sesuai dengan UU No. 12
penyederhanaan kendala regulasi yang saat ini Tahun 2011 sebagaimana telah diubah dengan
berbelit-belit dan panjang. UU No. 15 Tahun 2019. Jika Omnibus Law
Ide agar Indonesia mengadopsi prinsip dipahami sebagai metode tidaklah bertentangan
Omnibus Law dalam penyusunan regulasi juga dengan peraturan perundang-undangan asal
dimaksudkan agar pemerintah dan parlemen jenisnya adalah UU (bill) yang mencakup lebih
tidak perlu harus merevisi UU satu persatu, dari satu aspek yang digabungkan menjadi satu
melainkan cukup membuat satu UU baru yang UU. Demikian juga apabila dikaitkan dengan
mengamandemen pasal-pasal dalam beberapa ketentuan mengenai materi muatan undang-
UU sekaligus. Negara seperti Amerika Serikat undang, maka keberadaan Omnibus Law tidak
telah menerapkan konsep ini untuk dapat bertentangan dengan UU No. 12 Tahun 2011
mengatasi banyaknya regulasi yang tumpang sepanjang materi muatan yang diatur Omnibus
tindih dan proses legislasi yang berbelit (K. Law sesuai dengan ketentuan dalam undang-
Hardjono, 2020). undang tersebut. Selain pula, tidak ada
Omnibus Law bisa dikatakan masih larangan dalam UU No. 12 Tahun 2011 bagi
belum populer di Indonesia akan tetapi perlu pembentukan omnibus Law yang berfungsi
dijelaskan metode-metode internalisasi omnibus untuk mengakomodasi beberapa materi muatan
law yang berlaku saat ini. Omnibus Law sekaligus.
merupakan konsep pembuatan peraturan yang Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
menggabungkan beberapa peraturan yang tentang Cipta Kerja atau Omnibus Law yang
substansi pengaturannya berbeda menjadi suatu memuat beragam Undang-Undang telah
peraturan besar yang berfungsi sebagai payung menganti atau menghapus beberapa ketentuan
hukum (umbrella act). Dalam hal ini Omnibus yang terdapat dalam Undang-Undang No. 13
Law mengandung lebih dari satu muatan Tahun 2003 tentang Ketenagekerjaan. Hal-hal
pengaturan. Inilah mengapa omnibus Law yang berkaitan dengan jaminan pekerja, hak
didefinisikan sebagai hukum untuk semua. dan kewajiban pekerja yang diatur dalam UU
Akan tetapi UU Omnibus Law ini merupakan No. 13/2003 diubah dan diberlakukan dalam
terobosan hukum yang dapat menjadi UU No. 11 Tahun 2020.
penggerak (trigger) bagi penguatan kapasitas Hukum ketenagakerjaan mengatur
Indonesia sebagai negara hukum dan fungsi tentang segala hal yang berhubungan dengan
legislasi DPR. (Busroh, 2017: 227). tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan
UU Omnibus Law saat ini dimaknai sesudah kerja. Tujuan dari dibentuknya hukum
sebagai UU baru yang mengatur berbagai ketenagakerjaan adalah untuk:
macam materi dan subjek untuk a. memberdayakan dan mendayagunakan
menyederhanakan beberapa UU yang masih tenaga kerja secara optimal dan manusiawi;
berlaku (Matompo, 2020). Omnibus Law b. mewujudkan pemerataan kesempatan kerja
berbeda dengan kodifikasi yang merupakan dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai
penyusunan danpenetapan peraturan – peraturan dengan kebutuhan pembangunan nasional
hukum dalam kitab UU secara sistematis dan daerah.
mengenai bidang hukum yang lebih luas, c. memberikan perlindungan kepada tenaga
misalnya hukum perdata, pidana, dan dagang kerja dalam mewujudkan kesejahteraan; dan
Berdasarkan pernyataan Kepala Badan d. meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Prof. dan keluarganya
Benny Riyanto “ Omnibus Law sebuah metode Selain itu, hukum ketenagakerjaan juga
dalam proses legislasi atau penyusunan mengatur hubungan antara tenaga kerja dengan

Proceeding Senadimas Undiksha 2021 | 1863


ISBN 978-623-7482-72-7

pengusaha. Hubungan kerja terjadi karena Lahirnya UU Omnibus Law yang di


adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan dalamnya memuat klaster Ketenagakerjaan
pekerja/buruh. Hubungan kerja terdiri dari dua telah mengubah 31 pasal, menghapus 29 pasal,
macam yaitu hubungan kerja berdasarkan serta menyisipkan 13 pasal. Ketentuan-
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan ketantuan yang baru tersebut menimbulkan
hubungan kerja berdasarkan Perjanjian Kerja dampak :
Waktu Tidak Tertentu (PKWTT). Perjanjian 1. Undang-Undang Ketenagakerjaan tetap
kerja yang dibuat tersebut dapat dilakukan berlaku sebagai hukum positif di luar
secara tertulis atau lisan. Perjanjian kerja yang ketentuan-ketentuan yang diubah, dihapus
dipersyaratkan secara tertulis harus atau yang disisipkan;
dilaksanakan sesuai dengan peraturan 2. Ketentuan Undang-Undang
perundang undangan yang berlaku. Mengenai Ketenagakerjaan yang diubah digantikan
hubungan kerja tersebut diatur di Bab IX Pasal dengan UU No. 11 Tahun 2020 tentang
50-66 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Cipta Kerja, pasal yang dihapus otomatis
Ketenagakerjaan. Perjanjian kerja yang menjadi tidak berlaku.
dibentuk antara pengusaha dan pekerja/buruh 3. Munculnya peraturan pelaksana baru
haruslah berlandaskan dan sesuai dengan berkaitan dengan ketenagakerjaan, yakni :
substansi dari UU No. 13 Tahun 2003 tentang a) Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun
Ketenagakerjaan dan peraturan hukum lainnya 2021 tentang Penggunaan Tenaga Kerja
yang terkait. Asing;
Seperti yang diketahui menurut Mariam b) Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun
Darus mengemukakan bawah di dalam sistem 2021 tentang PKWT, alih daya, waktu
hukum terdapat kumpulan asas-asas hukum kerja, hubungan kerja dan waktu
yang terpadu (Windari, 2014, h. 8). Pandangan istirahat, PHK;
ini menunjukkan bahwa secara subtansif asas c) Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun
hukum perjanjian adalah suatu pikiran 2021 tentang Pengupahan;
mendasar tentang kebenaran (waarheid, truth) d) Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun
untuk menopang norma hukum dan menjadi 2021 tentang Penyelenggaraan Program
elemen yuridis dari suatu sistem hukum Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
perjanjian (Windari, 2014, h. 8). Dengan 4. Undang-Undang Ketenagakerjaan harus
adanya perjanjian tersebut menjadi pedoman dilaksanakan berdampinngan dengan
bagi pengusaha dalam menjalankan aktivitas Undang-Undang Cipta Kerja.
usahanya. Berdasarkan pemaparan narasumber pada
Di dalam menjalankan aktivitas sesi penyampaian materi, hak pekerja yang
perusahaan, pengusaha mempunyai kewajiban diatur dalam UU Omnibus Law adalah
untuk memenuhi hak dari setiap pekerja. Hak berkaitan dengan hak memperoleh upah yang
pekerja tersebut diantaranya yaitu hak untuk layak, hak membuat perjanjian kerja,
mendapatkan perlakuan yang sama tanpa mendapatkan kesempatan dan perlakuan yang
diskriminasi atas dasar apapun, hak untuk sama, mendapat pelatihan kerja, mendapatkan
mengembangkan kompetensi kerja, hak untuk Jaminan Sosial dan Kesehatan Kerja (K3), Cuti,
beribadah menurut agama dan kepercayaannya, dan sebagainya. Undang-Undang Cipta Kerja
hak untuk mendapatkan upah atau penghasilan dalam klaster ketenagakerjaan juga mengatur
yang sesuai dengan harkat dan martabat tentang kompensasi PHK dan Program Jaminan
manusia, hak untuk mendapatkan Kehilangan Pekerjaan berupa uang pesangon,
perlindungan, kesejahteraan, kesehatan, dan uang penghargaan masa kerja dan uang
keselamatan kerja. penggantian hak tetap ada. Pekerja yang
mengalami pemutusan hubungan kerja dan

Proceeding Senadimas Undiksha 2021 | 1864


ISBN 978-623-7482-72-7

memnuhi syarat tertentu berhak atas manfaat SIMPULAN


program jaminan kehilangan pekerjaan
sebagaimana diatur dalam PP No. 37 Tahun Simpulan yang diperoleh dari
2021. pelaksanaan program Pengabdian Kepada
Setelah sesi penyampaian materi dan Masyarakat “Pelatihan Pemenuhan Hak-Hak
tanya jawab, peserta kembali diberikan soal Dan Jaminan Pekerja Yang Diatur Dalam
post test dalam bentuk multiple choice untuk Undang No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta
mengukur perubahan tingkat pemahaman Kerja/Omnibus Law Bagi Karyawan Hotel Di
terhadap hukum ketenagakerjaan yang diatur di Kabupaten Badung”, adalah:
dalam UU Omnibus Law khususnya terkait hak- 1. Tingkat partisipasi yang tinggi dari peserta
hak dan jaminan pekerja atau karyawan. program pengabdian kepada masyarakat
Adapun hasil penilaian pretest dan post yang dihadiri oleh 30 peserta (100%)
test peserta sosialisasi tentang hak-hak dan memberikan dampak positif bagi
jaminan pekerja dalam UU Omnibus Law pelaksanaan program, terlihat dari
secara umum adalah sebagai berikut. penyampaian materi umum tentang
pengaturan hukum ketenagakerjaan dalam
Tabel 01. Penilaian Pre Test dan Post Test UU terbaru yakni UU Omnibus Law, hak-
Peserta Sosialisasi hak pekerja atau karyawan hotel yang
SKOR Jumlah Peserta dalam tertuang dalam kontrak atau perjanjian kerja
Penilaian dapat berjalan dengan baik.
PRE TEST POST TEST 2. Peningkatan pemahaman peserta yang
10 1 0 sangat signifikan terhadap pengetahuan
20 1 0 umum tentang hukum ketenagakerjaan dan
30 1 0 pengetahuan terkait kontrak kerja bagi
40 2 0 karyawan hotel mencapai 50%.
50 3 1
60 5 3 SARAN
70 3 1 Tingginya partisipasi dan animo para
80 4 1 karyawan hotel di Kabupaten Badung, perlu
90 1 6 terus dipertahankan dengan melakukan
100 1 3 pendampingan sekaligus pengawasan yang
RERATA 59,54 78,18 dilakukan oleh dinas terkait terhadap kontrak
atau perjanjian kerja yang memuat hak-hak dan
Berdasarkan hasil penilaian pre test dan jaminan pekerja bagi karyawan hotel di
post test sebagaimana tabel di atas, terjadi Kabupaten Badung.
peningkatan pemahaman peserta terhadap
pegetahuan terkait hukum ketenagakerjaan yang
dimuat dalam UU Omnibus Law beserta hak- DAFTAR RUJUKAN
hak dan jaminan pekerja sebesar hampir 50%.
Windari, Ratna Artha. (2014). Hukum
Perjanjian Cet. Pertama. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Busroh, FF. (2017). Konseptualisasi Omnibus
Law Dalam Menyelesaikan
Permasalahan Regulasi Pertanahan,
Arena Hukum, 227.

Proceeding Senadimas Undiksha 2021 | 1865


ISBN 978-623-7482-72-7

Mayasari, Ima,Kebijakan Reformasi Regulasi


Melalui Implementasi Omnibus Law Di
Indonesia, Jurnal Rechvinding, Vol.19
No.1 2020.
Putra,Antoni, Penerapan Omnibus Law Dalam
Upaya Reformasi Regulasi, Jurnal
Legislasi Indonesia, 17, Maret 2020.
K Hardjono, Dhaniswara.(2020). Konsep
Omnibus Law Ditinjau Dari Undang-
Undang No. 12 Tahun 2011 Tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan. Jurnal Hukum to – ra, 6(2)
2020, 96.
Matompo, Osgar Sahim. (2020). Konsep
Omnibus Law Dan Permasalahan Ruu
Cipta Kerja. Rechstaat Nieuw, 5 (1), 23.
Rizal, Jawahir Gustav “apa itu omnibus law”,
URL:
https://www.kompas.com/tren/read/2020/
10/06/104500965/apa-itu-omnibus-law-
cipta-kerja-isi-dan-dampaknya-bagi-
buruh?page=all, akses 17 Pebruari 2021
Asmara, Chandra Gian, “ simak ini dia
pernyataan lengkap jokowi soal uu cipta
kerja”, URL:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20
201009182029-4-193286/simak-ini-dia-
pernyataan-lengkap-jokowi-soal-uu-
cipta-kerja akses 17 Pebruari 2021.
Nuruddin, URL:
http://news.unair.ac.id/2020/12/06/strateg
i-bertahan-hotel-di-bali-saat-pandemi-
covid-19/ akses 17 Pebruari 2021
Hidayat, Rofiq
https://www.hukumonline.com/berita/
akses 20 Pebruari 2021.
Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 Tentang
Cipta Kerja, Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6573.
Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
39.

Proceeding Senadimas Undiksha 2021 | 1866

Anda mungkin juga menyukai