bidang
TEKNIK
BUDI HERDIANA
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
Keywords : Wave Trap, Coupling Capasitor, Power Line Carrier, Gardu Induk,
Frekuensi
H a l a ma n 75
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.14 No. 1 Budi Herdiana
du induk dan pengaturan secara otomatis bangkit yang bentuk konfigurasi jaringannya
untuk jarak jauh misalnya proses telemeter- ditunjukan seperti gambar 1 berikut ini [2].
ing, telesinyal, teleproteksi dan telekoman-
do [2].
PLTU
GI.1
H a l a m a n 76
Budi Herdiana Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.14 No. 1
Wave Trap
Stasion A
mengakibatkan terganggunya komunikasi
Ke Stasion B
S
T
tenaga listrik pada kawat tersebut akan ter-
CC CC
putus. Tetapi peristiwa terputusnya aliran
daya dan tegangan tinggi ini akan dia- Arrester
R Protective
Wave Trap device
T
Ke Terminal PLC
Coupling Capasitor
Arrester
Gambar 3. Kopling 2 Kawat Fasa
Line Matching Unit
Ke Stasion B
S
LMU
H a l a ma n 77
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.14 No. 1 Budi Herdiana
Penggunaan metoda 3 fasa ini dapat Kabel listrik juga merupakan sistem terbuka
menghasilkan suatu tingkat redaman san- (open network) dimana sinyal bisa keluar
gat kecil sehingga banyak dipakai pada karena secara tidak langsung jaringan kabel
saluran panjang yang biasanya terdapat listrik merupakan suatu antena sehingga
pada sistem tegangan ekstra tinggi 500 kV. dapat menimbulkan Electo Magnetic
Dalam hal ini perangkat pemancar dan pen- Interference (EMI) yang dapat mengganggu
erima dari suatu sistem PLC dihubungkan sistem komunikasi dimana sinyal dan noise
ke tiga kawat fasa yang berfungsi sebagai dari luar bisa masuk dan sistemnya mudah
sirkit balik atau saluran kembali. Keandalan terganggu[4].
dari metoda kopling 3 fasa ini terlihat
dengan baik jika terjadi gangguan pada sis- PLC sebagai teknologi yang memanfaatkan
tem saluran tenaga. Perbandingan yang saluran listrik untuk menumpangkan sinyal
ada, maka tingkat keandalan metoda ini suara dan data, tentunya dihadapkan pada
lebih baik dari ke 3 teknik kopling sebe- kendala-kendala yang cukup rumit. Hal ini
lumnya. disebabkan berbagai kenyataan bahwa PLC
Wave Trap
mengambil tempat secara langsung pada
Wave Trap
R jaringan kabel jala-jala dimana kebanyakan
dari peralatan listrik dioperasikan, akibatnya
Stasion A
Ke Stasion B
S
IMT IMT
IMT
parameter jaringan. Beberapa kendala
aplikasi yang terkait dengan jaringan listrik
IT
R
adalah noise, distorsi, disturbansi dan
R
atenuasi, tentunya keadaan ini akan
mempengaruhi kualitas dari pengiriman
IT
3. Kapasitor Kopling
2. Kendala Aplikasi PLC
Kedudukan kapasitor kopling dalam sistem
komunikasi PLC adalah sebagai alat
Mengalirnya listrik dalam suatu penghantar
penghubung antara terminal pemancar
dapat menyebabkan terjadi jatuh tegangan
dengan konduktor kawat fasa bertegangan
(Voltage Drop) pada penghantar tersebut,
tinggi dimana sebagai alat penghubungan-
sehingga menyebabkan ketidakstabilan
ya, dipakai sebuah peralatan penyesuai im-
tegangan atau selalu berfluktuasi [1] selain
pedansi dan drain coil. Sifat dari kopling
itu tingkah laku fisik dari jaringan berubah
kapasitor ini berimpedansi rendah terhadap
setiap adanya peralatan yang di on/off.
frekuensi tinggi dan berimpedansi tinggi
Kondisi ini jauh berbeda dengan jalur
terhadap frekuensi rendah, sehingga
telekomunikasi yang dapat kita katakan
kopling kapasitor ini difungsikan untuk mel-
memiliki kestabilan yang kontinyu, sehingga
oloskan frekuensi tinggi yang dihasilkan
lalu lintas suara dan data memiliki sedikit
oleh terminal PLC dan meredam frekuensi
H a l a m a n 78
Budi Herdiana Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.14 No. 1
jala-jala 50 Hz. Tetapi penentuan besar jaringan tenaga listrik yang diambil. Hal ini
kecilnya kopling kapasitor berdasarkan sesuai dengan standar NEMA (National
H a l a ma n 79
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.14 No. 1 Budi Herdiana
Terminal PLC terdiri dari perangkat radio Alokasi frekuensi pembawa informasi yang
pemancar dan penerima yang dilengkapi akan ditransmisikan melalui saluran udara
penguat daya pancar. Rata-rata daya pancar tegangan tinggi (SUTT) adalah frekuensi 184
radio PLC ini antara 10 Watt sampai 40 kHz sedangkan frekuensi pilot berkerja di
Watt dengan catu daya DC berkisar antara frekuensi 16 kHz. Di Indonesia sendiri
48 Volt, 24 Volt dan 12 Volt. Tetapi khusus rentang frekuensi yang dimanfaatkan untuk
untuk saluran tegangan tinggi yang panjang komunikasi PLC ini umumnya diantara 50
dan melalui lebih dari satu buah gardu in- kHz s.d 500 kHz karena rentang frekuensi
duk, maka diperlukan daya pancar sebesar ini belum digunakan untuk keperluan yang
16 Watt. lain.
Teknik modulasi yang digunakan pada Pada saluran tegangan listrik, arus dan te-
komunikasi jenis ini adalah amplitude mod- gangan saluran akan menimbulkan medan
ulasi Single Sideband (SSB). Alokasi pita elektromagnetik pada konduktor kawat
frekuensi kerjanya ditunjukan seperti gam- fasa, dan energi listrik maupun energi dari
bar berikut ini: gelombang pembawa informasi akan
ditransmisikan melalui medan elektromag-
Sinyal Pembawa
100.000 Hz
netik tersebut. Akibatnya sifat saluran akan
berubah sesuai dengan besarnya gelom-
bang pembawa, sedangkan untuk redaman
Sinyal Pembawa
20.000 Hz saluran yang merupakan ukuran kualitas
Medium Frekuensi Frekuensi Tinggi
saluran ditentukan oleh besarnya energi
f (Hz)
yang terjadi pada saluran tersebut yaitu se-
123700
120300
20300
23700
76300
79700
300
16300
19700
7300
H a l a m a n 80
Budi Herdiana Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.14 No. 1
Konduktor ACSR penampang 152 mm2 c. Data Hasil Pengamatan dan Analisis
Luas alumminium 300.000 cmil, lilitan Perhitungan
27/7
Radius efektif 0,7010 m Tabel 2. Struktur Kabel Coaxial Frekuensi
Kapasitas hantar 490 A Tinggi untuk PLC
Karakteristik ketiga kawat fasa 5,33 m
0,7010 x 0,7788
= = 0,738
Nilai induktansi dapat diperoleh dari persa- Tabel 3. Peralatan SSB PLC Terpasang
maan:
7 D
L 2 x 10 ln 1
r x e 4
D
7
= 2 x 10 x ln
r
0,702
7
Henry/ m
0,738
= 2 x 10 x ln
0,702
Henry/ m
0,738
= 0,4711 x log
= 0,710 mH/meter
a. Wave Trap
H a l a ma n 81
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.14 No. 1 Budi Herdiana
H a l a m a n 82
Budi Herdiana Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.14 No. 1
KESIMPULAN
H a l a ma n 83
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.14 No. 1 Budi Herdiana
H a l a m a n 84