LARUTAN PENYANGGA
A. Tujuan
1. Membuat larutan penyangga dengan pH tertentu.
2. Menjelaskan kinerja larutan penyangga asetat.
B. Dasar Teori
Larutan penyangga atau larutan buffer atau dapar merupakan suatu larutan yang
dapat mempertahankan nilai pH tertentu. Adapun sifat yang paling menonjol dari
larutan penyangga ini seperti pH larutan penyangga hanya berubah sedikit pada
penambahan sedikit asam kuat.Disamping itu larutan penyangga merupakan larutan
yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah dengan basa konjugatnya ataupun oleh
basa lemah dengan asam konjugatnya.Reaksi ini disebut sebagai reaksi asam-basa
konjugasi. Disamping itu mempunyai sifat berbeda dengan komponen-komponen
pembentuknya (Zulfiky, 2003).
Sifat dari larutan buffer yaitu pH larutan tidak berubah jika diencerkan dan
tidak berubah pula jika ditambahkan kedalamnya sedikit asam atau basa. Pada
dasarnya suatu larutan penyangga yang tersusun dari asam lemah dan basa
konjugasi merupakan suatu sistem kesetimbangan ion dalam air, yang melibatkan
adanya kesetimbangan air dan kesetimbangan asam lemah. Di samping itu, terdapat
ion basa konjugasi yang berasal dari garam atau hasil reaksi antara asam lemah
tersebut dengan basa kuat. Buffer dapat di defenisikan sebagai campuran asam/basa
1
lemah dengan garamnya. Fungsi buffer adalah untuk mempertahankan pH larutan
saat ditambahkan asam/basa lemah dalam jumlah relatif sedikit. Kapasitas buffer
adalah parameter kuantitatif yang menunjukkan kekuatan (resistensi) untuk
mempertahankan pH. (Chang R, 2006).
Suatu larutan penyangga asam akan mengandung sejumlah asam lemah dan basa
konjugasinya. Asam lemah akan menetralisis dari pengaruh penambahan asam,
sedangkan basa konjugasi akan mentralisis dari pengaruh penambahan basa.
Misalkan, suatu larutan penyangga mengandung 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 dan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎.
Kedua senyawa ini merupakan pasangan asam basa konjugasi. Ketika asam
ditambahkan, maka basa konjugasi (dalam hal ini adalah 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂− , yang berasal
dari ionisasi 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎) akan bereaksi, sesuai dengan persamaan reaksi :
𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂− (aq) + 𝐻 + (aq) 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻(aq)
Jika basa ditambahkan dalam larutan penyangga tersebut, ion 𝑂𝐻 − dari basa akan
bereaksi dengan komponen asam dari larutan penyangga, sesuai dengan persamaan
reaksi :
Alat
Nama Alat Ukuran Jumlah
Buret 50 mL 1
Statif dan Klem - 1
Labu Erlenmeyer 100 mL 2
Gelas Kimia 250 mL 1
Gelas Ukur 100 mL 1
pH Meter 1
Bahan
Nama Bahan Ukuran Jumlah
CH3COOH(aq) 0.1 M 25 mL
CH3COONa(aq) 0.1 M 25 mL
HCl(aq) 0.1 M 24 mL
NaOH(aq) 0.1 M 6 mL
Aquades - 425
2
D. Prosedur kerja
Larutan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 0,1 M dengan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎 0,1 M dicampurkan dalam gelas
kimia 250 mL dengan perbandingan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 : 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎 adalah 1 : 3. Lalu,
dilakukan pencampuran kedua larutan tersebut dengan perbandingan 1 : 2, 1 : 3, 2
: 1, dan 2 : 3. pH masing-masing larutan penyangga diukur.
E. Hasil pengamatan
Tabel Perlakuan dan Hasil
3
Ditambah 4 ml HCl pH = 4
Ditambah 5-14 ml HCl pH = 3.5
Ditambah 16-22 ml HCl pH = 3
Ditambah 24 ml HCl pH = 2
Larutan tidak berwarna dengan
pH= 1.5
Penambahan NaOH 0.1 M
Pencampuran larutan penyangga 10 Larutan tidak berwarna dengan
ml dan 1 ml NaOH(aq) 0.1 M pH= 4
Ditambah 2-3 ml NaOH
Ditambah 4 ml NaOH pH= 5
Ditambah 5 ml NaOH pH= 5
Larutan tidak berwarna dengan
pH= 11
4
+ 1 ml 3
+ 1 ml 3
+ 2 ml 3
+ 2 ml 3
5
Penambahan NaOH 0.1 M + Larutan penyangga (1:2) 10 ml
V NaOH pH Keterangan
0 4.5 Larutan tidak berwarna
+ 1 ml 4.5
+ 1 ml 5
+ 1 ml 6
+ 1 ml 12
6
Penambahan NaOH 0.1 M + Larutan penyangga (1:3) 10 ml
V NaOH pH Keterangan
0 4 Larutan tidak berwarna
+ 1 ml 5
+ 1 ml 5
+ 1 ml 5
+ 1 ml 5
+ 1 ml 11
7
+ 1 ml 6
+ 1 ml 5
+ 1 ml 11
8
Penambahan NaOH 0.1 M + Larutan penyangga (2:3) 10 ml
V NaOH pH Keterangan
0 4 Larutan tidak berwarna
+ 1 ml 4
+ 1 ml 4.5
+ 1 ml 5
+ 1 ml 6
+ 1 ml 12
F. Pertanyaan
1. Jelaskan mengapa larutan penyangga dapat mempertahankan nilai pH!
2. Berikan masing-masing 3 contoh larutan penyangga yang bekerja di daerah
asam dan di daerah basa!
3. Apa yang terjadi jika suatu larutan penyangga ditambah dengan asam kuat
dalam jumlah yang besar?
JAWABAN
1. Karena ketika ada penambahan sedikit asam atau basa, pH Larutan tersebut
tidak akan berubah drastis, hanya naik sedikit. Oleh karena itu, larutan penyangga
yg ada pada darah manusia sangat bermanfaat, karena dpt mempertahankan nilai
pH. Sebab, perubahan pH dpt menyebabkan gangguan sistem.
9
2) H₃PO₄ dan AlPO₄
3. Maka larutan tersebut akan mengalami penurunan pH, dimana pH nya akan menjadi
semakin asam
G. Kesimpulan
Larutan penyangga adalah campuran dari asam lemah/basa lemah dengan
garamnya . Pembuatan larutan penyangga pada percobaan ini menggunakan
𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 0,1 𝑀 + 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎 0,1 𝑀 menghasilkan larutan penyangga
dengan pH awal 4 dan perbandingan volume yang digunakan 1 : 1, 1 : 2, 1 : 3,
2 : 1, 2 : 3 dengan total jumlah larutan 50 mL.
Kinerja larutan penyangga adalah cenderung mempertahankan pH nya
walaupun dilakukan penambahan Asam Kuat (HCl), Basa Kuat (NaOH), dan
Aquades (Proses pengenceran).
DAFTAR PUSTAKA
10