Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

LARUTAN PENYANGGA

Tanggal Percobaan Disusun Oleh Tanggal Pengumpulan


Kelompok 3:
Senin, 4 Desember 2017 Teknik Elektro B Senin, 18 Desember 2017
NOVI HARDIYANTI DEWI
177070071
RIFKI SHOHIBUL WAFA
177070079
MEGA LESTANTO
177070052
M. RIZKY SULAEMAN
1177070056
M. FEBRICO
1177070066

A. Tujuan
1. Membuat larutan penyangga dengan pH tertentu.
2. Menjelaskan kinerja larutan penyangga asetat.

B. Dasar Teori

Larutan penyangga atau larutan buffer atau dapar merupakan suatu larutan yang
dapat mempertahankan nilai pH tertentu. Adapun sifat yang paling menonjol dari
larutan penyangga ini seperti pH larutan penyangga hanya berubah sedikit pada
penambahan sedikit asam kuat.Disamping itu larutan penyangga merupakan larutan
yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah dengan basa konjugatnya ataupun oleh
basa lemah dengan asam konjugatnya.Reaksi ini disebut sebagai reaksi asam-basa
konjugasi. Disamping itu mempunyai sifat berbeda dengan komponen-komponen
pembentuknya (Zulfiky, 2003).

Sifat dari larutan buffer yaitu pH larutan tidak berubah jika diencerkan dan
tidak berubah pula jika ditambahkan kedalamnya sedikit asam atau basa. Pada
dasarnya suatu larutan penyangga yang tersusun dari asam lemah dan basa
konjugasi merupakan suatu sistem kesetimbangan ion dalam air, yang melibatkan
adanya kesetimbangan air dan kesetimbangan asam lemah. Di samping itu, terdapat
ion basa konjugasi yang berasal dari garam atau hasil reaksi antara asam lemah
tersebut dengan basa kuat. Buffer dapat di defenisikan sebagai campuran asam/basa

1
lemah dengan garamnya. Fungsi buffer adalah untuk mempertahankan pH larutan
saat ditambahkan asam/basa lemah dalam jumlah relatif sedikit. Kapasitas buffer
adalah parameter kuantitatif yang menunjukkan kekuatan (resistensi) untuk
mempertahankan pH. (Chang R, 2006).

Suatu larutan penyangga asam akan mengandung sejumlah asam lemah dan basa
konjugasinya. Asam lemah akan menetralisis dari pengaruh penambahan asam,
sedangkan basa konjugasi akan mentralisis dari pengaruh penambahan basa.
Misalkan, suatu larutan penyangga mengandung 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 dan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎.
Kedua senyawa ini merupakan pasangan asam basa konjugasi. Ketika asam
ditambahkan, maka basa konjugasi (dalam hal ini adalah 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂− , yang berasal
dari ionisasi 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎) akan bereaksi, sesuai dengan persamaan reaksi :
𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂− (aq) + 𝐻 + (aq) 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻(aq)
Jika basa ditambahkan dalam larutan penyangga tersebut, ion 𝑂𝐻 − dari basa akan
bereaksi dengan komponen asam dari larutan penyangga, sesuai dengan persamaan
reaksi :

𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 (aq) + 𝑂𝐻 − (aq) 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂− (aq) + 𝐻2 𝑂 (l)

C. Alat dan Bahan

 Alat
Nama Alat Ukuran Jumlah
Buret 50 mL 1
Statif dan Klem - 1
Labu Erlenmeyer 100 mL 2
Gelas Kimia 250 mL 1
Gelas Ukur 100 mL 1
pH Meter 1

 Bahan
Nama Bahan Ukuran Jumlah
CH3COOH(aq) 0.1 M 25 mL
CH3COONa(aq) 0.1 M 25 mL
HCl(aq) 0.1 M 24 mL
NaOH(aq) 0.1 M 6 mL
Aquades - 425

2
D. Prosedur kerja

1. Preparasi Larutan Penyangga

Larutan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 0,1 M dengan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎 0,1 M dicampurkan dalam gelas
kimia 250 mL dengan perbandingan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 : 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎 adalah 1 : 3. Lalu,
dilakukan pencampuran kedua larutan tersebut dengan perbandingan 1 : 2, 1 : 3, 2
: 1, dan 2 : 3. pH masing-masing larutan penyangga diukur.

2. Uji Kinerja Larutan Penyangga

Titrasi dilakukan menggunakan larutan HCl 0,1 M terhadap larutan penyangga


yang telah dibuat. pH larutan penyangga dicatat pada setiap penambahan 1 mL HCl
0,1 M. Penambahan HCl dilanjutkan hingga pH berubah ± 1,5 satuan. Dilakukan
titrasi menggunakan larutan NaOH 0,1 M terhadap larutan penyangga yang telah
dibuat. pH larutan penyangga dicatat pada setiap penambahan 1 mL NaOH 0,1 M.
Penambahan NaOH dilanjutkan hingga pH ± 7. Dilakukan pengenceran terhadap
larutan penyangga. pH larutan penyangga dicatat pada setiap penambahan 25 mL
Aquades. Pengenceran dilanjutkan hingga pH berubah ± 7.

E. Hasil pengamatan
Tabel Perlakuan dan Hasil

Perlakuan Hasil Reaksi

 Preparasi Larutan Penyangga


 Pencampuran CH3COOH(aq) 0.1 M  Larutan bening
12.5 ml dan CH3COONa(aq) 0.1 M
37.5 ml
 Diukur Ph larutan  pH = 4
 Penambahan HCl 0.1 M
 Pencampuran larutan penyangga 10  Larutan bening
ml dan 1 ml HCl(aq) 0.1 M  pH = 4
 Ditambah 2-3 ml HCl

3
 Ditambah 4 ml HCl  pH = 4
 Ditambah 5-14 ml HCl  pH = 3.5
 Ditambah 16-22 ml HCl  pH = 3
 Ditambah 24 ml HCl  pH = 2
 Larutan tidak berwarna dengan
pH= 1.5
 Penambahan NaOH 0.1 M
 Pencampuran larutan penyangga 10  Larutan tidak berwarna dengan
ml dan 1 ml NaOH(aq) 0.1 M pH= 4
 Ditambah 2-3 ml NaOH
 Ditambah 4 ml NaOH  pH= 5
 Ditambah 5 ml NaOH  pH= 5
 Larutan tidak berwarna dengan
pH= 11

 Pengenceran  Larutan tidak berwarna dengan


 Pencampuran larutan penyangga 10 pH= 4
ml dengan aquades 25 ml
 Ditambah 25 ml aquades  pH= 4
 Ditambah 200 ml aquades  Larutan tidak berwarna dengan
pH= 5

Tabel Pengamatan (1:1)


 Preparasi Larutan Penyangga (1:1)
V CH3COOH V V Campuran pH Keterangan
CH3COONa
25 ml 25 ml 50 ml 4 Larutan tidak berwarna

 Penambahan HCl 0.1 M + Larutan penyangga (1:1) 10 ml


V HCl pH Keterangan
0 4 Larutan tidak berwarna
+ 1 ml 4
+ 1 ml 4
+ 1 ml 4
+ 1 ml 3.5

4
+ 1 ml 3
+ 1 ml 3
+ 2 ml 3
+ 2 ml 3

 Penambahan NaOH 0.1 M + Larutan penyangga (1:1) 10 ml


V NaOH pH Keterangan
0 4 Larutan tidak berwarna
+ 1 ml 4
+ 1 ml 4
+ 1 ml 4.5
+ 1 ml 5
+ 1 ml 5
+ 1 ml 11

 Pengenceran dengan Larutan penyangga (1:1) 10 ml


V aquades pH Keterangan
0 4 Larutan tidak berwarna
+ 25 ml 4
+ 50 ml 4
+ 50 ml 4
+ 50 ml 4
+ 50 ml 4
+ 50 ml 5
+ 50 ml 5
+ 50 ml 5
+ 50 ml 5
Tabel Pengamatan (1:2)
 Preparasi Larutan Penyangga (1:2)
V CH3COOH V V Campuran pH Keterangan
CH3COONa
16.67 ml 33.33 ml 50 ml 4 Larutan tidak berwarna

 Penambahan HCl 0.1 M + Larutan penyangga (1:2) 10 ml


V HCl pH Keterangan
0 4 Larutan tidak berwarna
+ 1 ml 4
+ 1 ml 4
+ 1 ml 4
+ 1 ml 4
+ 1 ml 4
+ 1 ml 3
+ 2 ml 3
+ 2 ml 2
+ 2 ml 2
+ 2 ml 1.5

5
 Penambahan NaOH 0.1 M + Larutan penyangga (1:2) 10 ml
V NaOH pH Keterangan
0 4.5 Larutan tidak berwarna
+ 1 ml 4.5
+ 1 ml 5
+ 1 ml 6
+ 1 ml 12

 Pengenceran dengan Larutan penyangga (1:2) 10 ml


V aquades pH Keterangan
0 4 Larutan tidak berwarna
+ 25 ml 4
+ 25 ml 4
+ 50 ml 5
+ 50 ml 5
+ 50 ml 5
+ 50 ml 5
+ 50 ml 5
+ 50 ml 5
+ 50 ml 5

Tabel Pengamatan (1:3)


 Preparasi Larutan Penyangga (1:3)
V CH3COOH V V Campuran pH Keterangan
CH3COONa
12.5 ml 37.5 ml 50 ml 4 Larutan tidak berwarna

 Penambahan HCl 0.1 M + Larutan penyangga (1:3) 10 ml


V HCl pH Keterangan
0 4 Larutan tidak berwarna
+ 1 ml 4
+ 1 ml 4
+ 1 ml 4
+ 1 ml 4
+ 1 ml 3.5
+ 1 ml 3
+ 1 ml 3
+ 2 ml 3
+ 2 ml 3
+ 2 ml 3
+ 2 ml 3
+ 2 ml 3
+ 2 ml 3
+ 2 ml 1.5

6
 Penambahan NaOH 0.1 M + Larutan penyangga (1:3) 10 ml
V NaOH pH Keterangan
0 4 Larutan tidak berwarna
+ 1 ml 5
+ 1 ml 5
+ 1 ml 5
+ 1 ml 5
+ 1 ml 11

 Pengenceran dengan Larutan penyangga (1:3) 10 ml


V aquades pH Keterangan
0 4 Larutan tidak berwarna
+ 25 ml 4
+ 25 ml 5
+ 50 ml 5
+ 50 ml 5
+ 50 ml 5
+ 50 ml 5

Tabel Pengamatan (2:1)


 Preparasi Larutan Penyangga (2:1)
V CH3COOH V V Campuran pH Keterangan
CH3COONa
33.3 ml 16.67 ml 50 ml 4 Larutan tidak berwarna

 Penambahan HCl 0.1 M + Larutan penyangga (2:1) 10 ml


V HCl pH Keterangan
0 4 Larutan tidak berwarna
+ 1 ml 4
+ 1 ml 3.5
+ 1 ml 3
+ 1 ml 3
+ 1 ml 2.5
+ 1 ml 2
+ 2 ml 2
+ 2 ml 1.5

 Penambahan NaOH 0.1 M + Larutan penyangga (2:1) 10 ml


V NaOH pH Keterangan
0 4 Larutan tidak berwarna
+ 1 ml 4
+ 1 ml 4.5
+ 1 ml 5

7
+ 1 ml 6
+ 1 ml 5
+ 1 ml 11

 Pengenceran dengan Larutan penyangga (2:1) 10 ml


V aquades pH Keterangan
0 4 Larutan tidak berwarna
+ 25 ml 4
+ 25 ml 4
+ 25 ml 4
+ 25 ml 4
+ 25 ml 4
+ 25 ml 5.5
+ 25 ml 5.5
+ 25 ml 5.5
+ 25 ml 6
+ 25 ml 6
+ 25 ml 6
+ 25 ml 6
+ 25 ml 6.5
+ 25 ml 6.5
+ 25 ml 6.5
+ 25 ml 7

Tabel Pengamatan (2:3)


 Preparasi Larutan Penyangga (2:3)
V CH3COOH V V Campuran pH Keterangan
CH3COONa
20 ml 30 ml 50 ml 4 Larutan tidak
berwarna

 Penambahan HCl 0.1 M + Larutan penyangga (2:3) 10 ml


V HCl pH Keterangan
0 4 Larutan tidak berwarna
+ 1 ml 4
+ 1 ml 4
+ 1 ml 3
+ 2 ml 3
+ 2 ml 3
+ 2 ml 3
+ 2 ml 2
+ 2 ml 2
+ 2 ml 1.5

8
 Penambahan NaOH 0.1 M + Larutan penyangga (2:3) 10 ml
V NaOH pH Keterangan
0 4 Larutan tidak berwarna
+ 1 ml 4
+ 1 ml 4.5
+ 1 ml 5
+ 1 ml 6
+ 1 ml 12

 Pengenceran dengan Larutan penyangga (2:3) 10 ml


V aquades pH Keterangan
0 4 Larutan tidak berwarna
+ 25 ml 4
+ 50 ml 4
+ 50 ml 4
+ 50 ml 4
+ 50 ml 4
+ 50 ml 4
+ 50 ml 5
+ 50 ml 5
+ 50 ml 5
+ 50 ml 5

F. Pertanyaan
1. Jelaskan mengapa larutan penyangga dapat mempertahankan nilai pH!
2. Berikan masing-masing 3 contoh larutan penyangga yang bekerja di daerah
asam dan di daerah basa!
3. Apa yang terjadi jika suatu larutan penyangga ditambah dengan asam kuat
dalam jumlah yang besar?

JAWABAN

1. Karena ketika ada penambahan sedikit asam atau basa, pH Larutan tersebut
tidak akan berubah drastis, hanya naik sedikit. Oleh karena itu, larutan penyangga
yg ada pada darah manusia sangat bermanfaat, karena dpt mempertahankan nilai
pH. Sebab, perubahan pH dpt menyebabkan gangguan sistem.

2. ~ Larutan Penyangga Asam : 1) H₂CO₃ dan CaCO₃

9
2) H₃PO₄ dan AlPO₄

3) CH₃CO OH dan CH₃COONa

~ Larutan Penyangga Basa : 1) NH3 dan NH4+

2) NH3 dan HCl

3) NH3 dan H2O

3. Maka larutan tersebut akan mengalami penurunan pH, dimana pH nya akan menjadi
semakin asam

G. Kesimpulan
 Larutan penyangga adalah campuran dari asam lemah/basa lemah dengan
garamnya . Pembuatan larutan penyangga pada percobaan ini menggunakan
𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 0,1 𝑀 + 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎 0,1 𝑀 menghasilkan larutan penyangga
dengan pH awal 4 dan perbandingan volume yang digunakan 1 : 1, 1 : 2, 1 : 3,
2 : 1, 2 : 3 dengan total jumlah larutan 50 mL.
 Kinerja larutan penyangga adalah cenderung mempertahankan pH nya
walaupun dilakukan penambahan Asam Kuat (HCl), Basa Kuat (NaOH), dan
Aquades (Proses pengenceran).

DAFTAR PUSTAKA

1) Sunarya, Y. 2010. Kimia Dasar 2 : berdasarkan prinsip-prinsip kimia terkini.


Bandung : Yrama Widya.
2) Chang, R. 2007. Chemistry Ninth Edition. Boston : McGraw-Hill.
3) Jespersen,N.D., Brady, J.E., dan Hyslop, A. 2012. Chemistry : The Molecular
Nature of Matter Sixth Edition. New York : John Wiley and Sons, Inc.
4) Sunarya, Y. 2010. Kimia Dasar 2 : berdasarkan prinsip-prinsip kimia terkini.
Bandung : Yrama Widya.
5) Modul Praktikum Kimia Dasar I. UIN Bandung.

10

Anda mungkin juga menyukai