DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat
dan hidayah-Nyalah, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan ini.
Tugas ini membahas FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU
REAKSI.
1. Ibu Dr. Sofia, S.Pd., M.Si dan Maefa Eka, S.Pd., M.Pd sebagai Dosen Mata
Kuliah Pratikum Kimia Dasar 2.
2. Teman-teman kelompok 1 yang selalu memberikan masukan dan menjawab
pertanyaan penulis seputar tugas ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini. Semoga Allah SWT. senantiasa
meridhai usaha kita. Amin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
5.2 Saran ............................................................................................. 17
LAMPIRAN .................................................................................................... 20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Kehidupan manusia pada zaman sekaranng tidak dapat dipisah dari bahan-
bahan kimia, hampir seluruh bagian dari kehidupan manusia berhubungan sangat
erat dengan bahan-bahan kimia. Dalam kehidupan rumah tangga, kesehatan,
perhiasan dan lain-lain hampir seluruhnya menggunakan bahan kimia.
Dalam suatu reaksi kimia, terdapat perbedaan laju reaksi yang satu dengan
reaksi yang lain. Misalnya, ketika kita membakar kertas reaksi berlangsung cepat.
Sedangkan, reaksi pembakaran minyak bumi memakan waktu yang sangat lama.
Laju reaksi sangat penting untuk dipelajari karena dengan mengetahui laju
reaksi dan mengetahui hal-hal yang mempengaruhinya sehingga dapat
menerapkannya dalam kehidupan, misalnya dalam kegiatan industri, dengan
mengetahui laju reaksi dapat membuat produksi lebih terdeteksi sehingga dapat
jumlah produk dalam waktu yang bisa diperhitungkan.
Oleh sebab itu, percobaan laju reaksi ini dilakukan agar praktikan dapat lebih
memahami tentang laju reaksi dan memahami faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi laju reaksi.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ada dua hal penting dalam mempelajari suatu reaksi. Pertama, apakah reaksi
tersebut dapat berlangsung atau tidak. Jawaban ini dapat diperoleh secara
termodinamika kimia. Namun demikian, termodinamika tidak membahas
bagaimana laju reaksi itu berlangsung. Faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi
laju reaksi dan bagaimana mekanisme reaksinya. Masalah-masalah tersebut dapat
dipelajari melalui kajian lain yang disebut kinetika kimia.
Faktor yang mempengaruhi laju reaksi salah satunya adalah luas permukaan.
Pada saat zat-zat pereaksi bercampur, maka akan terjadi tumbukan antar partikel
pereaksi di permukaan zat. Laju reaksi dapat diperbesar dengan memperluas
permukaan bidang sentuh zat yang dilakukan dengan cara memperkecil ukuran zat
pereaksi.
Gambar Tumbukan antar partikel pada (a) permukaan kecil dan (b) permukaan
besar.
3
Semakin luas permukaan bidang sentuh zat, semakin besar laju reaksinya,
seperti yang ditunjukkan oleh grafik hubungan luas permukaan dengan laju reaksi.
4
Gambar Grafik perubahan suhu terhadap laju reaksi.
b. Konsentrasi
Jika konsentrasi suatu larutan makin besar, larutan akan mengandung
jumlah partikel semakin banyak sehingga partikel-partikel tersebut akan
tersusun lebih rapat dibandingkan larutan yang konsentrasinya lebih rendah.
Susunan partikel yang lebih rapat memungkinkan terjadinya tumbukan
semakin banyak dan kemungkinan terjadi reaksi lebih besar. Makin besar
konsentrasi zat, makin cepat laju reaksinya.
Gambar (a) tumbukan yang terjadi pada konsentrasi kecil, (b) tumbukan
yang terjadi pada konsentrasi besar.
Apabila dibuat sebuah grafik yang menunjukkan hubungan antara
konsentrasi dengan laju reaksi, maka dihasilkan grafik seperti pada Gambar.
Grafik menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi, semakin cepat pula
laju reaksinya.
5
c. Katalis
Reaksi yang berlangsung lambat dapat dipercepat dengan memberi zat
lain tanpa menambah konsentrasi atau suhu reaksi. Zat tersebut disebut
katalis. Katalis dapat mempercepat laju reaksi, tetapi tidak mengalami
perubahan kimia secara permanen sehingga pada akhir reaksi zat tersebut
dapat diperoleh kembali. Fungsi katalis dalam reaksi adalah menurunkan
energi aktivasi sehingga jumlah molekul yang dapat melampaui energi
aktivasi menjadi lebih besar. Gambar menunjukkan peranan katalis dalam
menurunkan energi aktivasi.
6
h. Hasil suatu reaksi dapat bertindak sebagai katalis, sehingga zat
tersebut disebut autokatalis.
i. Katalis dalam senyawa organik disebut enzim.
j. Terdapat katalis yang dapat memperlambat suatu reaksi, sehingga
katalis itu disebut katalis negatif atau inhibitor.
7
BAB III
METODE PRAKTIKUM
No Alat Jumlah
1. Tabung reaksi 6 buah
2. Rak tabung 1 buah
3. Penjepit tabung 1 buah
4. Gelas kimia 500 mL 1 buah
5. Tabung Y 2 buah
6. Sumpat berpipa 1 buah
7. Pipet tetes 6 buah
8. Bunsen 1 buah
9. Spatula 1 buah
10. Termometer 1 buah
11. Selang 1 buah
No Bahan
1. CaCO3 (Serbuk dan butiran)
2. HCl 0,5 M
3. KMnO4 0,01 M
4. H2C2O4 0,01 M
5. H2SO4 2 M
6. Spiritus
8
3.3 Prosedur Kerja
a. Luas Permukaan
1. Timbang dua macam CaCO3 yang beratnya relatif sama tetapi
bentuknya berbeda, yakni butiran dan serbuk
2. Sediakan 2 tabung Y, tabung pertama diisi dengan 3 ml HCl 0,5 M pada
kaki kiri dan serbuk CaCO3 pada kaki kanannya. Tabung kedua diisi
dengan 3 ml HCl 0,5 M pada kaki kiri dan butiran CaCO3 pada kaki
kanan.
3. Rancang alat-alat seperti pada gambar di bawah dengan cara sebagai
berikut:
4. Isi gelas kimia 400 ml dengan air ledeng sampai hampir penuh
5. Tandai tabung reaksi dengan karet/spidol pada jarak 5 cm dari dasar
tabung reaksi
6. Isi tabung reaksi yang telah ditandai itu dengan air ledeng sampai
penuh, lalu masukkan ke dalam gelas kimia dalam keadaan terbalik
hingga mulut tabung terendam air yang terdapat dalam gelas kimia.
Usahakan agar dalam tabung reaksi tidak terdapat gelembung udara.
7. Jepit tabung reaksi agar tegak dan tidak jatuh
8. Sumbat tabung Y pertama dengan sumbat berpipa pengalir. Masukkan
ujung lain dari pipa pengalir ke mulut tabung reaksi yang terdapat
dalam gelas kimia
9. Putar tabung Y sedemikian sehingga larutan HCl pada kaki kiri
mengalir ke kaki kanan yang berisi CaCO3.
10. Catat waktu yang diperlukan sejak terjadinya gelembung gas yang
ditampung dalam tabung reaksi sampai tepat pada tanda spidol/karet.
9
11. Lakukan hal yang sama untuk tabung Y kedua.
12. Bandingkan kecepatan laju reaksi pada percobaan di atas, dan
simpulkan mana yang lebih cepat bereaksi (serbuk atau butiran).
b. Suhu
1. Sediakan dua buah tabung reaksi bersih. Masukkan ke dalam masing-
masing tabung sebanyak 2 ml H2C2O4 0,05 M dan 1 ml H2SO4 2,0 M.
2. Tambahkan 5 tetes KMnO4 0,01 M pada tabung pertama. Catat waktu
sejak penambahan KMnO4 sampai warnanya tidak nampak lagi.
3. Rendam tabung reaksi kedua dalam air panas (± 50oC) selama 1 menit.
Kemudian tambahkan 5 tetes KMnO4 0,01 M. Catat waktu yang
diperlukan sejak penambahan KMnO4 sampai warnya tidak tampak
lagi.
4. Bandingkan kedua percobaan tersebut, mana yang lebih cepat
reaksinya.
c. Pengaruh konsentrasi I
1. Sediakan dua buah tabung reaksi bersih. Masukkan ke dalam masing-
masing tabung sebanyak 2 ml H2C2O4 0,05 M dan 1 ml H2SO4 2,0 M.
2. Tambahkan 1 tetes KMnO4 0,01 M ke dalam tabung pertama dan 5 tetes
KMnO4 0,01 M ke dalam tabung kedua. Catat waktu sejak penambahan
KMnO4 sampai warnanya tidak nampak lagi.
3. Bandingkan kedua percobaan tersebut, mana yang lebih cepat
reaksinya.
d. Pengaruh Konsentrasi II
1. Sediakan dua buah tabung reaksi bersih. Tambahkan sebanyak 1 ml
H2C2O4 0,05 M ke dalam tabung reaksi pertama dan 2 ml H2C2O4 0,05
M ke dalam tabung kedua.
2. Masukkan ke dalam masing-masing tabung sebanyak 1 ml H2SO4 2,0
M
3. Kemudian tambahkan 5 tetes KMnO4 0,01 M ke dalam masing-masing
tabung. Catat waktu sejak penambahan KMnO4 sampai warnanya tidak
nampak lagi.
10
4. Bandingkan kedua percobaan tersebut, mana yang lebih cepat
reaksinya.
e. Katalis
1. Sediakan dua buah tabung reaksi bersih. Masukkan sebanyak 2 ml
H2C2O4 0,05 M ke dalam masing-masing tabung.
2. Tambahkan 1 ml H2SO4 2,0 M ke dalam tabung pertama dan 2 ml
H2SO4 2,0 M ke dalam tabung kedua.
3. Tambahkan 5 tetes KMnO4 0,01 M ke dalam masing-masing tabung.
Catat waktu sejak penambahan KMnO4 sampai warnanya tidak nampak
lagi.
4. Bandingkan kedua percobaan tersebut, mana yang lebih cepat
reaksinya.
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Praktikum
Pengaruh Luas Permuukaaan Terhadap Laju Reksi
CaCO3 + 3 mL HCl 0,5 M Waktu
(Detik)
Serbuk 12 detik
Butiran 1882 detik
12
Pengaruh Katalis Terhadap Laju Reksi
H2C2O4 0,05 M dan H2SO4 2,0 M + 5 tetes KMnO4 Waktu
(Detik)
2 mL H2C2O4 0,05 M + 1 mL H2SO4 2,0 M 114 detik
2 mL H2C2O4 0,05 M + 2 mL H2SO4 2,0 M 60 detik
4.2 Pembahasan
Kecepatan reaksi adalah banyaknya zat yang berubah dalam satuan waktu
tertentu. Reaksi kimia yang berlangsung dalam volume yang tetap maka perubahan
mol sama dengan perubahan konsentrasi zat-zat yan terlibat dalam suatu reaksi.
Kecepatan reaksi suatu zat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: sifat zat-
zat bereaksi,luas permukaan, suhu, konsentrasi, dan katalis.
1. Luas Permukaan
Pada praktikum ini menggunakan serbuk dan butiran CaCO3 yang
dicampurkan dengan 3 mL larutan HCl 0,5 M. Pada serbuk CaCO3 reaksi yang
terjadi sampai batas 5 cm dari permukaan tabung reaksi selama 12 detik. Sedangkan
pada butiran CaCO3 reaksi yang terjadi sampai batas 5 cm dari permukaan tabung
reaksi selama 1882 detik. Hal ini menunjukkan bahwa laju reaksi serbuk CaCO3
dengan HCl berlangsung lebih cepat daripada butiran CaCO3 yang direaksikan
dengan HCl. Hal ini terjadi karena CaCO3 yang bereaksi mempunyai luas
permukaan yang berbeda. Dalam jumlah yang sama, serbuk CaCO3 mempunyai
permukaan yang lebih luas daripada CaCO3 yang berbetuk butiran. Semakin luas
permukaan mengakibatkan semakin banyak permukaan yang bersentuhan dengan
pereaksi sehingga pada saat yang sama, semakin banyak partikel-partikel yang
bereaksi.
Pada butiran CaCO3 partikel-partikel yang bersentuhan langsung dengan HCl
lebih sedikit daripada serbuk CaCO3. Partikel-partikel CaCO3 yang bersentuhan
hanya ada partikel yang ada diprmukaan butiran CaCO3. Jika butiran tersebut
dipecah menjadi butiran-butiran yang lebih kecil atau menjadi serbuk, partikel-
partikel CaCO3 yang semula didalam akan berada di permukaan dan terdapat lebih
banyak partikel CaCO3 yang secara bersamaan bereaksi dengan larutan HCl. Hal
13
ini sesuai dengan dengan teori yang ada dimana dengan meningkatnya luas
permukaan suatu zat-zat yang bereaksi akan mempercepat laju reaksi.
2. Suhu
Pada praktikum ini menggunakan 2 mL H2C2O4 0,05 M dan 1 mL H2SO4 2,0
M + 5 tetes KMnO4 0,01 M. Pada percobaan 1 dengan suhu ruang (27C) reaksi
yang terjadi sampai warna warna tiidak nampak lagi adalah selama 185 detik.
sedangkan reaksi kedua 2 ml H2C2O4 0,05 M + 1 ml H2SO4 2,0 M + 5 tetes KMnO4
0,01 M dengan melakukan kenaikan suhu dengan cara menyelupkannya kedalam
air dengan panas kurang lebih 50 °C waktu sampai warna tidak nampak lagi atau
reaksi selesai hanya berlansung selama 45 detik.
Pada percobaan yang dilakukan laju reaksi lebih cepat ketika suhu dinaikan
dibandingkan pada suhu normal hal ini berhubungan dengan energi kinetik partikel.
Pada temperatur tinggi, lebih banyak jumlah partikel yang bertumbukan
dibandingkan pada temperatur rendah. Penyebab dari hal ini karena pada
temperatur tinggi energi kinetik partikel akan lebih besar dan sebagai akibatnya
jumlah tumbukan semakin banyak sehingga laju reaksi akan meningkat.
3. Konsentrasi
14
82 detik kemudian selanjutnya pada percobaan kedua 2 ml H2C2O4 0,05 M + 1 ml
H2SO4 2,0 M + 5 tetes KMnO4 0,01 M waktu hingga reaksi selesai yaitu 103 detik.
4. Katalis
Pengaruh katalis pada laju reaksi berkenaan dengan energi pengaktifan reaksi
(Ea). Katalis positif yaitu katalis yang digunakan untuk mempercepat reaksi kimia
memberikan suatu mekanisme reaksi alternatif dengan nilai Ea yang lebih rendah
jika dibandingkan dengan nilai Ea reaksi tanpa katalis. Energi aktivasi yang
semakin rendah akan menyebabkan lebih banyak partikel yang memiliki energi
kinetik yang cukup untuk mengatasi rendahnya halangan energi aktivasi ini,
sehingga mengakibatkan jumlah tumbukan efektif akan bertambah banyak,
sehingga laju reaksi juga akan meningkat. Zat yang berfungsi untuk mempercepat
laju reaksi disebut katalisator, sedangkan zat yang berfungsi untuk memperlambat
laju reaksi secara umum disebut Inhibitor.
15
Supaya molekul-molekul dapat bereaksi maka harus terjadi tumbukan dimana
molekul-molekul harus mempunyai energi minimum untuk bereaksi. Energi
aktivasi merupakan energi minimum yang diperlukan untuk bereaksi pada saat
molekul bertumbukan. Fungsi energi aktivasi adalah memutuskan ikatan-ikatan
pada reaktan sehingga akan terbentuk ikatan baru pada hasil reaksi. katalis dapat
menurunkan energi aktivasi dengan cara mengubah jalannya reaksi atau mekanisme
reaksi sehingga reaksi lebih cepat terjadi.
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Sebaiknya dalam setiap percobaan pengaruh luas permukaan pada laju reaksi
menggunakan massa zat yang sama agar terlihat perbandingan laju reaksi yang
17
terjadi pada zat yang akan diujikan dan sehingga dapat mengefisienkan waktu dan
hasil yang lebih akurat.
18
DAFTAR PUSTAKA
Beran & Brady. 1978. Laboratory Manual for General Chemistri. New York:
John Wiley & Sons, Inc.
Karimah, husan latiful. 2019. laju reaksi.
https://www.slideshare.net/HusnaLatifatulKarima/laporan-praktikum-
laju-reaksi
Keenan, et al. 1984. Kimia Untuk Universitas I, Edisi ke enam. (alih bahas A.
Hadyana Pudjaatmaka). Jakarta: Erlangga.
Suarsa, I Wayan. 2017. Teori tumbukan pada laju reaksi.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/a72e4f059e1a
3c36b836ec85a13558d0.pdf
Sudarno, Unggul. (2017). Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI. PT. Gelora Akasara
Pratama: Erlangga
Sunarya, Yayan, dkk. 1998. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar 2. Bandung;
Kimia IKIP Bandung
19
LAMPIRAN
Pipet tetes
Gelas ukur
spatula
Kawat kasa
termometer
Kaki tiga
Selang
2. Bahan
Butiran CaCo3
Sebuk CaCo 3
20
CaCo3
Kmno4
H2C2O4
HCL H2So4
3. Pelaksanaan Praktikum
4. Hasil praktikum
SUHU (50C)
Sebelum 21 Sesudah
SUHU RUANG (27C)
Sebelum Sesudah
KONSETRASI 1
Sebelum Sesudah
KONSENTRASI 2
Sebelum Sesudah
KATALIS 1
Sebelum Sesudah
22
KATALIS 2
Sebelum
Sesudah
SERBUK CaCo3
BUTIRAN CaCo3
23