Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


LAJU REAKSI
Tugas ini disusun untuk memenuhi nilai mata pelajaran kimia.

DIBIMBING OLEH :

Ibu Ekowati Puji Rahayu, S.Pd, M.I.L

DISUSUN OLEH :

Aufa Tatsbita Zahra (08)

X MIPA 2

SMAN 2 CIMAHI

2022-2023
Jl. KPAD Sriwijaya IX No.45A, RT.08/RW.16, Setiamanah, Kec. Cimahi Tengah, Kota
Cimahi, Jawa Barat 40524
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat dan petunjuk-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi” ini tepat pada waktunya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ekowati Puji Rahayu, S.Pd, M.I.L selaku
guru pembimbing mapel Kimia yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan saya terkait materi laju reaksi ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak lainnya yang yang telah
memberikan bantuan dan dukungan dalam pengerjaan tugas ini.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata pelajaran Kimia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik bagi para pembaca dan
juga bagi saya pribadi sebagai penulis.

Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

,Cimahi, 6 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1. Latar

Belakang .......................................................................................... 1

1.2.

Tujuan ........................................................................................................ 1

1.3.

Manfaat ...................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 3

2.1. Definisi Laju Reaksi .................................................................................. 3

2.2. Orde Reaksi ............................................................................................... 3

2.3. Teori Tumbukan ......................................................................................... 3

2.4. Contoh Reaksi Cepat dan Lambat ............................................................. 4

2.5. Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi .................................................. 4

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN .................................................................... 6

3.1. Alat dan Bahan .......................................................................................... 6

3.2. Prosedur Percobaan ................................................................................... 7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 11

4.1. Tabel Pengamatan .................................................................................... 11

4.2. Pembahasan ............................................................................................. 12

4.3. Tanya Jawab ............................................................................................ 13

BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 14


5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 14

5.2. Saran ....................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 15

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanpa kita sadari, dalam melakukan aktivitas sehari-hari, kita senantiasa


berdampingan dengan berbagai reaksi kimia. Dalam kehidupan rumah tangga, industri,
kesehatan, perhiasan dan lain-lain hampir seluruhnya menggunakan bahan kimia. Dalam
suatu reaksi kimia, terdapat perbedaan laju reaksi antara reaksi yang satu dengan reaksi yang
lain, misalnya, ketika kita menyalakan petasan, reaksi berlangsung cepat. Sedangkan, reaksi
karat pada logam memakan waktu yang sangat lama.

Proses berlangsungnya suatu reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor. Suatu
reaksi akan berlangsung secara cepat apabila frekuensi tumbukan antar partikel dari zat-zat
yang bereaksi sering terjadi. Begitu pula sebaliknya, reaksi akan berlangsung secara lambat
apabila hanya sedikit partikel zat-zat yang mengalami tumbukan efektif. Beberapa faktor
yang mempengaruhi ketika reaksi adalah konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalis. Laju
reaksi sangat penting untuk dipelajari karena dengan mengetahui laju reaksi dan hal-hal yang
mempengaruhinya, kita dapat menerapkannya dalam kehidupan. Misalnya dalam kegiatan
industri, dengan mengetahui laju reaksi dapat membuat produksi lebih terdeteksi sehingga
jumlah produk yang dihasilkan dalam waktu tertentu bisa diperhitungkan.

Oleh karena itu, percobaan laju reaksi ini dilakukan supaya kita dapat lebih
memahami tentang laju reaksi dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya, seperti
konsentrasi, luas bidang sentuh, suhu dan pengaruh katalis pada laju reaksi.

1.2. Tujuan

1. Untuk mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi laju reaksi


2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh konsentrasi zat terhadap laju reaksi
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh luas bidang sentuh terhadap laju reaksi
4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh suhu terhadap laju reaksi
5. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh katalis terhadap laju reaksi
1.3. Manfaat
Dengan melakukan praktikum berikut, diharapkan akan diperoleh beberapa manfaat
sebagai berikut :
1. Menambah wawasan terkait laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Membantu menambah pemahaman terkait bagaimana konsentrasi, luas bidang sentuh,
suhu, dan katalis mempengaruhi laju reaksi.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Definisi Laju Reaksi

Laju reaksi adalah berkurangnya konsentrasi pereaksi atau bertambahnya


konsentrasi produk reaksi per satuan waktu. Apabila waktu yang dibutuhkan itu
panjang, maka laju reaksi tersebut kecil. Begitu pun sebaliknya. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa laju berbanding terbalik dengan waktu.

Untuk reaksi : aA + bb —> cC + dD

Persamaan laju reaksinya dapat ditulis sebagai berikut :

V = k [A]x [B]y
Dengan : V = laju reaksi
k = konstanta laju reaksi
[A] = konsentrasi zat A
[B] = konsentrasi zat B
x = orde reaksi terhadap zat A
y = orde reaksi terhadap zat B

2.2. Orde Reaksi

Orde reaksi adalah bilangan yang menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi


reaktan (zat yang bereaksi) terhadap laju reaksi. Orde reaksi merupakan jumlah
pangkat konsentrasi dari zat yang bereaksi (reaktan), biasanya berupa bilangan positif
kecil. Ada tiga macam grafik orde reaksi, yaitu orde reaksi nol (tidak bergantung
kepada konsentrasi reaksi), orde 1 (berbanding lurus dengan konsentrasi bereaksi) dan
orde 2 (ketika konsentrasi dinaikkan n kali maka laju reaksi akan naik n² kali).

2.3. Teori Tumbukan

Menurut teori tumbukan, reaksi kimia terjadi karena partikel-partikel yang


saling bertumbukan. Teori ini menganggap bahwa laju reaksi pada tahap tertentu
bergantung pada jumlah tumbukan antarpartikel yang terlibat dalam reaksi.
Kemudian, tumbukan akan memutus ikatan yang sudah terbentuk (disebut tumbukan
efektif), lalu terjadilah pembentukan ikatan baru. Syarat tumbuhkan efektif yaitu arah
yang tepat dan energi yang cukupi. Dengan semakin banyaknya tumbukan efektif,
maka reaksi akan berlangsung lebih cepat (laju reaksi meningkat).

2.4. Contoh Reaksi Cepat dan Lambat

Reaksi yang berlangsung lebih cepat misalnya ledakan pada petasan dan
kembang api, pembakaran pada kayu, reaksi logam natrium dengan air, dan reaksi
nuklir. Sedangkan, reaksi yang berlangsung lambat misalnya reaksi korosi pada
logam, reaksi pekapuran, proses pembentukan minyak bumi, reaksi pembusukan
makhluk hidup, dan proses peluruhan zat radioaktif. Perbedaan laju ini terjadi karena
sifat zat-zat yang bereaksi dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya suatu reaksi
terjadi

2.5. Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

1. Faktor Konsentrasi

Larutan dengan konsentrasi pekat mempunyai partikel yang lebih rapat.


Akibatnya jumlah tumbukan per detik (frekuensi tumbukan) akan bertambah sehingga
laju reaksi semakin cepat. Dengan demikian, semakin pekat konsentrasi larutan maka

laju reaksi akan semakin cepat.

Gambar 2.5.1. Reaksi pada konsentrasi yang lebih kecil (kiri) dan lebih besar (kanan)

2. Faktor Luas Permukaan

Ketika reaktan dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, tentu saja luas
permukaan reaktan semakin bertambah. Kemudian karena tumbukan terjadi di bagian
permukaan zat, maka penambahan luas permukaan ini menyebabkan reaksi
berlangsung semakin cepat. Contohnya gula pasir akan lebih cepat larut dibandingkan
gula batu.
Gambar 2.5.2. Reaksi pada reaktan yang mempunyai luas permukaan lebih kecil (kiri)
dan reaksi pada reaktan yang mempunyai luas permukaan lebih besar (kanan)
3. Faktor Suhu

Kenaikan suhu akan menyebabkan gerakan partikel semakin cepat dan energi
kinetik partikel pun semakin bertambah, sehingga makin banyak kemungkinan
terjadinya tumbukan yang efektif. Dengan demikian, laju reaksi akan semakin cepat
pada suhu yang tinggi. Contohnya, sayuran dan daging akan lebih cepat membusuk di
suhu ruang dibandingkan ketika disimpan di lemari pendingin.

Gambar 2.5.3. Reaksi pada suhu yang lebih rendah (kiri) dan reaksi pada suhu yang
lebih tinggi (kanan)

4. Faktor Katalis

Katalis merupakan suatu zat yang dapat membantu suatu reaksi berlangsung
lebih cepat. Katalis mampu membantu menurunkan energi aktivasi reaksi (yang
menjadi penghalang terjadinya proses reaksi) sehingga laju reaksi menjadi semakin
cepat. Katalis hanya membantu mempercepat laju reaksi namun saat itu sendiri tidak
mengalami perubahan yang kekal.
Gambar 2.5.4. Grafik pengaruh katalis terhadap jalannya reaksi

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

Gambar 3.1. Berbagai alat dan bahan


3.1 Alat dan bahan
Alat:
1. Tabung reaksi ( 4 buah)
2. Gelas ukur 100 mL (2 buah)
3. Pipet tetes (2 buah)
4. Rak tabung reaksi (1 buah)
5. Gelas Ukur 25 mL (1 buah)
6. Gelas Ukur 10 mL (1 buah)
7. Lumpang dan Alu (1 buah)
8. Penjepit (4 buah)
9. Termometer (1 buah)
10. Spiritus (1 buah)
11. Kaki tiga (1 buah)
12. Kawat kasa (1 buah)
13. Stopwatch ( 3 buah)
14. Gelas Kimia (3 buah)

Bahan :
1. Larutan HCl 0,1 M
2. Larutan HCl 2 M
3. Pita Mg
4. Keping CaCO3
5. Larutan Na2S2O3 0,1 M
6. Larutan H2O2 50 %
7. Larutan NaCl 0,1 M
8. Larutan FeCl3 0,1 M
3.2. Prosedur Percobaan
1. Pengaruh Konsentrasi
1. Sediakan 2 tabung reaksi, Pada tabung reaksi pertama isi dengan 5 mL larutan
HCl 0,1 M dan pada tabung reaksi kedua isi dengan 5 mL larutan HCl 2 M.

Gambar 3.2.1.1
2. Ambillah 2 potong pita Mg kira-kira ukurannya sama. Masukkan pita Mg pertama
kedalam larutan HCl 0,1 M dan pita Mg kedua kedalam larutan HCl 2 M.

Gambar 3.2.1.2
3. Amati gelembung gas yang terjadi dan bandingkan waktu terbentuknya gas pada
tabung reaksi pertama dan tabung reaksi kedua.
2. Pengaruh Luas Permukaan
1. Sediakan 2 tabung reaksi, isilah setiap tabung dengan larutan 10 mL HCl 0,1 M.

Gambar 3.2.2.1
2. Ambil 2 keping CaCO3 dengan ukurannya sama. Haluskan salah satu keping
dengan menggunakan lumpang dan alu dan yang satunya dibiarkan dalam bentuk

kepingan.

Gambar 3.2.2.2
3. Masukkan kepingan CaCO3 ke dalam tabung pertama dan CaCO3 yang telah
dihaluskan ke dalam tabung kedua. Lakukan secara bersamaan.

Gambar 3.2.2.3
4. Amati gelembung gas yang terbentuk, hitung waktu yang dibutuhkan dalam
pembentukan gas.

3. Pengaruh Suhu
1. Buatlah tanda silang pada selembar kertas.

Gambar 3.2.3.1
2. Masukkan 25 mL larutan Na2S2O3 0,1 M ke dalam gelas kimia I, ukur suhunya dan
catat. Tempatkan gelas kimia diatas tanda silang.

Gambar 3.2.3.2
3. Tambahkan 5 mL larutan HCl 0,1 M pada gelas kimia I, catat waktu sejak
penambahan sampai tanda silang tidak terlihat lagi dari atas larutan.

Gambar 3.2.3.3
4. Masukkan 25 mL larutan Na2S2O3 0,1 M pada gelas kimia II dan panaskan sampai
suhunya naik 10ºC di atas suhu larutan yang pertama. Letakkan di atas tanda silang
kemudian tambahkan 5 mL larutan HCl 0,1 M. Catat waktu sejak penambahan sampai

tanda silang tidak tampak lagi dari atas.


Gambar 3.2.3.4
4. Pengaruh Katalis

Gambar 3.2.4. Percobaan pengaruh katalis

1. Masukkan masing-masing 25 mL larutan H2O2 50% ke tiga gelas kimia terpisah.


2. Tambahkan 1 mL larutan NaCl 0,1M kedalam gelas kimia II, dan 1 mL FeCl 3 0,1 M
ke dalam gelas kimia III. Sementara itu, gelas kimia I tidak ditambahkan apa pun.
3. Catat waktu timbulnya gelembung gas pada ketiga gelas kimia.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Tabel Pengamatan
1. Konsentrasi

Tabung Reaksi HCl (M) Waktu Terbentuk Gas


I 0,1 1380 detik
II 2 56,38 detik

Persamaan reaksi : Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)

2. Luas Permukaan
Persamaan reaksi : CaCO3(s) + 2HCl(aq) CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Tabung Reaksi CaCO3 Waktu Terbentuk Gas
I Kepingan 55,53 detik
II Serbuk 39,49 detik

3. Suhu
Persamaan reaksi : Na2S2O3(aq) + HCl(aq) 2NaCl(aq) + SO2(g) + S(s) + H2O(l)
Gelas Kimia HCl Na2S2O3 Suhu Waktu Bereaksi
(°C)
I 0,1 M 0,1 M 29 72,49 detik
II 0,1 M 0,1 M 39 37 detik

4. Katalis
Persamaan reaksi : H2O2(aq) H2O(l) + H2(g)
Gelas Kimia Waktu Terbentuk Gas
I (H2O2) - (tidak terbentuk gelembung)
II (NaCl) - (tidak terbentuk gelembung)
III (FeCl3) 22 detik
4.2. Pembahasan

1. Percobaan 1 (Faktor Konsentrasi)


Pada tabung reaksi I, yang konsentrasi HCl-nya lebih rendah (hanya 0,1 M)
reaksinya berlangsung lebih lama yaitu 1380 detik. Sedangkan, pada tabung
reaksi II konsentrasi HCl lebih tinggi (2 M), reaksinya berlangsung lebih cepat
yaitu 56,38 detik.
Sehingga, semakin tinggi konsentrasi, maka laju reaksi akan semakin cepat.

2. Percobaan 2 (Faktor Luas Permukaan)


Pada tabung reaksi I, CaCO3 yang direaksikan berbentuk kepingan (luas
permukaan lebih kecil), menyebabkan reaksinya berlangsung lebih lama yaitu
55,53 detik. Sedangkan pada tabung reaksi II, CaCO3 yang direaksikan
berbentuk serbuk (luas permukaannya lebih besar), menyebabkan reaksinya
berlangsung lebih cepat yaitu 39,49 detik.
Sehingga, semakin luas permukaannya, maka laju reaksi akan semakin cepat.

3. Percobaan 3 (Faktor Suhu)


Pada gelas kimia I, HCl dengan Na2S2O3 direaksikan pada suhu awal 29°C
(suhunya lebih rendah), reaksinya berlangsung lebih lama yaitu 72,49 detik.
Sedangkan pada gelas kimia II, HCl dengan Na 2S2O3 direaksikan pada suhu
39°C (suhunya lebih tinggi), reaksinya berlangsung lebih cepat yaitu 37 detik.
Sehingga, semakin tinggi suhunya, maka laju reaksi akan semakin cepat.

4. Percobaan 4 (Faktor Katalis)


Pada gelas kimia I (yang ditambah dengan H 2O2 dan gelas kimia II (yang
ditambah NaCl) tidak terjadi reaksi. Sedangkan, pada gelas kimia III (yang
ditambah FeCl3) terjadi reaksi selama 22 detik.
Sehingga, FeCl3 merupakan katalis dan penambahan katalis akan
mempercepat laju reaksi.

4.3. Tanya Jawab


1. Dari percobaan bagian 1, faktor apakah yang menyebabkan laju pembentukan
gelembung gas pada tabung kedua lebih cepat daripada tabung pertama?
Jawab :
Faktor konsentrasi, karena konsentrasi HCl pada tabung kedua (yaitu 2 M) lebih pekat
dibandingkan konsentrasi HCl pada tabung pertama (yang hanya 0,1 M). Larutan
dengan konsentrasi yang lebih pekat mempunyai partikel yang lebih rapat. Akibatnya
frekuensi tumbukan akan bertambah sehingga laju reaksi semakin cepat.

2. Dari percobaan bagian 2, faktor apa yang menyebabkan laju pembentukan gelembung
gas pada tabung kedua lebih cepat dari tabung pertama ? Kenapa demikian?
Jawab :
Faktor luas permukaan, karena luas permukaan CaCO3 serbuk yang dimasukkan ke
dalam tabung kedua luas permukaannya lebih luas dibandingkan luas permukaan
CaCO3 kepingan yang dimasukkan ke tabung pertama. Karena tumbukan terjadi di
bagian permukaan zat, maka penambahan luas permukaan akan menyebabkan laju
reaksi semakin cepat.

3. Dari percobaan bagian 3, apa yang menjadi ukuran laju reaksi dan bagaimana suhu
berpengaruh terhadap laju reaksi ?
Jawab :
Berdasarkan percobaan 3, suhu menjadi ukuran suatu laju reaksi, di mana ketika suhu
pada suatu reaksi tinggi, maka laju reaksi juga semakin cepat. Ini karena pada suhu
tinggi partikel akan semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan semakin sering
terjadi.
Hal tersebut sesuai dengan data hasil percobaan, dimana gelas kimia II yang suhunya
lebih tinggi (39°C) mempunyai laju reaksi yang lebih cepat dibandingkan gelas kimia
1 yang bersuhu lebih rendah (29°C). Gelas kimia II bereaksi hanya dalam waktu 37
detik, sedangkan gelas kimia 1 bereaksi lebih lama yaitu 72,49 detik.

4. Dari percobaan bagian 4, apakah yang menyebabkan reaksi pada gelas kimia III lebih
cepat? Ion apakah yang mempengaruhi laju penguraian H2O2?
Jawab :
Reaksi pada gelas kimia III lebih cepat karena terdapat campuran FeCl 3 sebagai
katalisator untuk mempercepat laju reaksi. Ion yang mempengaruhi laju penguraian
H2O2 adalah larutan FeCl3+.
BAB V
KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan-percobaan yang telah dilakukan, faktor-faktor yang


mempengaruhi laju reaksi adalah :
1. Konsentrasi
Dari percobaan 1, disimpulkan bahwa semakin pekat konsentrasi suatu larutan,
maka laju reaksinya akan semakin cepat.
2. Luas Permukaan
Dari percobaan 2, disimpulkan bahwa semakin luas permukaannya, maka laju
reaksinya akan semakin cepat. Dan reaktan yang berbentuk bubuk akan
mempunyai luas permukaan lebih besar dibandingkan yang berbentuk kepingan.
Sehingga, laju reaksi dari reaktan yang berbentuk bubuk akan berlangsung lebih
cepat.
3. Suhu
Dari percobaan 3, disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu maka laju reaksinya
akan semakin cepat.
4. Katalis
Dari percobaan 4, disimpulkan bahwa katalis merupakan zat yang berperan
mempercepat laju reaksi. Katalis hanya membantu terjadinya reaksi, namun tidak
mengalami perubahan yang kekal. Salah satu contoh katalis ialah FeCl3.

5.2. Saran

Saran dalam melakukan praktikum ini yaitu sebaiknya harus lebih berhati-hati
dalam melakukan percobaan dengan tujuan untuk mengurangi kecelakaan saat
praktikum dan juga mengurangi kemungkinan data yang tidak valid. Selain itu,
sebaliknya praktikan harus memahami betul prosedur kerja yang akan dilakukan.
Sehingga, praktikum dapat berjalan dengan baik dan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Watoni, A. Haris (2014) Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan


Matematika dan Ilmu-ilmu Alam, Bandung : Yrama Widya.
Heryansyah, T. Rizki (19 Oktober 2021). Laju Reaksi dan Faktor-faktor yang
Memengaruhinya. Ruangguru.com. https://www.ruangguru.com/blog/
pengertian-dan-faktor-yang-memengaruhi-laju-reaksi
Dewi, C. Kusuma (21 Juni 2022). Teori dan Pengertian Laju Reaksi. Zenius.net.
https://www.zenius.net/blog/materi-kimia-laju-reaksi
Sapitri, S. Ida Nur (2022). Laporan Praktikum Kimia Fisika Termodinamika dan
Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi. Studocu.com.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-sultan-ageng-tirtayasa/
pendidikan-kimia/laporan-praktikum-faktor-faktor-laju-reaksi/44510295
Shinta, Clara dkk. (23 Januari 2023) Laporan Praktikum Kimia Faktor yang
Mempengaruhi Laju Reaksi. Scribd. https://id.scribd.com/document/62383
4532/LAPORAN-PRAKTIKUM-KIMIA
Hendrik (2023). Laju Reaksi: Faktor dan Orde Reaksi. Gramedia.com.
https://www.gramedia.com/literasi/laju-reaksi-faktor-dan-orde-reaksi/

Anda mungkin juga menyukai