Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Dasar


yang Dibina oleh Ibu Ade Trisnawati, S.Pd., M.Pd.
“Laju Reaksi”

Disusun Oleh:
Pendidikan Biologi IA/Kelompok 04

1. Awaliyah Fajar : 1902111015


2. Maylida Yanasin : 1902111013

3. Ayu Vidya Putri : 1902111020

4. Alfiana Nur A. : 1902111014

UNIVERSITAS PGRI MADIUN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2019

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... 1


DAFTAR ISI ..................................................................................................... 2

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 3


A. Latar Belakang ............................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 3
C. Tujuan .............................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 5


A. Kajian Teori ................................................................................................... 5
1. Pengertian Laju Reaksi ............................................................................ 5
2. Persamaan Laju Reaksi ............................................................................ 6
3. Orde Reaksi ............................................................................................. 7
B. Mekanisme Reaksi ........................................................................................ 7
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi .......................................... 9
1. Konsentrasi Pereaksi ................................................................................ 9
2. Suhu ......................................................................................................... 10
3. Katalis ..................................................................................................... 10
4. Luas Permukaan ....................................................................................... 11
D. Demonstrasi Percobaan .................................................................................. 12
1. Alat dan Bahan ........................................................................................ 12
2. Prosedur Percobaan ................................................................................. 13
E. Soal-Soal ....................................................................................................... 18

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 20


A. Kesimpulan ................................................................................................... 20
B. Saran ............................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 21

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat reaksi-reaksi kimia dengan
kecepatan yang berbeda-beda. Ada reaksi yang berlangsung sangat cepat seperti
petasan yang meledak, ada juga reaksi yang berlangsung sangat lambat seperti
pengkaratan besi.
Reaksi kimia adalah proses perubahan zat reaksi menjadi produk. Seiring
dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah pereaksinya akan semakin sedikit,
sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju
perubahan konsentrasi per satuan waktu. Waktu yang digunakan dapat berupa detik,
menit, jam, hari, bulan, maupun tahun, tergantung pada lamanya reaksi berlangsung.
Proses berlangsungnya suatu reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Suatu reaksi akan berlangsung secara cepat apabila frekuensi tumbukan antar partikel
dari zat-zat yang bereaksi sering terjadi. Sebaliknya reaksi akan berlangsung secara
lambat apabila hanya sedikit partikel zat-zat yang bereaksi mengalami tumbukan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kinetika reaksi adalah konsentrasi, luas
permukaan, sentuhan, suhu, dan katalis.
Menurut tumbukan, reaksi berlangsung sebagai hasil tumbukan antar partikel
pereaksi. Akan tetapi, tidaklah setiap tumbukan menghasilkan reaksi, melainkan
hanya tumbukan antar partikel yang memiliki energi cukup serta arah tumbukan yang
tepat. Dalam teori tumbukan, perubahan jumlah molekul pereaksi dapat berpengaruh
pada laju suatu reaksi.
Manfaat dari mempelajari teori laju reaksi ini guna memahami konsep dan
dasar-dasar laju reaksi serta dapat diaplikasikan dengan baik di dalam lingkup industri
maupun kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian laju reaksi?
2. Bagaimana konsep-konsep dasar pada laju reaksi?
3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi laju reaksi?

3
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Guna mengetahui pengertian laju reaksi
2. Guna mengetahui konsep-konsep dasar pada laju reaksi
3. Guna mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kajian Teori
1. Pengertian Laju Reaksi
Laju reaksi menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses
berlangsung. Laju juga menyatakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satu
satuan waktu. Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun.
Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring
dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat pereaksi semakin sedikit,
sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju
berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk.
Laju reaksi adalah perbandingan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil
reaksi terhadap perubahan waktu atau dapat dinyatakan sebagai berkurangnya
jumlah (konsentrasi) pereaksi per satuan waktu atau bertambahnya jumlah
(konsentrasi) hasil reaksi per satuan waktu. Dalam mempelajari laju reaksi
digunakan besaran konsentrasi tiap satuan waktu yang dinyatakan dengan
molaritas.
Molaritas menyatakan jumlah mol zat dalam 1L larutan, sehingga
molaritas yang dinotasikan dengan M.
Pada reaksi : A (Reaktan) → B (Produk)
Laju Reaksi didefinisikan sebagai :
 Berkurangnya konsentrasi A(reaktan) tiap satuan waktu
 Bertambahnya konsentrasi B(produk tiap satuan waktu
Dirumuskan :
−∆[𝐴](𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛)
𝑉=
∆𝑡
+∆[𝐴](𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛)
𝑉=
∆𝑡

𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑜𝑙/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟


Laju Reaksi = =
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠

Untuk persamaan reaksi : pA + qB mC+nD


𝑉 = 𝑘[𝐴] 𝑋 [𝐵]𝑌

5
Keterangan :
V = Laju Reaksi
k = tetapan laju reaksi
[] = konsetrasi zat
X = Orde/tingkat reaksi terhadap A
Y = Orde/ tingkat reaksi terhadap B
X+Y = Orde/tingkat reaksi keseluruhan

Sumber : www.google.com
Laju Reaksi atau kecepatan reaksi menyatakan banyaknya reaksi kimia yang
berlangsung per satuan waktu. Laju reaksi menyatakan molaritas zat terlarut
dalam reaksi yang dihasilan tiap detik reaksi. Pekaratan besi merupakan
contoh reaksi kimia yang berlangsunng lambat, sedangkan peledakan mesiu
atau kembang api adalah contoh reaksi cepat.

2. Persamaan Laju Reaksi


Hubungan kuantitatif antara perubahan konsentrasi dengan laju reaksi dinyatakan
dengan persamaan laju reaksi.
Untuk reaksi kimia

Aa + bB → pP + qQ

Maka bentuk umum persamaan laju reaksinya adalah:


Rumus umum untuk laju reaksi adalah:

𝑣 = 𝑘[𝐴]𝑛 [𝐵]𝑚
Keterangan:
v = Laju Reaksi

6
k = Konstanta Laju Reaksi
m = Orde Reaksi Zat A
n = Orde Reaksi Zat B
[A] = Konsentrasi zat A
[B] = Konsentrasi zat B

3. Orde Reaksi
Orde reaksi adalah jumlah pangkat konsentrasi dari zat yang bereaksi
(reaktan). Orde reaksi tidak dapat ditentukan dari harga koefisien reaksi,
melainkan berdasarkan percobaan. Nilai orde reaksi tidak selalu sama dengan
koefisien reaski zat yang bersangkutan. Orde suatu reaksi merupakan penjumlahan
dari reaski masing-masing zat yang bereaksi (orde reaksi total).
“Orde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi reaktan terhadap laju
reaksi”.
𝑣 = 𝑘[𝐴]𝑛 [𝐵]𝑚
Orde reaksi total = m+n
1. Orde Reaksi Nol
Reaksi dikatakan berorde nol terhadap salah satu reaktan, jika
perubahan konsentrasi reaktan tersebut tidak mempengaruhi laju reaksi.
2. Orde Reaksi Satu
Suatu reaksi dikatakan berorde satu terhadap salah satu reaktan, jika
laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan tersebut.
3. Orde Reaksi Dua
Suatu reaktan dikatakan berorde dua terhadap salah satu reaktan, jika
laju reaksi merupakan pangkat dua dari konsentrasi reaktan itu.

B. Mekanisme Reaksi
1. Tahapan reaksi
 Satu tahap/elementer : koefisien langsung menjadi orde
 Banyak tahap/rumit : laju ditentukan oleh tahap yang paling lambat. Pada
tahap ini koefisien menjadi orde

7
2. Teori tumbukan
Teori tumbukan menggambarkan pertemuan partikel-partikel pereaksi sebagai
suatu tumbukan. Tumbukan ada yang menghasilkan reaksi dan ada yang tidak
menghasilkan reaksi. Tumbukan yang menghasilkan partikel-partikel produk
reaksi disebut tumbukan efektif. Faktor-faktor yang menentukan tumbukan efektif
yaitu energi kinetik partikel (molekul) dan orientasi atau arah partikel.
Tumbukan antara pereaksi ada yang menghasilkan reaksi dan tidak, sebagai
contoh gambar reaksi antara hidrogen dan iodium berikut:

Gambar 1: Tumbukan hidrogen dan iodium yang tidak menghasilkan reaksi

Gambar 2: Tumbukan hidrogen dan iodium yang menghasilkan reaksi

8
3. Teori Kompleks Teraktifkan

Sumber : www.nafiun.com
Agar reaksi berlangsung, harus terbentuk kompleks teraktifkan, suatu spesi
berenergi tinggi. Untuk terbentuk kompleks teraktifkan dibutuhkan energi sebesar
Ea (energi aktivasi). Makin besar Ea, mka makin sulit reaksi untuk berlangsung.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju reaksi


Serpihan kayu terbakar lebih cepat daripada balok kayu, hal ini berarti bahwa
laju reaksi yang sama dapat berlangsung dengan kelajuan yang berbeda, bergantung
pada keadaan zat pereaksi. Dalam bagian ini akan dibahas faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi. Pengetahuan tentang hal ini memungkinkan kita dapat
mengendalikan laju reaksi, yaitu melambatkan reaksi yang merugikan dan menambah
laju reaksi yang menguntungkan.
Proses berlangsungnya reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya:
1. Konsentrasi Pereaksi
Konsentrasi memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi,
sebab semakin besar konsentrasi pereaksi, maka tumbukan yang terjadi semakin
banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila
semakin kecil konsentrasi pereaksi, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi
antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil.

Gambar 1 : pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi


Sumber : www.eduftasi.com

9
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa konsentrasi pereaksi berkaitan
dengan jumlah partikel zat yang terlibat dalam tumbukan. Bila pereaksi
bertambah, maka jumlah partikel-partikel yang bertumbukan akan semakin
banyak/meningkat. Dengan demikian jarak antara partikel.zat tersebut menjadi
lebih dekat dan jumlah tumbukkan efektif juga akan meningkat. Hal ini berarti
terjadi peningkatan laju suatu reaksi. Dan sebaliknya, jika konsentrasi berkurang,
maka tumbukan akan sedikit dan laju reaksi juga akan berkurang.

2. Suhu
Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu
pada suatu reaksi ang berlangsung dinaikkan, maka menyebabkan partikel
semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semaki sering,
menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan,
maka partikel semakin tak aktif, sehingga reaksi semakin kecil.

Gambar 2 : Pengaruh suhu terhadap laju reaksi


Sumber : wikenovi.wordpress.com
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa pada suhu tinggi, jumlah
partikel yang bertumbukan lebih banyak dibandingkan pada suhu rendah. Hal ini
disebabkan karena pada suhu tinggi energi kinetik partikel akan lebih besar. Hal
ini menyebabkan jumlah tumbukan semakin banyak sehingga laju reaksi akan
meningkat.
3. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu
katalis berperan dalam reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi
pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi.

10
Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energy aktivitas yang lebih
rendah.
Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Katalis banyak digunakan dalam industri dan kehidupan sehari-hari. Selain
itu, beberapa reaksi kimia di alam juga melibatkan katalis. Mekanisme kerja
katalis bergantung pada jenis katalisnya. Berikut ini adalah kelompok-kelompok
katalis:

a. Katalis Homogen
Katalis homogen adalah katalis yang wujudnya sama dengan wujud zat-zat
pereaksi. Dalam suatu reaksi kimia, katalis homogen berfungsi sebagai
pengantara (fasilitator).
b. Katalis Heterogen
Katalis heterogen adalah katalis yang wujudnya berbeda dengan pereaksi.
Reaksi zat-zat yang melibatkan katalis heterogen berlangsung pada permukaan
katalis tersebut. Misalnya reaksi hidrogenasi etena (C2H4) dengan katalis
logam nikel (Ni). Zat pereaksi, C2H4 dan H2 berwujud gas, sedangkan logam
Ni berwujud padat.
c. Enzim
Enzim adalah katalis yang mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam mahluk
hidup sehingga enzim dikenal pula dengan istilah biokatalis. Cara kerja suatu
enzim dapat diterangkan dengan metode kunci dan gembok yang dipopulerkan
oleh Emil Fischer pada tahun 1894.
d. Autokatalis
Autokatalis adalah zat hasil reaksi yang berfungsi sebagai
katalis. Artinya, zat hasil reaksi yang terbentuk akan mempercepat reaksi
kimia. Contohnya adalah reaksi antara kalium permanganate dengan asam
oksalat dan perusakan lapisan ozon.
4. Luas Permukaan
Luas permukaan memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi,
sebab semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel, maka tumbukan
yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat.
Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin
kecil tumbukkan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksipun semakin

11
kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu
semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk
bereaksi; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang
dibutuhkan untuk bereaksi.

Gambar 3 : Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi


Sumber : www.google.com
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa serbuk Fe bereaksi lebih cepat dari
pada batang Fe. Hal ini disebabkan karena luas permukaan serbuk Fe lebih luas
daripada kepingan Fe, sehingga bidang sentuhnya lebih banyak untuk bertumbukan
dengan zat lain. Akibatnya laju reaksi zat berbentuk serbuk lebih cepat daripada zat
yang berbentuk kepingan.

D. Demonstrasi Percobaan
1. Alat dan bahan
Alat yang digunakan :
 Botol bekas
 Stopwatch
Bahan-bahan yang digunakan :
 Soda kue
 Cuka
 Air mineral
 Balon
 Tablet vitamin C
 Air panas dan air dingin

12
2. Prosedur percobaan
a. Percobaan pertama yang akan dilakukan yaitu uji pengaruh luas permukaan
terhadap laju reaksi, berikut ini adalah prosedur-prosedur percobaan yang akan
dilakukan:
1. Siapkan tablet vitamin C

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=pRWSzuruS5s
2. Siapkan serbuk vitamin C

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=pRWSzuruS5s

3. Siapkan dua gelas air

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=pRWSzuruS5s

13
4. Masukkan tablet vitamin C dan serbuk vitamin C kedalam masing-masing
gelas yang sudah terisi dengan air

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=pRWSzuruS5s

5. Siapkan stopwatch untuk mengetahui vitamin C yang akan lebih cepat


larut terlebih dahulu

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=pRWSzuruS5s

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=pRWSzuruS5s

Dalam percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa luas


permukaan dapat mempengaruhi proses terjadinya laju reaksi. Dimana
serbuk vitamin C lebih cepat bereaksi dibandingkan dengan tablet vitamin
C. karena semakin luas permukaan, maka reaksi yang terjadi akan semakin
cepat begitupun sebaliknya.

14
b. Percobaan kedua yaitu uji pengaruh suhu terhadap laju reaksi, berikut ini
adalah prosedur-prosedur yang akan dilakukan:
1. Siapkan tablet vitamin C

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=pRWSzuruS5s

2. Siapkan dua gelas berisi air dingin dan air hangat

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=pRWSzuruS5s

3. Masukkan tablet vitamin C kedalam gelas berisi air panas dan air dingin

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=pRWSzuruS5s

15
4. Tunggu dan amati menggunakan stopwatch untuk mengetahui vitamin C
yang akan bereaksi terlebih dahulu diantara air panas dan air dingin

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=pRWSzuruS5s

Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa suhu dapat


mempengaruhi proses laju reaksi, dengan dibuktikannya tablet vitamin C yang
dilarutkan kedalam gelas yang berisi air panas lebih cepat bereaksi
dibandingkan dengan vitamin C yang dilarutkan kedalam gelas berisi air
dingin. Karena semakin tinggi suhu yang dihasilkan, maka semakin cepat laju
reaksinya, begitupun sebaliknya.

c. Percobaan ketiga yaitu pengujian untuk mengetahui pengaruh konsentrasi


terhadap laju reaksi. Berikut ini adalah prosedur-prosedur percobaannya:
1. Siapkan alat-alat dan bahan-bahan yang akan digunakan

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=ghdvkM2oiK0

16
2. Kemudian siapkan dua botol yang telah disediakan, masukkan cuka kedalam
botol pertama dengan takaran 1:2 dengan botol kedua

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=ghdvkM2oiK0

3. Lalu masukkan air kedalam masing-masing botol

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=ghdvkM2oiK0

4. Masukkan soda kue kedalam balon


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=ghdvkM2oiK0
5. Pasang balon yang sudah dimasukkan soda kue didalamnya

17
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=ghdvkM2oiK0
6. Masukkan soda kue kue secara bersamaan

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=ghdvkM2oiK0

7. Amati kedua balon tersebut untuk mengetahui reaksi yang lebih cepat antara
balon yang diisi cuka dan soda kue yang lebih banyak dengan yang sedikit
penambahan cuka dan soda kue

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=ghdvkM2oiK0
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa balon yang berisi soda
kue yang direaksikan dengan penambahan cuka apel lebih banyak akan lebih
cepat mengembang dibandingkan dengan balon yang berisi soda kue dan
penambahan cuka apel yang lebih sedikit. Karena konsentrasi yang dihasilkan
lebih besar maka frekuensi tumbukan akan semakin cepat laju reaksinya.

E. Kerjakan soal-soal dibawah ini!


1. Diketahui reaksi:
H2O (l) ̶> H2 (g) + ½O2 (g)

18
Mula-mula terdapat 0,5 M H2O setelah 10 detik bereaksi 0,1 M. Hitung laju reaksi
penambahan H2!
2. Diketahui reaksi:
2H2O2 (aq) + 2Iˉ (aq) ̶>2H2O (l) + I2 (aq)
Pada suatu percobaan dalam ruangan 10 liter larutan H2O2 0,5 mol dicampur
dengan larutan Iˉ 0,1 mol. Reaksi tersebut berlangsung selama 20 detik.
a. Tentukan laju reaksi pembentukan I2!
b. Tentukan laju reaksi untuk H2O!
3. Setiap kenaikan 10ºC laju reaksi berlangsung 2X lebih cepat. Bila pada suhu 5ºC
laju reaksi 8M/detik. Hitung laju reaksi pada suhu 25ºC!
4. Suatu reaksi berlangsung selama 10 detik pada suhu 4ºC. Hitung lamanya reaksi
pada suhu 24ºC, bila laju reaksi berlangsung 2X lebih cepat setiap kenaikan 5ºC!
5. Data hasil eksperimen dari reaksi:
A(aq) + 2B (aq) ̶> C (aq)
[A](M) [B] (M) Laju Reaksi

0,1 0,01 x

0,1 0,03 3x

0,3 0,01 9x

Laju reaksi yang terjadi jika konsentrasi A= 0,2 M dan B = 0,3 M adalah...

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Laju reaksi merupakan proses bertambah atau berkurangnya konsentrasi terhadap
waktu. Dari penyusunan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses
berlangsung
2. Laju juga menyatakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satu satuan waktu.
Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun
3. Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring
dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat peraksi semakin sedikit,
sedangkan produk semakin banyak
4. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya
produk
5. Konsentrasi, suhu, luas permukaan, dan katalis merupakan faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi proses terjadinya laju reaksi

B. Saran
Demikian pembahasan dari makalah kami. Kami berharap semoga
pembahasan dalam makalah ini dapat membantu dan bermanfaat bagi pembaca. Tak
ada gading yang tak retak dalam proses penyusunan makalah ini. Maka, kami
berharap kritik dan saran dari pembaca sebagai bahan pertimbangan untuk
meningkatkan kemajuan dalam penyusunan makalah kami dilain kesempatan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Zulfiana, Aficha. 2012. Supertrik Kimia SMA. Pustaka Widyatama. Yogyakarta


Zulviana, Aficha. 2010. Strategi Kebut Semalam Kimia. Cakrawala. Yogyakarta
https://kimdaslajureaksi.blogspot.com/2015/11/laju-reaksi.html
https://imzshima.blogspot.com/2012/02/makalah-laju-reaksi-kimia.html
https://www.ilmukimia.org/2016/02/teori-tumbukan.html
https://www.youtube.com/watch?v=ghdvkM2oiK0
https://www.youtube.com/watch?v=pRWSzuruS5s

21

Anda mungkin juga menyukai