TERMOKIMIA
XI IPA 2
A. PENGERTIAN TERMOKIMIA
Termokimia merupakan ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat
yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika.
Termokimia ini mempelajari hubungan antara energi panas dan energi kimia. Energi kimia
merupakan energi yang dikandung setiap unsur atau senyawa, energi kimia yang terkandung
dalam suatu zat adalah semacam energi potensial zat tersebut. Energi potensial kimia yang
trkandung dalam suatu zat disebut panas dalam atau entalpi dan dinyatakan dengan
simbol H. Selisih antara entalpi reaktan dan entalpi hasil pada suatu reaksi disebut perubahan
entalpi reaksi, dan diberi simbol ΔH.
1. Sistem Terbuka
Sistem terbuka adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadi perpindahan energi dan zat
(materi) antara lingkungan dengan sistem. Pertukaran materi artinya ada reaksi yang dapat
meninggalkan wadah reaksi, misalnya gas
2. Sistem tertutup
Suatu sistem yang mana antara sistem dan lingkungan dapat terjadi perpindahan energi, tapi
tidak terjadi pertukaran materi
3. Sistem terisolasi
Suatu sistem yang memungkinkan terjadinya perpindahan energi dan materi antara sistem
dengan lingkungan
2. Reaksi Endoterm
Reaksi yang terjadi ketika berlangsungnya penyerapan panas atau kalor, maka perubahan
entalpi reaksi bernilai positif.
Contoh : 2NH3 N2 (g) + 3H2 (g) + 26,78 Kkal
Perubahan entalpi pada reaksi endoterm dirumuskan sebagai berikut:
Kesimpulan :
Besarnya perubahan entalpi (ΔH) sama dengan besarnya panas reaksi, tapi dengan tanda
berlawanan.
Artikel Penunjang : Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
1. Contoh monoatomik : C(s), Fe(s), H+(aq), Ba(s), Ca(s), Mg(s), Na(s), Al(s), B(s),
Zn(s), P(s). Monoatomik termasuk golonga gas mulia dan logam lainnya.
2. Contoh poliatomik : O2(g), Cl2(g), P4(s), H2(g), Br2(l), N2(g), I2(g), F2(g).
Poliatomiktermasuk halogaen dan gas selain gas mulia.
Semua unsur-unsur yang sudah terdapat dialam ini nilai entalpi pembentukannya nol.
Misal:
Termasuk reaksi eksoterm. Adalah kalor yang dilepas pada pembentukan 1 mol air dan reaksi
asam-basa pada suhu 25 derjat celsius dan tekanan 1 atmosfer.
Menggunakan kalorimetri
Menggunakan hukum Hess atau hukum penjumlahan
Menggunakan data tabel entalpi pembentukan
4Menggunakan data energi ikatan
Karena kalorimeter merupakan sistem terisolasi, maka tidak ada energi yang terbuang ke
lingkungan, sehingga mlah energi kalor reaksi dan perubahan entalpi reaksi menjadi:
Contoh :
H2(g) + ½ O2(g) H2O(l) ΔH = -68,3 kkal/mol
H2O(l) H2(g) + ½ O2(g) ΔH = 68,3 kkal/mol
2. Hukum Hess
Hukum ini dikemukakan oleh German Hess (1840), yang berbunyi :
“Bila suatu perubahan kimia dapat dibuat menjadi beberapa jalan/cara yang berbeda,
jumlah perubahan energi panas keselurahannya (total) adalah tetap, tidak bergantung pada
jalan/cara yang ditempuh”.
Berkebalikan dengan reaksi eksoterm adalah reaksi endoterm, yaitu reaksi yang
disertai penyerapan kalor dari sistem ke lingkungan. Reaksi ini dapat diamati saat kita
melarutkan asam sitrat atau sitrun, yaitu bahan yang dipakai untuk memberikan rasa
masam dalam pembuatan sirup dan manisan. Ketika asam sitrat dilarutkan dalam
segelas air, kita akan merasakan bahwa suhu gelas berubah menjadi lebih dingin.
Dalam persamaan reaksi termokimia, jenis perubahan energi yang terjadi dapat kita
lihat dari perubahan entalpinya (∆H). Reaksi eksoterm memiliki ∆H berharga negatif,
sedangkan reaksi endoterm memiliki ∆H berharga positif.
Contoh:
Eksoterm: 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g) ∆H = -483,6 kJ
Endoterm: N2(g) + O2(g) → 2NO(g) ∆H = +180,5 kJ
DIAGRAM TINGKAT ENERGI
Salah satu cara untuk menunjukkan perubahan kalor/ entalpi yang terjadi dalam suatu
reaksi kimia adalah dengan menggunakan diagram tingkat energi.
Dalam diagram tingkat energi, dituliskan reaktan dan besarnya entalpi yang dimiliki di
awal reaksi serta produk dan besarnya entalpi di akhir reaksi. Selisih entalpi ini
menunjukkan banyaknya perubahan entalpi yang terjadi.
Pada diagram tingkat energi reaksi eksoterm, entalpi produk lebih rendah daripada
entalpi reaktan karena sistem melepaskan kalor ke lingkungan.
Contoh:
Pada diagram tingkat energi reaksi endoterm, entalpi produk lebih tinggi daripada
entalpi reaktan karena sistem menyerap kalor dari lingkungan.
Contoh:
Alat :
NO. NAMA ALAT JUMLAH
1 Termometer 1
2 Gelaskimia 2
3 Cawan petri 2
4 Tabungreaksi 1
5 Penjepit 1
6 Sendok spatula 1
7 pipettetes 1
8 Rak 1
VIII. DISKUSI/PEMBAHASAN
Kami duduk di bangku sesuai dengan urutan kelompok, kami juga sudah
disediakan jaz lab dari sekolah. Kami memulai praktik dengan mengambil
alat praktikum perwakilan dari kelompok, kami mendata alat praktik yang
kami terima,kami mencuci kembali alat tersebut sebelum digunakan
praktek.
IX. KESIMPULAN
Percobaan 1.
Pencampuran CaO dengan aquades termasuk jenis reaksi Eksoterm ,memiliki T1=29◦ C ,
T2= 29◦ C , dan ΔT= 0◦ C. Menghasilkan ΔH= 0 kJ/mol, tidak ada perubahan reaksi.
Percobaan 2.
Pencampuran NaOH dengan aquades termasuk reaksi Eksoterm, memiliki T1= 29◦ C , T2= 38◦ C
dan ΔT= 9◦ C. Menghasilkan ΔH= 76,75 kJ/mol, terjadi perubahan kalor menjadi panas.
X. DAFTAR PUSTAKA
XI. LAMPIRAN
1. LAMPIRAN LKS
Penjelasan :
Hubungan antara ukuran suhu dengan kalor adalah kalor merupakan bentuk enrgi
yang dipindahkan melalui batasan batasan sistem, akibat adanya perbedaan suhu
antara sistem dengan lingkungan. Suhu mempengaruhi sistem kerja dari kalor,
semakin tinggi suhu suatu reaksi kimia maka, akan menghasilkan kalor ( energi )
yang semakin besar pula.
Contohnya adalah ketika kita sedang memanaskan air di teko, bila suhu yang
digunakan kecil maka air akan lama untuk mendidih namun bila suhu yang
Penjelasan :
Entalpi adalah besaran energi dalam berbentuk kalor yang tersimpan dalam suatu
sistem. sedangkan perubahan entalpi adalah perubahan eneri dalam yang
berbentuk kalor yang disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan, perubahan
kalor ,dan perubahan volume sehingga menggakibatkan kerja sistem ke
lingkungan atau kerja lingkungan menuju ke sistem.
2. Berdasarkan data hasil pengamatan, NaOH padat bereaksi dengan aquades (H2O)
Penjelasan :
Penjelasan :
= 25 ml × 1 g/ml
= 25 g = 25 : 18 = 1,3889 mol
= 25,5 g
M: 0,0125 1,3889 -
S: - 1,3755 0,0125
Q = m × c × ∆T
Q = 959,31 J ∆H = Q/mol
∆H
NaOH(s) + H2O(l)
Entalpi
NaOH(aq) + H2O(l)
Penjelasan :
Penjelasan :
M HCl = 0,5 M
Maka, n HCl = M × V
= 0,5 M × 0,002L
= 0,001 mol
= 0,036 gram
= 0,036 g + 0,1 g
= 0,136 gram
M: 0,0037 0,001 - -
Q = m × c × ∆T
Q = 2, 8424 j
∆H
Mg(s) + HCl(aq)
Entalpi
MgCl2(aq) + H2(g)
Penjelasan :
= 25 ml × 1 g/ml
= 25 g = 25 : 18 = 1,3889 mol
= 0,5 g + 25 g
= 25,5 gram
Q = m × c × ∆T
Q = 426,36 J
∆H = Q : mol
∆H = 37,53 kJ/mol
∆H
CO(NH2)(s) + H2O(l)
Entalpi
∆H = 37,53 kJ/mol
CO(NH2)(aq) + H2O(l)
1. LAMPIRAN PERHITUNGAN