Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

REAKSI ENDOTERM DAN EKSOTERM

SMA INDOCEMENT

NAMA: KAMILLA BILQIS


KELAS : XI MIPA 2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya pnjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
perlindungan nya say dapat menyelesaikan laporan ini tentang hasil praktikum saya Kamilla
Bilqis tentang peristiwa Eksotrem dan Endotrem. Tak lupa juga sya berterimakasih kepada ibu
Destri Rahmawati selaku guru yang telah memberi arahan kepada saya dalam menyelesaikan
praktikum dan penyelesaian laporan. Sehingga saya bisa mengerti tentang peristiwa Eksotrem
dan Endotrem dengan jelas karena telah melakukan praktikum dengan hasil yang baik dan tidak
gagal.
Jika ada kesalahan sya dalam mengerjakan atau dalam pengetikan laporan, saya selaku siswa
mohon maaf serta kritik dan saran untuk kemajuan dalam pembuatan laporan selanjut nya,
karena saya adalah manusia yang tidak pernah luput dari kesalahan. Mudah-Mudahan dengan
menulis laporan ini saya bisa lebih maju dalam pembelajaran.

BOGOR, 16 SEPTEMBER 2020

I. TUJUAN
“UNTUK MEMBEDAKAN REAKSI EKSOTREM DAN ENDOTREM “

II. LANDASAN TEORI


REAKSI EKSOTREM DAN ENDOTREM
Perubahan entalpi (ΔH) positif menunjukkan bahwa dalam perubahan terdapat penyerapan
kalor atau pelepasan kalor. Reaksi kimia yang melepaskan atau mengeluarkan kalor disebut
reaksi eksoterm, sedangkan reaksi kimia yang menyerap kalor disebut reaksi endoterm.

A) REAKSI EKSOTERM
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor. Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang
disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan (kalor dibebaskan oleh sistem ke
lingkungannya) ditandai dengan adanya kenaikan suhu lingkungan di sekitar sistem.
Contoh reaksi eksoterm adalah kapur tohor (gamping), CaO(s) dimasukkan ke dalam air.
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq)
Selain itu, contoh reaksi eksoterm dikehidupan sehari-hari adalah membakar minyak tanah di
kompor minyak dan nyala api unggun.
Pada reaksi eksoterm, sistem membebaskan energi, sehingga entalpi sistem akan berkurang,
artinya entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu, perubahan
entalpinya bertanda negatif. Sehingga p dapat dinyatakan sebagai berikut:
ΔH = Hp – Hr < 0 (negatif)
B) REAKSI ENDOTERM
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Reaksi endoterm merupakan reaksi yang
disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem (kalor diserap oleh sistem dari
lingkungannya) dan ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem.
Contoh reaksi endoterm adalah pelarutan amonium khlorida, NH4Cl.
NH4Cl(s) + Air → NH4Cl(aq)
Selain itu, contoh lain dari reaksi endoterm yakni proses fotosintesis pada tumbuhan dan
asimilasi.
Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan
bertambah. Artinya entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya,
perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi (Hp - Hr)
bertanda positif. Sehingga perubahan entalpi untuk reaksi endoterm dapat dinyatakan:
ΔH = Hp- Hr > 0 (Positif)
Berdasarkan penyerapan kalor (ΔH Positif) dan pelepasan kalor (ΔH Negatif). Reaksi kimia
dibedakan menjadi:
Reaksi Endoterm, yaitu reaksi kimia yang melibatkan penyerapan kalor. Nilai ΔH reaksi adalah
positif (+)
Reaksi eksoterm, yaitu reaksi kimia yang melibatkan pelepasan kalor. Nilai ΔH reaksi adalah
Negatif (-)

Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan
bertambah. Artinya H akhir (H dari zat-zat produk reaksi) lebih besar dari pada entalpi H awal (H
dari zat-zat pereaksi). Akibatnya, perubahan entalpi (ΔH) yaitu selisih antara entalpi (H) akhir
dengan entalpi (H) awal. Sehingga nilainya bertanda positif. Hal ini ditandai dengan
menurunnya suhu lingkungan dan bertambahnya suhu pada sistem.
Sebaliknya pada reaksi eksoterm, sistem membebaskan energi, sehingga entalpi sistem akan
berkurang, artinya entalpi akhir lebih kecil dari entalpi awal. Oleh karena itu, perubahan
entalpinya bertanda negatif. Pada reaksi eksoterm ini suhu sistem akan menurun dan suhu
lingkungan bertambah
Dapat disimpulakn bahwa :
Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia dengan dengan sistem pelepasan kalor. Pada reaksi
eksoterm, suhu campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat – zat kimia yang
bersangkutan akan turun sehingga sistem melepaskan kalor ke lingkungannya.

Reaksi endoterm adalah reaksi kimia denggan sistem menyerap kalor dari lingkungannya. Pada
reaksi ini, terjadi kenaikan energi potensial zat – zat yang berinteraksi atau terjadi penurunan
energi kinetik hingga suhu sistem turun.

III. ALAT DAN BAHAN


A. ALAT
1. Sendok plastic
2. Gelas plastic
B. BAHAN
1. Detergen
2. Citrum
3. Air mineral

IV. CARA KERJA


Bagian I
1. Masukan dua sendok makan detergen ke dalam gelas plastic
2. Masukan air mineral seteng gelas kedalam gelas plastic yang berisi detergen tersebut
3. Lalu aduk hingga tercampur rata
4. Pegang gelas plastic itu dan rasakan suhunya .

Bagian II
1. Masukan dua sendok makan citrum ke dalam gelas plastic
2. Masukan setengah gelas air mineral ke dalam gelas yang berisi citrum
3. Lalu aduk hingga tercampur rata
4. Pegang gelas plastic itu dan rasakan suhunya

V. HASIL PENGAMATAN

NO REAKTAN HASIL
.

1. Air mineral + Detergen Berbuih, Bergelembung,


( H2O + Na2so4 ) Berwarna putih, Memiliki bau,
Gelas menjadi panas.

2. Air mineral + Citrun Tidak berbuih, Tidak


( H2O + C6H8O7 ) bergelembung, Tidak memiliki
bau, Tidak memiliki warna
( bening), Gelas menjadi
dingin.

VI. PEMBAHASAN
Pencampuran Air mineral dengan Detergen menghasilkan panas . Reaksi kimia yang
menghasilkan panas adalah reaksi eksotrem mempunyai deltaH = Bernilai Negatif ( - )
Pencampuran Air mineral dengan Citrun menghasil suhu dingin. Reaksi kimia yang
menghasilkan dingin adalah reaksi endotrem mempunyai deltaH = Bernilai Positif ( + )
Pada percobaan detergen suhu air mula-mula lalu di masukkan Detergen kedalam air
tersebut, setelah tercampur ukur suhunya dan suhu menjadi panas. Dari percobaan ini kita
dapat memastikan bahwa ini adalah Reaksi Eksotrem karena reaksi eksotrem adalah reaksi
kimia dengan pelepasan kalor. Pada reaksi eksotrem, suhu campuran reaksi akan naik dan
energi potensal dari zat-zat kimia akan turun sehinggamsistem meepaskan kalor ke lingkungan.
Pada percobaan citrun suhu air mula-mula lalu di masukkan Citrun kedalam air tersebut, setelah
tercampur uur suhunya dan suhunya menjadi panas. Dari percobaan ini kita dapat memastikan bahwa
ini adalah Reaksi Endotrem kerena mengalami endotrem yaitu reaksi kimia dengan system menyerap
kalor dari lingkungan nya. Pada reaksi ini, terjadi kenaikan energi potensial zat-zat yang bereaksi atau
terjadi penurunan energi kinetic sehingga suhu system turun.

VII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah di lakukan, maka kami menyimpulkan bahwa reaksi
eksotrem ditandai dengan kenaikan suhu ( keadan luar gelas menjadi panas ) dan reaksi
endotrem ditandai dengan penurunan suhu ( keadaan luar gelas menjadi dingin ). Selain itu
pada Reaksi Eksotrm terjadi perpindahan kalor dari system ke lingkungan dan Reaksi Endotrem
terjadi perpindahan kalor dari ingkungan ke system. Bahan yang mengalami Reaksi Eksotrem
adalah Detergen, dan bahan yang mengalami Reaksi Endotrem adalah Citrum ( Citric Acid ).

VIII. DAFTAR PUSTAKA

JUDUL : LAPORAN HASIL PRAKTIKUM


PENULIS : KAMILLA BILQIS
TAHUN : 2020
KOTA TULIS : BOGOR

Anda mungkin juga menyukai