Anda di halaman 1dari 7

Laporan

PRATIKUM KIMIA REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM

Disusun oleh
1.Aster Arum Kirana
2.Lisa Amelia
3.Farissa Indira Mauza
4.Maisarah
5.Priyan Irawan
6.Jody Aulia

Pembimbing :Narliati S.Pd

SMA NEGERI 2 MEULABOH


TAHUN AJARAN 2023
I. Tujuan

Menentukan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan pelepasan dan penyerapan kalor.

II. Dasar teori

Semua reaksi kimia dapat menyerap maupun melepaskan energi dalam bentuk
panas (kalor). Kalor adalah perpindahan energi termal antara dua materi yang memiliki
perbedaan temperatur. Kalor selalu mengalir dari benda panas menuju benda dingin.
Termokimia adalah kajian tentang perpindahan kalor yang terjadi dalam reaksi kimia
(kalor yang menyertai suatu reaksi kimia). Aliran kalor yang terjadi dalam reaksi kimia
dapat dijelaskan melalui konsep sistem-lingkungan.
Hampir dalam setiap reaksi kimia akan selalu terjadi penyerapan dan pelepasan
energi. Apabila perubahan kimia terjadi pada wadah sekat, sehingga tidak ada kalor yang
masuk maupun keluar dari sistem. Dengan demikian energy total yang dimiliki sistem
adalah tetap. Perubahan energi dalam reaksi kimia ada dua yaitu : perubahan endoterm dan
perubahan eksoterm.
1. Reaksi Eksoterm
Eksoterm adalah reaksi yang membebaskan kalor, yaitu perubahan yang mampu
mengalirkan kalor dari sistem ke lingkungan atau melepaskan kalor ke lingkungan.
Bila perubahan eksoterm terjadi temperatur sistem meningkat, energi potensial zat-zat
yang terlibat dalam reaksi menurun. Artinya entalpi produk lebih kecil dari pada
entalpi reaksi. Oleh karena itu, perubahan entalpi reaksinya bernilai negatif. artinya
entalpi produk (Hp) lebih kecil dari pada entalpi pereaksi (Hr). Oleh karena itu
perubahan entalpinya (ΔH) bertanda negatif.
Reaksi Eksoterm: ΔH = Hp –Hr < 0 (negatif)

2. Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor yaitu perubahan yang akan
mengalirkan kalor ke dalam sistem. Bila suatu perubahan endoterm terjadi, temperatur
sistem menurun, energi potensial zat-zat yang terlibat dalam reaksi akan meningkat.
Pada reaksi endoterm,sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem
akan bertambah, artinya entalpi produk (Hp) lebih besar dari pada entalpi pereaksi
(Hr). Akibatnya, perubahan entalpinya (ΔH) bertanda positif. Reaksi Endoterm: ΔH =
Hp –Hr > 0 (positip)
III. Alat dan Bahan

1. Lilin
2.Air berwarna/ Air power f
3.Kapur
4.Gelas
5.Air putih
6.Piring
7.Termometer
8.Alat pengaduk/ Spatula
9.detergent
IV. Cara kerja

pertama : cara kerja reaksi eksoterm:

nyalakan lilin lalu letakkan koin tuangkan air berwana

kemudian letakkan gelas di atas lilin tutup di bagian lilin saja

kemudia air akan naik kedalam gelas dan lilin akan mati
cara kerja kedua :

letakkan air putih kedalam gelas

letakkan termometer suhu air di dalam gelas saat awal adalah dengan suhu 28°C

kemudian tuangkan detergent kedalam air putih tersebut


Aduk detergent yang ada di dalam air hingga terasa panas atau hangat di permukaan gelas

kemudian setelah itu, suhu naik menjadi 30°C


V. Kesimpulan

1. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai pelepasan kalor ke lingkungan dan
mempunyai harga perubahan entalpi negatif.
2. Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem
dan mempunyai harga perubahan entalpi positif.

Anda mungkin juga menyukai