Teori :
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang membebaskan kalor. Contoh Eksoterm: membakar
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Contoh Endoterm: asimilasi dan
fotosintesis.
Pada reaksi eksoterm, kalor mengalir dari sistem ke lingkungan sehingga entalpi sistem akan
berkurang, artinya entalpi produk (Hp) lebih kecil dari pada entalpi pereaksi (Hr). Oleh karena
Pada reaksi endoterm,sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan
bertambah, artinya entalpi produk (Hp) lebih besar dari pada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya,
Perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dan endoterm dapat dinyatakan dengan diagram
Pada reaksi endoterm terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau pada reaksi
Banyak reaksi yang berlangsung serta merta begitu zat peraksi dicampurkan, tetapi banyak
juga yang memerlukan pemanasan supaya menjadi reaksi. Reaksi eksoterm yang berlangsung
penurunan suhu. Reaksi eksoterm ada juga yang memerlukan pemanasan untuk memaulai
Langkah kerja :
1. Masukkan kurang lebih 3 cm3 larutan asam klorida (HCl) 2 M ke dalam sebuah
tabung reaksi, kemudian tambahkan potongan pita magnesium sepanjang 4 cm. Amati
tabung reaksi. Tambahkan kristal amonium klorida (NH4Cl) sebanyak 2 spatula. Aduk
campuran itu kemudian tutuplah dengan gabus. Pegang tabung itu dan rasakan
suhunya. Biarkan sebentar, buka tabung dan cium bau gas yang timbul. Catat
pengamatan anda.
spatula. Masukkan campuran itu ke dalam tabung reaksi. Panaskan tabung itu sampai
campuran berpijar. Hentikan pemanasan, amati apa yang terjadi dan catat pengamatan
anda.
4. Masukkan 3 spatula bubuk tembaga (II) karbonat (CuCO3) ke dalam tabung reaksi.
Panaskan tabung sampi mulai terjadi perubahan pada bubuk tembaga tersebut.
Hentikan pemanasan, amati apa yang terjadi dan catat pengamaatan anda.