•
• pengukuran Kasar dan teliti
•Presisi dan Akurasi
• Kesalahan Analisis
•Metode Analisis Kuantitatif Klasik
Pengukuran Kasar dan teliti
Pengukuran teliti :
Terukur dengan tepat
• bobot zat : 1 g; 1,0 g; 1,050 g; 1,0508 g ?
• Volume larutan : 1 mL; 1,0 mL; 1,00 mL; 1,000 mL; 10 μL ?
- Ketertiruan (reproducibility)
Kedekatan data analisis dari sejumlah
pengulangan dengan operator lab, alat yang
berbeda tetapi dengan metode yang sama
Akurasi
Kedekatan hasil pengukuran dengan nilai
yang sebenarnya atau yang diterima
Jenis :
• Kesalahan analisis positif : hasil analisis > nilai sesungguhnya
• Kesalahan bernilai negatif : hasil analisis < nilai sesungguhnya
Penyebab :
Metode yang digunakan
Manusia (human) : persiapan larutan (analat, indikator dll)
Pengukuran bahan/pereaksi
pengamatan
pengukuran hasil
GRAVIMETRI
GRAVIMETRI EVOLUSI
GRAVIMETRI PENGENDAPAN
PENGERTIAN
Gravimetri : metode pengukuran zat berdasarkan
penimbangan massa hasil reaksi
Gravimetri evolusi :
melibatkan proses penguapan/pembentukkan gas
pada suhu tertentu. Zat yang diuapkan dikumpulkan
dan ditimbang langsung atau berdasarkan
penimbangan berdasarkan selisih.
Gravimetri pengendapan :
analit yang akan ditentukan diendapkan oleh pereaksi
pengendap menghasilkan produk yang komposisinya
diketahui atau produk yang dapat dikonversi menjadi
yang komposisinya diketahui
JENIS AIR DALAM BAHAN
• Air yang terikat secara kimia
Air Kristal
Air yang terikat secara kimia dalam bahan,
dalam bentuk H2O dan jumlahnya tertentu
contoh : CuSO4.5H2O ; (COOH)2 2H2O
Air Konstitusi
Air yang terikat secara kimia dalam bahan
dalam bentuk H2O tetapi akan keluar
sebagai H2O bila bahan terurai
Contoh : Ca(OH)2 → CaO + H2O
• Air yang terikat secara fisik
Air (ter)adsorpsi
air yang terjerap pada permukaan partikel zat.
Dapat lepas pada suhu tidak terlalu tinggi
Air terlarut
Air yang terlarut dalam partikel zat
Dapat lepas pada suhu tinggi
Air (ter)oklusi
air yang terkurung diantara partikel zat
dapat lepas pada suhu tinggi
Air Higroskopis
GRAVIMETRI EVOLUSI
Penentuan Kadar Air dengan cara
Gravimetri Evolusi langsung
• Prinsip :
1) Sampel dipanaskan dengan adanya O2
• Mengubah karbon dalam sampel menjadi CO2
• Mengubah hidrogen dalam sampel menjadi H2O
C(sample) + O2 → CO2
2H(sample) + ½O2 → H2O
kadar air
m2 m1
x100%
manalat
Kemungkinan Kesalahan Analisis
• Alat bocor → tidak semua H2O terjerap pada absorben
m2 < mseharusnya ; mair < mseharusnya
Kadar air terukur < kadar air seharusnya
(kesalahan analisis negatif)
analat
Δ
Analat kering H 2 O (g)
(m1 ) (m 2 )
• Massa air = m1 – m2
kadar air
m1 m2
x100%
m1
KEMUNGKINAN KESALAHAN
ANALISIS
• Zat terurai menghasilkan gas
m2 < mseharusnya
kadar air terukur > kadar air seharusnya
(kesalahan analisis positif)
• Zat teroksidasi
m2 > mseharusnya :
kadar air terukur > kadar air seharusnya
(kesalahan analisis positif)
Pembakuan Cara Analisis
Jenis air apa yang keluar pada suhu 105ᴼC ?
Apakah semua jenis air tersebut keluar ?
Tidak dapat dipastikan
Cara dibakukan :
T (105 C) dan waktu tertentu (24-48 jam)
pemanasan pasa suhu yang sama diulang sampai diperoleh bobot tetap.
Contoh :
Setelah dipanaskan selama 48 jam pada suhu 105 C,
- Bobot contoh 12,2568 g. Pemanasan
- Ditambah 1 jam , bobot menjadi 12,2005 g
- Ditambah lagi 1 jam, bobotnya menjadi 12,0005 g (bobot belum tetap dan
harus dipanaskan lagi)
- Ditambah lagi 1 jam, bobot menjadi 12,0004 g
Disimpulkan : untuk contoh tersebut kadar air ditentukan dengan
cara pemanasan pada 105 C selama 48 + 1 + 1 = 50 jam
Kadar zat berdasarkan basis basah dan Basis Kering
Kadar air : jumlah air yang terdapat dalam sampel moist
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟
- 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ)
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟
- 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔)
Hubungan basis basah dan basis kering :
𝑚.𝑎𝑖𝑟 𝑚.𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑘. 𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ = :(
𝑚.𝑎𝑖𝑟+𝑚.𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑚.𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑚. 𝑎𝑖𝑟
𝑚. 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑘. 𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ =
𝑚. 𝑎𝑖𝑟
𝑚. 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 + 1
Contoh :
kadar Fe dalam sampel berdasarkan basis kering adalah 90%. Kadar
air sampel basis basah adalah 15%. Maka, kadar Fe berdasarkan basis
basah adalah :
= (0,9 x (1 – 0,15)
= 0,765 atau 76,5%
GRAVIMETRI
PENGENDAPAN
Tahapan :
1. Persiapan larutan
2. Pengendapan
3. Ageing/digestion
4. Penyaringan
(dekantasi)
5. Pencucian endapan
(enap-tuang)
6. Pemijaran/pengeringan
endapan
7. Penimbangan endapan
8. Perhitungan
1. PERSIAPAN LARUTAN
Pencucian endapan :
• gunakan larutan elektrolit (cth HCl, NH4NO3, HNO3) .
• Jangan gunakan Air karena air akan menghilangkan
atmosfer ionik dan menyebabkan terjadinya peptisasi
( endapan kembali ke bentuk koloid) .
• Elektrolit harus bersifat volatil sehingga hilang saat
pengeringan.
Proses Pertumbuhan Kristal endapan
Dua fase pertumbuhan kristal :
Nukleasi – molekul-molekul dalam larutan bergabung
secara acak dan mebentuk agregat kecil
Pertumbuhan
kristal
Dalam
gumpalan
Bahan Pengendap Anorganik dan Organik
• Anorganik :
- amonium fosfat dan amonia :
Mg2+ + NH3 + (NH4)2HPO4→ MgNH4PO4 → Mg2P2O7
- asam sulfat : Ba2+ + H2SO4 → BaSO4
• Organik
8-hidroksikuinolin (C9H7ON); BM =145
Mg2+ + C9H7ON → Mg(C9H6ON)2 + 2H+
Al3+ + C9H7ON → Al(C9H6ON)3 + 3H+
pengaturan pH – memisahkan kation
Dimetilglioksim (C4H8O2N2; BM = 116)
spesifik : larutan asam : Pd
larutan basa : Ni
analit pengendap Endapan yg Endapan yang
terbentuk ditimbang
analit pengendap Endapan yg Endapan yang
terbentuk ditimbang
Anorganik :
Digestion (Ageing)
Memanaskan endapan dalam cairan induk (inang)
selama waktu tertentu untuk memicu pertumbuhan inti
– Selama digestion, partikel-partikel kecil larut dan
terbentuk partikel lebih besar.
– Proses ini membantu menghasilkan kristal lebih besar
yang lebih mudah disaring.
DT
Selama digestion pada suhu tinggi:
Partikel-partikel kecil cenderung larut kembali dan kemudian
mengendap lagi pada partikel yang lebih besar.
Pengotor-pengotor teradsorpsi cenderung pergi ke larutan
©Gary Christian,
Analytical Chemistry,
6th Ed. (Wiley)
Pematangan Ostwald. 44
Filtrasi
Kertas saring
Cawan Gooch
Cawan Gooch
Mengurangi Pengotoran
Endapan
1. Sebelum pembentukkan endapan
2. Selama pembentukkan endapan : endapan
kasar → mempersulit pembentukkan endapan
3. Sesudah pengendapan :
- pencucian endapan → cairan pencuci
a. Mudah dan cepat :
- T?
- cairan panas ?
- BaSO4 lebih baik dicuci dengan air panas
b. Tidak melarutkan endapan
BM analat (g/mol) a
FG X (mol analit/mol endapan)
BM endapan (g/mol) b
FAKTOR GRAVIMETRI
BEBERAPA SENYAWA
Senyawa/Unsur Senyawa yang Faktor
yang dicari ditimbang Gravimetri
kadar air
2,000 1,7500
x100% 12,5 %
2,000
b) 1,250 g contoh kering → 100 mL
↓
25 mL → 100 mL
↓
25 mL + pengendap
Reaksi : 2Fe3+ → Fe(OH)3 → Fe2O3
ArFe 2 56 2
massaFe x xgFe2O 3 x x 0,1 0,07 g
MrFe2O 3 1 160 1
0,07 g
kadar Fe berdasar bobot kering x(100/4)x(100/4)x100 % 89,6 %
1,250 g
kadar Fe berdasar bobot basah 89,6 % x (1 0,125) 78,4%
Latihan : Review Konsep
1. Sebutkan empat syarat endapan yang harus diperoleh pada
gravimetri pengendapan
2. Jelaskan perbedaan :
a. Endapan kristalin dan koloid
b. metode gravimetri evolusi dan gravimetri pengendapan
c. True Precipitation dan coprecipitation
d. Peptisasi dan koagulasi koloid
e. Nukleasi dan pertumbuhan partikel
3. Jelaskan mengapa umumnya endapan ionik dicuci dengan
larutan elektrolit daripada dengan akuades ?
4. Mengapa kita seharusnya mencuci endapan AgCl dengan
HNO3 dan tidak boleh menggunakan NaNO3 ?
5. Sebutkan jenis-jenis kopresipitasi dan usaha apa yang harus
dilakukan untuk mengatasi masing-masing jenis kopresipitasi
tersebut ?
Latihan perhitungan Gravimetri
1. Hitung faktor gravimetri dari :
Zat yang dicari Zat yang ditimbang