Anda di halaman 1dari 4

I.

Judul
Densitas
II. Maksud dan Tujuan
Agar praktikan bisa Menentukan berat jenis suatu larutan pada beberapa
konsentrasi.

III. Dasar Teori

Densitas/massa jenis menyatakan ukuran massa atau berat


suatu benda terhadap volume dari benda tersebut. Density
(kerapatan) berhubungan dengan konsentrasi, yaitu fasa terlarut
dan fasa pelarut, semakin banyak pelarut maka kadar zat terlarut
akan semakin berkurang ini berarti kerapatannya berkurang,
demikian pula sebaliknya. Cara pengukurannya adalah dengan
membandingkan air yang sudah diketahui nilai kerapatannya
dengan larutan ZAP yang diambil pada volume yang sama dan
pada suhu yang sama.

Dahulu disebut bobot jenis (bj), adalah bilangan yang


menyatakan berapa gram bobot 1 cm3 suatu zat atau berapa kg
bobot 1 dm3 zat, karena 1 dm3 air pada bobot 4 oC bobotnya 1 kg,
maka bilangan yang menyatakan berapa kali berat 1 dm3 zat itu
dengan 1 dm3 air pada 4 oC disebut juga bj. Akan tetapi dalam
praktek, bj yang ditetapkan dengan pikometer akan
membandingkan bobot zat pada volume tertentu dengan bobot air
pada volume yang sama padasuhu kamar (t oC), maka bj menurut
batasan lama diberikan nama lain , yaitu kerapatan (d).Menurut
SNI 06-4085-1996 bobot jenis sabun mandi yang diperbolehkan
yaitu 1,01-1,10 g/mL.

IV. Alat dan Bahan


A. Alat B. Bahan
- Piknometer - Larutan sampel ZAP
- Termometer - Air suling
- Neraca Analitik
- Oven
- Eksikator
- Pipet ukur 10 ml
- Piala gelas
- Gelas ukur 100 ml

V. Langkah Kerja
- Membuat larutan contoh uji 0.1 ; 0.2 ; 0.3 %.
- Piknometer kosong dioven kurang lebih 1 jam pada suhu 105 - 110°C.
- Piknometer kosong dieksikator kurang lebih 15 menit (berat terhadap a
gram).
- Masukkan contoh uji konsentrasi 0.1 % lalu timbang (berat tetap b gram)
amati suhu nya.
- Lakukan proses pada contoh uji konsentrasi 0.2 ; 0.3 seperti pada contoh uji
0.1 %.

VI. Data Pengamatan

Contoh uji ZAP No. 5

• Bobot piknometer = 34,766 gr

• Bobot Air = 60,7230-34,766= 3,6822 gr

• Bobot larutan 0,1% = 60,7230-34,766 = 25,6861 gr

• Bobot larutan 0,2% = 59,5813-34,766= 25,6998 gr

• Bobot larutan 0,3% = 59,1519-34,766= 25,7053 gr

• daq t (28oC) = 1,0563

𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑧𝑎𝑡 𝑠𝑢ℎ𝑢 º𝑡


Dt4ºC = 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑖𝑟 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑡
𝑥 𝑑𝑡 𝑎𝑞
25,957
1. 0,1 % = 25
𝑥 1,0563 = 1,092
24,8153
2. 0,2 % = 25
𝑥 1,0563 = 01,0445
24,385
3. 0,3 % = 25
𝑥 1,0563 = 1,030
VII. Diskusi

Untuk mengetahui nilai density dari suatu ZAP dilakukan penentuan berat
jenis dengan menggunakan viskometer Ostwald. ZAP memiliki berat jenis lebih
basar daripada air, hal ini membuktikan bahwa ZAP tersebut lebih pekat dan
mempunyai molekul – molekul yang terlarut didalam larutannya. Pada
percobaan ini praktikan harus menghitung berat jenis contoh uji dengan 3
konsentrasi yang berbeda, yaitu 0,1%, 0,2% dan 0,3%. Hal yang pertama yang
harus dilakukan membuat larutan contoh uji dengan 3 konsentasi yang berbeda.
Lalu piknometer harus di oven selama 1 jam, agar tidak ada kandungan air yang
tersisa dan dapat ditimbang berat tetapnya (a gram). Setelah itu larutan
contoh uji dengan konsentrasi yang berbeda- beda dimasukkan ke dalam
piknometer dan juga masukkan thermometer lalu timbang berat tetap (b
gram). Cara membuat larutan contoh uji 0,1%, yaitu pipet 10 ml larutan
contoh uji kemudian larutkan dengan 100 ml air. Cara membuat contoh uji
untuk konsentrasi0,2% dan 0,3% sama seperti cara membuat konsentrasi
0,1%.
Dari data percobaan didapatkan hasil yang sesuai yang mana ZAP
memiliki berat jenis lebih besar daripada air, yaitu densitas air sebesar
1,052, ZAP 0,1% sebesar 1,092, ZAP 0,2% sebesar 1,0445, dan ZAP
0,3% sebesar 1,030.

Anda mungkin juga menyukai