Disusun oleh :
Kelompok 3
GRUP : 2K3
KIMIA TEKSTIL
2022
I. MAKSUD DAN TUJUAN
Mengetahui dengan baik prinsip dasar proses pencelupan kapas
dengan zat warna belerang (sulfur).
Memahami karakter kapas,zat warna belerang(sulfur),zat
pembantu dan alat celup yang akan dipakai..
Mampu melakukan proses pencelupan dengan hasil pencelupan
yang rata dan tahan luntur yang memadai sesuai target.
mengetahui pengaruh variasi vlot terhadap proses pencelupan
kain kapas dengan zat warna belerang.
II. TEORI DASAR
II.1. Kapas
Serat Kapas Serat selulosa merupaka serat yang bersifat hidrofil
yang strukturnya berupa polimer selulosa, dengan derajat
polimerisasi yang bervariasi. Makin rendah DP maka daya serap
serat makin besar contoh : (MR) rayon 11-13% dan kapas 7-8%.
Struktur serat selulosa adalah sebagai berikut,
Proses
Persiapan larutan Leuko
Persiapan alat dan Pencelupan
bahan (zw. Sulphur Red Na2s, Variasi Vlot
H2O Na2S2O4,Na2CO3) (10,15,20,25,30)
ml
Proses Oksidasi
Roses Proses pencucian
pengeringan panas dengan (H2O2)
(mesin stenter) teepol
IV. RESEP PROSES PENCELUPAN
IV.1. Resep celup (pembuatan leuko)
- Zw Sulphur Red : 2% owf
- Pembasah : 1 ml/l
- Na2S (reduktor) : 2 g/l
- Na2CO3 : 4 g/l
- NaCl : 30 g/l
- Vlot : 1:10, 1:15, 1:20, 1:25, 1:30
- Suhu : 90℃
- Waktu : 30 menit
IV.2. Resep oksidasi
- H2O2 35% : 3 ml/l
- Vlot : 1:30
- Waktu : 10 menit
- Suhu : 50-60℃
IV.3. Resep pencucian
- Sabun : 0,5 – 1 g/L
- Na2CO3 : 1-2 g/L
- Vlot : 1 :20
- Suhu : 800C
- Waktu : 15 menit
V. FUNGSI ZAT
Na2S sebagai reduktor untuk mereduksi zat warna belerang
menjadi asam leuco
Na2CO3 berfungsi untuk merubah asam leuco yang tidak larut
menjadi garam leuco yang larut
Pembasah berfungsi untuk meratakan dan mempercepat proses
pembasah kain
TRO untuk mendispersikan zat warna belerang yang belum
berubah jadi leuco
NaCI berfungsi untuk mendorong penyerapan zat warna
H2O2 berfungsi untuk mengoksidasi garam leuco zat warna
belerang agar kembali kebentuk semula yang tidak larut.
Sabun untuk pencucian setelah proses pencelupan guna
menghilangkan zat warna belerang yang menempel dipermukaan
serat hasil celupan
T
Zw Leuko
Sulphur red
Na2S
Na2CO3
Pembasah
90 Cuci panas
Oksidasi
Teepol
90
℃ H2O2
℃ 60 60
℃ ℃
Kain NaCl
30
℃ 30 ' 10’
10’ Leuko 10’ Homogen
t (waktu)
Alat : Bahan :
1. Piala porselen 1. Kain kapas
2. Gelas piala 2. Zat warna
3. Gelas ukur belerang
4. Pipet 3. Pembasah
5. Pengaduk 4. Na2S
6. Timbangan 5. Na2CO3
7. Gunting 6. NaCI
8. Bunsen 7. Sabun
VIII. CARA KERJA
Na2S sebagai reduktor untuk mereduksi zat warna belerang
menjadi asam leuco
Na2CO3 berfungsi untuk merubah asam leuco yang tidak larut
menjadi garam leuco yang larut
Pembasah berfungsi untuk meratakan dan mempercepat proses
pembasah kain
TRO untuk mendispersikan zat warna belerang yang belum
berubah jadi leuco
NaCI berfungsi untuk mendorong penyerapan zat warna
H2O2 berfungsi untuk mengoksidasi garam leuco zat warna
belerang agar kembali kebentuk semula yang tidak larut
Sabun untuk pencucian setelah proses pencelupan guna
menghilangkan zat warna belerang yang menempel dipermukaan
serat hasil celupan
Variasi vlot 1:10 Variasi vlot 1:15 Variasi vlot 1:20 Variasi vlot 1:25 Variasi vlot 1:30
Rank kerataan: Rank kerataan: Rank kerataan: Rank kerataan: Rank kerataan:
Rank ketuaan: Rank ketuaan: Rank ketuaan: Rank ketuaan: Rank ketuaan:
X. DISKUSI
Zat warna belerang merupakan zat warna yang tidak larut dalam air
sehingga perlu direduksi terlebih dahulu. Pada saat proses
pencelupan timbul bitnik kuning atau efek bronzing. Hal ini terjadi
karena pada zat warna belerang terdapat kandungan sulfur baik pada
gugus chromofor ataupun pada gugus lainnya.
Pada saat proses reduksi menggunakan metode standar, resep yang
digunakan hampir sama. Kelompok kami menggunakan variasi vlot
1:10, 1:15, 1:20, 1:25, dan 1:30. Warna kain yang paling baik dan
kerataan yang paling baik yaitu pada vlot 1:30. Hal ini karena semakin
tinggi vlotnya semakin banyak larutan dan zat warna yang meresap
pada kainnya semakin baik. Tetapi kerataan yang paling baik ada
pada variasi vlot 1:10.
XI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum maka dapat disimpulkan bahwa kain
yang paling baik warnanya yaitu variasi vlot 1:30 dan kerataan warna
yang paling baik yaitu variasi 1:10.
warna-belerang-metode-exhaust-variasi-na-s-pdf-free.html
Perhitungan resep
2
Zw belerang : x 4,56 x 100=9,12 ml
100
1
Na2S : x 45,6=0,456 g
1000
4
Na2CO3 : x 45,6=0,1824 g
1000
30
NaCl : x 45,6=1,36 g
1000
1
Pembasah : x 45,6=0,456 ml
1000
Oksidasi
3
H2O2 : x 136,8=0,41 g
1000
Air : 103,5 ml
Pencucian
1
Na2CO3 : x 91,2=0,091 g
1000
0,5
Pembasah : x 91,2=0,04 ml
1000
2. Variasi 2 (vlot 1:15)
2
Zw belerang : x 4,14 x 100=8,28 ml
100
1
Na2S : x 62,1=0,062 g
1000
4
Na2CO3 : x 62,1=0,24 g
1000
30
NaCl : x 62,1=1,863 g
1000
1
Pembasah : x 62,1=0,062 ml
1000
Oksidasi
3
H2O2 : x 124,2=0,37 g
1000
Air : 124,2 ml
Pencucian
1
Na2CO3 : x 82=0,082 g
1000
0,5
Pembasah : x 82=0,03 ml
1000
2
Zw belerang : x 4,36 x 100=8,72ml
100
1
Na2S : x 87,2=0,087 g
1000
4
Na2CO3 : x 87,2=0,34 g
1000
30
NaCl : x 87,2=2,61 g
1000
1
Pembasah : x 87,2=0,087 ml
1000
Oksidasi
3
H2O2 : x 130,8=0,39 g
1000
Air : 130,8 ml
Pencucian
1
Na2CO3 : x 87,2=0,087 g
1000
0,5
Pembasah : x 87,2=0,043 ml
1000
2
Zw belerang : x 4,41 x 100=8,82 ml
100
1
Na2S : x 110,25=0,11 g
1000
4
Na2CO3 : x 110,25=0,4 g
1000
30
NaCl : x 110,25=3,3 g
1000
1
Pembasah : x 110,25=0,11 ml
1000
Oksidasi
3
H2O2 : x 132,2=0,39 g
1000
Air : 132,2 ml
Pencucian
1
Na2CO3 : x 88,2=0,08 g
1000
0,5
Pembasah : x 88,2=0,04 ml
1000
2
Zw belerang : x 4,23 x 100=8,46 ml
100
1
Na2S : x 126,9=0,12 g
1000
4
Na2CO3 : x 126,9=0,5 g
1000
30
NaCl : x 126,9=3,8 g
1000
1
Pembasah : x 126,9=0,12 ml
1000
Oksidasi
3
H2O2 : x 126,9=0,38 g
1000
Air : 126,9 ml
Pencucian
1
Na2CO3 : x 8,46=0,008 g
1000
0,5
Pembasah : x 8,46=0,004 ml
1000