Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

Nama : Alviano Ananda

Kelas : XII AKB (R1)

NIS : 180101038

Tanggal : 1/Agustus/2020

i. Judul
Penentuan kadar air pada sampel susu bubuk
ii. Tujuan
mengetahui kadar air yang terkandung pada sampel susu bubuk
iii. Dasar Teori
Thermogravimetri adalah pemeriksaan kadar air dengancara pemanasan pada suhu 105
°C - 110 °C dalam waktu sampai 3 jam sampaidiperoleh berat konstan(Yuntarso dkk,
2016). Penentuan kadar air dalam bahan pangan merupakan salah satu contoh metode
thermogravimetri. Metodethermogravimetri atau metode oven udara memiliki
kelebihan yaitu suhu dankecepatan proses pengeringan dapat diatur seuai keinginan,
tidak terpengaruh cuaca,sanitisi dan sanitisi dan higiene dapat dikendalikan. Selain
kelebihan metode ini jugamemiliki kekurangan yaitu bahan lain di samping air juga ikut
menguap dan ikuthilang bersama dengan uap misalnya alkohol, asam asetat, minyak
atsiri dan lain-lain(Adrianto dkk, 2011). Sampel bahan pangan tidak dapat mengandung
senyawa yangdapat menghambat penguapan air seperti glukosa, maltosa dan senyawa
hidrat lainnyadan senyawa yang mudah terdekomposisi pada suhu tertentu.
Susu bubuk adalah bubuk yang dibuat dari susu kering yang solid. Susu bubuk
mempunyai daya tahan yang lebih lama daripada susu cair dan tidak perlu disimpan di
lemari es karena kandungan uap airnya sangat rendah.
iv. Alat dan Bahan
Alat :
1. Oven udara yang diatur pada suhu 105 °C
2. Penjepit tongseng
3. Timbangan analitik dengan kapasitas minimal 200 gram dan sensitivitas minimal 0,1
mg/L
4. Desikator
5. Cawan porselen bertutup
Bahan :
1. Susu bubuk
v. Langkah Kerja
1. Cawan porselen dan tutup dikeringkan dalam oven udara selma 15 menit
(tutupdiletakkan disampingnya), dan dinginkan dalam desikator selama 20 menit.
2. Berat cawan porselen tersebut dan catat. Lakukan langkah tersebut berulang, hingga
diperoleh berat cawan porselen yang tetap.
3. Timbang 2 gram dengan seksama sampel yang diletakkan sampel yang diletakkan
padacawan porselen yang telah dikerngkan, tanpa tutup. Untuk sampel berupa
cairan,cawan porselen dilengkapi dengan pengaduk dan pasir kuarsa atau kertas
sarig berlipat
4. Keringkan cawan porselen berisi sampel pada oven udara dengan suhu 105 °C
selama 3 jam. Peletakkan cawan porselen berisi sampel dalam oven
harusdiperhatikan agar tidak sampai menentuh dinding oven, serta tutup
diletkkandisampingnya.
5. Buka Oven, tutup cawan porselen berisi sampel , keluarkan dari oven
udara.Dinginkan dalam desikator selama 20 menit (tutup diletkkan di sampingnya).
6. kemudian timbang beratnya.
7. Ulangi prosedur 3-4 hingga diperoleh berat konstan

vi. Data Pengamatan

vii. Lampiran
kadar air = (ms1 – ms2 / ms1 – ms) x 100%
= (104,087 - 104,108 / 104,087 - 102,672) x 100%
= ( - 21 / 2,025 ) x 100 %
= -1,037%
Keterangan :
Sampel = ms1 – ms
Selain itu kita juga bisa mencari berat keringnya yaitu dengan rumus
Bahan kering (%) = 100 – kadar air

viii. Pembahasan
Praktikum ini adalah bertujuan untuk mengetahui kadar air dalam suatu sampel. Sampel
yang digunakan dalam praktikum ini adalah susu bubuk. Penetapan kadar air dalam
sampel – sampel tersebut dilakukan dengan menggunakan metode oven pengering,
yang mana pengeringan tersebut dengan cara memasukkan sampel ke dalam oven
pengering pada suhu 105˚ C selama 8 jam atau sampai beratnya konstan atau tetap.
Selisih berat sebelum dan sesudah pengeringan adalah banyaknya air yang diuapkan
(kadar air).
Dari data berat yang kita peroleh antara lain ms (berat cawan dan tutup), ms1 (berat
cawan + tutup + sampel sebelum dikeringkan), ms2 (berat cawan + tutup + sampel
sesudah dikeringkan), maka dapat diketahui kadar air sampel tersebut yaitu dengan
persamaan:
kadar air = (ms1 – ms2 / ms1 – ms) x 100%
Keterangan :
Sampel = ms1 – ms
Selain itu kita juga bisa mencari berat keringnya yaitu dengan rumus
Bahan kering (%) = 100 – kadar air
Dari data yang diperoleh dan dimasukkan dalam perhitungan maka didapatkan kadar air
pada sampel susu bubuk adalah -1,037%. Dari kadar air ini dapat dicari besarnya berat
kering dan didapatkan data bahwa berat kering pada sampel susu adalah 101,037%,.
Dari data ini maka dapat disimpulkan bahwa kadar air berbanding terbalik dengan berat
kering.
Pada sampel susu didapatkan kadar air yang negatif, hal ini mungkin disebabkan karena
adanya kesalahan prosedur salah satunya mungkin disebabkan karena kurang ketelitian
dalam melakukan penghitungan, penimbangan, dan metode pemanasan.
Perbedaan kadar air dalam suatu bahan disebabkan karena perbedaan bahan, metode
dan suhu serta proses penyimpanannya Selain itu perbedaan ini dapat disebabkan
karena pengaruh alat-alatnya seperti timbangan analitik yang sulit stabil dan karena
bahan yang digunakan sudah terkontaminasi dengan bahan lain ketika penyimpanan
atau ketika berada dalam desikator.
ix. Kesimpulan
1. Prinsip dari metode oven pengering adalah bahwa air yang terkandung dalam suatu
bahan akan menguap bila bahan tersebut dipanaskan pada suhu 105o C selama
waktu tertentu. Perbedaan antara berat sebelum dan sesudah dipanaskan adalah
kadar air
2. Dari praktikum yang dilakukan diperoleh kadar air untuk sampel susu bubuk adalah
-1,037%
x. Daftar isi
1. Nielsen, S.S 2003. Food Analysis third edition, khiwer academic plenum publishers :
New York.
2. Jurnal pengaruh maltodekstrin dan substitusi susu , Agus Triyono, balai besar
pengembangan teknologi tepat guna – LIPI
3. Setiasih, 2009 Pengantar Teknologi Pangan. PT Bumi Akasa. Jakarta
4. Sudarmadji,Slamet dkk. 2010. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty
Yogyakarta. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai