Anda di halaman 1dari 23

PENENTUAN KADAR Fe3+

DALAM PERAIRAN
MENGGUNAKAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI
1. Septaria F (4001413012)
2. Cici Juni Puput S.N (4001413017)
3. Sofia Aini (40014130
4. Dian Nailis S (4001413028)
5. Iqlima Ramiza Fauzi
6. Vivi Dwi Nafsika

(4001413030)
(4001413041)

TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan

kadar besi dalam sistem

perairan
2. Memperkenalkan
metode pengukuran
dengan bantuan kurva kalibrasi

LANDASAN TEORI
Besi adalah elemen kimiawi yang dapat ditemukan
hampir disetiap tempat dibumi pada semua
lapisan-lapisan geologis dan badan air. Besi dalam
air tanah dapat berbentuk Fe (II) dan Fe(III)
terlarut. (Peni et al, 2009)
Kandungan Besi III dapat ditentukan dengan
beberapa metode, salah satunya yaitu dengan
spektrofotometer sinar tampak. Salah satu metode
yang cukup handal pada spektrofotometer adalah
dengan penambahbakuan atau adisi standar.
Metode ini merupakan suatu pengembangan
metode spektrofotometer sinar tampak dengan
biaya relatif lebih murah. (Watulingas, 2008)

Spektrofotometri merupakan suatu metode analisis


yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar
makromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada
panjang gelombang spesifik dengan menggunakan
monokromator prisma atau kisi difraksi dengan
fototube atau tabung foton hampa. Alat yang
digunakan adalah spektrofotometer, yaitu suatu
alat yang di gunakan untuk menentukan suatu
senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif
dengan mengukur transmitan atau absorbansi dari
suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi.
(Hardjadi, 1990)

Alat dan bahan


Alat :
1. Spektrofotometer UV-Vis
2. Erlenmeyer
3. Tabung Reaksi
4. Labu takar 10mL
5. Pipet Ukur
6. Pipet Tetes
7. Blanko

Bahan :
1. Sampel Air Sumur
2. Larutan Standar Fe3+ 10
ppm
3. 1 M HNO3
4. Larutan KSCN
5. Aquades

Cara kerja

Data Pengamatan
Fe3+10
ppm

HNO3

KCNS

H2O
(ml)

Absorb
ansi (y)

[Fe3+]
(x)

0 ml

1 ml

2 ml

9 ml

1ml

1 ml

2 ml

8 ml

0,239

0,833

2ml

1 ml

2 ml

7 ml

0,292

1,667

3ml

1 ml

2 ml

6 ml

O,316

2,5

4ml

1 ml

2 ml

5 ml

1,170

3,333

5ml

1 ml

2 ml

4 ml

1,473

4,167

2ml
sampel

1 ml

2 ml

7 ml

0,003

Analisis Data

Analisis data

Kurva Regresi
y = -0,01359 + 0,032583x
1.6
1.4
1.2
y

y
Absorbansi

0.8
0.6
0.4
0.2
0
0

0.5

1.5

2.5

3.5

4.5

Konsentrasi Fe 3+

semakin banyak konsentrasi Fe3+, maka nilai


absorbennya atau daya tembus cahaya yang di lewati
sampel semakin besar.

Analisis data

Pembahasan
Praktikum ini untuk mencari konsentrasi sampel dengan

menggunakan data dari panjang gelombang yang terbaca.


Disini menggunakan spektrofotometer UV-visible.
Larutan yang akan diamati harus memiliki warna tertentu

yang berfungsi agar zat di dalam larutan lebih mudah


menyerap energi cahaya yang diberikan.

Pembahasan
Maka

dari

itu

larutan

induk

dari

Fe3+

harus

ditambahkan KSCN sbg pengompleksnya (pemberi


warna), menjadikan warna larutan induk Fe

3+

berwarna

merah jingga.
Tujuan penambahan HNO3 adalah sebagai penstabil

saat pengompleksian dengan KSCN yang berwarna


merah jingga . Warna ini tahan lama dan stabil pada
range pH 2-9.

Pembahasan
Ion-ion Fe

3+

Ini membentuk senyawa kompleks

dengan KSCN, sehingga kadar Fe dapat diukur,


dan penambahan HNO3 Ini juga untuk membuat
suasana asam serta membuat larutan sampel
menjadi Fe

3+

semua.

Reaksi
Penambahan KSCN tadi untuk membentuk senyawa kompleks Fe(SCN) 3
yang berwarna merah kecoklatan, dengan reaksi:
Fe3+ + SCN -

Fe(SCN)3

KSCN merupakan pereaksi warna, sebab :

-Reaksinya dengan zat yang dianalisis yaitu besi(Fe) selektif dan sensitif
yaitu membentuk kompleks besi (III) tiosianat yang berwarna merah bata.
-Warna yang ditimbulkan yaitu merah bata, stabil untuk jangka waktu yang
lama, sehingga serapannya tidak berubah-ubah hingga akhir analisis.
-Tidak membentuk warna dengan zat-zat lain yaitu ion H +dan NO3-yang ada
dalam larutan.

Pembahasan
Kemudian langkah selanjutnya dalam analisis ini

adalah pembuatan kurva kalibrasi. Bila hukum


Lambert Beerdipenuhi, maka grafik / kurva ini
akan membentuk garis lurus melalui titik nol

Pembahasan
Serapan

(absorbansi) dari larutan standar besi


dengan jumlah 0 ml;1ml;2 ml;3ml;4,dan 5ml
yang ditambahkan2mlamonium tiosianatsebagai
pengompleks adalah 0; 0,239; 0,292; 0,316;
1,170;1,473.

persamaan regresi yang didapat adalah

Y = -0,01359 + 0,032583 x,
dari persamaan regresi dapat diketahui sampel
dengan absorbansi 0,003 mengandung Fe3+ sebesar
0,509161 ppm.

Faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran


Pengambilan sampel diukur terlebih dahulu dalam
gelas ukur kemudian baru dituang ke dalam tabung
reaksi
Saat pengocokan harusnya dilakukan dalam labu takar

namun dalam percobaan dilakukan dengan menutup


tabung reaksi dengan plastic
Kuvet yang digunakan ada 2, sehingga menyebabkan

ketebalan medium untuk semua larutan tidak sama /


seragam,

sehingga

absorbansinya.

berpengaruh

terhadap

nilai

Faktor faktor yang dapat


mempengaruhi dalam perhitungan
1. Kesalahan dalam penempatan sampel
2. Kurang teliti dalam melakukan pengenceran

sampel.
3. Alat

dan

bahan

kurang

steril

dan

telah

nilai

absorbansi

terkontaminasi.
4. Nilai

yang

dianggap

kemungkinan adalah nilai yang belum konstan

H. Simpulan
1.

Kadar Fe3+ yang terkandung dalam 2 ml sampel


yang diambil dari sumur sebesar 0,509161 ppm.

2.

Pengukuran Fe3+ dilakukan dengan metode


spektofotometri yang prinsipnya mengukur
serapan sinar monokromatis oleh suatu larutan
berwarna pada panjang gelombang yang
spesifik untuk menentukan suatu senyawa
dengan mengukur absorbansinya sebagai fungsi
dari konsentrasi

SARAN
Sebelum praktikum pastikan alat praktikum
sudah steril
Praktikan lebih memahami langkah kerja pada
alat spektrofotometri
Praktikan hendaknya lebih cermat dalam
membaca angka absorbansi

DAFTAR PUSTAKA
Hardjadi. 1990. Ilmu Kima Analitik Dasar. Jakarta:
PT Gramedia
Peni. P dan Riyanti. A. 2009. Pemeriksaan Kadar
Besi (Fe) Dalam Air Sumur, Air PDAM dan Air
Instalasi Migas didesa Kampung Baru Cepu
Secara Spektrofotometri. Jurnal Kimia dan
Teknologi. ISSN 0216-163X.
Watulingas. M.C. 2008. Aplikasi Teknik Adisi
Standar Pada Penetapan Kadar Besi III Dalam
Air Sungai Karang Mumus Dengan Spektronik
21-D. Universitas Mulawarman. Samarinda. Vol
6 No.1. ISSN 1693-5616.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai