Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS KADAR AIR

DAN AIR KRISTAL


DENGAN METODE
GRAVIMETRI
Disusun oleh:
E. Putri Regina Prayoga (11200960000078)
M. Akbar Rizki Al-Fadhilah (11200960000098)
Tujuan Percobaan

1.Menentukan kadar air yang terkandung di dalam daun


2.Menentukan kadar air kristal yang terkandung dalam
BaCl2 (Barium Chloride)
3.Menghitung persentasi dari hasil kadar air dan kadar air
kristal
Prinsip Percobaan

Pada percobaan kadar air atau air


kristal dapat ditentukan dengan metode
pemanasan, dengan cara dihilangkan
kadar air dan diperoleh zat tanpa air
01

02

03

Dasar Teori 04

05

06
Let's Get Started
01

Penetapan kadar air tanah dapat dilakukan secara langsung melalui


pengukuran perbedaan berat tanah (disebut metode gravimetri) dan secara 02
tidak langsung melalui pengukuran sifat-sifat lain yang berhubungan erat
dengan air tanah. Metode gravimetri merupakan metode standar yang 03
memiliki akurasi yang sangat tinggi. Namun metode ini harus dilakukan di
laboratorium sehingga penerapannya membutuhkan waktu & tenaga yang
banyak untuk mendapatkan satu nilai kadar air tanah. Kebutuhan akan 04
metode pengukuran tidak langsung menjadi sangat mendesak sebab
banyaknya waktu dan tenaga yang dibutuhkan metode gravimetri. 05
(Hermawan, 2004).
06
Pig Chicken
01

Gravimetri merupakan cara pemisahan jumlah zat yang tua dan paling
sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya. 02
Kesederhanaan itu jelas terlihat karena dalam gravimetri jumlah zat
ditentukan dengan menimbang langsung massa zat yang dipisahkan dari 03
zat-zat lain. Pada dasarnya pemisahan zat dilakukan dengan cara sbb:
mula-mula cuplikan zat dilarutkan dalam pelarut yang sesuai, lalu
ditambahkan zat pengendap. Endapan yang terbentuk disaring, dicuci, 04
dikeringkan dan dipijarkan dan setelah kering lalu ditimbang. Kemudian
jumlah zat ditimbang. Kemudian jumlah zat dihitung dari faktor 05
stoikiometrinya. Hasilnya disajikan sebagai bobot zat dalam cuplikan
semula. (Rivai, 1995)
06
Pig Chicken
01

Analisis gravimetri atau analisis kuantitatif berdasarkan bobot adalah


proses isolasi serta penimbangan suatu unsur atau senyawa tertentu dari 02
unsur tersebut dalam bentuk yang semurni mungkin. Unsur atau senyawa
itu dipisahkan dari suatu porsi zat yang sedang diselidiki yang telah 03
ditimbang. Sebagian besar penetapan-penetapan pada analisis gravimetri
menyangkut perubahan unsur atau radikal yang akan ditetapkan menjadi
sebuah senyawa yang murni dan stabil yang dapat dengan mudah diubah 04
menjadi satu bentuk yang sesuai untuk ditimbang (Basset, 1994).
05

06
Pig Chicken
01

Metode gravimetri adalah suatu metode analisis secara kuantitatif yang


berdasarkan pada prinsip penimbangan. Analisis gravimetrik digunakan 02
pada beberapa bidang di antaranya untuk mengetahui suatu spesies
senyawa dan kandungan-kandungan unsur tertentu atau molekul dari suatu 03
senyawa murni yang diketahui berdasarkan pada perubahan berat. Analisis
kandungan air di dalam uranium oksida dengan metode gravimetri (ASTM
C-696) menggunakan alat microprocessor oven. Air terserap secara fisika 04
oleh suatu bahan padat dan bukan membentuk ikatan kimia dalam suatu
bahan dapat dilepaskan lagi dengan cara membentuk uap. Pelepasan air ini 05
sangat tergantung pada suhu dan waktu (Okdayani, 2010).
06
Pig Chicken
01

02

Metode
03

04

Percobaan 05

06
Let's Get Started
Alat dan Bahan
Alat Bahan
Cawan porselen BaCl2
Mortar Daun
Spatula
Penjepit
Eksikator
Neraca Analitik
Nampan
Oven
Kadar Air 01

1. Cawan porselen dibersihkan, lalu dimasukkan kedalam


02
oven bersuhu 105℃ terlebih dahulu selama 30 menit
2. Masukkan dalam desikator selama 15 menit kemudian 03
timbang cawan porselen kosong tersebut menggunakan
neraca analitik 04
3. Lalu masukan sample (daun) dan timbang bobotnya
4. Masukan cawan dan sample kedalam oven, tunggu hingga 05
suhu mencapai 105℃
5. Masukkan cawan dan sample (daun) kedalam eksikator, 06

selama 30 menit
6. Setelah itu timbang lagi dan masukan kembali kedalam
oven, lakukan secara berulang hingga massanya konstan
Kadar Air Kristal 01

1. Cawan porselen dibersihkan, lalu dimasukkan ke dalam 02


oven terlebih dahulu, selama 30 menit untuk
menghilangkan uap air yang terkandung di dalam cawan 03
2. Kemudian timbang cawan kosong
04
3. Lalu masukan sample (BaCl2) dan timbang
4. Masukan cawan dan sample (BaCl2) ke dalam oven, 05
tunggu hingga suhu mencapai 105℃
5. Masukkan cawan dan sample ke dalam eksikator, selama 06
30 menit
6. Setelah itu timbang lagi dan masukan kembali kedalam
oven, lakukan secara berulang hingga massanya konstan
01

HASIL 02

03

04
HASIL DAN PEMBAHASAN
05

06

PEMBAHASAN

Check the answers


01
HASIL KADAR AIR
PENGAMATAN 02

03
1. Cawan kosong setelah di oven = 37610 mg = 37,61 gram
2. Cawan kosong + sample (daun) = 38553 mg = 38,5 gram 04
3. Cawan kosong + sample (daun) + oven (1x) = 37865 mg
4. Cawan kosong + sample (daun) + oven (2x) = 37862 mg 05
5. Cawan kosong + sample (daun) + oven (3x) = 37864 mg
(rata-rata cawan + sampel + oven = 37863 mg = 37,8 gram 06
01
HASIL KADAR AIR KRIST
AL
PENGAMATAN 02

03
1. Cawan kosong setelah di oven = 43582 mg = 43,58 gram
2. Cawan kosong + sample (BaCl2) = 43966 mg = 43,96 gram 04
3. Cawan kosong + sample (BaCl2) + oven (1x) = 43913 mg
4. Cawan kosong + sample (BaCl2) + oven (2x) = 43912 mg 05
5. Cawan kosong + sample (BaCl2) + oven (3x) = 43913 mg
(rata-rata cawan + sampel + oven = 43912 mg = 43,91 gram 06
01

02

PEMBAHAS
03

04

AN 05

06

Let's Get Started


PEMBAHASAN KADAR AIR
01

02
Langkah pertama yang dilakukan yaitu memasukkan cawan porselen ke dalam
oven bersuhu 105℃ selama 30 menit. Setelah itu dimasukkan ke dalam desikator selama 03
15 menit kemudian ditimbang di atas neraca analitik dan catat massa cawan porselen
kosong (a). 04
Selanjutnya tambahkan sampel (potongan daun) di atas cawan porselen kosong dan catat
massanya (b). Lalu masukkan ke dalam oven bersuhu 105℃ selama 30 menit untuk
menguapkan kadar air yang terkandung dalam sampel, kemudian masukkan cawan berisi 05
daun ini ke dalam desikator selama 15 menit dan timbang di atas neraca analitik. Catat
massa yang ditampilkan (c). Ulangi proses ini hingga didapatkan massa neraca + sampel 06
kering yang konstan (minimal duplo).
PEMBAHASAN KADAR AIR
01

02
 
Menghitung kadar air sampel: 03

a: massa cawan porselen kosong (37,61 gram) 04


b: massa cawan + sampel sebelum dioven (38,5 gram)
c: massa cawan + sampel setelah dioven (37,8 gram) 05

% = × 100%
% = × 100% 06
% = × 100% = 78,65%
PEMBAHASAN KADAR AIR KRIST
AL 01

02

Langkah pertama yang dilakukan yaitu memasukkan cawan porselen ke dalam 03


oven bersuhu 105℃ selama 30 menit. Setelah itu dimasukkan ke dalam desikator selama
15 menit kemudian ditimbang di atas neraca analitik dan catat massa cawan porselen 04
kosong (a).
Selanjutnya tambahkan sampel (padatan BaCl 2) di atas cawan porselen kosong dan catat
05
massanya (b). Lalu masukkan ke dalam oven bersuhu 105℃ selama 30 menit untuk
menguapkan kadar air yang terkandung dalam sampel, kemudian masukkan cawan berisi
daun ini ke dalam desikator selama 15 menit dan timbang di atas neraca analitik. Catat 06
massa yang ditampilkan (c). Ulangi proses ini hingga didapatkan massa neraca + sampel
kering yang konstan (minimal duplo).
PEMBAHASAN KADAR AIR KRISTAL 01

02
 
Menghitung kadar air pada sampel: 03

a: massa cawan porselen kosong (43,58 gram) 04


b: massa cawan + sampel sebelum dioven (43,96 gram)
c: massa cawan + sampel setelah dioven (43,91 gram) 05

% = × 100%
% = × 100% 06
% = × 100% = 13,15%
PEMBAHASAN KADAR AIR KRISTAL 01

02
Menghitung kadar air kristal pada sampel:
 
03
a: massa cawan porselen kosong (43,58 gram)
b: massa cawan + sampel sebelum dioven (43,96 gram)
c: massa cawan + sampel setelah dioven (43,91 gram) 04

Mol BaCl2.xH2O (sebelum oven) = Mol BaCl2 (setelah oven) 05


=
06
=
79,04 = 68,64 + 5,94x
10,4 = 5,94x
x = 1,75 ≈ 2 (BaCl2.2H2O  BaCl2 + 2H2O)
01

02

03

Kesimpulan & 04

Daftar Pustaka 05

06

Let's Get Started


Kesimpulan 01

02
1. Persentase kadar air pada sampel daun adalah 78,65%
2. Persentase kadar air pada sampel BaCl 2 dihidrat adalah 13,15%
03
3. Jumlah molekul air kristal dalam senyawa BaCl 2.xH2O adalah 2 mol
04

05

06
Daftar Pustaka 01

02
Basset J. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Organik. EGC:
Jakarta 03

Hermawan, Bandi. 2004. Penetapan Kadar Air Tanah Melalui Pengukuran 04


Sifat Dielektrik pada Berbagai Tingkat Kepadatan. Vol 6, No. 2.
05
Okdayani, Yoskasih. 2010. Penentuan Kadar Air dalam Serbuk UO2 dengan
Metode Gravimetri. Hasil-hasil Penelitian EBN. Vol 12, No. 7.
06
Rivai, Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. UI Press: Jakarta.
TERIMAKASIH
TANYA JAWAB

Anda mungkin juga menyukai